BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Mikrokontroler MCF51JM128. Sensor tekanan MPX5050DP yang dapat mengukur 0-50 kpa dengan sensitivitas 90 mv/kpa. Modul LCD (Liquid Clear Display) 16x2 sebagai modul penampil (display). Filter dengan topologi Sallen-Key. 2 buah catu daya +5V dengan arus maksimal 500 ma. Bahasa pemrograman C dan compiler CodeWarrior for Microcontroller V6.1. Program Visual Basic.Net. Program Microsoft Access untuk menyimpan nama, umur, tanggal pengambilan data, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan keterangan tekanan darah pengguna. 4.2 Daftar Komponen Daftar komponen yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah sebagai berikut: 70
71 Tabel 4.1 Daftar komponen Nama Komponen Tipe / Ukuran Jumlah Mikrokontroller MCF51JM128 1 buah LCD 16x2 1 buah Sensor Tekanan MPX5050DP 1 buah Op-amp LM324 1 buah Cuff - 1 buah Potensiometer 5 kω 1 buah 100 pf 1 buah Kapasitor 100 nf 1 buah 3,3 µf 2 buah 33 µf 2 buah 150 Ω 1 buah Resistor 560 Ω 2 buah 1 kω 1 buah 10 kω 8 buah Transistor 2N3904 2 buah Trimpot 10 kω 2 buah Relay 5 V 2 buah Dioda 1N4007 2 buah 4.3 Prosedur Operasi Untuk menggunakan sistem pengukur tekanan darah dengan database yang berbasiskan mikrokontroler ini, pengguna diharuskan mengikuti langkah-langkah seperti berikut: 1. Menyambungkan sistem dengan catu daya +5V. 2. Menghubungkan 2 buah kabel USB dari sistem pengukur tekanan darah ke PC
72 3. Memasang cuff pada lengan pengguna. 4. Menekan tombol push button untuk mulai melakukan pengukuran. Tekan tombol Gambar 4.1 Tampilan pada saat sistem aktif 5. Pompa akan mulai memompa. Mulai memompa Gambar 4.2 Tampilan pada saat pompa mulai memompa 6. Setelah tekanan mencapai 180 mmhg atau lebih besar 40 mmhg dari tekanan sistolik penguna maka pompa akan berhenti memompa. 7. Tunggu hingga sistem selesai menghitung. Tunggu sebentar Gambar 4.3 Tampilan pada LCD saat sistem menghitung 8. Tunggu hasil pengukuran ditampilkan pada LCD.
73 SBP = 104 mmhg DBP = 63 mmhg Gambar 4.4 Tampilan setelah pengukuran selesai 9. Buka program user interface di PC. 10. Tunggu tampilan sambutan pada user interface selesai. Gambar 4.5 Tampilan sambutan pada user interface 11. Memilih Setting Serial pada menu. Gambar 4.6 Tampilan user interface
12. Memilih COM port yang akan digunakan dan menekan tombol Connect. 74 Gambar 4.7 Tampilan form Setting Serial 13. Memilih Simpan pada menu. Gambar 4.8 Tampilan saat memilih menu Simpan 14. Tekan tombol Ambil Data.
75 Gambar 4.9 Tampilan form Simpan 15. Tampilan pada LCD akan berubah menjadi Data terkirim. Data terkirim Tekan Tombol Gambar 4.10 Tampilan pada saat data telah terkirim 16. Setelah hasil pengukuran didapat, masukkan nama dan umur kemudian tekan tombol Simpan.
76 Gambar 4.11 Tampilan saat akan melakukan penyimpanan 17. Setelah tombol Simpan ditekan akan muncul pemberitahuan bahwa data telah berhasil disimpan ke database. Gambar 4.12 Tampilan saat data telah tersimpan 18. Setelah data tersimpan akan muncul form Diagnosa, jika data yang ditampilkan sesuai maka tekan tombol Lanjut.
77 Gambar 4.13 Tampilan saat diagnosa muncul 19. Setelah tombol Lanjut ditekan maka akan muncul hasil dari diagnosa. Gambar 4.14 Tampilan hasil diagnosa 20. Setelah selesai membaca diagnosa, tekan tutup pada form Diagnosa 21. Untuk melihat riwayat, pilih Lihat Riwayat pada menu.
78 Gambar 4.15 Tampilan saat memilih menu Lihat Riwayat 22. Masukkan nama yang ingin anda cari dan tekan tombol Cari. Gambar 4.16 Tampilan hasil lihat riwayat
79 4.4 Evaluasi Sistem Pengujian dibagi menjadi 2 bagian. Pengujian pertama terhadap sistem dilakukan untuk mencari seberapa besar tingkat akurasi dan kesalahan pada sistem dalam mencari tekanan sistolik dan diastolik bila dibandingkan dengan metode auscultatory. Penujian kedua dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam mencai tekanan sistolik pada saat cuff dipompa. Pengujian untuk mencari nilai sistolik dan diastolik dilakukan kepada 2 orang anggota skripsi, yaitu Rafael Kelvin dan Sigit Purnomo. Hasil pengukuran dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan metode auscultatory yang dilakukan oleh dokter. Berikut adalah tabel hasil pengujian yang telah dilakukan oleh Rafael Kelvin menggunakan perbandingan hasil pengukuran dengan metode auscultatory 105/70 mmhg: Tabel 4.2 Data pengujian pertama pada Rafael Kelvin Tingkat error Sistem Dokter Nama Pengukuran mmhg % SBP DBP SBP DBP SBP DBP SBP DBP 1 101 74 105 70 4 4 3,809 5,714 2 104 65 105 70 1 5 0,952 7,142 3 101 70 105 70 4 0 3,809 0 4 99 76 105 70 6 6 5,714 8,571 Rafael 5 100 74 105 70 5 4 4,761 5,714 Kelvin 6 104 74 105 70 1 4 0,952 5,714 7 107 78 105 70 2 8 1,904 11,43 8 104 73 105 70 1 3 0,952 4,285 9 100 72 105 70 5 2 4,761 2,857 10 104 74 105 70 1 4 0,952 5,714
80 Error rata-rata tekanan sistolik dan diastolik Rafael Kelvin adalah 2,8566% (3 mmhg) dan 5,7141% (4 mmhg). Pengujian berikutnya dilakukan oleh Sigit Purnomo dengan menggunakan perbandingan hasil pengukuran dengan metode auscultatory 100/60 mmhg: Tabel 4.3 Data pengujian pertama pada Sigit Purnomo Nama Sigit Purnomo Tingkat error Sistem Dokter Pengukuran mmhg % SBP DBP SBP DBP SBP DBP SBP DBP 1 109 63 100 60 9 3 9 5 2 105 65 100 60 5 5 5 8,333 3 107 65 100 60 7 5 7 8,333 4 103 59 100 60 3 1 3 1,667 5 109 64 100 60 9 4 9 6,666 6 102 57 100 60 2 3 2 5 7 107 66 100 60 7 6 7 10 8 103 63 100 60 3 3 3 5 9 101 62 100 60 1 2 1 3,333 10 103 62 100 60 3 2 3 3,333 Error rata-rata tekanan sistolik dan diastolik Sigit Purnomo adalah 4,9% (5 mmhg) dan 5,6665% (3 mmhg).
81 Pengujian kedua dilakukan dengan cara memompa udara ke dalam cuff, dan melihat tekanan akhir saat pompa dimatikan. Percobaan pertama dilakukan oleh Rafael Kelvin: Tabel 4.4 Data pengujian kedua pada Rafael Kelvin Nama Rafael Kelvin Pengukuran Tekanan Akhir Keterangan 1 153 Sukses 2 173 Sukses 3 158 Sukses 4 152 Sukses 5 181 Gagal 6 182 Gagal 7 181 Gagal 8 159 Sukses 9 181 Gagal 10 149 Sukses Perbandingan antara hasil sukses dan gagal untuk percobaan yang diakukan oleh Rafael Kelvin adalah 6:4, jadi tinkat kesuksesan sistem adalah 60%.
82 Pengujian berikutnya dilakukan oleh Sigit Purnomo: Tabel 4.5 Data pengujian kedua pada Sigit Purnomo Nama Sigit Purnomo Pengukuran Tekanan Akhir Keterangan 1 161 Sukses 2 157 Sukses 3 154 Sukses 4 159 Sukses 5 181 Gagal 6 182 Gagal 7 165 Sukses 8 159 Sukses 9 167 Sukses 10 181 Gagal Perbandingan antara hasil sukses dan gagal untuk percobaan yang dilakukan oleh Sigit Purnomo adalah 7:3, jadi tingkat kesuksesan sistem adalah 70%.