MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu, bangsa Indonesia kaya akan hasil bumi antara lain rempah-rempah

KEUNGGULAN LOKASI TERHADAP KOLONIALISME DI INDONESIA

BAB 5: SEJARAH POLITIK KOLONIAL

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kolonialisme berawal dari perkembangan situasi ekonomi, dimana

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia

PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN

Warisan Rezim Prancis di Jawa: Kajian Strategi Militer dan Politik Birokrasi dalam Historiografi Indonesia

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Sejarah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

2. Sistem kerja wajib ( kerja rodi ) oleh Herman Willem Daendels

Sejarah Penjajahan Indonesia

KONSEP DASAR PEREKONOMIAN GLOBAL

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

Oleh Taufik Hidayat, S.Pd

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

SISTEM SEWA TANAH DALAM UPAYA PENGHAPUSAN FEODALISME DI JAWA ABAD XIX ( Fragmen Sosio-kultural pada Masyarakat Jawa ) Rosalina Ginting & Agus Sutono*

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

Perkembangan Bangsa Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berdaulat. Merdeka yang dimaksud adalah terbebas dari kekuasaan Kerajaan

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Dalam

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. 1 Seorang peserta

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

SEJARAH HUKUM INDONESIA

SK 2 MENGANALISA PERKEMBANGAN BANGSA INDONESIA SEJAK MASUKNYA PENGARUH BARAT SAMPAI PENDUDUKAN JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Hindia Belanda. Setelah Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) 31. besar di daerah Sumatera Timur, tepatnya di Tanah Deli.

Sistem Perkebunan Masa Hindia-Belanda

Wilayah Kekuasaan Kekaisaran Turki Ottoman abad M

No Perbedaan Hak Milik Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan Hak Pakai atas Tanah Negara. perusahaan, pertanian, diperpanjang untuk. peternakan.

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

PEDOMAN PRAKTIKUM.

SUMBER HUKUM PERBURUHAN

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

Benteng Fort Rotterdam

2. Title Bagian ini akan ditampilkan setelah bulatan menjadi besar kembali dan peta berubah menjadi judul film Djakarta Tempo Doeloe.

8. Apa perjuangan beliau? 9. Apa strategi beliau dalam mengusir penjajah? 10. Apa sikap yang harus diambil dari para pahlawan?

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

FOTO KEGIATAN SIKLUS I

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006

SISTEM TANAM PAKSA. Oleh: Taat Wulandari

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. da kerajaan Mataram, walaupun hanya sebatas diantara kalangan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

RIWAYAT SINGKAT PERJUANGAN SULTAN ISKANDAR MUDA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pemungutan tetapi hanya merupakan pemberian sukarela

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan budaya merupakan bagian dari adat istiadat, bentuk-bentuk tradisi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LINTASAN SEJARAH KOTA BANDUNG DAN PEMERINTAHANNYA

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

TERBENTUKNYA HINDIA BELANDA

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SEJARAH ANTARA KOLONIALIS & IMPERIALIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG

A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris ( ) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MASA KOLONIAL BELANDA A. Kardiyat Wiharyanto

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu pemerintah desa diharapkan untuk lebih mandiri dalam. milik desa. Begitu besar peran yang diterima oleh desa, tentunya

BUPATI GAYO LUES QANUN KABUPATEN GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA DAN SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: SARJANA/DIPLOMA. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah salah satu jawaban yang saudara anggap paling tepat diantara 5 pilihan yang tersedia

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menimbulkan munculnya gagasan pendirian bank sirkulasi untuk Hindia Belanda.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Materi Indikator Materi Indikator. Disajikan daftar pernyataan, peserta didik dapatmengidentifikasi pengaruh letak geografi wilayah Indonesia.

PERATURAN DAERAH KABU PATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 1991 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

Pembukaan. Semoga berkenan, terima kasih.

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2005 TENTANG STAF KHUSUS PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

MASA PEMERINTAHAN HERMAN WILLIAN DAENDELS DI INDONESIA

Latar Belakang Kedatangan Herman William Daendels Herman William Daendels di utus ke Indonesia pada tahun 1808 dengan tujuan yakni mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris. Pada tahun 1795 Belanda dikuasai oleh Napoleon Bonaparte dari Prancis yang kemudian menunjuk adiknya yakni Lois Napoleon untuk berkuasa di Republik Bataaf. Sehingga dalam hal ini sebenarnya Indonesia dijajah oleh Prancis secara tidak langsung, yakni melalui kekuasaan Belanda.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAENDELS DI INDONESIA

Lanjut Bidang Birokrasi Pemerintahan 1. Pusat pemerintahan dipindahkan kepedalaman 2. Dewan Hindia Belanda sebagai dewan legislatif diganti dengan dewan Penasehat 3. Membentuk sekretariat negara (Algemene Secretarie) 4. Pulau Jawa dibagi menjadi 9 Prefektuur dan 31 kabupaten. 5. Para bupati di jadikan pemerintah Belanda dan di beri pangkat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah Belanda.

l Bidang Hukum dan Peradilan 1. Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3, jenis pengadilan tersebut yaitu sebagai berikut: Pengadilan untuk orang Eropa Pengadilan untuk orang pribumi. Pengadilan untuk orang timur asing. 2. Pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk pada bangsa Eropa. Akan tetapi ia sendiri melakukan korupsi besar-besaran dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta

Lanjut Bidang Ekonomi dan Keuangan 1. Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara (Algemene Rekenkaer). 2. Mengeluarkan uang kertas. 3. Memperbaiki gaji pegawai. 4. Pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (verplichte laverantie) yang diterapkan pada maa VOC tetap dilanjutkan. 5. Mengadakan monopoli perdagangan beras. 6. Mengadakan peminjaman paksa kepada orang-orang yang dianggap mampu, bagi yang menolak akan dikenakan hukuman Penjualan tanah kepada pihak swasta. 7. Mengadakan Preanger Stelseel, yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman eksport.

Lanjut Bidang Sosial 1. Rakyat dipaksa untuk melakukan kerja Rodi untuk membangun jalan Anyer-Panarukan. 2. Perbudakan dibiarkan berkembang. 3. Menghapus upacara penghormatan kepada Resident, Sunan dan Sultan. 4. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.

DAMPAK KEBIJAKAN DAENDELS DI INDONESIA

DAMPAK KEBIJAKAN BIDANG PERTAHANAN 1. Membangun benteng-benteng pertahanan baru. Dalam pembangunan benteng-benteng pertahanan,rakyat yang bekerja hanya diberi upah minim sehingga menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat sekitar. Lalu lokasi-lokasi yang seharusnya menjadi tempat pemerintahan Indonesia, dijadikan benteng untuk kepentingan Belanda.

Lanjut 2. Membangun Angkatan Laut di Anyer dan Ujungkulon. Walaupun pembangunan dikatakan gagal, tetap saja berdampak besar bagi rakyat Indonesia. Yakni jumlah kematian yang tinggi akibat kelaparan dan penyakit Malaria.

Lanjut 3. Menambah jumlah tentara dengan mengambil orang pribumi sebagai tentara Daendels. Daendels menambah pasukannya dari 4.000 orang menjadi 18.000. Dampak bagi rakyat yakni kehilangan anggota keluarga karena paksaan untuk menjadi tentara. Kemudian kematian bagi rakyat Indonesia sendiri saat berperang melawan pemberontak.

Lanjut 4. Membangun Jalan Raya dari Anyer sampai Panarukan. Rakyat indonesia merasakan kesengsaraan terberat karena tidak adanya pemberian upah atau makanan bagi para pekerja sehingga menyebabkan kematian yang tinggi dari kerja rodi Belanda. Setelah pembangunan jalan raya ini selesai. Rakyat indonesia memiliki akses tramsportasi di pulau Jawa.

DAMPAK KEBIJAKAN BIDANG PEMERINTAHAN 1. Membatasi secara ketat kekuasaan rajaraja di Nusantara. Daerah kekuasaan raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh Belanda. Raja tidak bebas memerintah rakyatnya karena berada dibawah pengawasan Belanda.

Lanjut 2. Membagi Pulau Jawa menjadi sembilan daerah (prefektur). Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru dibawah kendali Belanda. Menyulitkan Indonesia untuk bersatu akibat perbedaan yang dibentuk Belanda. Membentuk rakyat Indonesia yang mandiri dengan hak otonomi daerah, tetapi pada akhirnya hasil sumber daya diberikan kepada Belanda untuk kepentingan negaranya.

Lanjut 3. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Dampaknya kewibawaan para bupati dihadapan rakyatnya menjadi merosot, karena bupati menjadi pegawai pemerintah yang harus tunduk kepada keinginan pemerintah. Mengurangi kreativitas bupati untuk memimpin rakyat akibat dibawah pengawasan Belanda.

Lanjut 4. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial. Warga Banten dan Cirebon tidak memiliki pemimpin lokal yang peduli pada rakyatnya. Dibawah pimpinan kolonial, rakyat semakin sengsara dan terpecah belah.

BERAKHIRNYA PEMERINTAHAN DAENDELS Sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja Banten, Yogyakarta, Cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan. Penyelewangan dalam kasus penjualan tanah kepada pihak swasta dan manipulasi penjualan istana Bogor. Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan. Adanya beberapa sikap tersebut menimbulkan kehawatiran Luis Napoleon terhadap stabilitas pemerintahan di Nusantara dan kemudian diganti oleh Gubernur Jenderal Yansens/Jassens.

TERIMAKASIH TELAH MENYIMAK SEE YOU NEX TIME