BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

Dictionary of Applied linguistics adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

I. PENGERTIAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

Tugas bahasa indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

(26 November February 1913) By: Ubaidillah

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentu mempunyai objek. Begitu juga dengan linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya.

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. pula ada bahasa tanpa masyarakat, karena bahasa merupakan alat penghubung

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam. kehidupan manusia. Bahasa terus berkembang sesuai dengan perkembangan

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bahasa, baik yang positif atau bahkan memberi suatu

Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Sejalan dengan itu, dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa sebagai

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

Bab 1. Pendahuluan. Arti dari bahasa dalam kamus bahasa Inggris Longman dictionary of contemporary

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masuknya istilah-istilah asing, terutama dari bahasa Inggris ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin hubungan antarmanusia.

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. oleh Joseph Priestley ( ): Language is a method of conveying our ideas

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang penulis rasakan sangat sulit untuk dipelajari adalah bagian grammar atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB V PENUTUP. temuan dan hasil analisis. Subbab kedua membahas mengenai saran-saran dari

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu bahasa yang bersifat universal, bahasa yang dapat dijadikan pegangan agar masyarakat pemakai bahasa yang berbeda dapat saling mengerti sehingga komunikasi pun dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Bahasa yang dijadikan pegangan dan bersifat universal ini yang paling banyak dipergunakan adalah bahasa Inggris. Berdasarkan penggolongan tipologi, bahasa Inggris termasuk dalam tipe bahasa infleksi, yaitu tipe bahasa yang hubungan gramatikalnya tidak dinyatakan dengan urutan kata, tetapi dinyatakan dengan infleksi. Saat ini di Indonesia pun, tidak hanya bahasa Indonesia sebagai bahasa asli tetapi juga bahasa Inggris yang merupakan bahasa asing internasional, penggunaannya telah meluas ke seluruh penjuru negeri kita, walaupun tidak secara keseluruhan orang mengerti ataupun menguasai bahasa ini tetap saja kita akan menjumpai orang-orang yang ketika bercakap-cakap tanpa disadari menggunakan istilah dalam bahasa Inggris, bahkan dalam suatu kondisi tertentu penggunaan istilah dalam bahasa Inggris akan berubah status dari keisengan menjadi kebutuhan.

2 Berkenaan dengan keadaan demikian ini, semakin banyak saja segala sesuatunya yang dikemas dalam balutan bahasa Inggris, utamanya dalam bidang sastra, secara detil sebut saja novel, majalah, surat kabar, acara televisi, dan lain lain. Contoh contoh di atas tersebut lalu di buat ke dalam versi bahasa kita, yaitu bahasa Indonesia dengan kata lain diterjemahkan. Namun tidak semua media yang disebutkan diatas itu dibuat kedalam versi bahasa kita, dengan kata lain tidak ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Salah satu contoh media yang dalam hal ini media cetak yang disajikan dengan menggunakan bahasa Inggris dan tidak mengeluarkan edisi bahasa Indonesia adalah Surat Kabar The Jakarta Post. Disamping Surat Kabar The Jakarta Post, masih ada surat kabar dan majalah yang ditulis dalam bahasa Inggris juga, namun dalam penelitian ini data-data diambil dari Surat Kabar The Jakarta Post. Sebagai alat komunikasi verbal, bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer. Maksudnya, tidak ada hubungan wajib antara lambang sebagai hal yang menandai yang berwujud kata atau leksem dengan benda atau konsep yang ditandai, yaitu referen dari kata atau leksem tersebut (Chaer,1989:1). Bahasa, seperti dikutip dari Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985:153) adalah: The system of human communication by means of a structured arrangement of sounds (or their written representation) to form larger units, eg MORPHEMES, WORDS, SENTENCES. In common

3 usage it can also refer to non-human systems of communication such as the language of bees, the language of dolphins. Pada buku Linguistik Umum, Chaer (1994:30) juga menjabarkan bahwa kata bahasa dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari satu makna atau pengertian, sehingga seringkali membingungkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pemakaian kata bahasa dalam kalimat-kalimat di bawah ini : (1) Dika belajar bahasa Inggris, Nita belajar bahasa Jepang. (2) Manusia mempunyai bahasa, sedangkan binatang tidak. (3) Hati-hati bergaul dengan anak yang tidak tahu bahasa itu. (4) Dalam kasus itu ternyata lurah dan camat tidak mempunyai bahasa yang sama. (5) Katakanlah dengan bahasa bunga!. (6) Pertikaian itu tidak bisa diselesaikan dengan bahasa militer. (7) Kalau dia memberi kuliah bahasanya penuh dengan kata daripada dan akhiran ken. (8) Kabarnya, Nabi Sulaiman mengerti bahasa semut. Kata bahasa pada kalimat (1) jelas menunjuk pada bahasa tertentu. Jadi menurut peristilahan de Saussure adalah langue. Pada kalimat (2) kata bahasa menunjuk bahasa pada umumnya; jadi suatu langage. Pada kalimat (3) kata bahasa berarti sopan santun ; pada kalimat (4) kata bahasa berarti kebijakan dalam bertindak ; pada kalimat (5) kata bahasa berarti maksud-maksud dengan bunga sebagai lambang ; pada kalimat

4 (6) kata bahasa berarti dengan cara ; dan pada kalimat (7) kata bahasa berarti ujarannya, yang sama dengan parole menurut peristilahan de Saussure. Yang terakhir, pada kalimat (8) bahasa bersifat hipotetis. Dari keterangan di atas bisa disimpulkan hanya pada kalimat (1), (2), dan (7) saja kata bahasa itu digunakan secara harfiah, sedangkan pada kalimat lain digunakan secara kias. Bahasa sebagai objek linguistik adalah seperti yang digunakan pada kalimat (1), (2), dan (7). Pada kalimat (1) bahasa sebagai langue, kalimat (2) bahasa sebagai langage, dan pada kalimat (3) bahasa sebagai parole. Disebutkan bahwa objek kajian linguistik mikro adalah struktur intern bahasa atau sosok bahasa itu sendiri; sedangkan kajian linguistik makro adalah bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor luar bahasa, yaitu segala hal yang berkaitan dengan kegiatan manusia dalam masyarakat. Oleh karena itu, hal-hal yang menjadi objek kajian linguistik makro sangat luas dan beragam. Mulai dari kegiatan yang betul-betul merupakan kegiatan berbahasa, seperti penerjemahan, penyusunan kamus, pendidikan bahasa, sampai yang hanya berkaitan dengan bahasa seperti pengobatan dan pembangunan. Masyarakat bahasa adalah orangorang/sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Dengan demikian kalau ada sekelompok orang yang merasa sama-sama menggunakan bahasa Sunda, maka bisa dikatakan mereka adalah masyarakat bahasa Sunda atau ada sekelompok orang yang merasa

5 sama-sama menggunakan bahasa Inggris, maka bisa dikatakan mereka masyarakat bahasa Inggris. Bahasa berkembang sesuai dengan perkembangan pikiran manusia seperti yang dikatakan Meilet: this continuous way from one generation to another. Sejalan dengan hal tersebut karena manusia yang menggunakan bahasa akan berkembang dan dalam berbahasa itu terdapat kata, frasa, klausa serta kalimat. Seluruh komponen itu memiliki struktur/pola tersendiri dalam bahasa, namun pada kehidupan manusia; terutama pada saat percakapan kita acapkali menjumpai kata, frase, klausa dan kalimat yang telah mengalami perubahan bentuk dan struktur. Dengan kata lain, ada bagian-bagian yang dihilangkan ataupun ditambahkan demi memenuhi kebutuhan si pemakai bahasa meski sebenarnya tidak benar dalam aturan bahasa Indonesia. Bahasa memiliki ciri-ciri, yaitu (1) bahasa itu adalah sebuah sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat arbitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, (8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial, dan (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya. Pada masa sekarang, bahasa juga menduduki posisi yang amat vital di berbagai bidang, baik secara tulis ataupun lisan. Di Indonesia pun demikian, tidak hanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa-

6 bahasa asing lain, salah satunya ialah bahasa Inggris, mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan-perkembangan itu disebabkan banyak hal, salah satunya adalah karena faktor kebutuhan manusia pengguna bahasa itu sendiri dan faktor lingkungan. Dalam buku Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna, Djajasudarma (1999:62) menyebutkan bahwa perkembangan bahasa sejalan dengan perkembangan penuturnya sebagai pemakai bahasa. Kita ketahui bahwa penggunaan bahasa diwujudkan dalam kata-kata dan kalimat. Karena inti persoalan yang dibicarakan dalam bidang semantik adalah makna. Makna itu sendiri terbagi dalam beberapa jenis, akan tetapi penulis akan membatasi pembahasan pada salah satu makna saja, yaitu makna idiom. Menurut Seidl dan McMordie (1988:11) penggunaan idiom dalam bahasa Inggris sehari hari, di masa kini cenderung semakin meningkat. Idiom bukanlah bagian yang terpisah dari bahasa itu sendiri, tetapi merupakan bagian yang sangat penting dalam pembentukan perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris. Bentuk-bentuk idiom seringkali dijumpai dalam bentuk frasa. Yang menjadi permasalahan adalah apakah ketika idiom itu diterjemahkan artinya kedalam makna sebenarnya (makna leksikal) masih tetap berbentuk frasa atau berubah, contohnya:

7 a. Idiom bad taste in one s mouth diterjemahkan menjadi a feeling there is something wrong or bad about something. b. Idiom bar fly diterjemahkan menjadi a person who spends a lot of time drinking in different pubs or bars. Jelas terlihat bahwa idiom berbentuk frasa, namun setelah diterjemahkan artinya, bentuknya berubah menjadi klausa atau bahkan kalimat. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah : 1. Bentuk idiom apakah yang sering dipergunakan pada edisi 3 Februari 2005? 2. Apakah terjadi perubahan bentuk idiom dalam makna leksikal? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui bentuk-bentuk idiom yang sering dipergunakan pada edisi 3 Februari 2005. 2. Mengetahui apakah terdapat perubahan bentuk idiom dalam makna leksikal.

8 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan peningkatan wawasan terhadap keberadaan idiom yang ternyata bila kita telaah dapat dijumpai tidak hanya pada karya-karya sastra klasik, seperti puisi, novel, dll, melainkan bisa juga kita dapatkan pada karya-karya hasil masa sekarang. Salah satunya adalah surat kabar, yang mungkin dianggap hanya menggunakan bahasa yang baku, lugas dan jelas dalam penyampaian beritanya, namun ternyata disisi yang lain tetap ingin menonjolkan keindahan dan kekayaan suatu bahasa. 1.5 Kerangka Pemikiran Menurut Seidl & McMordie dalam bukunya English Idiom and How To Use Them (1983:13) bahwa idiom merupakan suatu rangkaian kata yang saling berkaitan satu sama lain dan susunannya sudah pasti sehingga tidak dapat dibuat berdasarkan keinginan seseorang. Jadi dalam mempersiapkan skripsi ini yang menjadi kerangka pemikiran adalah bagaimana menganalisis jenis idiom beserta perubahan bentuk yang terjadi dari makna idiom tersebut menjadi makna leksikal. Teori-teori mengenai linguistik diambil dari Chaer dalam buku Linguistik Umum. Teori-teori mengenai semantik yang digunakan untuk mengkaji data adalah Djajasudarma dalam buku Semantik 1 Pengantar ke Arah Ilmu Makna, dan Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna.

9 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan analisis studi deskriptif-komparatif, yaitu dengan menguraikan teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan, kemudian data tersebut dibandingkan dan dianalisis apakah bentuk semula yang berupa idiom setelah diartikan berdasar konteks kalimat tetap berbentuk idiom atau menjadi verba (kata kerja) biasa berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan tadi sehingga dapat diambil kesimpulan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengacu pada sumber data, yaitu Surat Kabar The Jakarta Post edisi 3 Februari 2005 dan menggunakan studi kepustakaan dalam pencarian penjelasan atas data-data yang diteliti, yaitu penulis mencari dari beberapa buku yang berkaitan dengan judul yang dibahas yang didapat dari berbagai perpustakaan seperti perpustakaan Universitas Widyatama, perpustakaan Ekstensi Sastra UNPAD Dago Pojok, perpustakaan Sastra UNPAD Jatinangor, dan Perpustakaan STBA Yapari- ABA Cihampelas. Lamanya penelitian ini membutuhkan waktu lebih kurang 3 bulan.