5. Quality Assurance (QA) Peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan selain berorientasi kepada proses pelayanan yang bermutu,juga hasil mutu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit yang merupakan salah satu dari sarana kesehatan, merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan peluang bagi rumah sakit itu sendiri (Luck, 2000 dalam

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

PERANAN APOTEKER DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI ANDI SULTHAN DAENG RADJA KABUPATEN BULUKUMBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasien, melalui pencapaian hasil terapi yang optimal terkait dengan obat. Hasil

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

BAB III ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING SLEMAN TAHUN rawat jalan maupun rawat inap sebanyak 75 orang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesejahteraan sosial di Indonesia mengacu pada sila kelima

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INTERNAL SERVICE PROJECT

sakit, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, bahan medis habis pakai di

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu sistem sosial yang

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis SWOT terhadap pelayanan pasien rawat jalan di RSUD Kota

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

Nama : Noprilyana Anugraheni Eka Putri. Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi Satelit Rawat

IDENTITAS RESPONDEN. No. responden Jenis Kelamin. Penyakit diderita. No Pernyataan Ya Tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

BAB I PENDAHULUAN. saja membuat RS mampu untuk bersaing dan tetap exist di masyarakat. Bagi

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup manusia. Agar tercipta masyarakat yang produktif, peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas (quality improvement) pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan mutlak diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INFORMASI OBAT APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S 2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB V PEMBAHASAN. Skor Servqual 1. No Pernyataan Persepsi Harapan. Bangunan Apotek memiliki desain eksterior yang menarik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. obat (Drug Oriented) ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. efisiensi biaya obat pasien JKN rawat jalan RS Swasta

Volume VII Nomor 1, Februari 2017 ISSN: Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam strategi World Trade Organization (WTO) pada tahun 2010 Indonesia

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu. pembangunan mutu sumberdayamanusia(sdm) di berbagai

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhannya oleh negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Instalasi farmasi mempunyai pengaruh yang sangat besar pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Periode zaman penjajahan sampai perang kemerdekaaan tonggak sejarah. apoteker semasa pemerintahan Hindia Belanda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. PERSI 1995 mengutip pendapat Ohmae (1992) menyebutkan bahwa perubahan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit masa kini menghadapi berbagai tantangan berat, termasuk menghadapi era globalisasi di mana perubahan berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Derajat kesehatan ibu dan bayi merupakan perhatian utama. bayi terbesar di Indonesia adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kompetisi yang mengarah pada pemenuhan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemberian layanan yang berkulitas bagi pelanggan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

Lampiran 1.Penilaian yang dirasakan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien

masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit,

BAB I PENDAHULUAN. berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih merata. Kemajuan

Transkripsi:

5. Quality Assurance (QA) Peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan selain berorientasi kepada proses pelayanan yang bermutu,juga hasil mutu pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau pasien. Kemampuan rumah sakit dalam memenuhi keinginan pasien dapat dilihat dari tingkat kepuasan psaien yang dipengaruhi oleh persepsi pasien terhadap pelayanan rumah sakit. Salah satu pelayanan yang terdapat di rumah sakit yaitu Pelayanan Kefarmasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat termasuk pelayanan farmasi klinik. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care). Salah satu kegiatan pemastian mutu adalah monitoring dan evaluasi yang dilakukan untuk melakukan perbaikan kualitas pelayanan sesuai target yang ditetapkan serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan. Monitoring dan evaluasi merupakan suatu pengamatan dan penilaian secara terencana, sistematis dan terorganisir sebagai umpan balik perbaikan sistem dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. Evaluasi Mutu Pelayanan merupakan proses pengukuran, penilaian atas semua kegiatan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit secara berkala. Kualitas pelayanan meliputi: teknis pelayanan, proses pelayanan, tata cara/standar prosedur operasional, waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan (Anonim, 2014). Metoda evaluasi yang digunakan, terdiri dari: a. Audit (pengawasan) dilakukan terhadap proses hasil kegiatan apakah sudah sesuai standar. b. Review (penilaian) terhadap pelayanan yang telah diberikan, penggunaan sumber daya, penulisan resep. c. Survei untuk mengukur kepuasan pasien, dilakukan dengan angket atau wawancara langsung. d. Observasi terhadap kecepatan pelayanan misalnya lama antrian, ketepatan penyerahan obat (Anonim, 2014). Untuk menyederhanakan dan memudahkan pemahamannya, langkah-langkah dasar pelaksanaan jaminan mutu layanan kesehatan dibagi menjadi dua langkah utama, yaitu pengukuran mutu dan peningkatan mutu. Langkah-langkah itu dimodifikasi dari siklus jaminan

mutu. Siklus jaminan mutu itu sendiri terdiri atas 10 langkah antara lain pembuatan rencana, penyusunan standar, penyebarluasan standar, pemantauan mutu, penetapan masalah dan prioritas; perumusan masalah; penyusunan kelompok pemecah masalah, analisis penyebab masalah, penyusunan pemecahan masalah serta pemecahan masalah dan evaluasi. Proses Quality Assurance (QA) dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta Jalan K.H.Ahmad Dahlan 20 Yogyakarta dan RS PKU Muhammadiyah Unit II Yogyakarta Jalan Wates Km 5,5 Gamping Sleman Yogyakarta. Penelitian ini sasarannya buat pengunjung Rumah Sakit yang sudah pernah atau sedang menunggu pelayanan di Instalasi Farmasi dengan kriteria responden yaitu pengunjung Rumah Sakit yang berusia 14 tahun dilakukan selama bulan Oktober-November dimana pengambilan Pengambilan data dibagi dalam 3 waktu, yaitu : a) 70% jam sibuk (senin-sabtu jam 10.00 14.00 atau 16.00-19.00) b) 20% jam tidak sibuk (senin-sabtu diluar jam sibuk), dan c) 10% pada hari libur (Minggu dan libur nasional) Dari data yang diperoleh selanjtnya dihitung skor kepuasan dengan cara : a) Menghitung rata-rata skor dari tiap dimensi mutu pelayanan dan di bandingkan dengan skor target : tingkat kepuasan 80% b) Menghitung persentase kepuasan dengan cara : Total nilai yang didapat Kepuasan= Total nilaimax(4 x 8x 30) x100 Total nilai yangdidapat Kepuasan per dimensi= Total nilaimax (4 x 30) x100 Setelah melakukan survey Quality Assurance (QA) selama bulan Oktober-November, maka Demografi responden dari RS PKU Muhammadiyah Unit I dan II dilihat dari beberapa faktor yang meliputi asal poli, usia, jaminan biaya, penghasilan rata-rata per bulan, dan pekerjaan. Faktor-faktor tersebut nantinya dapat memberikan pengaruh terhadap skor yang responden berikan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti atau pembuat kuesioner. 1. Asal Poli a) RS PKU Muhammadiyah Unit I

No Nama Poli Jumlah Persentase (%) 1 Anak 8 4.44% 2 Bedah 9 5.00% 3 Dalam 31 17.22% 4 HD 9 5.00% 5 IGD 15 8.33% 6 Kebidanan 5 2.78% 7 Kulit 17 9.44% 8 Mata 15 8.33% 9 Ortopedi 4 2.22% 10 Syaraf 31 17.22% 11 THT 8 4.44% 12 Gigi 12 6.67% 13 Paru 0.00% 14 Umum 16 8.89% Asal Poli Anak; 4% Bedah; 5% Umum; 9% Dalam; 17% Ortopedi; Gigi; 7% THT; 4% 2% HD; 5% Mata; 8% Syaraf; 17% Kulit; 9% IGD; 8% Kebidanan; 3% Tabel 1. Asal Poli RS PKU Muhammadiyah Unit I Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa persentase responden paling besar berasal dari penyakit dalam dan saraf yaitu sebesar 17,22% dan persentase paling sedikiit berasal dari Poli paru dan ortopedi dengan persentase masing-masing sebesar 0,00% dan 2,22%. a) RS PKU Muhammadiyah Unit II No Nama Poli Jumlah Persentase (%) 1 Anak 12 6.67% 2 Bedah 14 7.78% 3 Dalam 56 31.11%

4 HD 5 2.78% 5 IGD 20 11.11% 6 Kebidanan 5 2.78% 7 Kulit 12 6.67% 8 Mata 8 4.44% 9 Ortopedi 8 4.44% 10 Syaraf 16 8.89% 11 THT 7 3.89% 12 Gigi 2 1.11% 13 Paru 1 0.56% 14 Umum 14 7.78% Gigi; 1% THT; 4% Syaraf; 9% Asal Poli Paru; 1% Ortopedi; Kulit; 4% 7% Mata; Kebidanan; 4% 3% IGD; 11% Umum; 8% Anak; 7% Bedah; 8% HD; 3% Dalam; 31% Tabel 2. Asal Poli RS PKU Muhammadiyah Unit II Dari tabel dan diagram diatas dapat diketahu bahwa poli yang memiliki presentasi tertinggi adalah poli penyakit dalam dengan presentasi 31,11% yang diikuti IGD dengan presentase 11,11%. Poli yang lain memiliki presentase dibawah 10% dengan rincian sebagai berikut, poli bedah 6,67%, poli anak 6,67%, poli mata 4,44%, poli ortopedi 4,44%, poli THT 3,89%, poli kebidanan 2,78%, poli HD 2,78%, poli gigi 1,11% dan poli paru 0,56%. 2. Jaminan Biaya Kesehatan a) RS PKU Muhammadiyah Unit I JAMINAN BIAYA JUMLAH RESPONDE PERSENTASE Umum 76 42.22% BPJS 80 44.44%

Jamkesmas 2 1.11% Relasi Perusahaan 22 12.22% Jaminan Biaya Kesehatan 44% 1% 12% 42% Umum BPJS Jamkesmas Relasi Perusahaan Tabel 3. jaminan Biaya Kesehatan RS PKU Muhammadiyah Unit I Berdasarkan tabel di atas, responden terbanyak berasal dari pasien dengan jaminan biaya berupa BPJS (45%), umum (42%), dan relasi perusahaan (12%). Responden terkecil berasal dari pasien jamkesmas 1%. b) RS PKU Muhammadiyah Unit II JAMINAN BIAYA JUMLAH RESPONDE PERSENTASE Umum 94 52.22% BPJS 70 38.89% Jamkesmas 4 2.22% Relasi Perusahaan 12 6.67% Jaminan Biaya Kesehatan 39% 2% 7% 52% Umum BPJS Jamkesmas Relasi Perusahaan

Tabel 4. jaminan Biaya Kesehatan RS PKU Muhammadiyah Unit II Berdasarkan tabel di atas, responden terbanyak berasal dari pasien dengan jaminan biaya berupa BPJS (39%), umum (52%), dan relasi perusahaan (7%). Responden terkecil berasal dari pasien jamkesmas 2%. 3. Usia a) RS PKU Muhammadiyah Unit I USIA JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE 15-30 thn 61 33.89% 31-45 thn 58 32.22% 46-60 thn 48 26.67% 61-75 thn 13 7.22% Usia 27% 7% 34% 15-30 thn 31-45 thn 46-60 thn 61-75 thn 32% Tabel 5. Usia Pasien RS PKU Muhammadiyah Unit I Berdasarkan usia pasien, tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbesar berasal dari pasien usia 15 30 tahun yaitu sebesar 34%, kemuadian usia 31-45 tahun dengan presentase 32%, dan usia 46 60 tahun sebesar 27%. Sementara responden terkecil berasal dari usia 61 75 tahun sebesar 7%. b) RS PKU Muhammadiyah Unit II USIA JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE

15-30 thn 71 39.44% 31-45 thn 62 34.44% 46-60 thn 30 16.67% 61-75 thn 17 9.44% Usia 17% 9% 39% 15-30 thn 31-45 thn 46-60 thn 34% 61-75 thn Tabel 6. Usia Pasien RS PKU Muhammadiyah Unit II Berdasarkan usia pasien, tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbesar berasal dari pasien usia 15 30 tahun yaitu sebesar 39%, kemuadian usia 31-45 tahun dengan presentase 34%, dan usia 46 60 tahun sebesar 17%. Sementara responden terkecil berasal dari usia 61 75 tahun sebesar 10%. 4. Pengahasilan Rata-rata Per Bulan a) RS PKU Muhammadiyah Unit I INCOME JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE Kurang dari Rp. 1.000.000 36 20.00% Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 44 24.44% Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 42 23.33% Rp 3.000.000 Rp 5.000.000 25 13.89% > Rp 5.000.000 6 3.33% Tidak Mengisi 27 15.00%

Penghasilan Rata-Rata Perbulan 3% 14% 15% 20% 23% 24% A : < Rp 1.000.000 C : Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 B : Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 D : Rp 3.000.000 Rp 5.000.000 E: > Rp 5.000.000 Tidak Mengisi Tabel 7. Pengahasilan Rata-rata Per Bulan Pasien RS PKU Muhammadiyah Unit I Berdasarkan penghasilan rata-rata perbulan, tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbesar berasal dari pasien dengan penghasilan rata-rata perbulan sebesar Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 (25%), sedangkan responden terkecil berasal dari pasien dengan penghasilan ratarata perbulan yaitu >5.000.000 (3%). b) RS PKU Muhammadiyah Unit II INCOME JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE Kurang dari Rp. 1.000.000 33 18.33% Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 60 33.33% Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 30 16.67% Rp 3.000.000 Rp 5.000.000 19 10.56% > Rp 5.000.000 9 5.00% Tidak Mengisi 29 16.11%

Penghasilan Rata-Rata Perbulan 5% 11% 16% 18% 17% 33% A : < Rp 1.000.000 C : Rp 2.000.000 Rp 3.000.000 B : Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 D : Rp 3.000.000 Rp 5.000.000 E: > Rp 5.000.000 Tidak Mengisi Tabel 8. Pengahasilan Rata-rata Per Bulan Pasien RS PKU Muhammadiyah Unit II Berdasarkan penghasilan rata-rata perbulan, tabel di atas menunjukkan bahwa responden terbesar berasal dari pasien dengan penghasilan rata-rata perbulan sebesar Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 (33%), sedangkan responden terkecil berasal dari pasien dengan penghasilan ratarata perbulan yaitu >5.000.000 (5%). 5. Pekerjaan a) RS PKU Muhammadiyah Unit I PEKERJAAN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE IRT 36 20.00% PNS 14 7.78% Wiraswata 39 21.67% Pelajar/Mahasiswa 34 18.89% Guru 8 4.44% Petani 1 0.56% Pensiunan 15 8.33% Swasta 28 15.56% Pedagang 0.00% TNI 0.00%

Perangkat Desa 0.00% Buruh 5 2.78% Pekerjaan 8% 1% 4% 16% 3% 19% 20% 8% 22% IRT Wiraswata Guru Pensiunan Pedagang Perangkat Desa PNS Pelajar/Mahasiswa Petani Swasta TNI Buruh Tabel 9. Pekerjaan Pasien RS PKU Muhammadiyah Unit I Berdasarkan pekerjaan pasien, data di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari pasien dengan pekerjaan wiraswasta yaitu sebesar 20%, sementara responden terkecil berasal dari pasien dengan pekerjaan petani 0,56%. b) RS PKU Muhammadiyah Unit II PEKERJAAN JUMLAH RESPONDEN PERSENTASE IRT 28 15.56% PNS 14 7.78% Wiraswata 65 36.11% Pelajar/Mahasiswa 29 16.11% Guru 2 1.11% Petani 3 1.67% Pensiunan 6 3.33% Swasta 21 11.67% Pedagang 1 0.56% TNI 1 0.56% Perangkat Desa 1 0.56%

Buruh 9 5.00% Pekerjaan 12% 3% 2% 1% 1% 5% 1% 1% 16% 8% 36% IRT Wiraswata Guru Pensiunan Pedagang Perangkat Desa PNS Pelajar/Mahasiswa Petani Swasta TNI Buruh 16% Tabel 10. Pekerjaan Pasien RS PKU Muhammadiyah Unit II Berdasarkan pekerjaan pasien, data di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari pasien dengan pekerjaan wiraswasta yaitu sebesar 36%, sementara responden terkecil berasal dari pasien dengan pedagang, TNI dan perangkat desa 0,56%. Dari data yang diperoleh, maka selanjutnya hasil tersebut dibandingkan target yang diterapkan oleh RS PKU Muhamaddiyah Yogyakarta, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. RS PKU Muhammadiyah Unit I Rata-rata skor dari setiap poin penilaian kuesioner adalah 3 yang berarti rata-rata pasien puas terhadap pelayanan yang telah diberikan Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah unit I. Meskipun pasien telah merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan Farmasi Rawat Jalan, akan tetapi persentase skor kepuasan pelanggan yang diperoleh dari pengisian kuesioner belum memenuhi target skor yang telah ditetapkan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan kuesioner, persentase kepuasan pelanggan pada mutu dan pelayanan farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebesar 75,76%. Nilai ini belum memenuhi target skor kepuasan pelanggan RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta yaitu sebesar 80%. Oleh sebab itu, mutu dan kinerja pelayanan yang diberikan di Farmasi Rawat Jalan harus terus ditingkatkan, yaitu untuk memenuhi kepuasan pasien sebagai pelanggan farmasi rawat jalan, dan juga untuk memenuhi target yang telah ditetapkan oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. RS PKU Muhammadiyah Unit II Rata-rata skor dari setiap poin penilaian kuesioner adalah 3 yang berarti rata-rata pasien puas terhadap pelayanan yang telah diberikan Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah unit I. Meskipun pasien telah merasa puas terhadap pelayanan yang telah diberikan Farmasi Rawat Jalan, akan tetapi persentase skor kepuasan pelanggan yang diperoleh dari pengisian kuesioner belum memenuhi target skor yang telah ditetapkan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan kuesioner, persentase kepuasan pelanggan pada mutu dan pelayanan farmasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebesar 76,56%. Nilai ini belum memenuhi target skor kepuasan pelanggan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu sebesar 80%. Oleh sebab itu, mutu dan kinerja pelayanan yang diberikan di Farmasi Rawat Jalan harus terus ditingkatkan, yaitu untuk memenuhi kepuasan pasien sebagai pelanggan farmasi rawat jalan, dan juga untuk memenuhi target yang telah ditetapkan oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dari hasil survey, ada beberapa masukkan dan saran yang muncul dari para responden. Saran dan harapan dari repsponden ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk miningkatkan mutu pelayanan dan memenuhi kepuasan konsumen farmasi rawat jalan. Adapun masukan dan harapannya adalah: 1. Menambah kursi/ tempat duduk untuk pasien menunggu obat yang sedang disiapkan. Sehingga tidak ada pasien yang berdiri saat menunggu penyerahan obat. 2. Pelayanan untuk obat supaya lebih cepat, terlalu lama menunggu 3. Pengaturan tempat parkir yang tidak mengganggu akses masuk ke Instalasi farmasi rawat jalan. 4. Selain televisi pihak RS dapat memfasilitasi ruang tunggu dengan bacaan majalah atau Koran agar pasien merasa lebih nyaman. 5. Penjelasan saat menyerahkan obat disesuaikan dengan penjelasan yang diberikan oleh dokter agar pasien tidak bingung harus mengikuti yang mana. 6. kecepatan pelayanan terhadap pasien ditambah harus ditingkatkan keramahan staf Berdasarkan saran dan Usulan dari para responde, maka solusi yang diberikan antara lain:

1. Perbaikan fasilitas ruang tunggu sulit untuk diberikan intervensi karena berhubungan dengan tata ruang dan letak yang tidak dapat diperluas lagi 2. Untuk mengurangi antrian pasien, jika tumpukan nampan yang berisi obat sudah lebih dari 5 buah maka dibuka loket penyerahan obat yang kedua. 3. Disarankan untuk menambah Apoteker jaga saat pasien ramai sehingga pasien tidak menunggu antrian terlalu lama. 4. Untuk obat-obat racikan jika obat tersebut masih bisa diminum tidak dengan diracik sebaiknya tidak perlu diracik, A. Kesimpulan 1. Data yang diperoleh dari hasil quisioner menunjukkan persentase kepuasaan pelanggan sebesar 75,76%. Hal ini menunjukkan pasien merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta. 2. Data yang diperoleh dari hasil quisioner menunjukkan persentase kepuasaan pelanggan sebesar 76,56%. Hal ini menunjukkan pasien merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Yogyakarta.