BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 68 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BHUMI PHALA WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS.

Pasal 71. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI D

e. Mengangkat sumpah pegawai dan atau sumpah jabatan sesuai dengan peraturan ; f. Mematuhi / mentaati semua peraturan perundang-undang kepegawaian.

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH WISMA MAROS KABUPATEN MAROS

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BKPD KABUPATEN CIAMIS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 19 Tahun : 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABIPATEN MAROS NOMOR : 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PENGELOLAAN ASSET KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 26 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PERTANIAN KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 33 SERI E

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 2 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2010

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 58 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PENINGKATAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 14 Tahun : 2013

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MADIUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA UMBUL KABUPATEN MADIUN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK DAERAH PATI

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGAN DAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KRUENG PEUSANGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - FINAL BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK BOYOLALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 02 TAHUN 2013 TLD NO : 02

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD. Nomor 5 Tahun 2012 Seri D Nomor 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH APOTIK WARINGIN MULYO KABUPATEN TEMANGGUNG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

WALIKOTA TUAL PROVINSI MALUKU PERATURAN WALIKOTA TUAL NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.01/2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN : 2009 NOMOR : SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 03 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 9 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BREBES KABUPATEN BREBES

2016, No Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sip

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

SURAT EDARAN NOMOR : 850/576/ /2018 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur. batan. Menimbang : a Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 68 TAHUN 2009 TENTANG PENGHASILAN, JASA PRODUKSI, JASA PENGABDIAN, DAN CUTI PADA PERUSAHAAN DAERAH BHUMI PHALA WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : Mengingat : a. b. 1. 2. 3. 4. bahwa untuk mendukung kinerja dari Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata maka perlu adanya ketentuan mengenai Penghasilan, Jasa Produksi, Jasa Pengabdian, dan Cuti pada Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata Kabupaten Temanggung; bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Bupati Temanggung tentang Penghasilan, Jasa Produksi, Jasa Pengabdian, dan Cuti pada Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata Kabupaten Temanggung; Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan DaerahDaerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran - 162 -

Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. 6. 7. 8.. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah KabupatenTemanggung Tahun 2009 Nomor 3); Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 6); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGHASILAN, JASA PENGABDIAN, DAN CUTI PADA PERUSAHAAN DAERAH BHUMI PHALA WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Temanggung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Temanggung. 4. Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata Kabupaten Temanggung yang selanjutnya disingkat Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata adalah Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di bidang usaha pariwisata di Kabupaten Temanggung. 5. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata Kabupaten Temanggung. - 163 -

6. Direktur adalah direksi Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata Kabupaten Temanggung. 7. Pegawai adalah pegawai Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata Kabupaten Temanggung. BAB II PENGHASILAN Bagian Kesatu Badan Pengawas Pasal 2 Badan Pengawas diberikan penghasilan berupa honorarium. Pasal 3 (1) Ketua Badan Pengawas merangkap anggota menerima honorarium sebesar 40% (empat puluh per seratus) dari gaji Direktur Utama atau Direksi. (2) Sekretaris Badan Pengawas merangkap anggota menerima honorarium sebesar 35% (tiga puluh lima per seratus) dari gaji Direktur Utama atau Direksi. (3) Anggota Badan Pengawas menerima honorarium 30% (tiga puluh per seratus) dari gaji Direktur Utama atau Direksi. Bagian Kedua Direksi Pasal 4 (1) Penghasilan Direksi terdiri dari gaji dan tunjangan. (2) Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah gaji pokok tidak termasuk tunjangan. (3) Gaji pokok direktur utama ditetapkan sebesar 2,5 (dua setengah) kali gaji pokok tertinggi yang diterima pegawai. (4) Gaji pokok direktur ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh per seratus) kali gaji pokok direktur utama. (5) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Tunjangan jabatan, b. Tunjangan makan, c. Tunjangan kesehatan, d. Tunjangan transportasi, e. Tunjangan hari raya, f. Tunjangan perumahan, dan g. Tunjangan hari tua. (6) Besarnya tunjangan diatur lebih lanjut oleh Direksi dengan persetujuan Badan Pengawas. (7) Besarnya gaji dan/atau tunjangan disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan. - 164 -

Bagian Ketiga Pegawai Pasal 5 (1) Penghasilan pegawai terdiri dari gaji dan tunjangan. (2) Besarnya struktur gaji diatur lebih lanjut oleh Direksi dengan persetujuan Badan Pengawas dan mempertimbangkan kemampuan keuangn perusahaan. (3) Tunjangan sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari: a. Tunjangan jabatan, b. Tunjangan makan, c. Tunjangan kesehatan, d. Tunjangan transportasi, e. Tunjangan hari raya, dan f. Tunjangan hari tua. (4) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) besaran dan tunjangan yang diberikan diatur lebih lanjut oleh Direksi dengan memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan. (5) Tunjangan jabatan hanya diberikan kepada pegawai yang menduduki jabatan tertentu. (6) Penghasilan minimum yang diterimakan bagi Pegawai tidak akan kurang dari ketentuan upah minimum regional (UMR) yang berlaku. (7) Bagi Calon Pegawai diberi penghasilan sebesar 80% dari struktur gaji dan ditambah tunjangan yang ditetapkan. BAB III JASA PRODUKSI Pasal 6 (1) Dalam hal Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata memperoleh keuntungan Direksi dan Badan Pengawas memperoleh bagian jasa produksi sebagai berikut : a. Direktur menerima bagian jasa produksi paling tinggi sebesar 2,5 (dua setengah) kali penerimaan tertinggi pegawai; b. Badan Pengawas menerima bagian jasa produksi secara proporsional dengan berpedoman dalam Pasal 3. (2) Besarnya jasa produksi yang diterima pegawai Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata ditetapkan oleh Direksi. BAB IV JASA PENGABDIAN Bagian Kesatu Badan Pengawas Pasal 7 (1) Badan Pengawas menerima uang jasa pengabdian pada setiap akhir masa jabatan. - 165 -

(2) Besarnya uang jasa pengabdian dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling banyak sebesar 2 (dua) kali penghasilan terakhir dengan tetap memperhitungkan kemampuan keuangan perusahaan. (3) Badan Pengawas yang diberhentikan dengan hormat sebelum masa jabatannya berakhir mendapatkan uang jap pengabdian sebagaimana dimaksud ayat (1), dengan syarat telah menjalankan tugasnya paling sedikit 2 (dua) tahun. Bagian Kedua Direksi Pasal 8 (1) Direktur menerima uang jasa pengabdian pada setiap akhir masa jabatan. (2) Besarnya uang jasa pengabdian dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling banyak sebesar 4 (empat) kali penghasilan terakhir dengan tetap memperhitungkan kemampuan keuangan perusahaan. (3) Direktur yang diberhentikan dengan hormatl sebelum masa jabatannya berakhir mendapatkan uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud ayat (1), dengan syarat telah menjalankan tugasnya paling sedikit 2 (dua) tahun. Bagian Ketiga Pegawai Pasal 9 (1) Pegawai Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata menerima jasa pengabdian pada akhir masa kerjanya. (2) Pegawai Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata yang diberhentikan dengan hormat mendapatkan jasa pengabdian sebagaimana dimaksud ayat (1) dengan syarat telah menjalankan masa kerja paling sedikit 5 (lima) tahun. (3) Besarnya uang jasa pengabdian ditetapkan paling banyak sebesar 2 (dua) kali penghasilan terakhir dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan. BAB V CUTI Pasal 10 (1) Direksi dan pegawai memperoleh hak cuti ying meliputi : a. cuti tahunan; b. cuti besar; c. cuti sakit; d. cuti karena alasan penting atau cuti untuk menunaikan ibadah haji; e. cuti nikah; f. cuti bersalin; dan g. cuti diluar tanggungan Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata. (2) Direksi dan Pegawai yang menjalankan cuti sebagaimana dimaksud ayat (1) tetap diberikan penghasilan penuh kecuali cuti diluar tanggungan Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata. - 166 -

(3) Direksi dan Pegawai yang menjalankan cuti menunaikan ibadah haji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap diberikan penghasilan tanpa tunjangan jabatan. (4) Direksi yang akan melaksanakan cuti, harus mengajukan permohonan cuti kepada Bupati melalui Badan Pengawas, dan Bupati berhak untuk menolak atau menyetujui permohonan tersebut. (5) Pegawai yang akan melaksanakan cuti, harus mengajukan permohonan cuti kepada Direksi dan Direksi berhak untuk menolak atau menyetujui permohonan tersebut. Pasal 11 Cuti Tahunan (1) Direksi dan Pegawai yang telah menjalankan tugasnya paling sedikit 1 (satu) tahun, berhak atas cuti tahunan. (2) Hak cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja dalam satu tahun. (3) Ijin keperluan pribadi dan atau keluarga lebih dari setengah hari kerja, diperhitungkan dengan hak cuti tahunan. Pasal 12 Cuti Besar (1) Direksi dan Pegawai berhak atas cuti besar satu kali untuk setiap masa jabatan. (2) Cuti besar sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan. (3) Direksi dan Pegawai yang mengambil cuti besar tidak berhak atas cuti tahunan pada tahun yang bersangkutan. (4) Cuti besar dapat dipergunakan oleh yang bersangkutan untuk menunaikan kewajiban keagamaan (5) Direksi dan Pegawai yang menjalankan cuti besar tetap diberikan penghasilan tanpa tunjangan jabatan. Pasal 13 Cuti Sakit (1) Direksi yang menderita sakit harus menyampaikan pemberitahuan kepada Bupati dan Dewan Pengawas melalui staf yang membidangi keegawaian, sedangan bagi pegawai pemberitahuan kepada Direksi. (2) Direksi yang menderita sakit lebih dari 3 (tiga) hari kerja harus menyampaikan pemberitahuan kepada Bupati melalui Badan Pengawas dengan dilampiri surat keterangan dari dokter, sedangan bagi pegawai pemberitahuan kepada Direksi. (3) Apabila sampai dengan 3 (tiga) bulan direktur belum sembuh dari sakitnya, Bupati atas pertimbangan Badan Pengawas dapat memberhentikan dengan hormat direktur yang bersangkutan, dengan mendapatkan uang jasa pengabdian sesuai ketentuan dalam Pasal 8, atau mengambil kebijakan lain agar Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata tetap dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana mestinya. (4) Apabila sampai dengan 3 (tiga) bulan pegawai yang bersangkutan belum sembuh dari sakitnya, Direksi atas pertimbangan Badan Pengawas dapat memberhentikan dengan hormat Pegawai yang bersangkutan, dengan mendapatkan uang jasa pengabdian sesuai ketentuan dalam Pasal 9, atau - 167 -

mengambil kebijakan lain agar Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata tetap dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana mestinya. Pasal 14 Cuti karena Alasan Penting (1) Direksi dan Pegawai berhak atas cuti karena alasan penting. (2) Yang termasuk cuti karena alasan penting adalah : a. anak, kakak/adik, suami/istri, bapak/ibu, atau mertua sakit keras; b. anak, kakak/adik, suami/istri, bapak/ibu, atau mertua meninggal dunia; c. melakukan pernikahan. (3) Lamanya cuti karena alasan penting, diatur sebagai berikut: a. anak, kakak/adik, suami/istri, bapak/ibu, atau mertua sakit, maksimal cuti 3 (tiga) hari; b. anak, kakak/adik, suami/istri, bapak/ibu, atau mertua meninggal dunia, maksimal cuti 6 (enam) hari kerja. (4) Cuti karena alasan penting dapat dipergunakan oleh yang bersangkutan untuk menunaikan ibadah haji. (5) Lamanya cuti karena alasan penting diperhitungkan dengan hak atas cuti tahunan. Pasal 15 Cuti Nikah Direksi dan Pegawai yang melakukan pernikahan pertama diberikan hak cuti maksimal 12 (dua belas) hari kerja. Pasal 16 Cuti Bersalin (1) Direktris yang mengalami keguguran berhak untuk mendapatkan cuti paling lama 1 (satu) bulan. (2) Direktris yang melahirkan anak, berhak untuk mendapatkan cuti persalinan paling lama 3 (tiga) bulan. Pasal 17 Cuti di Luar Tanggungan Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata (1) Cuti di luar tanggungan Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata adalah cuti selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a, b, c, d, e dan f. (2) Direktur yang menjalankan cuti di luar tanggungan Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata tidak diberikan penghasilan. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 (1) Apabila sampai berakhirnya masa jabatan Direksi, pengangkatan direksi baru masih dalam proses penyelesaian, Bupati menunjuk/mengangkat Direksi yang lama atau seorang Pejabat Struktural Perusahaan Daerah Bhumi Phala Wisata sebagai pejabat sementara dengan Keputusan Bupati. - 168 -

(2) Dalam hal Direksi dijabat sementara, penghasilan yang diberikan berupa tunjangan jabatan yang diterima Direksi. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Temanggung. Ditetapkan di Temanggung pada tanggal 31 Desember 2009 BUPATI TEMANGGUNG Diundangkan di Temanggung pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG ttd HASYIM AFANDI ttd BAMBANG AROCHMAN BERITA DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009 NOMOR 68-169 -