BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bank Umum Syariah (BUS) Nasional di Indonesia dengan tahun amatan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat muslim di Indonesia khususnya riba. Bank syariah seperti halnya bank

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh. masyarakat dan negara kita adalah mencapai keadilan dan kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

PENGARUH BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

PENGARUH EFISIENSI OPERASIONAL, KECUKUPAN MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

2015 PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa thitung sebesar berada pada

PENGARUH RISIKO KRED IT TERHAD AP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

ANALISIS TREND KECUKUPAN MODAL, KUALITAS ASET, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS DI PERBANKAN SYARIAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. ketika Bank Muamalat pertama kali berdiri dan beroperasi tahun Lalu. banking system, yakni sistem konvensional dan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan menghimpun dana dari. masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB I PENDAHULUAN. keputusan operasional taktis stratejik manajerial, alat prediksi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

ABSTRACT. Keywords: Financial statement, financial bank ratio, liquidity ratio, solvability ratio, rentability ratio. viii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. syariah Indonesia adalah tercapainya market share sebesar 5%. Namun hingga

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

2016 PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH BERMASALAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. Oleh Endah Triwahyuningtyas 1 Ismail 2

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan dalam bidang ekonomi. Undang-Undang Tentang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Manfaat Penulisan Kerangka Penulisan...

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk melandasi segenap aspek kehidupan

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

2015 PENGARUH KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK-BANK YANG LIST DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Konsep bank syariah muncul pertama kali pada tahun 1940-an. Namun, secara resmi atau secara institusional bank syariah baru dapat berdiri tahun 1963 di Mesir dengan nama Mit Ghamr Bank. Semenjak itu, secara bertahap berdirilah bank syariah di berbagai negara baik milik pemerintah maupun swasta termasuk di Indonesia. Praktik perbankan syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1 Mei 1992. Hal ini menambah warna baru dalam dunia perbankan Indonesia yang pada akhirnya menjadikan Indonesia sebagai penganut dual banking system yaitu sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Seiring berjalannya waktu, kedudukan perbankan syariah di Indonesia semakin kuat. Hal ini didukung dengan disetujuinya peraturan resmi seperti Undang-Undang No. 10 tahun 1998 yang mengatur landasan hukum serta jenisjenis usaha yang dapat diimplementasikan oleh bank syariah. Selain itu, peraturan tersebut juga memberikan kesempatan yang luas bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang yang khusus melayani jasa perbankan syariah atau bahkan mengkonversikan dirinya menjadi bank syariah secara keseluruhan. Peraturan-peraturan lain mulai disusun untuk kelancaran operasinya, misalnya Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dan lain sebagainya. Kekuatan ini tentunya tidak terlepas dari berdirinya beragam institusi perbankan syariah di Indonesia yang terdiri dari: Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Berdasarkan data statistik Bank Syariah tahun 2013, tercatat Bank Umum Syariah berjumlah 11 bank, Unit

Usaha Syariah berjumlah 23 bank, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah berjumlah 160 bank.

3 Adapun daftar Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia yang berjumlah 11 bank akan disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Daftar Bank Umum Syariah di Indonesia No Nama Bank 1 PT Bank Muamalat Indonesia 2 PT Bank Syariah Mandiri 3 PT Bank Mega Syariah 4 PT Bank BNI Syariah 5 PT Bank BRI Syariah 6 PT Bank Syariah Bukopin 7 PT Bank Panin Syariah 8 PT Bank Victoria Syariah 9 PT Bank BCA Syariah 10 PT Bank Jabar Banten Syariah 11 PT Bank Maybank Syariah Indonesia Sumber: Statistik Perbankan Syariah Oktober 2013 Berdasarkan tabel di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada seluruh Bank Umum Syariah yang telah berdiri sebagai satu kesatuan. Terbentuknya Bank Umum Syariah, diharapkan akan membantu dunia perbankan dalam melayani kebutuhan masyarakat khususnya mereka yang semakin sadar akan pentingnya bank bebas bunga. Kehadiran konsep baru dan semakin pesatnya perkembangan dunia perbankan khususnya di Indonesia, merupakan suatu tanda kesiapan bangsa dalam menghadapi masa depan yang terus berubah menjadi semakin modern. Hal ini juga tentunya tidak akan tercipta tanpa dukungan masyarakat yang terus menambah mobilitasnya dalam menggunakan jasa-jasa perbankan. Suatu lembaga atau perusahaan khususnya bank tentu tidak terlepas dari pengukuran kinerja. Hal ini terkait pada kelangsungan operasi serta pelaksanaan fungsi dan peranannya. Kinerja dalam suatu perusahaan terdiri dari kinerja

4 finansial dan kinerja non finansial. Menurut Wibisono (2006:92) variabel kinerja finansial terdiri dari aspek profitabilitas, likuiditas, aset, dan pertumbuhan bisnis. Selain kinerja perusahaan, bank umumnya selalu mengukur tingkat kesehatannya. Faktor-faktor penilaian tersebut berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah diantaranya mencakup: permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap resiko pasar. Berdasarkan pemaparan di atas, terdapat istilah profitabilitas dalam kinerja finansial dan rentabilitas dalam penilaian kesehatan bank yang memiliki kesamaan arti yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Pengertian profitabilitas atau rentabilitas menurut Harahap (2008:304), yaitu: Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan istilah profitabilitas sebagai variabel penelitian. Ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas seperti yang diungkapkan Adair (2011:5) yaitu: The profitability ratios shown here are trying to express how much money the firm made, either as a percentage of sales (i.e., profit margin) or a precentage of capital invested in either all assets (i.e., return on assets) or just in the portion of the firm funded by equity (i.e., return on equity). Secara singkat, indikator yang dapat digunakan untuk mengukur rasio profitabilitas diantaranya Profit Margin, ROA, dan ROE. Peneliti akan memakai salah satu indikator profitabilitas yaitu ROA sebagai indikator dalam penelitian. Ini disertai dari dukungan pendapat yang dikemukakan oleh Dendawijaya (2009:119) bahwa: Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya return on assets (ROA) dan tidak memasukkan unsur return on equity (ROE). Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat.

5 Dukungan lainnya dikemukakan oleh Jahan (2012), yaitu ROA is regarded as the best and widely used indicator of earnings and proftability supplemented by return on equity (ROE) and return on deposits (ROD), kemudian Rivard dan Thomas (dalam Krakah dan Ameyaw, 2010:23) mengemukakan bank profitability is best measured by ROA... Bank Indonesia telah menetapkan peraturan untuk batasan tingkat ROA Bank Umum Syariah sebagai acuan penilaian tingkat kesehatan bank tersebut. Adapun aturan tersebut akan dijabarkan dalam tabel dibawah ini. Tabel 1.2 Kriteria Penilaian Peringkat ROA Bank Umum Syariah Peringkat Persentase 1 ROA > 1,5% 2 1,25%< ROA <1,5% 3 0,5% < ROA 1,25% 4 0% < ROA 0,5% 5 ROA 0% Sumber: Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbS tahun 2007 Penjelasan dari setiap peringkat ROA adalah sebagai berikut: 1. Peringkat 1 berarti sangat tingginya kemampuan manajemen dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. 2. Peringkat 2 berarti tingginya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. 3. Peringkat 3 berarti cukup tingginya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. 4. Peringkat 4 berarti rendahnya kemampuan manajemen bank rendah dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. 5. Peringkat 5 berarti sangat rendahnya kemampuan manajemen bank rendah dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya.

6 Berikut ini adalah data mengenai profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Tabel 1.3 Data Profitabilitas Berdasarkan ROA Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 ROA Rata-rata No Nama Bank ROA Setiap 2011 2012 2013 Bank 1 PT Bank Muamalat Indonesia 1,52 1,54 1,37 1,48 2 PT Bank Syariah Mandiri 1,95 2,25 1,53 1,91 3 PT Bank Mega Syariah 1,58 3,81 2,33 2,57 4 PT Bank BNI Syariah 1,29 1,48 1,37 1,38 5 PT Bank BRI Syariah 0,20 1,19 1,15 0,85 6 PT Bank Syariah Bukopin 0,52 0,55 0,69 0,59 7 PT Bank Panin Syariah 2,06 3,48 1,03 2,19 8 PT Bank Victoria Syariah 6.93 1,43 0,50 2,95 9 PT Bank BCA Syariah 0,90 0,84 1,01 0,92 10 PT BJB Syariah 1,23-0,59 0,91 0,52 11 PT Bank Maybank Syariah Indonesia 3,57 2,88 2,87 3,11 Rata-rata ROA Per Tahun 1,98 1,71 1,34 1,68 Sumber: Annual reports Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 (data diolah) Dari data tabel di atas, Return on Asset dari setiap bank tahun 2011-2013, rata-rata Return on Assets setiap bank, dan rata-rata Return on Assets per tahun dapat pula digambarkan dalam diagram batang berikut ini.

7 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 - (1.00) 2011, 2012, 2013 Gambar 1.1 Diagram Pengukuran Return On Assets (Roa) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 - ROA Rata-rata Setiap Bank Gambar 1.2 Diagram Pengukuran Rata-rata Return On Assets (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013

8 Rata-rata ROA per tahun 2.5 2 1.5 1 0.5 0 2011 2012 2013 Gambar 1.3 Diagram Pengukuran Rata-rata Return On Assets (ROA) Per Tahun Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013 : ROA peringkat 1 : ROA peringkat 2 : ROA peringkat 3 : ROA peringkat 4 : ROA peringkat 5 Sumber: Annual reports Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 (data diolah) Berdasarkan tabel 1.3, gambar 1.1, gambar 1.2, dan gambar 1.3 yang telah disajikan di atas, yaitu tentang pengukuran profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013, menunjukkan bahwa ROA yang dimiliki oleh setiap bank cenderung tidak memenuhi kriteria peringkat 1 yang disyaratkan BI. Jika dilihat dari hasil rata-rata setiap bank, maka hanya 5 bank yaitu PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Mega Syariah, PT Bank Panin Syariah, PT Bank Victoria Syariah, dan PT Bank Maybank Syariah Indonesia yang memiliki kualitas ROA sangat baik, sedangkan bank lainnya masih berada diperingkat 3 dan 2. Jika dilihat rata-rata per tahun dari seluruh bank, ROA selalu mengalami penurunan hingga menjadi peringkat 2 pada tahun 2013.

9 Permasalahan sampai pada perkembangan tahun terakhir yaitu tahun 2013 dapat disimpulkan bahwa Bank Umum Syariah di Indonesia sebagian besar belum dapat memenuhi standar ROA terbaik yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yang berarti kemampuan pengelolaan aktivanya belum dapat dikatakan baik. Profitabilitas bank yang rendah tentunya berdampak pada kesehatan bank, yaitu akan dinilai tidak sehat. Kasmir (2008:44) mengungkapkan Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara profitabilitas terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan, kemudian Dendawijaya (2009:118) juga mengungkapkan bahwa Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. B. Identifikasi Masalah Tinggi rendahnya profitabilitas bank tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal dapat didefinisikan sebagai faktor yang dipengaruhi oleh keputusan manajemen bank, sedangkan faktor eksternal merupkan faktor yang di luar kendali manajemen bank. Wasiuzzaman dan Tarmizi (2010:56) mengungkapkan: "Bank specific factors relate to the capital, liquidity, operational efficiency and asset quality of the bank, kemudian Ongore dan Kusa (2013:240) juga mengungkapkan: The internal factors are bank specific variables which influence the profitability of specific bank. These factors are within the scope of the bank to manipulate them and that they differ from bank to bank. These include capital size, size of deposit liabilities, size and composition of credit portfolio, interest rate policy, labor productivity, and state of information technology, risk level, management quality, bank size, ownership and the like. Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor tersebut diupayakan untuk melebihi atau mencapai batas minimum dari setiap kriteria faktor. Hal ini ditujukan agar tidak berpengaruh buruk terhadap profitabilitas bank.

10 Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut peneliti tertarik untuk mengambil 3 faktor internal yang mempengaruhi profitabilitas sebagai variabel uji, diantaranya kualitas kredit (pembiayaan bermasalah), efisiensi operasional, dan ukuran bank. Ketiga faktor ini diambil dengan alasan keterkaitan faktor dengan titik inti masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana bank dapat menghasilkan laba dari pengelolaan aktiva yang dimilikinya. Fenomena masalah profitabilitas yang terjadi pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan adanya faktor-faktor yang berperan menjadi alasan munculnya masalah tersebut, membuat peneliti tertarik untuk mengkajinya dengan menuangkan dalam judul penelitian Pengaruh Pembiayaan Bermasalah, Efisiensi Operasional, dan Ukuran Bank terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2013. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran pembiayaan bermasalah Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 2. Bagaimana gambaran efisiensi operasional Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 3. Bagaimana gambaran ukuran bank Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 4. Bagaimana gambaran tahun 2011-2013. 5. Bagaimana pengaruh pembiayaan bermasalah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 6. Bagaimana pengaruh efisiensi operasional terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 7. Bagaimana pengaruh ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013.

11 D. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa secara mendalam mengenai profitabilitas di Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013 serta untuk mengetahui pengaruh dari pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional dan ukuran bank terhadap nilai profitabilitas tersebut. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran pembiayaan bermasalah Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 2. Untuk mengetahui gambaran efisiensi operasional Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 3. Untuk mengetahui gambaran ukuran bank Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 4. Untuk mengetahui gambaran tahun 2011-2013. 5. Untuk mengetahui pengaruh pembiayaan bermasalah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 6. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi operasional terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. 7. Untuk mengetahui pengaruh ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2011-2013. E. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang ingin disampaikan dari hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis (Akademik) a. Bagi Bank Umum Syariah di Indonesia

12 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Bank Umum Syariah untuk mengambil keputusan terutama mengenai hal-hal yang berkaitan dengan profitabilitas. b. Bagi Karyawan di Bank Umum Syariah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, dan ukuran bank terhadap profitabilitas di Bank Umum Syariah sehingga dapat dijadikan umpan balik bagi kinerja masing-masing. 2. Kegunaan Empiris (Praktis) a. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi Memberikan referensi tentang analisis pengaruh pembiayaan bermasalah, efisiensi operasional, dan ukuran bank terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. b. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan dan acuan atau bahan perbandingan bagi peneliti lain yang memiliki kajian yang sama. c. Bagi Peneliti Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai uji kemampuan dalam menerangkan teori-teori yang diperoleh dalam perkuliahan mengenai kinerja perbankan dalam hal profitabilitas dengan mengaplikasikannya pada sebuah penelitian.