TEKNOLOGI BUDIDAYA UBI JALAR Lanjutan...
PENANAMAN DAN JARAK TANAM Di lahan kering : awal musim hujan (Oktober) Di lahan sawah : ditanam stlh padi rendengan (padi gadu), pd awal musim kemarau Sistem tanam : tunggal (monokultur) atau tumpang sari.
Sistem Monokultur Buat larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak guludan dgn cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dgn tugal, jarak antar lubang 25-30 cm. Buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm di kiri & kanan lubang tanam utk tmpt pupuk. Tanam bibit ubi jalar ke dlm lubang atau larikan hingga pangkal batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bag. kmd padatkan tanah dekat pangkal setek (bibit).
Sistem Tumpang Sari Tujuan : meningkatkan produksi dan pendapatan per satuan luas lahan. Jenis tanaman yg serasi ditumpangsarikan dgn ubi jalar adalah kacang tanah. Tata cara penanaman sistem tumpang sari prinsipnya sama dgn sistem monokultur, hanya di antara barisan tanaman ubi jalar atau di sisi guludan ditanami kacang tanah. Jarak tanam ubi jalar 100 cm x 25-30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.
PEMUPUKAN a. Pemupukan melalui perakaran Pupuk Organik : Dosis = 15-22 t/ha Pemberian dilakukan pada saat pengolahan tanah (dicampur dgn tanah)
Pupuk Anorganik : Dosis : 45-90 kg N/ha (100-200 kg Urea/ha); 50 kg K 2 O/ha (100 kg KCl/ha); 25 kg P 2 O 5 /ha (50 kg TSP/ha atau 75-100 SP-36 kg/ha ) Pemberian : 1) 1/3 dosis Urea dan KCl serta semua SP-36 pada saat pertanaman bibit 2) umur 30-45 hst bersamaan dgn pengembalian tanah keprasan kedua sisi guludan. Cara pemberian : buat larikan/lubang tugal 7-10 cm dari kiri kanan lubang tanam, lalu masukan pupuk.
Rekomendasi lain Pemupukan Dasar Pemupukan dilakukan bersamaan waktu tanam, dgn tujuan utk mempercepat pertumbuhan batang & perakaran. Urea : 14 Kg/ Ha SP-36 : 18 Kg/ Ha KCl : 10 Kg/ Ha Pemupukan Susulan Pemupukan dilakukan setelah 7 15 hari sesudah penjugaran, dgn cara ditaburkan di kiri dan kanan guludan yg sudah dijugar. Urea : 55-80 Kg/ Ha atau NPK : 300 Kg/Ha SP- 36 : 100 Kg/ Ha KCl : 100 Kg/Ha KCl : 150-250 Kg/ Ha Dosis diatas bisa berubah tergantung kondisi lahan penanaman
b. Pemupukan melalui daun Pemupukan yg dilakukan dgn harapan bisa menyediakan unsur hara yg terserap scr maksimal oleh tanaman, juga dlm pupuk daun terdapat beberapa unsur mikro disamping unsur makro yg di butuhkan oleh tanaman.
PENYULAMAN Untuk mengganti tanaman yg mati dilakukan pd umur 3 minggu setelah tanam. Sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari.
PEMBUBUNAN
PEMANGKASAN Dilakukan bila tanaman terlalu rimbun, dilakukan pd sulur-sulur tanaman yg merayap dalam saluran-saluran di selasela bedengan.
PENGAIRAN/PENYIRAMAN Ubi jalar tergolong tahan kekeringan, fase awal pertumb memerlukan air tanah yg memadai. Seusai tanam, guludan diairi selama 15-30 menit hingga tanah ckp basah, kmd airnya dibuang. Pengairan berikutnya masih diperlukan secara kontinyu hingga tanaman berumur 1-2/3 bulan.
a. Umur 15 hari pertama usahakan kondisi tanah terus lembab. b. Umur 1-3 bulan penyiraman dilakukan setiap 15 hari sekali. c. Umur > 3 bulan penyiraman dilakukan setiap 20 hari sekali. d. Pada periode pembentukan dan perkembangan ubi, yaitu umur 2-3 minggu sebelum panen, pengairan dikurangi atau dihentikan.
Bila hujan tjd pada siang/terik matahari (terutama pada umur > 2 bulan) segera lakukan penyiraman 2/3 tinggi guludan agar kondisi tanah kembali stabil. Ini berguna utk menghilangkan efek hangat ditengah guludan yg cocok utk pertumbh hama lanas.
Setelah melakukan pemupukan (usia tanaman 1,5 bulan) usahakan penyiraman dgn perendaman, dan jangan melakukan penyiraman disaat udara masih hangat (paling baik pagi < pkl 09.00 WIB atau sore hari / menjelang malam). Hindari agar tanah tdk terlalu becek / air menggenang.
Penyiraman
PENYIANGAN (PENGENDALIAN GULMA) Penyiangan dilakukan utk mencegah adanya persaingan memperebutkan unsur hara antara gulma dgn tanaman ubi, juga sbg upaya mencegah thd serangan hama tikus. Musim penghujan dillakukan ± 3 4 kali Musim kemarau dilakukan ± 2 3 kali
Yang pertama dilakukan 3 mst vertikal kedua sisi guludan dikepras, kmd tanah keprasan dikembalikan sekaligus utk menutup pupuk. Yang kedua dilakukan pd 8 mst sekaligus melakukan pembumbunan dan pemutusan akar yg tumbuh dipermukaan guludan.
Pengebatan Pengebatan dilakukan dgn maksud memutuskan akar 2 (bakal ubi pengganggu) yg tumbuh dari ruas 2 menjalar. Jgn lakukan pembalikan batang krn akan merusak, lakukan hanya mengangkat batang saja sampai akar pengganggu putus dan kembalikan sejajar dgn arah guludan.
Pengebatan bertujuan utk meningkatkan hasil umbi Dilakukan 3 minggu sekali, sebab pd tanaman yg tumbuh subur dlm waktu 1 bulan akan menjalar sepanjang 1-1,5 m. Bila batang terus dibiarkan menjalar di atas tanah dgn segera akan tumbuh akar di ketiak 2 daun. Akar akan membentuk umbi 2 kecil yg mengurangi cadangan makanan bg umbi di batang utama.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT Hama & penyakit utama yg menyerang ubi jalar adalah hama Penggerak ubijalar; hama Boleng atau Lanas; Tikus; Penyakit Kudis atau Scab; Layu Fusarium; virus; dan penyakit lainnya.
A. Hama a) Penggerek Batang Ubi Jalar Stadium hama yg merusak adalah larva (ulat). Ciri : membuat lubang kecil memanjang pd batang hingga ke bagian ubi. Di dlm lubang tsb dpt ditemukan larva Gejala: tjd pembengkakan batang, bbrp bagian batang mudah patah, daun layu, dan akhirnya cabang-cabang tanaman akan mati.
Larva dan pupa sweet potato stem borrer
Omphisa anastomosalis Guen. Kelas : Insecta Order : Lepidoptera Family : Pyralidae Adalah salah satu hama ubi jalar paling merusak di Asia tropis - subtropis dan Pasifik Dapat menimbulkan kerugian hasil > 30-50%
Pengendalian: (1) rotasi tanaman utk memutus siklus hama (2) pengamatan tanaman pd stadium umur muda thd gejala serangan hama: bila serangan hama >5%, perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi (3) pemotongan & pemusnahan bag. tanaman yg terserang berat (4) penyemprotan insektisida yg efektif & efisien spt Curacron 500 EC atau Matador 25 dgn konsentrasi anjuran.
b) Hama Boleng atau Lanas Imago hama ini berupa kumbang kecil yg bagian sayap dan moncongnya berwarna biru, namun toraknya berwarna merah. (Cylas formicarius Fabr.)
Imago betina hidup pd permukaan daun sambil meletakkan telur di tempat yg terlindung (ternaungi). Telur menetas menjadi larva (ulat), selanjutnya ulat akan membuat gerekan pd batang atau ubi yg terdapat di permukaan tanah terbuka.
Gejala: tdp lubang-lubang kecil bekas gerekan yg tertutup oleh kotoran berwarna hijau & berbau menyengat. Hama ini biasanya menyerang tanaman ubi jalar yg sudah berubi. Bila hama terbawa oleh ubi ke gudang penyimpanan, sering merusak ubi hingga menurunkan kuantitas dan kualitas produksi secara nyata.
Pengendalian: (1) pergiliran / rotasi tanaman dgn jenis tanaman yg tdk sefamili dgn ubi jalar, misalnya padi-ubi jalar-padi (2) pembumbunan utk menutup ubi yg terbuka (3) pengambilan & pemusnahan ubi yg terserang hama cukup berat (4) pengamatan/monitoring hama di pertanaman ubi jalar scr periodik: bila ditemukan tingkat serangan > 5 %, segera dilakukan tindakan pengendalian hama secara kimiawi (5) penyemprotan insektisida yg efektif-efisien, dgn konsentrasi anjuran (6) penanaman jenis ubi jalar yg berkulit tebal dan bergetah banyak (7) pemanenan tdk terlambat utk mengurangi tingkat kerusakan yg lebih berat.
c) Tikus (Rattus rattus sp.) Hama tikus biasanya menyerang tanaman ubi jalar yg berumur cukup tua atau sdh pd stadium membentuk ubi. Hama Ini menyerang ubi dgn cara mengerat dan memakan daging ubi hingga mjd rusak scr tdk beraturan. Bekas gigitan tikus menyebabkan infeksi pd ubi dan kadangkadang diikuti dgn gejala pembusukan ubi. Pengendalian: (1) sistem gerepyokan utk menangkap tikus dan langsung dibunuh; (2) penyiangan dilakukan sebaik mungkin agar tdk banyak sarang tikus disekitar ubi jalar; (3) pemasangan umpan beracun, seperti Ramortal atau Klerat.
B. Penyakit a) Kudis atau Scab Penyebab: cendawan E batataslsinoe Gejala: adanya benjolan pada tangkai serta urat daun, dan daundaun berkerut seperti kerupuk. Tingkat serangan yang berat menyebabkan daun tidak produktif dalam melakukan fotosintesis sehingga hasil ubi menurun bahkan tidak menghasilkan sama sekali. Pengendalian: (1) pergiliran/ rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup penyakit; (2) penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis, seperti daya dan gedang; (3) kultur teknik budi daya secara intensif; (4) penggunaan bahan tanaman (bibit) yang sehat.
b) Layu fusarium / Fusarium wilt (stem rot) Penyebab: jamur Fusarium oxysporum f.sp. batatas Gejala: tanaman tampak lemas, urat daun menguning, layu, dan akhirnya mati. Cendawan fusarium dpt bertahan selama beberapa tahun dlm tanah. Penularan penyakit dpt tjd melalui tanah, udara, air, dan terbawa oleh bibit.
Pengendalian: (1) penggunaan bibit sehat (bebas penyakit) (2) pergiliran /rotasi tanaman yg serasi di suatu daerah dgn tanaman bukan sefamili (3) penanaman jenis atau varietas ubi jalar yg tahan terhadap penyakit Fusarium.
c) Virus Beberapa jenis virus yg menyerang tanaman ubi jalar adalah Internal Cork, Chlorotic Leaf Spot, Yellow Dwarf. Gejala: pertumbuhan batang dan daun tidak normal, ukuran tanaman kecil dgn tata letak daun bergerombol di bagian puncak, & warna daun klorosis atau hijau kekuning-kuningan. Pd tingkat serangan berat, tanaman ubi jalar tdk menghasilkan. Pengendalian: (1) penggunaan bibit sehat dan bebas virus; (2) pergiliran/rotasi tanaman selama beberapa tahun, terutama di daerah basis (endemis) virus; (3) pembongkaran/eradikasi tanaman untuk dimusnahkan.
Penyakit Lain-lain Penyakit-penyakit yg lain adalah, misalnya, bercak daun cercospora oleh jamur Cercospora batatas Zimmermann, busuk basah akar dan ubi oleh jamur Rhizopus nigricans Ehrenberg, dan klorosis daun oleh jamur Albugo ipomoeae pandurata Schweinitz. Pengendalian: dilakukan secara terpadu, meliputi perbaikan kultur teknik budi daya, penggunaan bibit yang sehat, sortasi dan seleksi ubi di gudang, dan penggunaan pestisida selektif.
bercak daun cercospora oleh jamur Cercospora batatas
busuk basah akar dan ubi oleh jamur Rhizopus nigricans
Pengendalian terpadu a. Hama yang sering menyerang adalah hama boleng dan penggerek batang, b. Pengendalian terpadu : Secara kultur teknis, diantaranya mengatur waktu tanam, rotasi tanaman, sanitasi lahan, & penggunaan varietas tahan hama & penyakit. Penggunaan stek dr tanaman induk yg sehat. Perlakuan pencelupan stek ke dalam larutan insektisida karbofuran dgn dosis sesuai anjuran selama 10 menit, pengairan yg cukup dan teratur, pembumbunan dan panen tepat waktu
Secara fisik dan mekanis, yaitu dgn memotong atau memangkas atau mencabut tanaman yg sakit atau terserang hama dan penyakit cukup berat, kumpulkan dan musnahkan. Secara kimiawi yaitu dengan menggunakan pestisida secara selektif dan bijaksana termasuk penangkapan serangga dewasa jantan dengan seks feromon
c. Lakukan penyemprotan dgn Pestisida yg ramah lingkungan serta sesuai dosis yg dianjurkan, apabila terdapat serangan hama atau penyakit. Utamakan dahulu pestisida nabati d. Penyemprotan dilakukan pagi (pkl 06.00 09.00) atau sore hari (16.00 18.00).
PANEN Waktu : didasarkan atas umur, jenis atau varietas Usia panen ubi yg standar adalah 4,5 6,0 bulan. Ubijalar genjah dpt dipanen pd umur 3 3,5 bulan, sedangkan varietas berumur panjang (dalam) dipanen pd umur 4,5 5 bulan Panen dilakukan dgn cara memangkas batang ubijalar, kmdn menggali guludan dgn cangkul /sekop/luku lalu umbinya diambil & dikumpulkan ditempat pengumpulan Diseleksi dan disortasi berdasarkan ukuran umbi & warna kulit dan disimpan dlm wadah atau goni
PANEN Waktu panen ubijalar didasarkan atas umur tanaman, jenis atau varietas Usia panen ubi yg standar adalah 4,5 6,0 bulan. Ubijalar berumur pendek (genjah) dpt dipanen pd umur 3 3,5 bulan, sedangkan varietas berumur panjang (dalam) dipanen pd umur 4,5 5 bulan Panen dilakukan dgn cara memangkas batang ubijalar, kmdn menggali guludan dgn cangkul /sekop/luku lalu umbinya diambil & dikumpulkan ditempat pengumpulan Diseleksi dan disortasi berdasarkan ukuran umbi & warna kulit dan disimpan dlm wadah atau goni
TUGAS Tulislah resume hasil penelitian tentang ubi jalar. Tulis tangan dalam kertas folio bergaris, kumpulkan pada pertemuan kuliah y.a.d.
Selesai