PENDUGAAN PRODUKTIVITAS PADI DENGAN PENGOLAHAN CITRA YANG DIAMBIL DARI PESAWAT TERBANG MINI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMETAAN KERAGAMAN TINGKAT PENUTUPAN GULMA SEBAGAI PATOKAN APLIKASI HERBISIDA SECARA LAJU VARIABEL

PEMETAAN KERAGAMAN WARNA DAUN PADI DENGAN CITRA YANG DIAMBIL DARI PESAWAT TERBANG MINI

III. METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN METODA DETEKSI RINTANGAN MENGGUNAKAN KAMERA CCD UNTUK TRAKTOR TANPA AWAK

PENGUKURAN TINGKAT WARNA DAUN PADI DAN DOSIS PEMUPUKAN DENGAN TELEPON SELULER ANDROID

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. membutuhkan makanan untuk dapat tumbuh dan melakukan aktivitas sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SAMPLING DAN KUANTISASI

5. IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN. Pendahuluan

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Data 3.3 Tahapan Pelaksanaan

3 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Penelitian

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing. Avicienna Ulhaq Muqodas F

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi.

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengolahan citra. Materi 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengertian Sistem Informasi Geografis

SISTEM DETEKSI PRA PANEN PADI BERDASARKAN WARNA DAUN DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

BAB I PENDAHULUAN I-1

Gambar 11. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

SISTEM DETEKSI PRA PANEN PADI BERDASARKAN WARNA DAUN DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL OTOMATIS UNTUK KEMUDI, KOPLING DAN AKSELERATOR PADA TRAKTOR PERTANIAN

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Ketahanan Pangan Nasional

RIZKY ANDIANTO NRP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. fold Cross Validation, metode Convolutional neural network dari deep learning

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Model Citra (bag. 2)

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. Pangan adalah salah satu hak azasi manusia dan sebagai komoditi strategis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Legenda: Sungai Jalan Blok sawah PT. Sang Hyang Seri Kabupaten Subang

BAB 3 PERALATAN DAN PROSEDUR PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL GEOGRAFI Media Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

BAB I PENDAHULUAN. bit serta kualitas warna yang berbeda-beda. Semakin besar pesat pencuplikan data

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE

SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT)

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. ambang batas (thresholding), berbasis tepi (edge-base) dan berbasis region (regionbased).

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

LOGO Potens i Guna Lahan

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TEORI DASAR. Beberapa definisi tentang tutupan lahan antara lain:

SKRIPSI. PEMUTUAN BUAH JERUK MANIS (Citrus sinensis (L) Osbeck) MENGGUNAKAN ALGORITMA PENGOLAHAN CITRA. Oleh: MARIA YUSTINA TAMPUBOLON F

BAB IV ANALISIS IV.1 Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

6. PENDETEKSIAN SERANGAN GULMA. Pendahuluan

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

PENGUKURAN GETARAN PADA POROS MODEL VERTICAL AXIS OCEAN CURRENT TURBINE (VAOCT) DENGAN METODE DIGITAL IMAGE PROCESSING

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

Transkripsi:

PENDUGAAN PRODUKTIVITAS PADI DENGAN PENGOLAHAN CITRA YANG DIAMBIL DARI PESAWAT TERBANG MINI I Wayan Astika 1, Hasbi M. Suud 2, Radite P.A. Setiawan 1, M. Faiz Syuaib 1, M. Solahudin 1 1 Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB 2 Program Studi Teknik Mesin Pertanian dan Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB wayanastikaipb@yahoo.co.id, hasbi.mubarok@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan merancang sistem akuisisi data keragaman produktivitas tanaman padi pada suatu hamparan lahan sawah dan memetakan keragaman tersebut secara spasial yang nantinya dipakai sebagai pedoman melakukan melakukan pemupukan pada musim berikutnya secara laju variabel (variable rate application). Produktivitas padi diduga dari kerapatan citra malai padi di dalam citra yang ditangkap oleh sebuah kamera digital. Kamera digital dioperasikan dari suatu ketinggian sekitar 40-100 meter dengan memakai pesawat terbang mini dan dengan ketinggian sekitar 1,75 meter. Beberapa program komputer dibuat untuk melakukan beberapa proses yaitu mendapatkan koordinat-kordinat patokan, warna malai padi, warna setiap piksel lainnya, melakukan konversi koordinat citra ke dalam kordinat lahan, pemetaan spasial, dan melakukan grading persentase citra malai padi. Hasil akhirnya adalah peta spasial dimana setiap grid memiliki informasi persentase malai padi. Artificial neural network dipakai untuk melakukan konversi koordinat di dalam citra ke koordinat lahan. Hubungan antara produktivitas lahan dengan persentase piksel malai padi diformulasikan dengan regresi linier. Pengukuran dengan kamera pada ketinggian 1,75 meter menghasilkan koefisien determinasi 0.8 sementara dengan pesawat terbang mini udara menghasilkan koefisien determinasi 0.002-0.145. Kekurangan pemakaian pesawat udara adalah kesulitan membedakan piksel malai padi dari piksel lainnya jika citra diambil dari tempat yang tinggi. Permasalahan lainnya adalah adanya efek fish eye jika kamera dipakai mengambil areal yang luas. Kata Kunci: Pertanian presisi, sensor kamera, produktivitas padi, dosis pemupukan, pesawat terbang mini PENDAHULUAN Salah satu metoda yang secara praktis dapat dipakai sebagai pedoman pemupukan adalah produktivitas lahan pada musim sebelumnya. Produktivitas lahan yang tinggi mencerminkan lahan yang subur dan sebaliknya produktivitas lahan yang rendah mencerminkan lahan yang kurang subur. Premis ini mendasari dilakukannya pemetaan produktivitas (yield mapping) oleh petani-petani gandum di Amerika sebagai patokan aplikasi pupuk pada musim berikutnya. Metoda pemetaan yang lazim dipakai adalah pesasangan yield sensor pada alat panen sehingga sensor dapat mencatat produktivitas lahan pada setiap grid lahan yang dipanen. Dengan kemajuan teknologi saat ini, telah berkembang metode pendugaan produktivitas padi menggunakan image processing. Metode ini memungkinkan untuk mendapatkan data yang akurat dan waktu cepat guna membuat pendugaan produktivitas padi melalui analisis citra. Saat ini telah banyak dikembangkan metode pendugaan produktivitas melalui analisis citra. Pengolahan citra pada dasarnya dilakukan melalui 2 tahap, yaitu tahap segmentasi warna vegetasi tanaman utama dengan warna background dan mendeteksi piksel vegetasi tanaman utama dan tanaman lain (Xavier et all, 2010). Proses segmentasi tersebut didasarkan pada nilai piksel yang dibaca dari gambar yang diperoleh. Warna pada setiap pixel ditentukan dari kombinasi merah, hjau, dan biru yang setiap warna disimpan dalam 8 bit. kombinasinya sebanyak 16 juta warna sehingga disebut true color (Marvin CH, 2007). Metode pengolahan citra populer yang lain adalah dengan parameter tingkat kehijauan tanaman (vegetation index) yang diturunkan melalui analisis citra satelit yang dapat digunakan untuk estimasi umur tanaman padi dan produktivitasnya (Wahyunto, et all, 2006). Penelitian ini bertujuan memetakan produktivitas lahan padi secara spasial dengan metoda pengolahan citra. Produktivitas padi diduga melalui kerapatan citra malai padi di dalam citra yang ditangkap oleh sebuah kamera digital. Kamera digital dioperasikan dengan pesawat terbang mini dengan berbagai ketinggian. Sebagai pembanding dilakukan pengambilan citra dari ketinggian rendah, yaitu dengan 106 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI

Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 2011 pengambilan citra memakai galah pendek. Di samping itu dilakukan pula pengambilan sampel kandungan Nitrogen (N), Phosfat (P), dan Kalium (K) dalam area lahan sawah yang diamati untuk melihat hubungan antara Pengaruh kandungan N, P, K terhadap tanah. Hal ini desebabkan karena ketiga unsur ini mempunyai peran yang sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana ketiga unsur ini saling berinteraksi satu sama lain dalam menunjang pertumbuhan tanaman (Abdul, 2000). METODOLOGI Alat dan Objek Penelitian Lahan sawah yang diamati berukuran 28 m x 10 m yang dibagi menjadi grid-grid berukuran 2,5 m x 2,5 m. Untuk pengambilan foto dipakai kamera saku digital yang dipasang pada tiang pendek untuk mengambil foto tiap grid dan juga diambil foto seluruh luas lahan menggunakan kamera digital ringan yang dipasang pada pesawat terbang mini. Data gambar yang didapat diolah menggunakan pengolahan citra biner dan artificial neural network (ANN) yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Gambar 1. Pesawat terbang mini untuk pengambilan gambar Gambar 2. Pengukuran hasil panen setiap grid Metoda Pemetaan dan Analisis Citra Pengambilan foto dilakukan dengan menggunakan kamera saku digital yang dipasang pada galah dan kamera digital ringan yang dipasang pada pesawat yang diterbangkan pada ketinggian tertentu. Produktivitas lahan padi diduga dengan mengambil image lahan padi siap panen dari ketinggian tertentu. Pengolahan citra dilakukan dengan melakukan esktraksi warna di dalam foto ke dalam komponen warna R (red), G (green), dan B (blue) dan mengambil informasi lokasi dari setiap piksel.untuk dapat membedakan warna secara teliti, dipakai resolusi warna 24 bit, yaitu 8 bit R, 8 bit G, dan 8 bit B. Dengan demikain akan didapatkan kombinasi warna sebesar 255 x 255 x 255 kombinasi. Dalam penelitian pendugaan produktivitas padi ini pengolahan citra ditujukan untuk mengukur sebaran tingkat warna dan densitas warna kuning. Sebagai patokan produktivitas digunakan nilai produktivitas aktual hasil panen dan penimbangan gabah dalam setiap grid. Untuk menentukan tingkat kesesuaian warna padi di foto dengan warna patokan, digunakan persamaan jarak Eucledian sederhana. Warna yang sesuai adalah dua warna yang memiliki jarak paling rendah. Hubungan antara parameter citra dengan produktivitas lahan diformulasikan dengan artificial neural network (ANN). Dengan mengetahui nilai dugaan produktivitas pada setiap grid dapat dibuat peta spatial produktivitas lahan yang nantinya berguna sebagai patokan pemupukan dasar. 107

a. Yang dipasang pada galah b. Yang dipasang pada pesawat terbang mini Gambar 3. Kamera digital yang dipakai pada penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini pengolahan citra dilakukan untuk mengukur kerapatan tanaman padi di lahan sawah. Makin tinggi kerapatan tanaman padi mencerminkan produktivitas lahan makin tinggi. Dengan demikian kerapatan citra tanaman padi nantinya dapat digunakan untuk menduga kesuburan tanah. Pengambilan foto dengan kamera yang dipasang pada galah dilakukan untuk mengambil citra pada tiap petak/grid. Sedangkan pengambilan foto dengan menggunakan kamera yang dipasang pada pesawat digunakan untuk mengambil foto pada semua area lahan sawah yang diamati. Hasil pengambilan foto menggunakan galah pada tiap petak digunakan sebagai pembanding terhadap hasil foto yang diambil dari pesawat pada seluruh lahan. Sudut pandang pengambilan foto yang terbaik untuk menunjukkan kerapatan tanaman padi (jumlah tanaman per suatu luasan tertentu) adalah dari arah vertikal. Pengambilan citra menggunakan galah tidak dipakai untuk lahan yang luas karena adanya masalah sudut pandang terhadap objek. Jika seluruh hamparan lahan sawah tanaman padi difoto dengan kamera memakai galah maka akan ada bagian lahan yang terfoto dari arah menyamping. Untuk lahan pengamatan dipakai sebidang lahan berukuran 28 m x 10 m yang dibagi menjadi grid-grid berukuran 2,5 m x 2,5 m. Untuk pengambilan foto dipakai kamera yang dipasang pada tiang galah pendek untuk mengambil image tiap grid. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 4. a. Foto asal b. Citra biner Gambar 4. Contoh citra pohon padi pada suatu grid 2,5 m x 2,5 m Sebagai patokan hasil pengukuran dilakukan penimbangan terhadap hasil panen pada setiap petak/grid di area lahan pengamatan. Hasil penimbangan hasil panen di tiap petak/grid lahan dibandingkan dengan persentase citra padi di setiap petak/grid. Hasilnya ditunjukkan pada Gambar 5. Dari peta keragaman pada Gambar 5 tampak bahwa ada kecenderungan adanya kenaikan kepadatan tanaman padi dalam suatu grid jika produktivitas padi meningkat (dicirikan dengan persentase citra pohon padi). Hal itu lebih lanjut ditunjukkan pada grafik pada Gambar 6. Pendugaan hasil dengan citra yang diambil dengan galah pendek tentunya tidak akan praktis karena memerlukan pengambilan foto yang sangat banyak. Pada Gambar 7 adalah hasil pengukuran dengan citra 108 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI

Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 2011 yang diambil dengan pesawat terbang mini sehingga dapat diambil keseluruhan gambar lahan dari ketinggian tertentu. a. Produktivitas lahan setiap grid (kg/ha) b. Persentase citra pohon padi di dalam setiap grid Gambar 5. Peta spasial keragaman produktivitas padi dan keragaman persentase citra padi Gambar 6. Hubungan produktivitas padi dengan persentase citra padi Dari Gambar 7 tampak bahwa semakin tinggi pesawat diterbangkan maka ukuran foto semakin kecil. Sebagai akibatnya jarak antara satu rumpun padi dengan rumpun lainnya semakin kecil dan bahkan tidak terlihat. Ini akan menyulitkan dalam memberi patokan (melakukan klik pointer mouse) citra pohon padi dan dan klik citra non-padi. Akibatnya program komputer akan sulit melakukan pengenalan secara presisi terhadap piksel-piksel citra padi dan piksel citra non padi. 109

a. Cakupan 194-638 piksel/m 2 b. Cakupan 53-93 piksel/m 2 c. Cakupan 110-180 piksel/m 2 Gambar 7. Beberapa foto tanaman padi pada berbagai ketinggian pesawat Kekurangan lain yang juga muncul akibat terlalu lebarnya cakupan pengambilan foto adalah adanya perbedaan efek cahaya antara ujung-ujung lahan yang berjauhan. Karena sudut pandangan kamera berbeda maka pantulan cahaya dari ujung-ujung lahan tersebut berbeda. Sebagai akibat dari kekurangan-kekurangan tersebut, hasil pemetaan juga sangat buruk seperti ditunjukkan pada Gambar 8, yang jauh lebih kecil daripada hasil yang dicapai dengan kamera pada galah pada Gambar 5. Jika pesawat terbang diterbangkan rendah, citra yang dihasilkan akan lebih baik, yaitu terlihat perbedaan jarak dan warna yang cukup baik antara kumpulan tanaman padi dengan benda dan ruang lainnya, namun ada kekurangan, yaitu tidak semua titik patokan tampak di dalam cakupan image. Akibatnya, pikselpiksel di dalam image tidak dapat diketahui koordinatnya dan akhirnya tidak dapat dipetakan. Solusi dari masalah ini yaitu pemakaian kamera dengan resolusi yang tinggi sehingga dapat mencakup ruang pandang yang luas sementara gambar detail tetap dapat terjaga. a. Cakupan 194-638 piksel/m 2 b. Cakupan 110-180 piksel/m 2 c. Cakupan 53-93 piksel/m 2 Gambar 8. Hasil pemetaan persentase citra tanaman padi dengan kamera pada pesawat terbang mini. 110 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI

Seminar Nasional PERTETA, Bandung 6-8 Desember 2011 Terkait dengan keragaman kandungan hara, telah dilakukan pengukuran kandungan hara pada berbagai tingkat produktivitas padi. Hipotesis terkait dengan hubungan ini adalah terdapat kandungan hara yang tinggi pada tanah jika produktivitas lahan tinggi. Hubungan ini ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 9. Grafik hubungan antara produktivitas lahan dengan kandungan hara lahan Dari gambar di atas tampak bahwa secara sekilas terdapat hubungan bertolak belakang antara produktivitas lahan dengan kandungan hara tanah, yaitu makin tinggi produktivitas lahan maka kandungan hara akan semakin rendah. Namun sejauh ini korelasi ini tidak nya faktor cukup kuat sebagaimana ditunjukkan oleh rendahnya nilai koefisien determinasi r 2. Hal yang perlu dicurigai sebagai penyebab keanehan ini adalah adalah adanya faktor lain seperti hama dan penyakit yang berpengaruh pada produktivitas lahan. KESIMPULAN DAN SARAN Pemetaan produktivitas padi yang dilakukan pada penelitian ini memiliki akurasi yang rendah. Ini disebabkan oleh dua hal utama yaitu kesulitan membedakan warna piksel padi dari nilai piksel lain jika diambil dari tempat yang tinggi sebagai akibat dari cakupan piksel yang kecil dan adanya efek fish eye dari kamera. Efek fish eye kamera menyebabkan skala koordinat dan warna yang tidak konsisten. Metoda ini masih memiliki harapan untuk dikembangkan dengan melihat hasil yang ditunjukkan oleh pengambilan gambar dengan galah yang memiliki r 2 sebesar 0.79. Hal yang perlu dilakukan adalah mengganti kamera dengan kamera yang memiliki resolusi piksel dan warna yang lebih tinggi tanpa adanya efek fish eye. Hubungan antara produktivitas padi dengan kandungan hara tanah ditemukan tidak memiliki korelasi yang kuat. Untuk ini perlu dilakukan penelitian yang khusus mempelajari hal ini dengan meniadakan keragaman pada faktor-faktor lainnya. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih diucapkan kepada IMHERE BC.2 IPB yang telah membiayai penelitian ini, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB yang menyediakan peralatan penelitian, serta petani-petani di Desa Laladon Bogor yang mengijinkan lahannya sebagai lahan pengamatan penelitian. 111

DAFTAR PUSTAKA Abdul Wahid. Et all, 2000, Peranan Pupuk NPK Pada Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen pertanian, LPTP Koya Barat, Jayapura. Rani Y, 2010, Analisis Faktor-Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Produktivitas Padi Sawah Dengan aplikasi Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus di Kabupaten Bogor, Jawa Barat), Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor Xavier P et all, 2010, Real-time image processing for crop/weed discrimination in maize fields, Journal Computers and Electronics in Agriculture 75 (2011) 337 346. Marvin CH Wijaya dan Agus Prijono, 2007, Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab, Penerbit Informatika Bandung, Bandung. Wahyunto. Widagdo dan Bambang Heryanto, Pendugaan Produktivitas Tanaman Padi Sawah Melalui Analisis Citra Satelit, Jurnal Informatika Pertanian Volume 15, 2006 112 FTIP-UNPAD PERTETA Cab. Bandung dan Sekitarnya B2PTTG LIPI