BAB III METODE PENELITIAN. pengujian hipotesis yang menjelaskan pengaruh variabel-variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen (Sekaran,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dependen adalah IPO underpricing, sedangkan ukuran dewan,

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

DESAIN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. mendefinisikan enterprise risk management adalah sebuah proses yang dipengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan melihat pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah perusahaan industri non barang konsumsi yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan milik swasta yang terdaftar di BEI. Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini bertujuan menguji hipotesis yang menjelaskan pengaruh konsentrasi kepemilikan pemerintah terhadap kinerja perusahaan dengan kualitas tata kelola pemerintah sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan, website idx.co.id (Indonesia), website bursamalaysia.com (Malaysia), website orbisbvdinfo.com, dan data dari Worldwide Governance Indicator untuk data mengenai kualitas tata kelola pemerintah. Penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 for windows dan juga Microsoft Excel 2016 sebagai alat pengolah data. 3.2 Populasi, Sampel, dan Sampling Populasi adalah sekumpulan objek yang diteliti baik itu kelompok orang, peristiwa, dan minat (Atmaja, 2009). Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah perusahaan milik negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia pada tahun 2011-2014. Sekaran (2011)

menyatakan bahwa bagian dari populasi adalah sampel. Pengertian sampel menurut Atmaja (2009) yaitu proses utama dalam statistika induktif yang menentukan sejumlah objek dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 3.2.1 Perusahaan milik pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia periode 2011-2014 3.2.2 Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama periode 2011-2014 3.2.3 Memiliki informasi mengenai konsentrasi kepemilikan pemerintah, umur perusahaan, ukuran perusahaan, dewan direksi, dan informasi saham. Berdasarkan penjelasan tersebut populasi dari perusahaan pemerintah yang terdaftar di BEI dan Bursa Malaysia adalah 42 perusahaan yaitu 22 dari perusahaan milik negara Indonesia dan 20 dan perusahaan milik negara Malaysia. Namun sesuai dengan kriteria yang digunakan dalam penelitian ini makan sampel yang digunakan hanya 30 perusahaan yaitu 18 dari perusahaan milik negara Indonesia dan 12 dari perusahaan milik negara Malaysia pada periode 2011-2014. 3.3 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya 3.3.1 Variabel Dependen Variabel dependen dari penelitian ini merupakan kinerja perusahaan yang diukur dari nilai perusahaan tersebut. Dalam hal ini kinerja perusahaan diukur menggunakan Tobin s Q. Tobin s Q adalah

pengukur kinerja dengan membandingkan dua penilaian dari asset yang sama. Tobin s Q merupakan rasio dari nilai pasar asset perusahaan yang diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang (enterprise value) terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan. Q = MVE + D Total Aset Keterangan: Q MVE D = Tobin s Q = Market Value of Equity = Book Value of debt Dimana: Market value of equity = Closing price year end x Outstanding stock. Book value of debt = Short Term Debt + Long Term Debt 3.3.2 Variabel Independen Konsentrasi Kepemilikan Pemerintah (KP) Konsentrasi kepemilikan pemerintah merupakan status kepemilikan yang dipegang atau dimiliki oleh perusahaan milik negara tersebut yang diukur dengan persentase saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham (pemerintah).

3.3.3 Variabel Moderator Kualias Tata Kelola Pemerintah (DNGindex) Kualias tata kelola pemerintahan diukur berdasarkan data yang diperoleh dari Worldwide Governance Indicator (WGI) yang dikembangkan oleh Kaufmann, et al. (2011). Seperti penelitian yang dilakukan oleh Nguyen, et al. (2015), untuk menilai kualitas tata kelola pemerintah menggunakan tiga indikator yaitu: Kualitas tata kelola pemerintah (NGindex) = Efektivitas Pemerintahan + Kualitas peraturan + Rule of Law Variabel kualitas tata kelola pemerintah ini menggunakan estimasi dummy dimana, D bernilai 1 untuk indeks yang menunjukkan nilai positif (tinggi). Dalam hal ini indeks dengan nilai positif diperoleh oleh negara Malaysia. Dan D bernilai 0 untuk indeks yang menunjukkan nilai negatif (rendah). Dan dalam hal ini indeks dengan nilai negatif diperoleh oleh negara Indonesia. 3.3.4 Variabel Kontrol Penelitian ini menggunakan beberapa variabel kontrol untuk menghindari hasil penelitian yang bias. Sehingga variabel kontrol yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.4.1 Jumlah dewan yang diukur dengan banyaknya jumlah dewan direksi di perusahan. Perhitungan digunakan dalam bentuk logaritma alami jumlah dewan direksi atau Board Size (lnbsize). Penelitian ini menggunakan ukuran dewan direksi sebagai variabel kontrol karena banyaknya dewan direksi yang memimpin perusahaan dapat dijadikan salah satu tolak ukur keefektifan perusahaan yang dapat memberikan kontribusi positif ataupun negatif terhadap kinerja perusahaan. 3.3.4.2 Umur perusahaan yang diukur dalam bentuk logaritma alami umur perusahaan sejak awal menerbitkan saham di pasar saham. Penelitian ini menggunakan umur perusahaan sebagai variabel kontrol karena perusahaan yang lebih lama ataupun lebih muda di pasar saham tentunya akan memiliki penilaian yang berbeda dimata investor ataupun calon investor. Selain itu umur perusahaan juga dapat menentukan kapasitas inovatif perusahaan tersebut. 3.3.4.3 Ukuran perusahaan (lnfsize) yang diukur dalam bentuk logaritma alami dari nilai buku total asset dalam nilai mata uang dolar Amerika (USD). Variabel ini digunakan karena kinerja keuangan perusahaan tentunya dapat dipengaruhi oleh keuntungan atau manfaat yang diperoleh perusahaan. 3.3.4.4 Leverage (lev) yang diukur dengan melihat banyaknya total hutang terhadap total aset. Variabel ini digunakan karena salah satu tolak ukur dari kinerja perusahaan dilihat dari

struktur modal perusahaan tersebut, hal ini karena leverage dapat membantu perusahaan dalam mencegah manajer melakukan investasi yang belebihan pada arus kas. 3.4 Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data mengenai konsentrasi kepemilikan pemerintah, umur perusahaan, leverage, jumlah dewan direksi atau board size, dan tobin s Q yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan pada tahun 2011 hingga 2014 yang diperoleh dari website masing-masing perusahaan dan juga dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Malaysia. Untuk data mengenai kualitas tata kelola pemerintah bersumber dari Worldwide Governance Index (WGI). Selain itu beberapa data juga didapatkan dari website Orbis BVD. 3.5 Metode Analisis 3.5.1 Pengujian Statistik Deskriptif Pengujian statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel dependen dan independen dalam penelitian (Sekaran, 2011). Variabel dependen dan independen dideskripsikan secara ringkas melalui pengujian ini. Penggambaran data yang digunakan dalam pengujian statistik deskriptif antara lain adalah nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi. Pengujian statistik deskriptif menghasilkan ukuran-ukuran numerik yang penting bagi data

sampel. Ukuran numerik menunjukkan deskripsi data secara ringkas (Sekaran, 2011). 3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda menguji keterkaitan hubungan antara satu variabel dependen dengan dua hingga empat variabel independen (Atmaja, 2009). Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menganalisis apakah model estimasi sudah sesuai dengan kriteria dan tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menganalisis apakah persebaran data variabel independen, dependen, atau keduanya memiliki distribusi normal. Hasil distribusi normal menunjukkan regresi tergolong baik. Pengujian normalitas dapat diukur menggunakan Chi-Square dan Kolmogorov- Smirnov. Uji Chi-Square saat ini sudah jarang digunakan karena tidak menunjukkan hasil yang baik dan sesuai (Atmaja, 2009). Penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Dalam pengujian Kolmogorov-Smirnov apabila data menunjukkan nilai signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari signifikansi yang digunakan dalam penelitian yaitu 0,05 maka dapat dikatakan distribusi data normal.

Sebaliknya, distribusi data dikatakan tidak normal apabila nilai signifikansi hasil perhitungan lebih kecil dari signifikanasi yang digunakan. 3.5.2.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk menganalisis apakah di dalam model regresi terjadi keterkaitan hubungan yang kuat antara variabel-variabel independen. Syarat yang harus dipenuhi dalam regresi adalah tidak terjadi multikolonieritas. Hal ini membuktikan tidak adanya keterkaitan antara variabel independen apabila tidak terjadi multikolinieritas (Atmaja, 2009). Multikolinieritas diperiksa dengan Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance untuk masing-masing variabel independen. Apabila variabel independen mempunyai nilai VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi multikolonieritas antar variabel independen. Sebaliknya apabila variabel independen mempunya nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Santoso, 2014). 3.5.2.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menganalisis apakah terjadi atau tidak penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi kuat antar variabel-variabel penelitian. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam

model regresi yaitu terbebas dari autokorelasi (Atmaja, 2009). Untuk mendeteksi uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson. Syarat penggunanaan uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut: 1) 0 < DW < dl : terdapat autokorelasi positif; 2) dl < DW < du : tidak dapat disimpulkan hasilnya; 3) 4-dl < DW < 4 : terdapat autokorelasi negatif 4) 4-du < DW < 4-dl : tidak dapat disimpulkan hasilnya; 5) du< DW < 4-du : tidak terdapat autokorelasi. Keterangan: DW du dl : Nilai Durbin-Watson : Nilai batas atas : Nilai batas bawah 3.5.2.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menganalisis apakah terjadi ketidaksamaaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas (Atmaja, 2009). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dianalisis dari grafik scatterplot. Heteroskedastisitas tidak terjadi apabila pada scatterplot sesuai dengan syarat sebagai berikut (Ghozali, 2011):

1. Tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-titik yang ada tidak membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) 2. Titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0 pada sumbu Y 3. Titik-titik data tidak mengumpul hanya disatu wilayah, diatas atau dibawah. 3.5.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah penelitian yang menguji apakah ada atau tidak korelasi antar masing-masing variabel dependen dan variabel independen. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini dengan bantuan progam SPSS digunakan untuk menganalisis tingkat hubungan antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen. Pengujian ini menggunakan persamaan sebagai berikut: Q = α 0 + β 1 KP + β 2 Infage + β 3 Fsize + β 4 Lev + β 5 Inbsize + ε (1) Q = α 0 + β 1 KP + β 2 Infage + β 3 Fsize + β 4 Lev + β 5 Inbsize + β 6 DNGindex + β 7 (KP x DNGindex) + ε (2) Keterangan: Q KP Infage = Tobin s Q = Konsentrasi Kepemilikan Pemerintah = Umur Perusahaan

lnfsize Lev Inbsize DNGindex β 1, β 2,., β 7 ɛ = Ukuran Perusahaan = Leverage = Board Size = Kualitas Tata Kelola Pemerintah = Koefisien Regresi = Variabel Pengganggu Dalam pengujian statistik model regeri tersebut dapat diukur dengan melihat nilai koefisien determinasi, nilai statistik signifikansi simultan (statistik F), dan nilai statistik parsial (statistik t). pengujian dapat dikatakan siginifikan apabila nilai uji statistik lebih kecil dari nilai signifikansi yang sudah di tetapkan. 3.5.3.1 Uji Koefisien Determinasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji kontribusi kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya. Hasil pengujian bisa dilihat dari seberapa besar nilai Adjusted R Square. Apabila nilai dari Adjusted R Square semakin besar atau mendekati satu (1), maka dapat dikatakan variabel-variabel independen yang terdapat dalam model regresi hampir seluruhnya mampu menjelaskan semua informasi yang dibutuhkan oleh variabel dependen (Ghozali, 2011).

3.5.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F digunakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Ketentuan uji statistik F adalah sebagai berikut (Santoso, 2014): 1) Apabila tingkat signifkansi F menunjukkan hasil angka lebih kecil dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,05 maka semua variabel independen secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen. 2) Apabila tingkat signifikansi F menunjukkan hasil angka lebih besar dari nilai signifikansinya yaitu sebesar 0,05 maka semua variabel independen secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 3.5.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t) Uji statistik t digunanakan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen (Atmaja, 2009). Ketentuan uji statistik t adalah sebagai berikut: 1) Apabila tingkat signifikansi t menunjukkan hasil yang lebih besar dari nilai signifikansinya yaitu 0,01, 0,05, 0,1 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) Apabila tingkat signifikansi t menunjukkan hasil yang lebih kecil dari nilai signifikansinya yaitu 0,01, 0,05, 0,1 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.