Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK AUDIO MOBIL (HARDWARE) Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

PORTABLE SOLAR CHARGER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLLER.

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

RANCANG BANGUN UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS) DENGAN ENERGI HYBRID (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

DESAIN DAN ANALISIS PROPORSIONAL KONTROL BUCK-BOOST CONVERTER PADA SISTEM PHOTOVOLTAIK

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

RANCANG BANGUN AVR (AUTO VOLTAGE GENERATOR ) MENGGUNAKAN CHOPPER TIPE BOOST CONVERTER PADA GENERATOR SATU FASA 3 KVA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) SOLAR PV BERBASIS FUZZY LOGIC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AVR

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

Rancang Bangun Sistem Pengaturan Lampu Taman Menggunakan Tenaga Surya Melalui Kontroler Logika Fuzzy

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PERANCANGAN ALAT

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP :

akan menurunkan tegangan dari solar cell menjadi tegangan yang

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

SWITCH MODE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN BOOST CONVERTER SEBAGAI PFC CONVERTER Surya Indrajati 1,Ir.Moh.Zaenal Effendi,MT. 2 1

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM CATU DAYA OTOMATIS MENGGUNAKAN SOLAR CELL PADA ROBOT BERODA PENGIKUT GARIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

RANCANG BANGUN TENAGA LISTRIK HYBRID UNTUK SUPLAY BEBAN PNERANGAN UMUM TYPE LED

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING PADI DENGAN METODE KONVEKSI BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

RANCANG BANGUN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY

METODE PENGENDALIAN DAYA PADA PHOTOVOLTAIC MODULE DENGAN METODE KENDALI INTERNAL TUGAS AKHIR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

RANCANG BANGUN KONVERTER PHOTOVOLTAIC DAN PENTAKSIRAN DAYA PHOTOVOLTAIC UNTUK DC POWER HOUSE

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

Input ADC Output ADC IN

PENGISIAN AKI DENGAN BUCK CONVERTER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM OTOMATISASI PENERANGAN DAN MOTION DETECTOR SEBAGAI PROTEKSI KERAMBA PADA SENTRA BUDIDAYA IKAN

Transkripsi:

The 13 th Industrial Electronics Seminar 2011 (IES 2011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 26, 2011 Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil Sutedjo, Rusiana, Guruh Wibisono, Zuan Mariana Wulan Sari Jurusan Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo,Surabaya 60111 guruh_wibie@yahoo.com, zoe1_kinishabama@yahoo.com Abstrak Perangkat audio mobil membutuhkan catu daya, dan selama ini catu daya audio mobil diperoleh dari accu pada mobil. Akibat kelebihan beban, accu mobil menjadi drop dan sulit untuk menghidupkan mesin mobil. Hal ini merupakan salah satu kerugian apabila memasang audio mobil dan catu dayanya langsung dari accu mobil. Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan membuat catu daya yang dayanya berasal dari energy alternative, salah satunya dengan mengkonversikan energi cahaya matahari menjadi energi listrik, maka energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi batere. Pada Penelitian ini akan memanfaatkan solar cell sebagai pengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan kapasitas sel surya yang digunakan sebesar 10 watt-peak sebanyak dua yang dipasang paralel untuk memperbesar arus keluarannya. Tegangan keluaran dari solar cell perlu diturunkan atau dinaikkan mencapai 14,5 Volt dengan menggunakan rangkaian Buck-boost Converter. Kontrol duty cycle PWM pada buck-boost converter adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengaturan tegangan. Output converter terlebih dahulu dibaca oleh ADC pada mikrokontroler, kemudian mikrokontroler menentukan hasil berupa duty cycle yang harus dibangkitkan sampai mencapai set point tegangan dengan program kontrol oleh mikrokontroler untuk membangkitkan sinyal PWM. Kata kunci: catu daya, audio, accu, converter, ADC, PWM. 1. Pendahuluan Kemajuan teknologi di dunia semakin tahun semakin cepat dan berkembang, dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin berkembang maka banyak tercipta peralatan elektronik yang bekerja secara otomatis sehingga mempengaruhi gaya hidup setiap orang. Kemajuan teknologi ini berpengaruh pada peralatan elektronik misalnya audio mobil. Barang tersebut pada beberapa tahun yang lalu merupakan suatu kebutuhan tersier yang hanya sedikit orang yang memiliki, namun sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Penggunaan audio pada mobil sering dijadikan masyarakat sebagai hiburan ketika berkendara di jalan untuk menghilangkan kejenuhan akibat macet dan jarak tempuh yang jauh. Perangkat audio-video mobil yang biasanya terdiri dari LCD TV dan tape recorder jelas membutuhkan catu daya, dan selama ini catu daya audio mobil diperoleh dari accu pada mobil. Akibat kelebihan beban, accu mobil menjadi drop dan sulit untuk menghidupkan mesin mobil. Hal ini merupakan salah satu kerugian apabila memasang audio mobil dan catu dayanya langsung dari accu mobil. Salah satu solusi masalah tersebut adalah dengan tidak mengambilkan catu daya untuk perangkat audio mobil langsung dari accu mobil. Dengan mengkonversikan energi cahaya matahari menjadi energi listrik, maka energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi batere. Solar cell yang akan digunakan adalah solar cell dengan kapasitas 20 WP dengan tegangan output 8V - 20V tergantung dari intensitas cahaya matahari. Penggunaan rangkaian battery charger pada alat ini adalah untuk membatasi arus pengisian batere sehingga nilai arus tetap terjaga pada nilai nominal arus pengisian untuk menghindari kerusakan pada batere. Untuk menjaga agar tegangan masuk ke audio-video tetap maka digunakan rangkaian regulator DC. Sistem ini diharapkan tidak akan mengganggu kinerja accu mobil karena catu daya dari audio-video menggunakan rangkaian yang terpisah. Pada kondisi siang hari sistem ini akan dapat terus beroperasi karena solar cell akan mendapatkan intensitas cahaya dari matahari yang cukup, tetapi bila malam hari sistem ini hanya dapat beroperasi dalam jangka waktu tertentu. Dengan permasalahan diatas, dibutuhkan suatu rangkaian dan kontrol yang mampu menghasilkan tegangan output yang stabil dengan input dari sel surya yang berubah-ubah. Kontrol duty cycle PWM pada buck-boost converter adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengaturan tegangan. Output ISBN: 978-979-8689-14-7 359

converter terlebih dahulu dibaca oleh ADC pada Mikrokontroler ATMega 16 dipakai untuk melakukan setting point tegangan serta untuk mengatur duty cycle dari buck-boost converter. Dengan inovasi pada kontrol mikrokontrolernya, yaitu dengan pembacaan ADC dan PWM. 2, Perancangan Sistem Solar cell Widht Modulation) menggunakan BJT, MOSFET, atau IGBT. Susunan kerja untuk rangkaian buckbostconverter ditunjukkan pada Gambar 5 ketika transistor on maka arus masuk ke induktor. Arus pada induktor akan naik secara linear, apabila saklar MOSFET ditutup selama waktu t 1, arus induktor akan naik dan energi disimpan pada induktor L dan capasitor C. Apabila saklar dibuka selama waktu t 2, energi yang tersimpan pada induktor akan dipindahkan ke beban melalui dioda D 1 dan arus induktor menjadi jatuh. Buck Boost converter Battery charger Battery Load Voltage Sensor LCD Voltage Sensor Microcontroller Gambar.1 Blok Diagram Sistem Gambar.3 Rangkaian buck-boost converter Pada perancangan Buck Boost Converter ini, komponen-komponen yang digunakan adalah sebagai berikut : Komponen semi konduktor menggunakan MOSFET IRFP460. Fast recovery diode MUR1560. Snuber Diode FR370. L = 0.5 mh. Co = 517 µf 200V. Cs = 1 nf. Rs = 5 KΩ 20W. Keterangan : L : Induktor Co : capasitor output Cs : snuber capasitor Rs : snuber resistor Gambar.2 Flowchart Rancangan Sistem 2.1. Konverter Buck-Boost Pada beberapa aplikasi industri, diperlukan peralatan yang dapat mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi tegangan DC yang variabel yaitu menggunakan DC chopper dan biasa disebut DC DC konverter. DC chopper dapat digunakan sebagai regulator mode pensaklaran untuk mengubah tegangan DC, yang tidak teregulasi menjadi tegangan DC yang teregulasi. Untuk mengatur frekwensi pada PWM (Pulse Dengan perencanaan seperti pada uraian di atas, maka desain Buck Boost Converter ini memiliki tegangan input yang variable antara 8-20V dan mampu menghasilkan tegangan output sesuai dengan set point tegangan yang diinginkan yaitu sebesar 14,5V. Dan nilai duty cycle nya diatur secara otomatis oleh mikrokontroler. 2.2. Mikrokontroler ATMega16 Mikrokontroler adalah otak dari kerja keseluruhan sistem. Pada penelitian ini digunakan mikrokontroler jenis ATMEGA16 yang memiliki 4 port yang masing- 360

masing 8 bit. Pada sistem ini mikrokontroler memproduksi sinyal PWM untuk switching konverter buck-boost dan membaca tegangan yang dihasilkan untuk dijaga nilainya. 2.3. Rangkaian Totempole Rangkaian totempole digunakan sebagai kopling antara mikrokontroler dengan konverter DC-DC karena mikrokontroler tidak mampu mengendalikan konverter secara langsung. Sekaligus sebagai rangkaian pengaman untuk mikrokontroler jika terjadi masalah pada sisi konverter. Pada Penelitian ini akan dibuat 1 (satu) buah rangkaian Totempole, untuk konverter buckboost. terdapat error atau tidak. Untuk men-download program, dilakukan dengan cara menghubungkan langsung mikrokontroler dengan PC menggunakan komunikasi pararel dan menggunakan rangkaian ISP downloader sebagai rangkaian buffer. Peralatan yang digunakan dalam proses pengujian rangkaian sistem minimum ini adalah: modul rangkaian mikrokontroler ATmega 16 beserta perangkat input dan perangkat output yang digunakan dalam penelitian ini sebagai indikator keluaran port, rangkaian power supply sebagai catu daya, kabel konektor, rangkaian ISP downloader dan seperangkat PC beserta software CodeWizardAVR V1.25.3 Standard. Blok diagram pengujian ini dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini. 2.4. Sensor Tegangan Sensor tegangan dibangun dengan menggunakan resistor pembagi tegangan karena tegangan yang diukur besarnya lebih dari 5 Volt. Sensor tegangan dirancang untuk umpan balik dari tegangan keluaran dari konverter buckboost dan dari batere sebagai masukan ADC channel pada mikrokontroler. Gambar.5 Blok diagram pengujian sistem minimum mikrokontroler Gambar.4 Rangkaian Sensor Tegangan 3. Pengujian Alat 3.1. Pengujian Sistem Minimum Mikrokontroler Tujuan dari pengujian rangkaian ini adalah untuk mengetahui apakah rangkaian sistem minimum ATmega 16 sudah dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengetesan pada jalur port port yang dimiliki oleh mikrokontroller ATmega 16. Port-Port tersebut dihubungkan dengan perangkat input dan perangkat output yang digunakan dalam penelitian ini. Perangkat-perangkat tersebut diantaranya adalah: LCD character 16x2, sensor tegangan, rangkaian optocoupler, dan relay. Cara pengujiannya yaitu terlebih dahulu IC mikrokontroler di isi program menggunakan software CodeVisionAVR V1.25.3 Standard. Setelah itu program di-compile dengan tujuan untuk mengetahui apakah program masih Listing program yang di-download-kan ke mikrokontroler dibuat untuk menyalakan PortA yang dihubungkan dengan sensor tegangan sebagai pembacaan ADC, PortC yang dihubungkan dengan LCD character 16x2 dan PortB yang dihubungkan dengan rangkaian optocoupler sebagai penyulutan sinyal PWM dan PortD yang dihubungkan dengan relay.setelah program selesai di-download ke mikrokontroler, perangkat-perangkat yang terhubung dengan sistem minimum mikrokontroler tersebut dapat berfungsi dengan baik. Mikrokontroler dapat membaca ADC dari sensor tegangan yang terhubung dengan port A. LCD yang terhubung dengan PortC dapat menampilkan pesan sesuai dengan yang dituliskan pada program. Rangkaian optocoupler yang terkoneksi dengan PortB juga bisa memberikan masukan dengan baik pada sistem minimum mikrokontroler. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini. 361

Gambar.6 Hasil pengujian LCD Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian penuh pada saat pengujin sistem minimum ini. Diantaranya adalah masalah kabel konektor, kabel konektor yang digunakan terutama pada LCD haruslah benar-benar terhubung dengan baik. jika tidak maka data yang dikirim ke LCD akan mengalami lossing dan LCD tidak bisa bekerja secara maksimal. 3.2. Pengujian Solar Cell 20 WP Tujuan dari pengujian solar cell ini adalah untuk mengetahui karakteristik tegangan output dari solar cell berdasarkan waktu. Karena solar cell adalah salah satu sumber energi alternatif yang dapat mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Besarnya nilai tegangan output dari solar cell berdasarkan intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sel-sel pada luasan solar cell tersebut. Maka, hal ini dapat dikaitkan dengan waktu pengujian. Solar cell yang digunakan pada sistem ini adalah 2 buah solar cell 10 WP yang dipasang secara paralel, sehingga karakteristiknya akan sama dengan solar cell 20 WP yaitu dapat menghasilkan tegangan output antara 8-20V dan arus maksimal 1A. Data hasil pengujian solar cell berdasarkan waktu pengujian dapat dilihat pada tabel 1. Karakteristik dari solar cell tersebut adalah apabila waktu semakin siang dan dalam keadaan cuaca yang cerah, maka dapat dilhat pada gambar 7. Dari data di atas dapat diketahui bahwa solar cell dapat mengeluarkan tegangan maksimal pada waktu pengujian jam 11.00 siang. Hal ini menunjukkan bahwa jam tersebut matahari mempunyai intensitas cahaya yang maksimal pula. Ada juga hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan solar cell sebagai sumber tegangan, yaitu sudut datang cahaya matahari terhadap bidang solar cell. Apabila sudut datang tepat tegak lurus terhadap bidang solar cell, maka solar cell dapat mengeluarkan arus dan tegangan output dengan nilai yang maksimal. 3.3. Pengujian Rangkaian Buck Boost Converter Buck Boost Converter merupakan salah satu jenis dari rangkaian DC-DC Converter yang fungsinya adalah untuk menaikkan dan menurunkan tegangan DC. Teori dasar tentang kerja pada rangkaian ini adalah ketika nilai duty cycle di atas 50%, maka rangkaian ini akan menaikkan tegangan dan ketika nilai duty cycle di bawah 50% maka rangkaian ini akan menurunkan tegangan. Pada sistem ini dibangun rangkaian Buck Boost Converter dengan nilai input antara 8-20V dan nilai output 14,5V yang digunakan sebagai tegangan charging battery. Tabel.1Data hasil pengukuran Tegangan output solar cell berdasarkan waktu pengujian Waktu V solar cell V solar Waktu (V) cell (V) 10:00 19,16 13:15 19,10 10:15 19,17 13:30 19,02 10:30 19,33 13:45 18,97 10:45 19,41 14:00 19,06 11:00 19,44 14:15 19,00 11:15 19,32 14:30 18,78 11:30 19,38 14:45 18,73 11:45 19,33 15:00 17,39 12:00 19,14 15:15 17,65 12:15 18,93 15:30 16,54 12:30 18,95 15:45 16,70 12:45 18,95 13:00 19,04 16:00 16,01 Gambar.7 Grafik Karakteristik tegangan output solar cell terhadap waktu pengujian Rangkaian Buck Boost Converter ini dibangun dengan nilai-nilai komponen sebagai berikut : Komponen semi konduktor menggunakan MOSFET IRFP460. Fast recovery diode MUR1560. Snuber Diode FR370. L = 0.5 mh. Co = 517 µf 200V. Cs = 1 nf. 362

Rs = 5 KΩ 20W. Keterangan : L : Induktor Co : Capasitor output Cs : Snuber capasitor Rs : Snuber Resistor Data dari hasil pengujian rangkaian buck boost converter ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel.2 Data hasil pengujian Buck Boost Converter Vin(V) Duty Cycle(%) Vout prak(v) Vout Teori(V) 8 67% 14,5 16,24 9 64,20% 14,5 16,14 10 61,50% 14,5 15,97 11 58,10% 14,5 15,25 12 56,30% 14,5 15,46 13 54,70% 14,5 15,7 14 52,40% 14,5 15,41 15 49,10% 14,5 14,5 16 47,90% 14,5 14,7 17 46,90% 14,5 15 18 45,80% 14,5 15,2 19 44,60% 14,5 15,3 20 40,50% 14,5 13,6 Gambar.8 Grafik antara duty cycle terhadap tegangan input buck boost converter Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membangun rangkaian Buck Boost Converter. Salah satunya adalah kualitas dari komponen semikonduktor yang digunakan. Karena penggunaan jenis komponen semikonduktor yang kualitasnya kurang baik sangat mempengaruhi tegangan dan arus output dari rangkaian ini. Komponen semikonduktor yang digunakan adalah Mosfet IRFP460. Dan hal lain yang sangat berpengaruh terhadap rangkaian ini adalah nilai kualitas dari lilitan induktor yang digunakan, karena rangkaian ini adalah jenis rangkaian yang beroperasi pada frekwensi tinggi. 3.4. Pengujian Rangkaian Battery Charger Rangkaian battery charger ini digunakan untuk mengisi accu 12 volt.rangkaian ini dibangun dengan komponen utama dua buah thyristor dengan tipe BT 151 yang dipasang secara seri pada sisi input dan output. Fungsi utama rangkaian battery charger pada system ini adalah untuk menjaga nilai dari arus pengisian pada accu. Berikut adalah data rangkaian battery charger dengan tegangan input berasal dari solar cell : Tabel.3 Data Pengujian Battery Charger dengan input solar cell V solar cell (V) V charging (V) I charging (A) V Battery (V) 19,44 14,83 0,99 12,67 19,32 15,00 1,00 12,79 19,38 14,99 1,00 12,84 19,33 15,00 1,00 12,92 19,14 15,13 1,00 12,98 18,93 15,16 0,95 13,05 18,95 15,21 0,95 13,13 18,95 15,45 0,88 13,18 19,04 15,26 0,85 13,21 19,10 15,32 0,75 13,31 19,02 15,30 0,70 13,34 18,97 15,29 0,66 13,33 19,06 15,22 0,55 13,33 19,00 15,28 0,57 13,36 18,78 15,11 0,41 13,28 18,73 14,98 o,22 13,14 17,39 14,55 0,10 13,00 3.5. Pengujian ADC Channel Pengujian ADC digunakan untuk mengetahui seberapa sensitive ADC mikrokontroler dan menguji apakah antara channel yang satu dengan yang lain memberikan hasil pembacaan tegangan yang sama. Pengujian ADC channel ini dilakukan dengan memberikan tegangan DC yang berasal dari output buck- 363

boost konverter yang nilainya dinaikkan dari 1 volt hingga 14 volt dengan kenaikan 1 volt yang terlebih dahulu dimasukkan ke rangkaian pembagi tegangan dengan resistor seri seperti pada Gambar 4. Gambar.4 Rangkaian pengujian ADC Pengukuran yang sama juga dilakukan pada sensor tegangan output batere mulai dari 0 volt sampai dengan 12 volt. Dan didapatkan nilai seperti yang terlihat pada Tabel 4 dan Gambar 9 serta pada Tabel 5 dan Gambar 10. Vin (volt) Tabel.4 Tabel hasil pembacaan ADC pada output konverter buck-boost V sensor (volt) Pembacaan ADC ADC Teori % Error `1 0,194 37 39,7 6,8 2 0,389 77 79,67 3,35 3 0,576 116 117,96 1,66 4 0,768 155 157,27 1,44 5 0,96 195 196,6 0,8 6 1,151 234 235,73 0,73 7 1,343 274 275 0,36 8 1,535 313 314,37 0,44 9 1,727 353 353,69 0,2 10 1,919 392 393 0,25 11 2,11 432 432 0 12 2,493 471 510,57 7,7 13 2,684 511 549,68 7 14 2,78 550 569,34 3,4 Tabel.5 Tabel hasil pembacaan ADC pada batere Vin (volt) V sensor (volt) Pembacaan ADC ADC Teori % Error `1 0.374 75 76.51 2.01 2 0.743 150 152.166 1.44 3 1.114 226 228.147 0.95 4 1.484 303 309.92 0.23 5 1.854 379 379.7 0.018 6 2.225 455 455.68 0.015 7 2.595 531 531.456 0.086 8 2.966 607 607.44 0.07 9 3.337 684 683.42 0.08 10 3.71 760 759.81 0.025 11 4.08 836 835.58 0.05 12 4.45 912 911.36 0.07 Gambar.10 Grafik Pembacaan ADC Pada Batere 3.6. Pengujian Rangkaian Totempole Dan Opto Coupler Rangkaian totempole dan opto coupler digunakan sebagai buffer sinyal input yang dihasilkan oleh mikrokontroler dan digunakan untuk mengendalikan konverter. Gambar rangkaian totempole dan opto coupler terlihat pada gambar 11 dan secara fisik terlihat seperti pada gambar 12. Gambar.9 Grafik Pembacaan ADC Pada Output Konverter Buck-Boost 364

High-Voltage Systems, Power Systems & Power Quality, Power Electronic, Electric Drives, Technology and Applications Gambar.11 Rangkaian totempole dan opto isolator (a) (b) (c) (e) (d) (f) (a). Sinyal output dengan duty cycle 20% (b). Sinyal output dengan duty cycle 30% (c). Sinyal output dengan duty cycle 40% (d). Sinyal output dengan duty cycle 50% (e). Sinyal output dengan duty cycle 60% (f). Sinyal output dengan duty cycle 70% Gambar.12 Pengujian rangkaian driver optocoupler dan totempole Pengujian rangkaian totempole berfungsi untuk mengetahui kualitas dari sinyal yang keluaran dari totempole apakah mampu mewakili sinyal input yang dihasilkan oleh mikrokontroler. Karena apabila terdapat perubahan duty cycle pada keluaran totempole maka akan menyebabkan gangguan mikrokontroler bekerja. Sehingga kestabilan tegangan keluaran yang dihasilkan oleh konverter akan berkurang. Karakteristik dari rangkaian totempole adalah menguatkan (Amplifier) sinyal masukan dari PWM (Pulse Width Modulation).Hal ini disebabkan terdapat komponen Transistor Amplifier yang terdapat pada keluaran dari IC optocoupler 4N25. Dalam hal ini Transistor Amplifier yang digunakan adalah transistor tipe BC337. Gambar gelombang keluaran dari rangkaian totempole dan opto coupler seperti terlihat pada gambar 12 Gambar 12(a) dan gambar 12(b) adalah sinyal output saat rangkaian diberi masukan sinyal PWM dengan duty cycle 20% dan 30%. Terlihat bahwa sinyal keluaran totempole adalah sinyal PWM yang telah dikuatkan. Hal yang sama dengan gambar 12(c) dan gambar 12(d) adalah sinyal output pada saat rangkaian diberi masukan sinyal PWM dengan duty cycle 40% dan50%. Sedangkan Gambar 12(e) dan gambar 12(f) adalah sinyal output saat rangkaian diberi masukan sinyal PWM dengan duty cycle 60% dan 70%. 4. KESIMPULAN Setelah melalui beberapa proses perencanaan, pembuatan dan pengujian alat serta dari beberapa data yang didapat dari pengujian dan pembuatan Penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem ini akan bekerja maksimal pada range antara jam 10.00-14.00, karena intensitas cahaya matahari sangat terang dalam kondisi cuaca cerah. 2. Accu yang digunakan dapat mengoperasikan sistem dan beban dalam jangka waktu 7 jam. 3. Intensitas cahaya matahari sangat berpengaruh pada nilai dari arus charging, semaikn turun intensitas cahaya matahari yang jatuh ke solar cell, semakin turun pula nilai arus charging pada accu. 4. Dalam merancang dan membangun sistem pada audio-video mobil, membutuhkan rangkaian power amplifier dengan daya yang cukup tinggi yaitu minimal 40 Watt agar suara yang dihasilkan dapat maksimal. 5. Pengaturan tegangan output buck-boost converter supaya tetap (sesuai setting point) maka digunakan sensor tegangan pada output buck-boost converter yang kemudian dibaca oleh ADC sebagai referensi tegangan untuk pengaturan duty cycle. 365

6. Tegangan yang dihasilkan oleh solar cell tergantung pada intensitas cahaya dan sudut datangnya cahaya matahari. DAFTAR PUSTAKA [1] Muhammad H Rashid, Power Electronics Circuits, Devices, and Application 2 nd Ed, Diterjemahkan PT Prenhallindo, Jakarta, 1999 [2] Joke Pratilastiarso, Elektronika Daya II, PENS - ITS, Surabaya,1994 [3] Joko Priyanto, Minimum system AVR atmega16, 21 Desember 2009. Diakses 6 Pebruari 2010 dalam alamat website [4] http://www.juraganelektro.com/index.php?option=co m_content&vew=article&id=72:minimum-systemavratmega16&catid=42:microcontroller&itemid=70 [5] Hadi, Mokh. Sholihul.2008. Mengenal Mikrokontroler AVR ATmega16. Diakses 20 Januari 2011, dalam alamat website http://ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2008/0 8/sholihul-atmega16.pdf [6] Heri Andrianto, Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16 Menggunakan Bahasa C (Code Vision AVR), Informatika, Bandung, 2008 366