Analisis dan Penanggulangan Settlement Tanah di PLTU Dan PLTGU Tambak Lorok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana di Program Studi Teknik Sipil. Disusun Oleh NIM NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III METODOLOGI 3. 1 PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber energi yang beraneka ragam. Sumber

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan taraf pembangunan,

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah lunak. Beberapa solusi perkuatan untuk tanah lunak antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

Reklamasi Rawa. Manajemen Rawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. aspek keamanan. Struktur bangunan yang ada di atas tanah didukung oleh sistem

ANALISIS DAN PENANGGULANGAN SETTLEMENT TANAH DI PLTU DAN PLTGU TAMBAK LOROK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pulau-pulau : Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya. Gambut adalah tanah lunak,

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB I PENDAHULUAN. wilayah sistem polder Pluit yang pernah mengalami banjir pada tahun 2002.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga benda-benda bersejarah yang tidak ternilai harganya sehingga harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah tentang

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

Tujuan. Keluaran. Hasil. Manfaat

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut,

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan yang berdiri di atas permukaan tanah terbagi menjadi 2 bagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI 3.2. Metode Pengumpulan Data Data Primer

BAB I PENDAHULUAN. Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB III METODOLOGI Persiapan Metode Pengumpulan Data Data Primer

Alternatif Metode Perbaikan Tanah untuk Penanganan Masalah Stabilitas Tanah Lunak pada Areal Reklamasi di Terminal Peti Kemas Semarang

ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

Laporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

FANY NUR AFIFAH, 2013 PERENCANAAN CAMPURAN APLIKASI MAT FOUNDATION PADA TOWER E APARTEMEN GREEN BAY PLUIT

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangmya kemajuan teknologi dewasa ini, telah banyak jenis

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SURVEI

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN GEDUNG IKIP PGRI SEMARANG JAWA TENGAH ( Planning Building Structure IKIP PGRI, Semarang Central Java )


tentang pembangunan struktur gedung melainkan banyak lagi;

BAB III METODOLOGI III-1

1 BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi terluas yang memiliki

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

(Q v ) ult = A p c u N c + p cu L

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN. LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BNI WILAYAH-05 jl. Dr. Cipto 128 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

4.3 METODE PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. kawasan yang berasal dari air hujan maupun air buangan, agar tidak terjadi

KODE-KODE LAPORAN INVENTARISASI JEMBATAN

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

(Q v ) ult = A p c u N c + p = cu L

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat rendah dan mempunyai sifat mudah mampat jika terdapat beban yang

ANALISA PENURUNAN TANAH DAN CARA PERBAIKANNYA PADA BANGUNAN STADION KRATON, PEKALONGAN

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MELAYANG (FLOATING FOUNDATION) PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS VERSI 8.


I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

Macam Tahun Perguruan Tinggi Program Studi Pendidikan Bergelar 1. S1. Universitas Brawijaya AIT Bangkok

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh muatan (beban) dari bangunan, termasuk beban-beban yang bekerja pada

STANDAR JEMBATAN DAN SNI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

BAB V RENCANA PENANGANAN

1a. LOKASI JALAN TOL CENGKARENG, JORR dan JORR 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

Menggambar Rekayasa. Struktur Bawah PONDASI. Ferdinand Fassa 1

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

ALTERNATIF METODE UNTUK PENANGANAN MASALAH STABILITAS TANAH LUNAK PADA AREAL REKLAMASI DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Struktur dan Konstruksi II

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA TUGAS AKHIR... MOTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam kurun waktu kurang lebih 11 tahun setelah terjadi krisis moneter

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan pada konstruksi teknik sipil akibat proses konsolidasi tanah

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

Transkripsi:

Analisis dan Penanggulangan Settlement Tanah di PLTU Dan PLTGU Tambak Lorok Bab I Ll. Pendahuluan Latar Belakang Unit Pembangkitan Lisrik PLTU dan PLTGU Tambak Lorok dengan daya total + 1200 MW berlokasi di area pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. PLTGU Tambak Lorok merupakan unit pembangkit yang harus jalan dan mensuplai lebih darj. 40o/o kebutuhan listrik di Jawa Tengah. Bila terjadi gangguan operasi pada pembangkit listrik Tarnbak Lorok akan berakibat fatal pada system kelistrikan, khususnya daerah Jawa Tengatr. Seperti diketahui beberapa tahun terakhir setiap terjadi hujan besar atau pasang air laut besar, lokasi pembangkit Tambak Lorok termasuk intake hampir selalu tergenang air seperti dalam Gambar 1-1. Genangan air yang terjadi berpotensi mengakibatkan terganggunya kegiatan di lokasi pembangkit. Bila tidak diatasi dengan baik suatu saat dapat menyebabkan terhentinya operasi pembangkit selama terjadi genangan air. Menurut informasi yffilg ade. genangan air tersebut makin lama makin besar disebabkan turunnya permukaan tanah di kawasan Semarang Bawah serta naiknya pennukaan air laut. Gambar I-1 Salah satu genangan di areal kajian I-1

Untuk mengurangi atau menghilangkan dampak genangan air tersebut, telah dilalrukan pemasangan pompa di tiga (3) lokasi di dalam areal pembangkit seperti dalam Gambar l-2. Tetapi upaya tersebut belum menyelesaikan masalah secara tuntas. Hal ini terbukti dengan terjadinya beberapa kali genangan air di lokasi pembangkit dan Intake pada bulan Mei dan Juni 2004 disebabkan oleh pasang air laut. Karena mengkhawatirkan pengoperasian pembangkit maka perlu dicarikan solusi penanggulangan genangan yang efektif agar pengoperasian pembangkit aman. Gambar I-2 Salah satu system pompa drainase Salah satu alternatif untuk pengendalian genangan di PLTU dan PLTGU Tambak Lorok adalah pengembangan Sistem Polder. Sistem polder secara global dapat dikatakan sebagai sistem pengendali banjir dengan tanggul atau dinding penahan tanah yang dilengkapi dengan sistem pemompaan. Sebelum pengembangan sistem polder ini, perlu dilakukan suatu studi atau kajian teknis yang mendalam. Penurunan tanah telah mengakibatkan pile cap, tiang pancang dan balok pondasi menggantung di atas permukaan tanah eksisting seperti dalam Gambar 1-3. Bangunan gedung yang menggunakan pondasi tiang juga tampak menggantung seperti yang terlihat pada Gambar l-4. Salah satu dampak penunrnan tanah adalah t-2

pecahnya bearing di salatr satu unit PLTGU. Upaya 'kosmetik' yang telah dilakukan adalalr dengan pemasangan woven geotextile dan timbtrnan gravel. Upaya ini bukan merupakan solusi terbaik untuk pengendalian penurunan tanah, karena menambah penurunan akibat tambahan beban pada lapisan tanah pondasi. (a) (b) Gambar l-3 (a) & (b) Dampak penunrnan pile cap tiang di pltgu Gambar 1-4 Dampak penurunan pada gedung dengan pondasi tiang I-3

Dampak penurunan selanjutnya adalah penurunan di lokasi dan bangunan yang tidak menggunakan pondasi tiang. Jalan dan bangunan yang menggunakan pondasi dangkat ikut turun mengikuti turunnya tanah di bawahnya seperti pada Gambar l-5. Gambar I - 5 (a)& (b) Dampak penurunan pada jalan dan bangunan berpondasi dangkal Pada pondasi dangkal terjadi perbedaan penurunan pada bagian bangunan yang didukung dan tidak didukung pondasi.. Antara bagian lantai dengan dinding terjadi retakan kemudian turun di daerah yang mempunyai tegangan yang lebih besar. I.2. Tujuan Penelitian Penelitian "Analisis dan Penanggulangan settlement Tanah di PLTU dan PLTGU Tambak Lorok, Semarang" dimaksudkan untuk : 1. Mengetahui penyebab penurunan, besar penurunan, dan lama penurunan akan berakhir di lokasi PLTU dan PLTGU Tambak Lorok. 2. Mencari solusi untuk mengamankan bangunan di bagian intake tempat operasional pompa dari genangan akibat masuknya air laut. 3. Mengetahui akibat penurunan tersebut apakah berbahaya bagi pondasi bangunan di PLTU dan PLTGU Tambak Lorok. t-4

4. Mencari solusi penanganan penurunan tanah dan genangan di PLTU dan PLTGU di Tambak Lorok. I.3 Pembatasan Masalah Kajian dan analisis masalah dalam penulisan tesis ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah hanya analisis geoteknik, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai masukan untuk analisis hidrologi dalam penggulangan genangan. 2. Analisis geoteknik yang dilakukan meliputi interpretasi hasil survey geoteknik, perhitungan konsolidasi, perhitungan daya dukung tiang, perhitungan settlement tiang, mencari angka keamanan daya dukung tiang terhadap negatif skin friction. 3. Sebagai metode pembanding digunakan metode elemen hingga dengan menggunakan program Plaxis. I.4 Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, serta sistematika pembahasan. Bab II Tinjauan Pustaka Berisi teori tentang teori konsolidasi dan settlement, teon daya dukung dan settlementiang, teori negatif skin friction, gambaran umum tentang lokasi penelitian Bab III Ruang Lingkup dan Metodologi Penelitian Berupa penyajian permasalahan dalam studi kasus, data tanah dan data-data design terdahulu, metodologi penelitian serta langkah kerja. Bab IV Analisis Studi Kasus Berisi interpretasi hasil survey geotaknik, hasil perhitungan besar dan waktu penunxmn tanah akibat timbunan, perhitungan daya dukung tiang, perhitungan daya I-5

dukung tiang, perhitungan settlement tiang, perhitungan mencari angka keamanan pondasi tiang terhadap negatif skin friction. Bab V Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran. I-6