: Limbah Cair dan Cara Pengelolaannya

dokumen-dokumen yang mirip
Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

PERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

SEWAGE DISPOSAL. AIR BUANGAN:

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS

Buku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN

Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

PENENTUAN KUALITAS AIR

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pencemaran Air. lingkungan global, dan sangat berhubungan erat dengan pencemaran udara

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS

I. PENDAHULUAN. Industri gula merupakan salah satu industri pertanian yang menghasilkan air

STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI

BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya produksi minyak kelapa sawit di Indonesia sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK MIE INSTAN

BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Prestasi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2011 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

STRATEGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT DI PT. AMP PLANTATION JORONG TAPIAN KANDIH NAGARI SALAREH AIA KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Kimia: Meliputi Kimia Organik, Seperti : Minyak, lemak, protein. Besaran yang biasa di

MAKALAH KIMIA ANALITIK

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

KARAKTERISTIK LIMBAH TERNAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

Karakteristik Limbah Ternak

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

PERANCANGAN REAKTOR ACTIVATED SLUDGE DENGAN SISTEM AEROB UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA IPAL INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT BTIK LIK MAGETAN

Penanganan limbah. Masyarakat sebagai penghuni jagatraya akan mendapatkan dan merasakan dampak yang ditimbulkan oleh limbah tersebut.

PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PABRIK TAHU DI KELURAHAN MULYOJATI 16 C KOTA METRO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Nitrit Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Identifikasi Bakteri

I. PENDAHULUAN. kandungan nilai gizi yang cukup tinggi. Bahan baku pembuatan tahu adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LING KUNGAN MODUL IV ANGKA PERMANGANAT (TITRIMETRI) KELOMPOK IV

Analisis Zat Padat (TDS,TSS,FDS,VDS,VSS,FSS)

Teknik Lingkungan KULIAH 9. Sumber-sumber Air Limbah

Karakteristik Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR. Oleh DEDY BAHAR 5960

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #6 Genap 2014/2015. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

Pengolahan AIR BUANGAN

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

Karakteristik Limbah Padat

MODUL 3 DASAR-DASAR BPAL

BAB I PENDAHULUAN. dari proses soaking, liming, deliming, bating, pickling, tanning, dyeing,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG

Analisa BOD dan COD ANALISA BOD DAN COD (BOD AND COD ANALYSIST) COD (Chemical Oxygen Demand) BOD (Biochemical Oxygen Demand)

BAB I PENDAHULUAN. seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain

Transkripsi:

Topik : Limbah Cair dan Cara Pengelolaannya Tujuan : 1. Mahasiswa memahami sumber-sumber dan macam-macam limbah cair 2. Mahasiswa memahami karakteristik limbah cair 3. Mahasiswa memahami teknologi pengolahan limbah cair 4. Mahasiswa dapat menilai keunggulan dan kelemahan teknologi pengolahan limbah cair Rencana Pelaksanaan Pembelajaran : 1. Dilakukan dalam 2 kali pertemuan a. Pertemuan 1 : arahan dan diskusi kelompok atas dasar LKS b. Pertemuan 2 : Presentasi hasil diskusi mahasiswa dan klarifikasi Materi Singkat : 1. Sumber dan Macam Limbah Cair A. Sumber Limbah Cair berasal dari berbagai kegiatan antara lain: a. Kegiatan rumah tangga yang meliputi kegiatan di daerah perumahan, perdagangan, rekreasi, dan kelembagaan b. Kegiatan Industri (dari berbagai jenis industri) c. Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang kesehatan d. Kegiatan pertanian, peternakan e. Kegiatan pertambangan f. Kegiatan transportasi, g. Dll. B. Macam Limbah cair a. Limbah cair organik b. Limbah cair anorganik 2. Karakteristik Limbah Cair Karakteristik limbah cair bisa dilihat dari sifat racunnya atau sifat-sifat yang dimiliki Seperti sifat fisika, kimia dan biologis dengan melihat parameter yang diukur a. Berdasar sifat racunnya (sangat beracun, moderat, kurang beracun dan tdk beracun) b. Berdasar sifat yang dimiliki dengan melihat parameter yang diukur 1. Fisika (padatan total, kekeruhan, daya hantar listrik(dhl), bau, suhu, warna 2. Kimia (organik, anorganik dan gas) 3. Biologis dengan melihat golongan mikroorganisme yang terdapat dalam limbah cair tersebut maupun organisme pathogen yang ada 3. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Proses pengolahan limbah cair adalah suatu perlakuan tertentu yang harus diberikan pada limbah cair sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan, sehingga limbah tersebut tidak mengganggu lingkungan penerima limbah karakteristik limbah cair Pengolahan limbah cair dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu : a. Pengolahan fisika c. Pengolahan biologis b. Pengolahan kimia d. kombinasi

Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada umumnya terdiri atas kombinasi dua atau tiga cara pengolahan tersebut di atas. Seluruh proses pengolahan tersebut bertujuan untuk menghilangkan kandungan padatan tersuspensi, koloid, dan bahan-bahan organic maupun anorganik yang terlarut. a) Pengolahan limbah cair secara fisika : Pengolahan ini dilakukan pada limbah cair dengan kandungan bahan limbah yang dapat dipisahkan secara mekanis langsung tanpa penambahan bahan kimia atau melalui penghancuran secara biologis. Pengolahan limbah cair secara fisika yang umum dilakukan meliputi : 1) Screening (penyaringan) 2) Grit Chamber 3) Sieves 4) Equalisasi 5) Sedimentasi 6) Flotasi Atau dengan cara sebagai berikut 1) Screening 2) Comminution 3) Flow equalization 4) Mixing 5) Pengendapan 6) Pengapungan 7) Filtrasi b) Pengolahan limbah cair secara kimia Pengolahan ini merupakan proses pengolahan limbah dimana penguraian atau pemisahan bahan yang tidak diinginkan berlangsung dengan adanya mekanisme reaksi kimia (penambahan bahan kimia ke dalam proses). Pengolahan limbah cair secara kimia meliputi 1) Pengendapan secara kimia 2) Perpindahan gas 3) Adsorbsi 4) Desinfeksi 5) Dechlorinasi c) Pengolahan limbah cair secara biologis Pengolahan ini merupakan sistem pengolahan yang didasarkan pada aktivitas mikroorganisme dalam kondisi aerobik atau anaerobik ataupun penggunaan organisme air untuk mengabsorbsi senyawa kimia dalam limbah cair. Pengolahan limbah cair secara biologis pada prinsipnya dibedakan menjadi 1) pengolahan secara aerob 2) pengolahan secara anaerob 3) pengolahan secara fakultatif

Kegiatan : 1. Berikut ini diberikan data hasil pengolahan limbah cair secara biologis dengan menggunakan beberapa macam limbah dan tumbuhan air sebagai berikut : Tabel 1. Pengaruh Penggunaan Azolla microphylla terhadap Kualitas Limbah Cair Kulit, Batik dan Tahu Parameter Kulit Batik Tahu Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah BOD 202 48 125 65 310 106 COD 120 97 164 90 344 182 TSS 80 58 46 38 67 41 ph 7,2 7,5 7,2 7,4 5,4 7,3 Tabel 2. Pengaruh Penggunaan Salvinia mollesta terhadap Kualitas Limbah Cair Kulit, Batik dan Tahu Parameter Kulit Batik Tahu Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah BOD 202 56 125 64 310 120 COD 120 73 164 92 344 160 TSS 80 36 46 34 67 38 ph 7,2 7,4 7,2 7,3 5,4 7,6 Tabel 3. Pengaruh Penggunaan Eichornia crassipes terhadap Kualitas Limbah Cair Kulit, Batik dan Tahu Parameter Kulit Batik Tahu Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah BOD 202 95 125 52 310 98 COD 120 101 164 105 344 109 TSS 80 62 46 50 67 30 ph 7,2 7,2 7,2 7,3 5,4 7,3 Tabel 4. Baku mutu Limbah Cair Untuk Limbah Kulit, Batik dan Tahu Parameter Kulit Batik Tahu BOD 50 50 75 COD 100 100 200 TSS 50 200 75 ph 6-9 6-9 6-9 Sumber : SK Gubernur DIY No. 281/KPTS/1998

Petunjuk : 1. Bahas dan diskusikan hasil pengolahan limbah dengan fitoremidiasi tersebut di atas! 2. Bandingkan hasil pengolahan tersebut baik antar tumbuhan air maupun antar limbah yang digunakan! 3. Manakah tumbuhan air yang paling efektif untuk masing-masing jenis limbah? 4. Bandingkan dengan baku mutu masing-masing jenis limbah! 5. Identifikasikan keunggulan dan kelemahan pengolahan limbah cair dengan fitoremidiasi! 6. Buatlah kesimpulan dan saran! 7. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

Metode Analisis Untuk Air Limbah Pengambilan sample air limbah meliputi beberapa aspek: 1. Lokasi sampling 2. waktu dan frekuensi sampling 3. Cara Pengambilan sample 4. Peralatan yang diperlukan 5. Penyimpanan dan pengawetan sample Proses Pengolahan Limbah Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi Semua itu bertujuan untuk menghilangkan kandungan padatan tersuspensi, koloid, dan bahan-bahan organik maupun anorganik yang terlarut. Pengolahan air limbah secara Fisika a.l meliputi: 1. Penyaringan (Screening) 2. Comminution (menghancurkan/mereduksi padatan) 3. Penyeragaman Aliran (Flow Equalization) 4. Pencampuran (Mixing) 5. Penggumpalan (Flacculation) 6. Pengendapan (Sedimentasi) 7. Pengapungan (Flotation) 8. Penapisan/Penyaringan (Filtrasi) Pengolahan air limbah secara kimia a.l meliputi: 1. Pengendapan kimia 2. Perpindahan gas (gas transfer) 3. Adsorbsi 4. Desinfeksi 5. Penghilangan Chlor (Dechlorinasi)

Pengolahan air limbah secara biologis Proses pengolahan air limbah dg memanfaatkan aktivitas mikroorganisme (bakteri, ganggang, protozoa, dll) untuk menguraikan atau merombak senyawa-senyawa organic menjadi zat-zat yang lebih sederhana Proses Pengolahan Fisika: A. Screening (awal proses) Screen bertujuan untuk memisahkan potonganpotongan kayu, plastik dsb. Biasanya terdiri atas batangan-batangan besi yg berbentuk lurus atau melengkung dan biasanya dipasang dg tingkat kemiringan 75-90 thd horisontal.

Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan (cair, padat, dan gas) Baku Mutu Lingkungan Hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumberdaya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Sumber limbah cair : 1. Kegiatan rumah tangga 2. Kegiatan industri 3. Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang kesehatan 4. Kegiatan pertanian, peternakan 5. Kegiatan pertambangan 6. Kegiatan transportasi Macam Limbah cair a. Limbah cair organik b. Limbah cair an organik dan gas Karakteristik Limbah Cair dilihat dari sifat-sifat yg dimiliki seperti sifat fisika, kimia dan biologis dg melihat parameter yang diukur a. Sifat fisika (padatan total, kekeruhan, DHL, bau, suhu, warna)

b. Sifat kimia : organik, anorganik dan gas 1. Organik : BOD, COD, protein, karbohidrat, minyak dan lemak, surfactants, phenol, pestisida dan bahan-bahan kimia untuk pertanian 2. Anorganik dan gas : ph, Chlorida, Nitrogen, Phosphor, Sulfur, logam-logam berat Gas : DO, H2S, metana c. Sifat Biologis dengan melihat golongan mikroorganisme yg terdapat dlm limbah cair tersebut Teknologi Pengolahan Limbah Cair Proses pengolahan limbah cair adalah suatu perlakuan tertentu yang harus diberikan pada limbah cair sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan, sehingga limbah tsb tidak mengganggu lingkungan penerima limbah. Proses yg dipilih didasarkan karakteristik limbah cairnya Pengolahan Limbah Cair dpt dilakukan melalui : 1. Pengolahan fisika 2. Pengolahan kimia 3. Pengolahan biologis 1. Pengolahan secara fisika dilakukan pada limbah cair dengan kandungan bahan limbah yang dapat dipisahkan secara mekanis langsung tanpa penambahan bahan kimia atau tanpa melalui penghancuran secara biologis

2. Pengolahan secara kimia merupakan proses pengolahan limbah dimana penguraian atau pemisahan bahan yang tidak diinginkan berlangsung dengan adanya mekanisme reaksi kimia (penambahan bahan kimia ke dalam proses) 3. Pengolahan secara biologi merupakan sistem pengolahan yang didasarkan pada aktivitas mikroorganisme dalam kondisi aerobik atau anaerobik ataupun penggunaan organisme air untuk mengabsorbsi senyawa kimia dalam limbah cair. Pengolahan secara fisika meliputi : a. Screening (penyaringan) utk proses pemisahan padatan tak terlarut yg bentuknya cukup besar b. Comminution utk menghancurkan atau mereduksi padatan yg tdk seragam menjadi bagian yg lebih kecil dan seragam dg comminutor c. Flow Equalisation (penyeragaman aliran) untuk membuat kecepatan aliran konstan dg bak equalisasi d. Mixing (Pencampuran) dilakukan jika dikombinasikan dengan penambahan bahan kimia dengan menggunakan hidraolik air atau tangki e. Penggumpalan untuk memperbesar ukuran partikel tak terlarut sehingga menjadi lebih berat dan mudah mengendap di dasar shg pemisahan padatan tdk terlarut lebih mudah melalui pd proses berikutnya (pengendapan)

f. Pengendapan (sedimentasi) utk memisahkan partikel-partikel tersuspensi yg lebih berat dari air shg kotoran-kotoran mengendap dg gaya beratnya sendiri (gaya gravitasi) g. Pengapungan (Flotation) utk pemisahan padatan dari air. Ini diperlukan jika densitas partikel lebih kecil dibanding densitas sir sehingga cenderung mengapung, shg perlu ditambahkan gaya ke atas dg memasukkan udara ke dalam air. Misal dalam proses pemisahan lemak dan minyak. h. Filtrasi (penyaringan) utk proses pengollahan limbah yang masih mengandung zat-zat tersuspensi dengan melalui suatu media seperti pasir atau kerikil dg ukuran tertentu. Pengolahan secara kimia meliputi : a. Pengendapan seraca kimia, yaitu pengolahan dg menambahkan bahan kimia pengendap (alum ferrous sulfate) utk mengubah bentuk fisik padatan dan tersuspensi shg mudah dipisahkan b. Perpindahan gas adalah proses perpindahan dari fase gas ke fase lain biasanya ke cair, misalnya pada proses aerob dengan aerator c. Adsorbsi merupakan proses pengambilan suatu bahan terlarut diantara dua permukaan dari dalam larutan, misalnya dengan karbon aktif d. Desinfeksi yaitu dengan menambahkan bahan kimia seperti chlorine, dengan pemanasan, radiasi dll untuk menghambat aktifitas organisme pathogen

e. Dechlorinasi yaitu penghilangan sisa chlorine setelah proses chlorinasi dengan menggunakan karbon aktif atau sodium sulfite. Pengolahan secara biologis meliputi a. Pengolahan secara aerob, bahan-bahan organik dalam limbah cair dapat diuraikan/dipecah oleh mikroorganisme aerob menjadi bahan yang tidak mencemari, dimana pemecahan ini berlangsung dalam suasana aerob b. Pengolahan secara anaerob dengan peran mikroorganisme yg bersifat anaerob c. Pengolahan secara fakultatif dengan peran bakteri yang bersifat fakultatif, yaitu dpt berfungsi sebagai organisme aerob bila ada oksigen dan sebagai organisme anorganik bila tidak ada oksigen Pengolahan secara biologis dapat dilakukan dengan bioremidiasi yaitu proses yang menggunakan mikroorganisme atau organisme untuk menghilangkan atau mengurangi racun pencemar. Fitoremidiasi merupakan metode remidiasi yang mengandalkan peran tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, mentransformasi bahan pencemar baik senyawa organic maupun anorganik. Pemanfaatan tumbuhan sebagai agensia pemulihan lingkungan tercemar harus mempunyai kriteria sebagai berikut : 1. Laju akumulasi harus tinggi 2. Kemampuan mengakumulasi bahan pencemar harus tinggi

3. Mempunyai kemampuan mengakumulasi logam berat 4. Tingkat pertumbuhannya tinggi 5. Produksi biomassa tinggi 6. Tahan hama dan penyakit. Fitoremidiasi : a. Penyerapan karbon dan gas beracun Penyerapan karbon dan gas So x dan NO x melalui Stomata pada permukaan daun saat terjadi proses Fotosintesis b. Penyerapan logam berat Penyerapan logam berat terjadi saat proses transpirasi tanaman setelah diabsorbsi masuk ke dalam perakaran Maka akan diakumulasi pada bagian-bagian tertentu dari tanaman Parameter-parameter yang digunakan dalam pengukuran kualitas air limbah: BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau mg/l yang dipergunakan untuk menguraikan bahan organik oleh mikroorganisme. (secara biokimiawi) COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau mg/l yang dibutuhkan untuk menguraikan bahan organik secara kimiawi (menggunakan oksidator yang kuat seperti asam dikhromat & asam sulfat atau potasium permanganat dan asam sulfat dengan katalis garam perak dan garam merkuri)

TSS (Total Suspended Solid) adalah total padatan tersuspensi, yaitu padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak larut dan tidak mengendap langsung. DO (Dissolved Oxygen) atau oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air dan diukur dalam satuan mg/l. Oksigen terlarut ini digunakan sebagai derajat pengotoran limbah yang ada. Semakin besar oksigen terlarut, maka derajat pengotoran semakin kecil. Lumpur (Sludge) adalah jumlah endapan yang tersisa setelah mengalami penguapan pada suhu 103-105 C dari suatu air limbah Lumpur aktif (Activated Sludge) adalah endapan lumpur yg berasal dari limbah cair yg telah mengalami pemberian udara (aerasi) secara teratur. Lumpur ini berguna utk mempercepat proses stabilisasi dari limbah cair. Lumpur ini banyak mengandung bakteri pengurai, shg sangat baik digunakan utk menguraikan zat organik pada limbah cair yang masih baru

Sumber : Siregar, S.A., 2005. Instalasi Pengelolaan Air Limbah, Kanisius, Yogyakarta Sugiharto, 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. UI Press. Jakarta