BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Diagram alir percikan bunga api pada busi

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Persiapan bahan pengujian :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ditunjukkan pada gambar berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Teknik Mesin UMY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Teknik Mesin UMY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun Oleh : Yosa Wahyu Saputra

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

III. METODE PENELITIAN

Jurnal Teknik Mesin. menggunakan alat uji percikan bunga api, dynotest, dan uji jalan.proses pengujian dapat dilihat dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. Konsumen saat ini

PERNYATAAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Andri Dihan Pramana NIM :

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODE BUSI NIKEL DENSO U20EPR TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN PERFORMA MOTOR HONDA SUPRA X 125

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

3.2. Prosedur pengujian Untuk mengetahui pengaruhnya perbanding diameter roller CVT Yamaha mio Soul, maka perlu melakukan suatu percobaan. Dalam hal i

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

LUTFI RISWANDA Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai fungsi utama sebagai sarana transportasi digunakan untuk memenuhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

: ERLANGGA BAGUS FIANDRY

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

Spesifikasi Honda Vario 150 esp :

PENGARUH VARIASI BAHAN DAN JUMLAH LILITAN GROUNDSTRAP TERHADAP MEDAN MAGNET PADA KABEL BUSI SEPEDA MOTOR

PENGGUNAAN IGNITION BOOSTER

OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Teknik Mesin UMY 2017

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

PENGARUH PEMASANGAN DUA CDI DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP OUTPUT DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH VARIASI UNJUK DERAJAT PENGAPIAN TERHADAP KERJA MESIN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

TUGAS AKHIR KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI 2 JENIS CDI RACING

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TROUBLE SHOOTING PADA SISTEM PENGAPIAN CDI - AC SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND TAHUN Abstrak

BAB III ANALISA DATA

III. METODE PENELITIAN. : Motor Bensin 4 langkah, 1 silinder Volume Langkah Torak : 199,6 cm3

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada gambar 3.1. : 3.1.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi Gambar 3.1. menjelaskan proses atau langkah-langkah penelitian percikan bunga api busi dari awal penelitian sampai akhir penelitian percikan bunga api busi. Mulai Persiapan eksperimen : 1.Busi DENSO standar 3. Busi DURATION Double iridium 2.Busi NGK Platinum Persiapan alat : 1.Alat uji percikan bunga api 2.Tachometer 3.Kamera Kondisi 1 sampai dengan 3 : Kondisi 1 : mesin standar, busi denso standar Kondisi 2 : mesin standar, busi NGK Platinum Kondisi 3 : mesin standar, busi DURATION Menghidupkan Mesin Pengaturan putaran mesin uji percikan bunga api pada busi A 28 B

29 A B N = 2700 rpm Pengambilan hasil pengujian : Gambar dan Video Mematikan Mesin Penggantian busi Semua kondisi sudah dilakukan Tidak pengujian Ya Analisis dan perbandingan gambar dan video hasil pengujian Kesimpulan dan Saran Selesa Gambar 3.1. Diagram alir pengujian percikan bunga api pada busi

30 3.1.2. Diagram alir pengujian Torsi dan Daya Gambar 3.2. menjelaskan proses atau langkah-langkah pengujian torsi dan daya dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada diagram alir berikut : Mulai Persiapan eksperimen : 1.Busi DENSO standar 3. Busi DURATION Double iridium 2.Busi NGK Platinum Persiapan alat : 1. Honda Blade 110 cc 2. Bahan bakar ( Premium) Kondisi 1 sampai dengan 3 : Kondisi 1 : mesin standar, busi denso standar Kondisi 2 : mesin standar, busi NGK Platinum Kondisi 3 : mesin standar, busi DURATION Menghidupkan Mesin Posisi transmisi gigi 1-3 A B

31 A B Data Output (rpm, HP, N.m, T) didapat dari komputer pada dynometer Mematikan Mesin Service ringan menyeluruh Semua busi sudah dilakukan Tidak Ya Analisis dan pengolahan data torsi dan daya Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.2. Diagram Alir Pengujian Torsi dan Daya

32 3.1.3. Diagram alir pengujian konsumsi bahan bakar Gambar 3.3. menjelaskan proses atau langkah-langkah penelitian konsumsi bahan bakar dari awal penelitian sampai akhir penelitian. Proses penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditunjukkan pada diagram alir berikut : Mulai Persiapan pengujian : 1. Busi DENSO standar 3. Busi NGK platinum 2. Busi double iridium 4.Bahan bakar. premium Persiapan alat dan bahan : 1. Honda Blade 110 cc 3. Kunci busi 2. Gelas ukur 4. Tangki mini 250 ml Kondisi 1 sampai dengan 3 : Kondisi 1 : mesin standar, busi denso standar Kondisi 2 : mesin standar, busi NGK Platinum Kondisi 3 : mesin standar, busi DURATION Menghidupkan mesin Posisi gigi Transmisi 1-4 N = 4250, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000, 9750 rpm A B

33 A B Pencatatan hasil pengujian data : Waktu dan konsumsi bahan bakar Mematikan Mesin Penggantian busi Semua kondisi sudah dilakukan pengujian Tidak Ya Analisis dan pengolahan data torsi dan daya Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 3.3. Diagram alir pengujian konsumsi bahan bakar

34 3.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. b. Mototech Yogyakarta, Jalan Ringroad Selatan, Banguntapan Yogyakarta. c. Pengujian konsumsi bahan bakar di Jl. Wates, 3.3. Bahan Dan Alat Penelitian 3.3.1. Bahan Penelitian 1. Sepeda Motor Dalam penelitian ini sempel atau bahan yang digunakan adalah mesin sepeda motor Honda Blade 110 cc Tahun 2011 dengan nomor mesin JBB2E-121290 dan nomor rangka MH1JBE17BK121951. Yang masih standar pabrikan dan menggunakan bahan bakar premium. dengan speksifikasi sebagai berikut : 1). Speksifikasi Mesin Tipe mesin : 4 langkah, SOHC Cylinder : 1 Pendinginan : udara Diameter x langkah : 50 x 55,6 mm Volume langkah : 109,1 cc Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 Daya maksimum : 8,46 PS/ 7500 rpm Torsi maksimum : 0.86 kgf.m / 5500 rpm Kopling : Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah Starter : Electric starter & kick starter Busi :ND U20EPR9S, NGK CPR6EA9S Transmission Change : N-1-2-3-4-N

35 2). Speksifikasi kelistrikan Aki (ACCU) Sistem pengapian : Baterai 12V - 3,5 Ah (tipe MF) : DC - CDI, Baterai 3). Kapasitas Kapasitas tangki bahan bakar Kapasitas minyak pelumas mesin periodik Transmsi tetap Pola pengoperan gigi : 3,7 Liter : 0,8 liter pada penggantian : 4 kecepatan rotari / bertautan : Rotari/ bertautan tetap 4). Dimensi Panjang x lebar x tinggi Jarak sumbu roda Jarak terendah ke tanah Berat kosong : 1.855 x 709 x 1.071 mm : 1.221mm : 147 mm : 96,8 kg 5). Rangka Tipe rangka Tipe suspensi depan Tipe suspensi belakang shockbreaker ganda Ukuran ban depan Ukuran ban belakang Rem depan tunggal Rem belakang : Tulang Punggung : Teleskopik : Lengan ayun dengan : 70/90-17 M/C 38P : 80/90-17 M/C 44P : Cakram hidrolik dengan piston : Tromol

36 Gambar 3.4. Sepeda Motor Honda Blade 110 cc 2. Baterai Baterai pada sepeda motor Honda Blade 110 cc Tahun 2010 merupakan baterai original dari pabrikan sepada motor Honda dipakai sebagai sumber arus lampu-lampu dan sistem pengapian. Apabila mesin sudah hidup tugas dari baterai diambbil alih oleh kumparan pengisian. Mengingat pentingnya peranan baterai tersebut, maka kondisi baterai harus selalu dijaga. Salah satunya adalah dengan jalan mengontrol ketinggian air dalam baterai yang akan selalu berkurang karena dipengaruhi oleh reaksi kimia di dalam baterai itu sendiri. Gambar 3.5. Baterai

37 3. CDI ( Capacitor Discharge Ignition ) CDI (Capacitor Discharge Ignition), pada sepeda motor Honda Blade 110 cc Tahun 2010 merupakan CDI original dari pabrikan sepada motor Honda. digunakan sebagai sistem pengapian. Gambar 3.6. CDI ( Capacitor Discharge Ignition ) 4. Koil (Ignition Coil) Koil Standar Honda Blade 110 cc Tahun 2011 merupakan koil original dari pabrikan sepeda motor Honda, dimana memiliki performa yang terbatas untuk penggunaan harian dengan harapan dapat menunjang kenyamanan berkendara. Gambar 3.7. Koil (Ignition Coil)

38 5. Busi (Spark Plug) 1). Busi standar (DENSO U20EPR9) Busi standar (DENSO U20EPR9), merupakan busi yang direkomendasikan oleh pabrikan sepeda motor Honda. Busi tipe standar mempunyai diameter elektroda sebesar 1,5 sampai dengan 2 mm. Gambar 3.8. Busi Standar DENSO U20EPR9 2). Busi Double iridium (DURATION 071Z) Busi double iridium (DURATION 071Z), Busi iridium mempunyai fungsi dan tujuan yang sama dalam sistem pengapian, yaitu meneruskan arus tegangan tinggi dari koil yang digunakan untuk memercikan bunga api busi pada langkah akhir kompresi. Perbedaan busi iridium dengan standart terletak pada diameter elektroda pada busi iridium lebih kecil diantara busi standar dan platinum yaitu sebesar 0,4 mm.

39 Gambar 3.9. Double iridium (DURATION 071Z) 3). Busi platinum (NGK CPR8EAGP-9) Pada dasarnya busi tipe platinum mempunyai fungsi yang sama dengan busi pada umumnya, perbedaanya terdapat pada diameter pada elektroda. Diameter elektroda pada busi platinum adalah 1,1 mm lebih kecil dibandingkan dengan busi standar dengan diameter 2,5 mm. Busi platinum dilengkapi dengan lapisan platinum pada bagian ujung elektroda dengan tujuan untuk memperpanjang usia pemakaian. Gambar 3.10. Busi platinum (NGK CPR8EAGP-9).

40 1.3.2 Alat Penelitian 1. Alat uji percikan bunga api pada busi Alat uji percikan bunga api busi adalah alat yang digunakan untuk menguji karakter bunga api yang dihasilkan oleh busi atau besarnya percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi. Alat uji percikan bunga api busi ini memiliki putaran rendah sekitar 900 s/d 1000 rpm dan memiliki putaran maksimal 3400 rpm. Gambar 3.11. Alat penguji percikan bunga api pada busi 1. Tachometer Pada penelitian ini tachometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur putaran mesin uji percikan bunga api busi, guna untuk memastikan putaran mesin uji percikan bunga api pada posisi putaran 2700 rpm pada saat pengambilan data karakteristik percikan bunga api.

41 Gambar 3.12. Tachometer 2. Kamera casio exilim Digunakan untuk mengambil gambar dan video percikan bunga api pada busi pada saat dilakukan pengujian karakteristik bunga api busi. Spesifikasi Casio Exilim 16,1 megapixel. Casio Exilim ZR1100 datang dengan kecepatan shutter maksimum 1 / 4000 detik, sementara minimum adalah 15 detik.mampu mencatat 1280 x 720 video pada 30 frame per detik Gambar 3.13. Kamera casio exilim

42 3. Dynometer Dynometer, adalah alat yang digunakan untuk mengukur torsi dan daya mesin. Gambar. 3.14. Dynomometer 4. Personal Computer (PC), berfungsi sebagai akuisi data dari Dynometer. Gambar 3.15. Personal Computer

43 5. Tangki mini 250 ml, berfungsi untuk mengganti tangki standar agar bahan bakar yang digunakan dapat diketahui. Gambar. 3.16. Tangki mini 250 ml. 6. Gelas ukur atau buret, adalah alat untuk mengukur volume bahan bakar. Gambar 3.17. Gelas Ukur atau buret

44 7. Stopwatch Stopwatch adalah alat ukur untuk menghitung waktu pengambilan dan konsumsi bahan bakar. Gambar 3.18. Stopwatch 3.4. Persiapan Pengujian Persiapan awal sebelum dilakukannya penelitian yang dilakukan adalah memeriksa alat dan mesin kendaraan yang akan diuji, agar saat pengujian data atau hasil yang diperoleh akurat. Langkah-langkah pemeriksaan meliputi : 1. Sepeda motor Sebelum dilakukan pengujian sepeda motor harus diperiksa terlebih dahulu. Mesin, komponen lainnya, dan oli mesin harus dalam keadaan bagus dan normal sesuai dengan kondisi standar. Dalam pengujian mesin harus dalam keadaan stedy terlebih dahulu.

45 2. Alat ukur Alat ukur seperti gelas ukur, dan stopwatch, sebelum digunakan harus dipastikan dalam kondisi normal atau dapat disebut dengan kalibrasi alat. 3. Bahan bakar Dalam pengujian ini bahan bakar diisi terlebih dahulu pada tangki atau gelas ukur bahan bakar secukupnya yang digunakan jenis bahan bakar premium. 3.5. Tahapan Pengujian 3.5.1. Pengujian percikan bunga api busi Pada proses pengujian dan pengambilan data percikan bunga api pada busi langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : 1. Mempersiapkan peralatan yang digunakan dalam proses pengujian, diantaranya charger baterai, multitester, tachometer. 2. Melakukan pemeriksaan terhadap alat pengujian sistem pengapian. 3. Menyiapkan bahan uji seperti, CDI standar, koil standar, dan 3 jenis busi. 4. Menempatkan CDI, koil, dan busi pada alat pengujian. 5. Melakukan pengujian dan pengambilan data berupa gambar dan video percikan bunga api dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi. 6. Melekukan pemeriksaan ulang terhadap alat pengujian. 7. Membersihkan dan merapihkan tempat pengujian setelah selesai melakukan pengujian. 3.5.2. Pengujian Daya dan Torsi Proses pengujian dan pengambilan data daya dan torsi dengan langkahlangkah berikut : 1. Mempersiapkan sepeda motor Honda blade 110 cc tahun 2011

46 2. Melakukan service sepeda motor Honda blade 110 cc tahun 2011 3. Mempersiapkan alat seperti Dynometer, busi Denso standar, busi NGK Platinum, busi DURATION duoble Iridium 4. Mempersiapkan bahan bakar premium pada tangki kendaraan sebelum melakukan pengujian. 5. Penggantian variasi 3 jenis busi. 6. Menempatkan sepeda motor pada tempat pengujian yaitu pada unit Dynometer. 7. Melakukan pengujian dan pengambilan data daya dan torsi sesuai prosedur. 8. Membersihkan dan merapikan tempat setelah melakukan pengujian. 3.5.3. Pengujian bahan bakar Proses pengujian dan pengambilan data konsumsi bahan bakar premium uji jalan dengan langkah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat ukur, seperti gelas ukur, tangki mini, stopwatch, motor Honda blade standar, busi Denso standar, busi NGK Platinum, busi DURATION duoble Iridium. 2. Mengisi bahan bakar premium pada tangki mini sebelum melakukan pengujian. 3. Penggantian variasi 3 jenis busi. 4. Melakukan pengujian dengan mengendarai sepeda motor di jalan raya. 5. Melakukan pengambilan data konsumsi bahan bakar dengan sesuai prosedur uji jalan. 6. Membersihkan tempat kerja, merapikan alat, dan bahan.

47 3.6. Skema Alat Uji Skema alat uji dapat dilihat pada gambar 3.19. berikut: 3.6.1. Skema alat uji daya motor Gambar 3.19. Skema alat uji daya motor. Keterangan gambar: 1.Personal Computer (PC) 2.Torsimeter 3.Tachometer 4.Computer 5. Penahan motor 6. Sepeda motor 7. Dynamometer 3.7. Prinsip Kerja Alat Uji. 1. Prinsip Kerja Alat Penguji Percikan Bunga Api pada busi Prinsip kerja alat pengujian percikan bunga api ini mirip seperti prinsip kerja sistem pengapian DC pada motor bensin. hanya saja alat ini menggunakan motor

48 listrik sebagai penggerak flywheel magneto-nya. Magnet pada flywheel tersebut menyentuh pulser, kemudian pulser akan mengirimkan pulsa ke CDI. Kemudian CDI mengalirkan arus listrik menuju koil, kemudian koil menaikkan tegangan listrik dan mengalirkannya ke busi, kemudian busi akan menghasilkan percikan bunga api. 2. Dynomometer Dynomometer terdiri dari suatu rotor yang digerakkan oleh motor yang akan diukur dan berputar dalam medan magnet. Kekuatan medan magnetnya dikontrol dengan mengubah arus sepanjang susunan kumparan yang ditempatkan pada kedua sisi rotor. Rotor ini berfungsi sebagai konduktor yang memotong medan magnet. Karena pemotongan medan magnet tersebut maka terjadi arus dan arus diinduksikan dalam rotor sehingga rotor menjadi panas. 3.8. Metode Pengujian Sebelum pengujian torsi dan daya dilakukan, untuk menghasilkan hasil pengujian yang optimal dan valid maka bahan uji harus dalam kondisi baik. Sepeda motor harus diservis terlebih dahulu secara menyeluruh dan alat - alat sebelum digunakan dalam pengujian harus dilakukan kalibrasi terlebi dahulu. Dan segi keselamatan dalam pengujian harus diperhatikan. 3.9. Metode Pengambilan Data Metode pengujian menggunakan metode gas spontan, gas spontan adalah motor digas secara sepontan mulai dari 4250 rpm sampai 9750 rpm. Tahapan dalam gas spontan ini pertama-tama motor dihidupkan kemudian dimasukan perseneling 1 sampai dengan 3, kemudian gas distabilkan pada posisi 4000 rpm setelah stabil pada posisi 4250 rpm, secara spontan gas ditarik hingga sampai pada posisi 9750 rpm secara berulang-ulang.

49 3.10. Metode Perhitungan Torsi, Daya, dan Konsumsi Bahan Bakar Data torsi dan daya diperoleh langsung melalui pengujian dengan menggunakan Dynometer kemudian diolah menggunakan komputer, hasil akan didapatkan dalam bentuk print out berupa grafik dan tabel. Data konsumsi bahan bakar diperoleh dengan cara uji jalan dan dengan melakukan penggantian tangki bahan bakar standar dengan tangki mini volume 250 ml. Proses pengujian ini dilakukan dengan melakukan pengisian pada tangki mini dengan volume 250 ml, tangki mini harus dalam keadaan baik. Proses pengujian dilakukan di Jl. Jogyakarta Purworejo.

50