GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5'; TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RARMAT TUHAN YANG MARA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENERBITAN

GUBERNUR LAMPlTNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: 10 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNURJAWATENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN PERUBAHAN SIFAT DAN ATAU PERUBAHAN BENTUK KENDARAAN BERMOTOR

Gubernur Jawa Barat TENTANG PEMBEBASAN POKOK DAN SANKSI ADMINISTRATIF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 55 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR V 3 TAHUN 2017 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 080 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

: a. bahwa untuk melaksanakan pemungutan Pajak Daerah

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 10 Tahun 2006 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 04 TAHUN 2010 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 030 TAHUN 2014

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 68 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

210 TAHUN 2015 PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BE

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2005 T E N T A N G BEA BALIK NAMA KENDARAAN DI ATAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

GUBERNUR SULAWESI BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon (022) Faks (022) BANDUNG 40115

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB III GAMBARAN DATA OBJEK PAJAK. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

TENTANG PAJAK. Daerah. Menimbang pelaksanaan

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA KEPADA DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL KABUPATEN PEMALANG I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENDAFTARAN OBJEK PAJAK BARU HOTEL.

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 37 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 75 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR : 8 TAHUN 2001 BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 56 TAHUN 2001

PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAUBAU,

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 67 TAHUN TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 19 TAHUN 2016 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 13 TAHUN 2003 SERI B NOMOR 5

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 059 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 313 TAHUN 2015 TENTANG JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL DAERAH PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKABUMI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK PARKIR

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 21 TAHUN 2007

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR

BUPATI BULULUKUMBA. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA Nomor : 3 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 5'; TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR (BBN-KB) UNTUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIBELI SECARA ANGSURAN (SEWA BELl) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang a. bahwa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor merupakan salah satu komponen penerimaan pajak yang sangat potensial dan memberikan kontribusi yang cukup besar kepada Pendapatan Asli Daerah, oleh karena itu dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak dimaksud, maka perlu dilakukan 'upaya-upaya konstruktif yang terkait dengan pengelolaan pajak dimaksud; b. bahwa sehubungan dengan Pcraturan Gubernur Lampung Nomor 21 Tahun 2010 tentang Sistem Prosedur Pengelolaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) untuk Kendaraan Bermotor yang dibeli secara Angsuran yang akan dialihkan Hak Kepemilikannya, dan dalam rangka meningkatkan fungsi registrasi, identifikasi, pemutakhiran data, maka terhadap kendaraan leasing pada lembaga pembiayaan yang akan dialihkan kepemilikannya, maka Peraturan Gubernur Lampung dimaksud perlu ditinjau kembali; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, agar pelaksanaan sistem dan prosedur pengelolaaan dapat berjalan dengan lancar, tertib, berdayaguna dan berhasilguna, maka perlu menetapkan Kembali Peraturan Gubernur dimaksud dengan Peraturan Gubernur Lampung tentang Sistem Prosedur Pengelolaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bcrmotor (BBN-KB) untuk Kendaraan Bermotor yang dibeli secara Angsuran (Sewa Beli); Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Undang-Umdang Nomor 12 Tahun 2008; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

-2 3. Undang-Undang Nornor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tabun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kauupaten/Kota: 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tah'un 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tabun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21Tahun 2011; 7. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Perencanaan Pembangunan dan Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Peraturan Daerah Provinsl Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah; 9. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 'I'ahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014; Memperhatikan 1. Peraturan Gubemur Lampung Nomor 40 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Jenis Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB); 2. Peraturan Gubern.ur Lampung Nomor 41 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Jenis Pajak Kendaraan Bermotor (PKBI. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGEWLAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR (BBNKBJ UNTUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIBELI SECARA ANGSURAN YANG AKAN DIALIHKAN HAK KEPEMILIKANNYA. BAB I KETENTUAN UMUM PasaI 1 Dalam Peraturan Oubernur ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Lampung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Lampung. 3. Gubernur adalah Gubernur Lampung. 4. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Provinsi Lampung. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Lampung.

-3 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Lampung. 7. Kendaraan Bermotor adalah semua Kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor. 8. Pajak Kendaraan Bermotor selanjutnya disingkat PKB adalah Pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bennotor. 9. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor selanjutnya disingkat BBN-KB, adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perubahan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. 10. Penyerahan Kendaraan Bermotor adalah pengalihan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jua beli, tukar-menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. 11. Wajib Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor. 12. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor selanjutnya di singkat STNK adalah dokumen kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai alat registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dengan hak memakai kendaraan bermotor sebagaimana dimeksud dalam peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 13. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor selanjutnya disingkat BPKB adalah surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor yang sah sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. 14. Surat Ketetapan Pajak Daerah selanjutnya disebut SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak yang terutang. 15. Surat Tagihan Pajak Daerah selanjutnya disebut STPD adalah Surat untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda. 16. Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap yang selanjutnya disebut SAMSAT adalah Kantor Bersama Pelayanan terhadap Wajib Pajak dalam hal penerbitan STNK, BPKB, TNKB, penetapan dan pembayaran SKPD Pajak Kendaraan Bermotor (PKBJ, Bca Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLW), dan administrasi penerbitan STNK, TNKB. 17. Jual Beli dengan angsuran adalah jual beli barang dimana penjual melaksanakan penjualan barang dengan cara menerima pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dalam beberapa kali angauran atas harga barang yang telah disepakati bersama yang diikat dalam suatu perjanjian. 18. Lembaga adalah Lembaga pembiayaan yaitu suatu badan usaha yang bergerak dibidang pembiayaan pengadaan kendaraan bermotor yang dilakukan secara angsuran. BAB II OBJEK DAN SUBJEK PAJAK Pasal2 Objek Pajak (I) Objek Pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan, penguasaan dan/atau penyerahan kendaraan bermotor dalam hak milik,

-4 (2) Objek Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dalam Peraturan Gubemur irri, adalah setiap kendaraan bennotor yang pemindahan hak kendaraan bennotor masih dalam penguasaan lembaga pembiayaanfleasing karena perikatan perjanjian untuk dialihkan kepemilikannya dari pemilik pertama kepada perusahaan pembiayaan, dan atau pengalihan hak milik dari pihak pertama kepada pihak ketiga, yang masih dalam perjanjian jual beli secara akad kredit (scwa beli) perusabaan: a. penyerahan dari pemilik pertama kepada lembaga pembiayaan; b. Lembaga pembiayaan kepada pembeli berikutnya; dan atau c. dari pembeli pertama ke pembeli berikutnya. (3) Kendaraan bermotor yang menjadi objek dalam Peraturan. Gubernur ini adalah setiap penyerahan kendaraan berrnotor yang berakibat pemindahan hak milik pada Perusahaan pembiayaan yang karena sesuatu dan lain hal menarik kembali kendaraan bermotor dimaksud dan atau terjadinya transaksi jual beli kendaraan bennotor yang masih dalam proses kredit atau belum lunas angsurannya. Pasa13 Subjek Pajak Subjek Pajak Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki danfatau menguasai kendaraan bennotor. DAB III PERSYARATAN DAN PROSEDUR Pasal4 Persyaratan (I) Setiap orangflembaga yang memiliki dan atau menerima penyerahan kendaraan bennotor wajib melaporkan kepada Gubernur melalui Kepala Dinas dengan mengisi dan manandatangani Surat Pemberitabuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Permohonan Pengurusan Pajak Kendaraan Bennotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bennotor pada Kantor Bersama Samsat. (2) Pelaporan kendaraan bermotor dimaksud pada ayat (1), dilakukan paling lambat empat belas (14) hari sejak saat penyerahan kendaraan bermotor. (3) Ketentuan lebih lanjut tentang persyaratan permohonan BBNKB dan PKB diatur dengan Peraturan Kepala Dinas. Pasal5 Prosedur (1) Setiap orangflembaga yang memiliki dan atau menerima penyeraban kendaraan bermotor menyampaikan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas melalui Kepala UPTD sesuai alamat orangflembaga tersebut dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. (2) Kepala UPTD melakukan pemeriksaan atas persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), dan apabila berdasarkan hasil pemeriksaan segala persyaratan dianggap terpenuhi oleh pihak ketiga, selanjutnya pennohonan tersebut diteruskan kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Pajak dalam waktu 24 jam sejak permohonan diterima.

-5 (3) Kepala Bidang Pajak melakukan pengujran formal atas persyaratan administratif tersebut dan jika di pandang perlu, Kepala Bidang Pajak menyampaikanjmenerbitkan rekomendasi terhadap pengurangan pajak untuk di ajukan kepada Kepala Dinas selambat-lambatnya lx24 jam sejak laporan diterima. (4) Kepala Dinas Pendapatan menugaskan Kepala UPTD jkepala Pelaksana Pemungutan PKB-BBNKB pacta kantor bersarna Samsat untuk memproses penyelesaian administrasi kendaraan bennotor dimaksud. (5) Kepala Pelaksana Pemungutan PKB-BBNKB bersama-sama dengan mstansi terkait selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam sejak diterimanya permohonan hams sudah menyelesaikan pendaftaran dan menyerahkan kartu pendaftaran kepada pemohon. (6) Dalam hal pendaftaran kendaraan bennotor dimaksud tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 4 ayat (3L maka kendaraan tersebut tidak dapat didaftarkan dan petugas pada kantor Samsat wajib menolaknya. (7) Penolakan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus diberitahukan kepada pemohon pada saat pendaftaran dengan disertai alasanalasan penolakan. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur akan diatur dengan Peraturan Kepala Dinas. BABIV KERINGANAN, PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN PAJAK Pasal6 -'- (1) Gubernur dapat memberikan pengurangan, keringanan dan atau pembebasan pajak. (2) Keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan terhadap kendaraan bennotor yang karena sesuatu dan lain hal ditarik kembali oleh pihak perusahaan, dan atau terjadi transaksi jual beti atau pengalihan kepemilikan atas kendaraan bermotor yang statusnya masih belum melunasi pembayaran angsurannya. Pasal7 Pemberian pengurangan, keringanan dan atau pembebasan pajak terhadap kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), diaturj ditetapkan sebagai berikut: a. apabila terjadi transaksi atau pengalihan kepemilikan atas kendaraan yang statusnya masih dalam keadaan mengangsur maka sisa PKB tetap diperhitungkan tanpa pengajuan restitusi dati pemilik lama; b. bagi kendaraan yang telah lewat masa pajaknya, maka hanya membayar pokok pajaknya saja tanpa dikenakan denda dan bunga, sedangkan BBNKE diberikan keringanan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pokok BBNKE; c. bagi kendaraan yang masa pajaknya masih berlaku, hanya membayar PKB tahun berjalan tanpa memperhitungkan restitusinya, sedangkan BBNKB diberikan keringanan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pokoknya.

Pasal8 (1) Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Gubernur ini, mendelegasikan kewenangan kepada Kepala Dinas untuk: a. menyetujui dan atau menolak pemberian keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak; b. menetapkan pemberian keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak yang dimaksud dalam Peraturan Gubernur ini. (2) Untuk memperoleh keringanan, pengurangan dan atau pembebasan pajak, pemohon mengajukan perrnohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas dengan melampirkan persyaratan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. BABV PENDATAAN, PEMERIKSAAN DAN PENAGIHAN Pasal9 Pendataan (1) Kepala Dinas melakukan pedataan kendaraan bcrmotor yang menunggak pajak dan atau jatuh tempo pembayaran pajak yang dimiliki dan atau dilruasai oleh lembaga pembiayaan. (2) Lembaga pembiayaan wajib menyampaikan data kendaraan bennotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara berkala selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sekali. (3) Data sebagaimana pada ayat (I), sebagai dasar Kepala Dinas untuk mcnerbitkan STPD. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur dan tata cara pendataan akan diatur dengan Peraturan Kepala Dinas. PasallO Pemeriksaan dan Penagihan (1) Kepala Dinas Pendapatan melakukan pemeriksaan pada lokasijtempat dimana kendaraan bermotor disimpan/ditempatkan dalam kekuasaan dan/atau kepemilikan lembaga pembiayaan yang menunggak atau jatuh tempo PKB. (21 Kepala Dinas menyampaikan STPD kepada lembaga pembiayaan terhadap kewajiban pajak kendaraan bennotor yang dikuasai dan/atau dimiliki atas dasar pemeriksaan sebagaimana pada ayat (1). (3) Lembaga pembiayaan wajib menanggung pajak terhutang sesuai STPD yang telah diterbitkan. (4) Kepala Dinas wajib melakukan penagihan PKB yang telah diterbitkan STPD. (5) Lembaga pembiayaan wajib melunasi pajak kendaraan bcrmotor yang menunggak danjatau jatuh tempo PKB pada Samsat danjatau Unit Pelayanan Cepat (UPC), yang selanjutnya akan diterbitkan SKPD sebagai bukti telah melunasi PKB. (6) Lembaga pembiayaan dapat mengajukan permohonan keringanan danjatau pengurangan PKB tcrhutang kepada Gubemur melalui Kepala Dinas, (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan dan penagihan akan diatur dengan Peraturan Kepala Dinas.

-7 BABVI KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP Pasalll Petunjuk pelaksanaan Peraturan Gubernur ini, diatur dan ditetapkan oleh Kepala Dinas. Pasal12 Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubernur Lampung Nomor 21 Tahun 2010 tentang Sistem dan Proscdur Pengelolaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Untuk Kendaraan Bermotor Yang Dibeli Secara Angsuran Yang Akan Dialihkan Hak Kepemilikannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal13 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daorah Provinsi Lampung. PARAF KOORDINASI, sekda. Pil~V'INSI 3 ASS. BID. PEM. Ass. SID. EK BANG 5 ASS. BID, KESIU. ASS. 810. UMUM 1 WAKIL GUBERNUR a, 8 9 O,rLln 0/ 4 1/ W 10 BiRO HiJKUM, Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal ':, - - -; 2014 GUBERNUR LAMPUNG, & M. RIDHO FICARDO Diundang di Te1ukbetung pada tanggal 1 Cktober- 2014 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI LAMPUNG, Ir. ARINAL DJUNAIDI Pembina Utama Madya NIP. 19560617 198503 1 005 BERITA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 NOMOR ;;',.