ANGGARAN DASAR INDONESIAN YOUNG HEALTH PROFESSIONALS SOCIETY

dokumen-dokumen yang mirip
IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KUMAMMOTO

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMUNITAS BAB I. LAMBANG Pasal 1. Akronim. Akronim dari Komunitas Penulis Asuransi Indonesia adalah KUPASI.

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHER INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN 2017 BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/009/X/2016

MUKADDIMAH. Forum Pimpinan Fakultas Bidang Ilmu Pertanian PTM se Indonesia (FPF-BIP PTM) mempunyai:

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT INDONESIA BAB I LAMBANG Pasal 1

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART)

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA LEICESTER

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN DASAR INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA-AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS-AIPA PEMBUKAAN

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR INDONESIAN YOUNG HEALTH PROFESSIONALS SOCIETY PEMBUKAAN (piagam IYHPS) Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, serta didorong oleh suatu keinginan yang mulia dan luhur untuk membangun bangsa yang cerdas, terampil, maju, mandiri, berdaulat dan berkesejahteraan seyogyanya perlu penyiapan diri dengan berbagai hal, guna mewujudkan bangsa yang sehat mental dan spiritual, berkemakmuran dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejalan dengan hal dimaksud, peningkatan profesionalisme di bidang kesehatan yang berbasis moral dan etika sebagai akar komitmen jati diri, perlu terus dipupuk dan dimantapkan sepanjang masa. Tonggak cita-cita bangsa yang terbingkai dalam azas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta undang-undang lainnya yang bersentuhan dengan dunia kesehatan sebagai landasan struktural, tentu harus terus diperjuangkan melalui berbagai profesi dan partisipasi pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Sesuai dengan konstitusi negara Republik Indonesia, setiap warga negara Indonesia wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar dapat berkembang dan maju ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu, kami, insan yang tergabung dalam salah satu wadah berhimpun berbentuk Komunitas Profesional Muda Kesehatan Indonesia, dengan ini menyatakan tekad dan perjuangannya yang tertuang dalam suatu khasanah landasan organisasi dan operasional melalui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. BAB 1 NAMA DAN SIFAT Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Komunitas Profesional Muda Kesehatan Indonesia, yang selanjutnya disingkat KPMKI, ke dalam bahasa Inggris disebut Indonesian Young Health Professionals Society 2. Akronim yang diakui untuk nama organisasi adalah IYHPS dan KPMKI. IYHPS dipakai sebagai akronim yang digunakan umum dalam setiap kegiatan tingkat wilayah, nasional, hingga internasional. KPMKI adalah akronim berbahasa Indonesia yang resmi digunakan sesuai dengan keperluan. Selanjutnya dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan disebut dengan Organisasi 3. Organisasi resmi didirikan pada 17 Agustus 2014, di Jakarta, Indonesia. Pasal 2 Sifat organisasi adalah non-pemerintahan, non-profit, dan netral. BAB 2 AZAS, FUNGSI, DAN TUJUAN KPMKI berazaskan Pancasila. KPMKI berfungsi untuk (Internal): Pasal 3 Pasal 4

- Mengatur kepentingan anggota dengan menerapkan keseimbangan kepentingan pribadi yang selaras dengan kepentingan bersama sesama anggota - Mendorong pengurus senantiasa berfikiran terbuka dan kreatif, khususnya dalam penanganan masalah kesehatan melalui pendekatan kolaborasi interprofesi - Senantiasa mengasah nilai kolaborasi interprofesi di antara pengurus - Meningkatkan keahlian komunikasi pengurus, khususnya komunikasi antar tenaga kesehatan lintas profesi - Meningkatkan jiwa kepemimpinan setiap pengurus - Sebagai media pembelajaran soft skill bagi pengurus - Menjadi wadah aspirasi dan komunikasi bagi tenaga profesional kesehatan muda Indonesia dalam mengembangkan potensinya Pasal 5 KPMKI didirikan dengan tujuan untuk (eksternal): - Menjadi model kolaboasi interprofesi kesehatan, khususnya bagi tenaga profesional muda kesehatan Indonesia - Membantu memperkenalkan nilai kolaborasi interprofesi bidang kesehatan kepada tenaga kesehatan secara khusus dan masyarakat secara umum - Mendorong terwujudnya praktik kolaborasi kesehatan di masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan - Menjadi partner dan membantu pemerintah khususnya Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan dalam pengimplementasian praktik kolaborasi kesehatan - Menjadi partner organisasi atau lembaga lainnya dalam promosi kesehatan BAB III VISI DAN MISI Pasal 6 Visi organisasi adalah menguatkan kolaborasi interprofesi dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang lebih baik melalui pendidikan kesehatan. Pasal 7 Misi organisasi adalah meningkatkan kesadaran kolaborasi interprofesi, menyediakan wadah komunikasi, mengoptimalikan profesional muda kesehatan sesuai dengan kompetensinya dalam berkontribusi kepada masyarakat, dan mengembangkan kemitraan yang strategis dengan pemangku kebijakan. BAB IV LAMBANG 1. Lambang resmi IYHPS terdiri dari: Pasal 8 a. Lingkaran putih yang di dalamnya terdapat tujuh buah seperempat bagian atas lingkaran terpotong mendatar dengan 7 warna yang disusun horizontal dan vertikal dan membentuk tanda silang/cross b. Ketujuh warna yang terdapat dalam lambang IYHPS secara berurutan setelah tulisan IYHPS searah jarum jam adalah warna ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, merah. c. Tulisan Akronim IYHPS yang berwarna hitam pada arah pukul tiga d. Tulisan Indonesian Young Health Professionals Society dalam huruf kapital yang tersusun melingkar e. Lingkaran hitam yang melingkari keempat deskripsi lambang di atas (poin a sampai d) 2. Lambang resmi KPMKI hanya dapat dipakai oleh pengurus dan anggota KPMKI.

3. Lambang resmi dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan dengan kepentingan organisasi 4. Pengubahan komposisi ukuran, tata letak, dan pengubahan lambang secara keseluruhan tidak dibenarkan. BAB V RUANG LINGKUP, STRATEGI DAN TUJUAN Pasal 9 Ruang lingkup kegiatan organisasi adalah mencakup pengembangan kapasitas profesional muda kesehatan, pemerhati kesehatan, pendidikan profesi kesehatan, kebijakan kesehatan, promosi kesehatan, penelitian, dan kerjasama multisektor. Pasal 10 Ada 2 (dua) strategi utama dalam organisasi yaitu penguatan internal organisasi dan kolaborasi interprofesi dalam berkontribusi nyata untuk masyarakat. Pasal 11 Dalam mencapai misi organisasi, dan meraih visi yang telah dirumuskan, organisasi akan melakukan langkah-langkah yang tercantum dalam tujuan sebagai berikut. 1. Mendasarkan pergerakan organisasi pada 2 strategi utama sesuai dengan konstitusi organisasi bab 3 pasal 10; 2. Menciptakan sistem organisasi bagi profesi kesehatan dan pemerhati kesehatan muda untuk dapat berkontribusi bagi masyarakat; 3. Mempromosikan dan membuka organisasi seluas-luasnya untuk seluruh profesional kesehatan dan pemerhati kesehatan untuk dapat memanfaatkan kesempatan dan potensi yang ada di dalam organisasi; 4. Menyusun dan melaksanakan sistem kaderisasi dan pelatihan bagi anggota organisasi; 5. Membuka dan menyebarkan informasi serta pintu kerjasama seluas-luasnya sesuai dengan tujuan organisasi; 6. Mendorong, mendukung, dan memberikan kontribusi pada pemerintah Indonesia atas usaha dan kebijakannya di kesehatan, dan kepemudaan; 7. Mendorong, mendukung, dan memberikan kontribusi pada masyarakat Indonesia atas usaha bersama meningkatkan derajat kesehatan; 8. Mengadakan kerjasama seluas-luasnya sesuai dengan ruang lingkup organisasi. Organisasi berdasarkan atas keanggotaan individu. BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 12 Pasal 13 Setiap individu adalah struktur unit terkecil dalam organisasi dan wajib mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berlaku dalam organisasi. Pasal 14

Anggota organisasi adalah profesional muda kesehatan Indonesia. Pasal 15 Anggota biasa adalah dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, ahli gizi, dan ahli kesehatan masyarakat yang berusia maksimal 35 tahun, warga negara Republik Indonesia (RI) yang memiliki ijazah yang diakui oleh pemerintah RI. Pasal 16 1. Calon Anggota harus mempunyai ijazah profesi kesehatan. 2. Tata cara menjadi anggota (penerimaan keanggotaan) selanjutnya diatur dalam Standar Prosedur Operasional Tatalaksana Manajemen Anggota Pasal 17 1. Anggota biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan lisan maupun tulisan kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan organisasi serta memilih dan dipilih sebagai pengurus. 2. Tiap anggota hanya berhak mendapatkan satu Kartu Tanda Anggota (KTA) yang berlaku Nasional 3. Tiap anggota berhak mendapat informasi dari pengurus antara lain tentang perkembangan organisasi. 4. Tiap anggota berhak untuk memperoleh rekomendasi IYHPS untuk kepentingan keanggotaannya / keprofesiannya Pasal 18 1. Anggota biasa berkewajiban menjunjung tinggi, mematuhi dan mengamalkan sumpah profesi dan kode etik profesi, AD/ART, segala peraturan dan keputusan KPMKI. 2. Membayar uang iuran setiap bulan serta kewajiban lainnya. 3. Berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan KPMKI. 4. Menjaga dan mempertahankan kehormatan KPMKI. 5. Meningkatkan pengetahuan, memperhatikan kesejahteraan individu dan keluarga baik fisik maupun spiritual, meningkatkan rasa kesejawatan sesama anggota KPMKI. Pasal 19 Berakhirnya masa keanggotaan dapat terjadi apabila: 1. Meninggal dunia 2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan mengajukan secara tertulis kepada Pengurus dan selanjutnya diteruskan kepada Dewan Pengawas dan atau atas usul ketua divisi yang bersangkutan. 3. Tidak melaksanakan kewajibannya sebagai anggota sebagaimana yang tercantum dalam AD/ART selama-lamanya 3 tahun Pasal 20 Keanggotaan diberhentikan sementara dan atau tetap sebagai anggota KPMKI apabila:

1. Melanggar AD ART KPMKI 2. Anggota yang berhenti atau diberhentikan sebagaimana Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 19 ayat (2) tidak berhak menarik kembali iuran keanggotaan dan sumbangan lain yang ada dalam organisasi dan tetap berkewajiban mempertanggungjawabkan / menyelesaikan. BAB VII DIVISI Pasal 21 Divisi adalah terminologi khusus untuk bagian yang mewakili lingkup kerja utama dalam organisasi. Pasal 22 Penambahan, pengurangan, dan modifikasi lingkup kerja divisi hanya dapat dilakukan oleh divisi tertinggi dalam organisasi. Pasal 23 Divisi yang ada dalam organisasi saat ini adalah: 1. Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia 2. Divisi Hubungan Masyarakat 3. Divisi Dana Usaha 4. Divisi Penelitian, Pengembangan, dan Monitoring-Evaluasi 5. Divisi Promosi Kesehatan 6. Divisi Jurnalistik dan Penulis Muda Kesehatan (PENA-Kes) 7. Divisi Teknologi Informasi Komunikasi Kreatif BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI Pasal 24 Pergerakan organisasi dilaksanakan oleh fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Sidang umum organisasi (selanjutnya disebut kongres) 2. Dewan Pengawas 3. Divisi Eksekutif 4. Koordinator Wilayah Pasal 25 1. Kongres adalah struktur tertinggi dalam organisasi dengan fungsi utama pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil mempunyai kekuatan tertinggi dalam organisasi. 2. Kongres terdiri dari Dewan Pengawas, divisi Eksekutif, dan Koordinator Wilayah. 3. Kongres terdiri dari Kongres Tahunan dan Kongres Luar Biasa a. Kongres Tahunan adalah pertemuan rutin yang dilakukan setiap tahun yang membahas tentang organisasi b. Kongres Luar Biasa adalah pertemuan yang dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan atas permintaan sedikitnya satu perempat anggota atau ebrdasarkan permintaan sedikitna satu perempat anggota atau berdasarkan permintaan tertulis dari Dewan Pengawas

4. Kongres dipimpin oleh presidium sidang dengan kriteria yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 26 Dewan Pengawas menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan terutama dalam hal hal pengembangan dan etika organisasi. Posisi Dewan Pengawas sejajar dengan Divisi Eksekutif. Pasal 27 Divisi eksekutif menjalankan fungsi pelaksanaan keputusan, manajemen, administrasi, serta pengembangan organisasi, yang terdiri atas ketua, bendahara, sekretaris umum dan kepala divisi. Ketua memiliki fungsi utama sebagai pemimpin organisasi yang membawahi koordinasi wilayah dan divisi lain yang dibentuk dibawah ketua. Pasal 28 Koordinator wilayah adalah struktur organisasi untuk mewadahi anggota-anggota individu di setiap wilayah yang memiliki mekanisme kerja dan administrasi sesuai dengan sistem yang berlaku yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang berlaku di organisasi. Struktur organisasi nasional-wilayah dilaksanakan dengan sistem desentralisasi. Koordinator Wilayah bertanggungjawab kepada ketua. BAB IX PERTEMUAN Pasal 29 Organisasi mengadakan Kongres satu kali dalam satu tahun yang diatur selanjutya dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 30 Divisi-divisi dalam organisasi minimal bertemu langsung tiga kali dalam satu tahun, di luar pertemuan yang diadakan dalam pertemuan resmi organisasi Pasal 31 Organisasi dapat mengadakan pertemuan di luar pertemuan resmi sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan yang dimiliki oleh organisasi Pasal 32 Divisi eksekutif adalah perwakilan resmi organisasi dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan dengan mengundang organisasi. Divisi eksekutif dapat menunjuk dan menyiapkan delegasi untuk mewakili organisasi. BAB X FINANSIAL Pasal 33

Sistem finansial organisasi terdiri dari anggaran nasional yang diatur oleh Divisi Eksekutif dan anggaran wilayah yang dikelola oleh dengan sistem desentralisasi. Pasal 34 1. Sumber keuangan organisasi diperoleh dari uang iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat dan sumber lainnya yang sah 2. Dana abadi dari usaha-usaha lain dan tata cara memperoleh keuangan serta penataan administrasi keuangan diatur lebih lanjut Pasal 35 1. Besarnya iuran anggota ditetapkan pada Kongres. 2. Besarnya iuran anggota ditetapkan dengan syarat pembayaran dapat dikutip akumulatif Pasal 36 Keuangan yang diperoleh sebagaimana dimaksud Pasal 35 digunakan untuk kepentingan organisasi meliputi : 1. Kesekretariatan 2. Pelaksanaan Kongres 3. Melaksanakan program-program organisasi 4. Kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan 5. Lain-lain yang dipandang perlu Pasal 37 1. Keuangan dan harta benda organisasi harus terpisah dari keuangan dan harta kekayaan pribadi pengurus maupun anggota 2. Pemindahan atau pengalihan keuangan dan harta benda kepada pihak lain serta investasi dana dan usaha yang hanya dapat dilakukan menurut ketentuan organisasi Pasal 38 1. Pengurus wajib membuat laporan keuangan dan harta benda organisasi secara periodik dan memberitahukan kepada anggota. 2. Pengurus bertanggung jawab dalam penggunaan dan pengelolaan keuangan dan harta benda organisasi Pasal 39 Anggaran organisasi secara pusat akan ditetapkan setiap tahun oleh kongres. Kemudian kongres akan menyerahkan fungsi manajemen finansial kepada bendahara dalam divisi eksekutif untuk anggaran pusat. Pasal 40 Manajemen dan administrasi finansial utama ada di bawah tanggung jawab Bendahara dalam Divisi Eksekutif.

Pasal 41 Pemasukan organisasi tidak bersumber dari dana yang tidak jelas asalnya dan dari sumber lain yang tidak sesuai dengan etika atau hukum yang berlaku di Indonesia. Pasal 42 Anggaran organisasi direvisi paling banyak satu kali dalam satu tahun anggaran. Setiap pengeluaran dan pemasukan dana terikat oleh anggaran yang sudah ditetapkan. BAB XI KERJASAMA Pasal 43 Organisasi dapat bekerjasama dengan pihak luar seperti pemerintah, organisasi nasional dan internasional, serta pihak lain yang sesuai dengan kapasitas dan ruang lingkup yang dimiliki organisasi. Pasal 44 Kerjasama yang dilakukan atas dasar saling menghormati dan saling memberikan manfaat, serta tidak melanggar konstitusi atau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi serta hukum yang berlaku atau diakui di Indonesia. Pasal 45 Setiap divisi di organisasi dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain setelah dilaksanakan koordinasi dalam internal organisasi. BAB XII KETENTUAN HUKUM DAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN Pasal 46 Ketentuan hukum dan aturan-aturan organisasi ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Pasal 47 Kongres adalah hukum tertinggi dalam organisasi. Kongres tidak dapat dibekukan dengan alasan apapun. Kongres ditetapkan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, serta tunduk pada hukum yang berlaku dan diakui di Indonesia. Pasal 48 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah aturan-aturan dasar yang mengatur manajemen internal serta penatalaksanaan organisasi.

Pasal 49 Ketetapan Kongres adalah keputusan yang diambil oleh organisasi dalam Kongres, yang diamanahkan kepada divisi-divisi dan/atau perangkat organisasi terkait, yang kemudian dikoordinasikan oleh Divisi Eksekutif. Pasal 50 Ketetapan Divisi Eksekutif adalah keputusan yang diambil oleh Divisi Eksekutif dalam manajemen serta penatalaksanaan organisasi. Ketetapan Divisi Eksekutif berkekuatan hukum dibawah Ketetapan Kongres. Pasal 51 Program kerja dalam organisasi yang disusun oleh divisi-divisi yang ada, tunduk pada Kongres, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketetapan ya telah diputuskan dalam Kongres. Pasal 52 Jika ada keberatan atas penatalaksanaan organisasi yang berkaitan tentang ketetapan ataupun program kerja, maka akan diatur dan dicari jalan keluar sesuai dengan Kongres organisasi. BAB XIII INTERPRETASI Pasal 53 Segala argumen dan/atau permasalahan yang terjadi karena adanya interpretasi yang berbeda atas Konres dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, akan diselesaikan oleh Dewan Pengawas. Pasal 54 Terjemahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dalam bahasa Inggris, setelah disetujui oleh kongres, diakui secara resmi dan berlaku hukum tetap. BAB IV AMANDEMEN Pasal 55 Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat diajukan oleh setiap anggota organisasi lewat mekanisme yang ditetapkan dalam Kongres dan diajukan paling lambat tiga bulan sebelum Kongres. Pasal 56 Pengajuan amandemen akan dipelajari terlebih dahulu oleh Dewan Pengawas sebelum diajukan dalam Kongres. Dewan Pengawas berhak memberikan petimbangan yang akan diputuskan oleh Kongres

Pasal 57 Pengajuan amandemen akan diputuskan oleh suara mayoritas absolut (dua pertiga dari jumlah peserta Kongres) dan kan dievaluasi selama satu tahun setelah amandemen berlaku. Jika amandemen yang diajukan ternyata terbukti memiliki efek menghambat jalannya organisasi, maka amandemen dapat dibatalkan melalui Kongres Luar Biasa. BAB XV PENGESAHAN Pasal 58 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga disahkan oleh Kongres Pasal 59 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dinyatakan sah berlaku setelah ditandatangani oleh Divisi Eksekutif yang ada dalam organisasi. BAB XVI ATURAN PERALIHAN Pasal 60 Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang berlaku setelah dua bulan disahkan. Pasal 61 Selama dua bulan masa peralihan, akan dilaksanakan langkah-langkah sosialisasi dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan untuk jalannya amandemen setelah resmi diberlakukan. BAB XVII PEMBUBARAN Pasal 62 1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilaksanakan oleh Kongres yang khusus diadakan untuk maksud tersebut yang sekurang-kurangnya dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah pengurus. 2. Sesudah pembubaran segala kekayaan KPMKI diserahkan kepada badan sosial atau perkumpulanperkumpulan yang ditetapkan oleh Kongres. BAB XVIII PENUTUP Hal-hal yang diperlukan dan tidak tercantum dalam AD/ART ini akan ditetapkan oleh Pengurus sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan AD/ART KPMKI.