V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU GEOGRAFI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KOTA BANDAR LAMPUNG 1) Sunardi 2), Sudjarwo 3), Sumadi 4)

MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 3. Kompetensi pedagogik berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru MIS Sembungjambu Bojong

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

Kompetensi Dasar Indikator Esensial

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

KENDALA-KENDALA DALAM PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

JURNAL. Profil Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Guru Matematika UN PGRI Kediri

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sidomulyo sebagian masih menggunakan metode ceramah dan belum memanfaatkan

PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

I. PENDAHULUAN. yang berkualitas. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada tiga sekolah

I. PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Optik merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

KISI KISI UKG 2015 MATA PELAJARAN FISIKA. Kompetensi Standar Kompetensi Guru

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dari pembelajaran. penting dalam membangun kompetensi peserta didik.

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik. : Horale Tua Simanullang, S.Pd

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian laporan penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BAB V SIMPULAN, REKOMENDASI, DAN TEORI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMAKASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

KISI-KISI SOAL UKG 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penelitian terpaku pada model yang digunakan guru pada saat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka. mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

I. PENDAHULUAN. Atas (SMA) Swasta, Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah Swasta

UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN ADMINISTRASI

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang pada umumnya wajib dilaksanakan. globalisasi, maka pendidikan juga harus mampu menjawab kebutuhan

PS-SMA/ME-KUR-2013 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS (S M A) RESPONDEN PENGAWAS

BAB III METODE PENELITIAN. model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

BAB III METODE PENELITIAN

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

VALIDASI. DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013 ) Tahun Pelajaran 2014 / 2015 INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KURIKULUM / KTSP 2013

Transkripsi:

196 V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan sebelumnya, maka dapat dikemukakan simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1 dan 2 Kota Bandar Lampung meningkatkan wawasan dan landasan pendidikan dengan mengikuti berbagai kegiatan ilmiah bidang pendidikan seperti seminar, bintek, MGMP, mengikuti berbagai perkembangan informasi baru baik dari media cetak (koran, majalah, tabloid) maupun media elektronika (televisi), guru melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi yaitu program pasca sarjana, sedangkan di sekolah menengah atas negeri 3 Kota Bandar Lampung guru tidak melanjutkan pendidikan karena sudah padat dengan kegiatan di sekolah, faktor biaya, dan sudah mendekati masa pensiun. Latar belakang pendidikan guru geografi di SMA negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan mata pelajaran yang diampu, pendidikan guru dari sarjana pendidikan geografi dibuktikan dengan ijazah dan akta mengajar serta memiliki sertifikat pendidik.

197 2. Pemahaman terhadap peserta didik Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1 dan 2 Kota Bandar Lampung mengetahui pemahaman terhadap peserta didik, mencatat dan menggunakan informasi tentang perilaku, karakteristik peserta didik berkoordinasi dan menginput data peserta didik dari guru Bimbingan Konseling yang ada di sekolah serta melakukan komunikasi dengan wali kelas, sedang disekolah menengah atas negeri 3 Kota Bandar Lampung guru menggunakan informasi perilaku dan karakteristik peserta didik dengan membagikan daftar isian diisi peserta didik tentang identitas: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat, asal sekolah dan pekerjaan orang tua. Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung memperhatikan bahwa semua peserta didik berhak mendapatkan kesempatan sama dalam berpartisipasi secara aktif dengan memberikan berbagai keleluasaan untuk berekspresi di dalam kelas. Aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya juga mendapat perhatian dari guru sehingga peserta didik tidak tersisihkan. 3. Perancangan pembelajaran Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1 dan 2 Kota Bandar Lampung mengetahui, memahami dan membuat rancangan pembelajaran berdasarkan silabus dengan memperhatikan urutan materi pembelajaran dengan berdiskusi antar sesama melalui musyawarah guru mata pelajaran difasilitasi oleh sekolah dengan mengundang nara sumber yang kompeten dalam bidang rancangan pembelajaran seperti pengawas senior dari Dinas

198 Pendidikan Provinsi, sedangkan di sekolah menegah atas negeri 3 Kota Bandar Lampung rancangan pembelajaran disusun sendiri oleh guru baik di rumah maupun di sekolah alasannya waktu lebih efektif dan efisien. Komponen rancangan pembelajaran yang disusun oleh guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilengkapi dengan: Identitas, Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Materi Pokok, Alokasi Waktu, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetnsi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media, Skenario pembelajaran, dan Penilaian. Memilih materi sesuai dengan tujuan pembelajaran, dapat dilaksanakan di kelas dan cocok dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. 4. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1dan 2 Kota Bandar Lampung berusaha menciptakan situasi pelaksanaan pembelajaran bagi semua peserta didik yang kreatif, aktif dan menyenangkan serta tidak mendominasi kelas, memberikan ruang yang luas bagi peserta didik untuk mengeksplor potensi dan kemampuannya, tanpa guru dikelas siatuasi belajar dapat berjalan, sedangkan di sekolah menengah atas negeri 3 Kota Bandar Lampung situasi proses pembelajaran sangat tergantung dengan guru dikelas.upaya guru dalam pembelajaran di sekolah menengah atas negeri 1 dan 3 Kota Bandar Lampung dilakukan dengan mengkomunikasikan informasi baru, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik, sedangkan di sekolah menengah atas negeri 2 Kota Bandar Lampung terbatas dalam upaya

199 mengkomunikasikan informasi baru dalam proses belajar, karena dengan diberitahu guru peserta didik sudah dapat mencari bahan sendiri, guru mendudukkan peserta didik secara nyaman, meningkatkan partisipasi setiap individu peserta didik, semua peserta didik dihadapan guru dianggap sama dan mempunyai hak yang sama. 5. Pemanfaatan teknologi pembelajaran Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1 dan 2 Kota Bandar Lampung selalu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses kegiatan belajar mengajar, menggunakan berbagai alat bantu mengajar sebagai media audio-visual termasuk TIK untuk memotivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru selalu berusaha mendokumentasikan berbagai bahan ajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi, membiasakan peserta didik berinteraksi dengan teknologi. Sedangkan di sekolah menengah atas negeri 3 Kota Bandar Lampung guru tidak selalu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar di kelas, karena terdapat kendala dan keterbatasan fasilitas di sekolah serta kondisi sumber daya manusia guru. Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung memahami target penggunaan TIK disekolah mencakup pusat sumber belajar, jaringan internet, sarana dan prasarana yang ada diupayakan untuk meningkatkan kualitas belajar serta untuk membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran memudahkan penyajian data, informasi, materi pembelajaran, dan variasi budaya.

200 6. Evaluasi hasil belajar Guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung selalu melaksanakan evaluasi hasil belajar. Dalam mengarsipkan evaluasi hasil belajar dilakukan dengan mengumpulkan lembaran perkelas menjadi satu file serta meletakan pada loker guru, di sekolah menengah atas negeri 2 Kota Bandar Lampung guru mengarsipkan dengan mengentri data nilai pada komputer sekolah, mendokumentasikan pada fasilitas teknologi informasi (Laptop) pribadi manfaatnya lebih efektif, cepat, praktis dan bila diperlukan mudah mencarinya, sedangkan di sekolah menengah atas negeri 3 Kota Bandar lampung guru mengarsipkan dengan mengumpulkan berbagai lembaran perkelas dalam satu file dan menyerahkan pada wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Prosedur evaluasi hasil belajar dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran seperti tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jenis evaluasi hasil belajar dilakukan dalam ranah sikap, keterampilan maupun pengetahuan. Dalam melakukan evaluasi hasil belajar guru menggunakan model penilaian berbasis kelas seperti model test berupa uraian, pilihan ganda, diskusi, penilaian melalui keaktifan peserta didik dan berbagai tugas dengan cara mengerjakan soal latihan yang telah tersedia dalam latihan kerja siswa atau LKS.Analisis hasil penilaian selalu dilakukan untuk merancang program remedial dan pengayaan bagi setiap peserta didik.

201 7. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya Guru geografi disekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung dalam mengembangkan potensi peserta didik dilakukan dengan cara selalu aktif dan membantu setiap peserta didik untuk melaksanakan proses pembelajaran, mendorong peserta didik belajar sesuai dengan kecakapan masing-masing, memberikan perhatian peserta didik pada berbagai aspek antara lain: kesempatan terhadap peserta didik untuk melaksanakan proses belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya, memusatkan perhatian dengan melakukan interaksi dengan peserta didik serta mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan yang dialami peserta didik. Guru geografi disekolah menengah atas negeri 1dan 2 Kota Bandar Lampung memberikan respon terhadap peserta didik yaitu menyarankan supaya peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki dengan bergabung pada kegiatan ekstrakurikuler, mengirimkan peserta didik untuk mengikuti berbagai lomba bidang keagamaan, olah raga, seni dan teknologi, sedangkan di sekolah menengah atas negeri 3 Kota Bandar Lampung guru selalu menyarankan peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki dengan bergabung pada kegiatan ekstrakurikuler, mengikuti kegiatan dengan prioritas yang lebih utama dan terkait dengan potensi peserta didik serta menyesuaikan keadaan keuangan yang ada di sekolah.

202 5.2 Implikasi Implikasi dari penelitian ini adalah 1. Implikasi praktis Guru mata pelajaran geografi di sekolah menegah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung memahami, meningkatkan pengetahuan, wawasan serta menguasai secara rinci kompetensi pedagogik terdiri dari: pemahaman wawasan dan landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya dalam mengimplementasikan proses pembelajaran. 2. Implikasi teoritis Apabila guru memiliki kompetensi pedagogik yang terdiri dari: pemahaman wawasan dan landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya maka dapat dikatakan semakin baik kompetensi yang dimiliki guru semakin baik pula proses mengajarnya. Hal ini dikarenakan guru merupakan pihak yang berinteraksi langsung dengan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah, begitu juga dengan guru geografi.

203 5.3 Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka penulis mensyarankan sebagai berikut: Hendaknya guru geografi di sekolah menengah atas negeri 1, 2 dan 3 Kota Bandar Lampung diharapkan dapat meningkatkaan kompetensi pedagogik pada aspek pemahaman wawasan dan landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.