Intervensi Sosial Sebagai Upaya Mencari Alternatif. Dalam Pembangunan yang Dilanda Krisis

dokumen-dokumen yang mirip
TEORI PEMBANGUNAN. Andri Wijanarko,SE,ME.

BAB XI. SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Pembangunan Ekonomi

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia

Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan. SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KOMITMEN GLOBAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP PEMBANGUNAN LAMA (SEBELUM 1970-AN)

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Prinsip-prinsip ekologi merupakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ekologi. Menjadi pokok dalam menanggulangi masalah lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya seperti Indonesia. Kemiskinan seharusnya menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISU LINGKUNGAN HIDUP;

TINJAUAN PUSTAKA. fasilitas mendasar seperti pendidikan, sarana dan prasarana transportasi,

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Pengertian Paradigma. Paradigma I Normal Sc. Anomalies Crisis Revol Paradigma II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture. Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sudah ada sejak dahulu, namun jenis dan karakternya selalu berubah.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pemanasan global (global warming), pencemaran udara, pencemaran air, mahkluk hidup lain yang mengisi ruang di atas bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan banyak

Situasi pangan dunia saat ini dihadapkan pada ketidakpastian akibat perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih

KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI DAN SEJAHTERA YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI DINUL ISLAM

kiamatnya dunia jika tanda-tanda bahaya peradaban seperti krisis ekologi tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Cara pandang, sikap, dan perilaku

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

VISI DAN MISI BAKAL CALON BUPATI KABUPATEN KAIMANA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. keanekaragaman hayati dunia. Di dalam skripsi ini salah satu negara yang. bermasalah dengan hal tesebut ialah Indonesia.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2002 TENTANG KETAHANAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

Siswa Indonesia begitu asing terhadap isu efek rumah kaca?

Fakta tentang Air. Air tawar itu terbatas dan langka

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ( Pertemuan ke-6 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI

LIBRARIES, DEVELOPMENT, AND THE UN 2030 AGENDA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SRI HAYATI

PARADIGMA APARATUR PEMERINTAH DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN (Studi Kasus: Kota Semarang) TUGAS AKHIR

Hak Atas Lingkungan (HAL) Sebagai Hak Asasi Manusia (HAM) Dewi Triwahyuni

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

f f f i I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada suatu negara dapat mewujudkan pertumbuhan

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasokan oksigen di bumi akibat polusi dan penebangan hutan secara liar dan tak

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

13 PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK ASUH DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK

Dari MDGs Menuju SDGs: Pembelajaran dan Tantangan Implementasi

BAGAIMANA MENGAJARKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP?

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

Transkripsi:

Intervensi Sosial Sebagai Upaya Mencari Alternatif Dalam Pembangunan yang Dilanda Krisis Pendahuluan Salah satu pengertian dari intervensi sosial adalah suatu upaya untuk meningkatkan, mempertahankan serta mengaktualisasikan kemampuan berfungsi sosial sistem manusia (individu, kelompok, dan masyarakat). Jika induvidu ataupun kelompok masyarakat tidak mampu untuk malaksanakan fungsi sosial tentu mereka akan mengalami apa yang disebut dengan kegagalan fungsi sosial. Kegagalan fungsi sosial secara induvidu ataupun secara kolektif dapat dicontohkan sebagai berikut : Seorang ayah tidak mampu menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak. Pemuda angkatan kerja tidak mampu bekerja. Masyarakat tidak mampu menyediakan fasilitas (sekolah, lapangan kerja, rumah sakit dll.) bagi warganya untuk mengoptimalkan kemampuannya. Dengan demikian jika suatu induvidu ataupun masyarakat tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya, akan sangat banyak masalah-masalah yang ditumbulkanya, seperti masalah kemiskinan dan penganguran, wabah penyakit 1

dan kelaparan akan menyebar meluas, serta kejahatan dan konflik sosial akan cepat meluas dan merajalela. Kegagalan dalam menjalankan fungsi sosial dapat disebabkan oleh keterbatasan kemampuan seseorang untuk menangani tugas-tugas kehidupan dan keterbatasan kemampauan sistem untuk menjalankan fungsinya, mempersiapkan warga masyarakat untuk mengoptimalkan klemampauannya. Keterbatasan seseorang dan keterbatasan system secara teori dapat dibedakan menjadi 3 pandangan besar, yaitu 1. Pandangan Konservastif : terletak pada kondisi / perilaku masing-masing individu (malas, bodoh) 2. Pandangan Liberal : terletak pada kinerja sistem (kkn, dll) 3. Pandangan Transformatif : sistem tidak adil (kapitalisme, dll) Kondisi itu yang menyebabkan kita untuk melakukan intervesi sosial dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat. 2

Paradigma Pembangunan Menurut Michael Todaro pembangunan harus memiliki 3 tujuan pokok. Tujuan pembangunan tersebut adalah : Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan tetapi juga penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, peningkatan perhatian pada nilai-nilai kultural dan kemanusiaan, untuk memperbaiki kesejahteraan dan menumbuhkan jati diri Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial, untuk membebaskan dari sikap menghamba dan ketergantungan (baiki kepada orang maupun kepada negara bangsa lain atau kekuatan yang dapat merendahkan nilai-nilai kemanusiaan) Namum pada kenyataanya praktek pembangunan kini menopang suatu ketidakseimbangan antara sumberdaya alam, kondisi sosial masyarakat dan ekosistemnya. Praktek pembangunan secara sistematis mengurangi kesempatan sebagian besar untuk ikut serta memberikan sumbangann yang berarti bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Praktek ini menumbuhkan keterpisahan dan konfik sosial. 3

Dalam perkembangan pembangunan terjadi krisis global yang berkaitan. Krisis tersebut merupakan hasil dari kegagalan pembangunan. Kegagalan tersebut menunjukan kita bahwa sistem dan model pendekatan yang kita gunakan dalam pembangunan tidak berjalan sebagaimana mestinya. 1. Krisis Politik. Globalisasi dunia telah melemahkan institusi politik negara dan pemerintahan lokal, dan mengurangi potensi dari pilihan kebijakan yang ada. Terdapat dua faktor penyebab, (a) utang yang menjerat, dan (b) pergerakan modal investasi yang meningkatkan kompetisi pajak internasional dan mengurangi pendapatan negara. 2. Krisis sosial-ekonomi Meskipun aktivitas ekonomi meningkat, kemiskinan global tidak juga menurun. Dari sekitar 6M penduduk dunia, sekitar 1,1M diantaranya menderita malnutrisi, yaitu tidak mampu memperoleh kalori yang dibutuhkan untuk bekerja secara penuh dan kesehatan yang baik. Lebih dari 40& penduduk dunia tidak mendapatkan akses terhadap sanitasi. Dan 20 dari 23 kota di negara berkembang melebihi standar kualitas udara yang ditetapkan WHO terhadap partikel udara tersuspensi dan emisi sulfur dioksida. Pembuangan limbah industri, polusi, dan ketersediaan air bersih, merupakan ancaman tetap terhadap populasi penduduk dan menyebabkan pemiskinan yang lebih jauh. 4

3. Krisis Lingkungan. Penipisan ozon dan efek rumah kaca menyebakan perubahan iklim secara drastis, erosi dan penggundulan mengurangi produktivitas alam secara biologis, kontaminasi air dan tanah oleh limbah mengurangi kualitas makanan, sumber daya alam dikonsumsi lebih cepat daripada kemampuan regenerasinya, dan keanekaragaman hayati terus menurun. 4. Krisis Psikologi Terdapat 2 fenomena, yaitu promosi aktif dan toleransi pasif. Promosi aktif seperti potret kehidupan zaman sekarang melalui iklan media. Media komersil telah memonopoli pengalaman audio-visual orang, melalui konsumerisme, dan stereotip. Toleransi pasif seperti pengabaian orang-orang terhadap krisis di sekitarnya, sibuk dengan diri sendiri dan dunia sendiri. 5. Krisis epistemology Banyak isu penting seperti kelangsungan hidup manusia, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan perilaku destruktif manusia, hanya bisa melahirkan keprihatinan. Keprihatinan ini tidak bisa ditranslasikan menjadi prediksi masa depan, namun hanya dieksplorasi melalui kemungkinan-kemungkinan dan menyederhanakan model. Saintis, sebagai organ syaraf utama di masyarakat, tidak mampu memastikan implikasi di masa depan maupun menghasilkan sejumlah panduan tindakan dalam menyikapi krisis global. 5

Dalam pandangan Dudley Seers pembanguna harus dapat menjawab dari beberapa pertanyaan sebagai berikut : What has happened to poverty? What has happened to unemployment? What has happened to inequality? If all three of these have declined from high level, then without doubt this has been a period of development for the country concerned. If one or two of these central problems have been growing worse, and especially if all three have, it would be strange to call the result development, even if percapita income doubled. Dudley Seers menitikberatkan pembangunan pada ketiga permasalah sosial yaitu kemiskinan (poverty), penganguran (unemployment) dan pemerataan (inequality). Dan menurut Seers ketiga kompenen tadi harus terjawab secara bersama-sama bukan satu persatu dari sebuah pembangunan. Artinya adalah bukanlah suatu pembangunan jika salah satu dari ketiga permasalahan tadi tidak dapat selesaikan. Namun justru pada pola pembangunan yang terjadi baik di negara maju ataupun di negara dunia ketiga hanya berorientasi pada pasar. Sehingga pada akhirnya krisis demi krisis terjadi seperti yang telah digambarkan di atas. 6

Paradigma Baru Pembangunan Untuk menyikapi krisis yang terjadi akibat dari pembangunan masa lalu, harus ada intervensi sosial yang kita lakukan. Suatu tindak intervensi sosial yang komprehensip, menyeluruh terhadap akar permasalahan pembangunan dimungkinkan akan memperbaiki pembangunan ke depan. Salah satu dari hal tersebut adalah dengan melakukan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) namun tidak hanya berorientasi pada pasar melainkan pada tiga isu utama yang disebutkan oleh Michael Todaro dan taupun Dudley Seers. Pembangunan berkelanjutan dapat didefinisikan sebagai pembangunan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan generasi sekarang ini tanpa mengurangi kesempatan bagi generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Dengan kata lain, ekonomi konvensional untuk maksimalisasi produksi harus re-orientasi dan diarahkan untuk meminimalisasi penderitaan mayoritas umat manusia masa kini dan masa depan. Hal ini bergantung pada, pengurangan kerusakan lingkungan, melalui pengurangan pemakaian sumber daya alam yang tidak terbarukan serta mencari sumber daya alternative, peningkatan kualitas hidup manusia (akses mudah terhadap air bersih, udara bersih, rumah yang layak huni, pendidikan 7

berkualitas, kesehatan, makanan bergizi, dll). Secara sederhana, berkelanjutan berarti hidup harmonis berdampingan dengan alam. Paradigma pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu bentuk intervensi sosial sebagai alternatif jawaban terhadap krisis global dan lokal, akibat dari pembangunan masa lalu. Selain pada pembangunan yang berkelanjutan, intervensi sosial dapat dilakukan dengan melakukan pembangunan sosial. Dimana pembangunan sosial dapat didefinisikan suatu upaya untuk mengurangi dampak negatif pembangunan dengan cara mengoreksi atau melakukan transformasi total terhadap orientasi pembangunan yang pada mulanya sangat bereorientasi pertumbuhan menjadi lebih berorientrasi pada manusia (people centered development). Beberapa Pembangunan Alternatif atau Pembangunan soial tersebut antara lain adalah : 1. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pokok 2. Strategi Pembangunan Mandiri 3. Strategi Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Ecodevelopment) 4. Strategi Pembangunan Pembangunan berwawasan etnik (ethno development) 8

Namun pada akhirnya persoalan yang akan dihadapi bukanlah hanya persoalan lingkungan, persoalan kemiskinan dan penganguran akan tetapi pada dasarnya adalah persoalan demokrasi, dimana setiap rakyat memiliki kesempatan dan akses yang sama terhadap pemerataan pembangunan, persamaan dimata hokum, air bersih, udara bersih, rumah layak huni, sanitasi, pendidikan yang layak, kesehatan, dan komunitas. 9