BAB I PENDAHULUAN. masalah. Industri yang tadinya merupakan salah satu penghasil devisa terbesar di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Informasi dan pengetahuan adalah senjata kompetitif di jaman kita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan utama perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dan perubahan yang terus-menerus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan bisnis sangatlah penting. Selain berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar modern di Indonesia memang berkembang pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Industri kain interior kini sedang mengalami penurunan penjualan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini sedang bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. Sri Mulyono Herlambang, ketua umum Dewan Pariwisata Indonesia

BAB I PENDAHULAN. Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan distributor didirikan untuk menyediakan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi (La Midjan dan Susanto, 2003). fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam suatu usaha bukan hanya tergantung pada keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha saat ini telah berkembang sangat pesat baik sektor industri,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai aktivitas inti dalam menjaga kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian Indonesia sampai saat ini masih belum stabil. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap jenis perusahaan yaitu perusahaan dagang, industri, jasa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak secara dinamis dan proaktif, sejalan dengan perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kompleksitas kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi, persaingan yang semakin ketat, kondisi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan dan terbatasnya kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang baru, lebih cepat, dan lebih andal. Demi memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berjalannya program pemerintahan dan pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Desa adat merupakan organisasi sosial yang bersifat tradisional. Desa adat

Bab I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran tidak terlepas akan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I. Pendahuluan. Transaksi perusahaan merupakan penggerak Sistem Informasi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi ekonomi, persaingan yang semakin ketat, krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini negara kita sedang mengalami berbagai masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan maka untuk mengelola faktor - faktor produksi tersebut di atas haruslah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap perusahaan dagang, persediaan barang dagangan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri merupakan salah satu perusahaan yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Setidaknya, hanya sepeda motor yang mampu dibeli masyarakat umum,

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan diantara berbagai perusahaan akan semakin meningkat. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2005 yang lalu pemerintah Indonesia memutuskan untuk. menaikkan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) domestik rata rata 100

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini sudah semakin pesat. Banyak. perusahaan semakin memperluas usahanya untuk meraih pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai bidang usaha, baik usaha di bidang jasa maupun industri,

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian di Indonesia yang masih jauh dari stabil. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku bisnis dan manajemen merasakan bahwa semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi yang demikian pesat, membuat orang-orang mulai beranggapan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin kompleks operasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengendalian terencana dari suatu aktivitas merupakan suatu karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi mengalami pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi suatu perusahaan industri, dalam hal ini penulis membahas yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang dialami oleh Bangsa Indonesia beberapa tahun silam,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. BAB I Pendahuluan. Tingkat persaingan dunia usaha yang semakin tinggi, membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia terus-menerus dilanda masalah. Industri yang tadinya merupakan salah satu penghasil devisa terbesar di Indonesia untuk ekspor non migas tersebut sekarang sedang dalam keadaan krisis yang dimulai sejak krisis ekonomi tahun 1997 lalu, disusul dengan kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik tahun 2002-2003, dan masalah-masalah lainya seperti penyelundupan, perpajakan, dan bea masuk (Bukhari, 2006). Namun demikian, Bukhari mengemukakan bahwa industri TPT nasional masih merupakan komoditas yang berprospek baik karena memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impornya, selain itu industri ini menyerap tenaga kerja sekitar 1,4 juta orang. Oleh karena itu industri tekstil diharapkan dapat terus berkembang. Untuk dapat terus berkembang, perusahaan harus mampu merancang, merencanakan, dan melaksanakan aktivitasnya dengan baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai, dengan mengimplementasikan strategi-strategi yang sesuai dengan keadaan perusahaan (Heckert, Wilson and Campbell, 1994). Ada beragam aktivitas yang dijalankan perusahaan, antara lain pembelian, produksi, penjualan, dll. La Midjan dan Susanto (2001) mengemukakan bahwa salah satu aktivitas perusahaan yang penting untuk diawasi adalah penjualan. Penjualan terdiri dari penjualan tunai, yaitu penjualan yang bersifat "cash and 1

2 carry" yang pada umumnya terjadi secara kontan, atau dapat pula dalam jangka satu bulan, dan penjualan secara kredit yaitu penjualan dengan tenggang waktu rata-rata di atas satu bulan. Alasan perlunya aktivitas penjualan dalam sebuah perusahaan menurut La Midjan dan Susanto (2001), yaitu: 1. Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan. Kurangnya dikelola aktivitas penjualan dengan baik, secara langsung akan merugikan perusahaan disebabkan selain sasaran penjualan tidak tercapai, juga pendapatan akan berkurang. 2. Pendapatan dari hasil penjualan merupakan sumber pembiayaan perusahaan, oleh karenanya perlu diamankan. 3. Akibat adanya penjualan akan merubah posisi harta dan menyangkut kuantitas barang yang akan berkurang di gudang karena penjualan. Aktivitas penjualan penting untuk diawasi karena penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perlu dilakukan suatu pengendalian internal yang memadai. Oleh karena itu, perlu disusun suatu struktur pengendalian itern yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan aktivitas penjualannya. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan efektivitas penjualan. Menurut Kommarudin (1994), yang dimaksud dengan efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkatan keberhasilan atau kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

3 Efektivitas penjualan adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam kegiatan penjualan. Efektivitas penjualan dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam mencapai target penjualan, peningkatan kuantitas dan kualitas penjualan, serta kegiatan menyalurkan barang, yang ditunjang oleh kebijaksanaan, strategi, dan pengendalian intern penjualan yang diterapkan oleh perusahaan (Heckert, Wilson and Campbell, 1994). Untuk meningkatkan efektivitas penjualan dalam PT Hegar Mulya, maka diperlukan suatu alat berupa struktur pengendalian intern yang dapat mengendalikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proses penjualan. Karena selama ini masih terdapat beberapa kesalahan yang terjadi seperti kesalahan pengambilan barang dari gudang, kesalahan pencatatan stok barang digudang, dan kesalahan-kesalahan lainnya. Dengan adanya pengendalian intern yang memadai diharapkan dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut. Dalam hal ini, struktur pengendalian intern bukanlah satu-satunya alat yang dapat meniadakan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan, pengendalian intern diharapkan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewengan yang mungkin terjadi. Alasan utama melakukan pengendalian intern terhadap aktivitas perusahaan menurut Susanto (2004), yaitu: 1. Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan dari setiap aktivitas akan tercapai.

4 2. Untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan karena kejahatan, bahaya, atau kerugian yang disebabkan oleh penipuan, kecurangan, atau penggelapan. 3. Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan dan dapat dipercaya bahwa semua tanggung jawab hukum telah dipenuhi. Pengendalian intern penjualan dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap struktur organisasi, pelaksanaan, prosedur-prosedur yang diterapkan oleh perusahaan, serta dokumen-dokumen pendukung (Mulyadi, 2001). Apabila sistem pengendalian intern penjualan telah diterapkan secara memadai, maka kegiatan penjualan dapat lebih terkontrol, sehingga sasaran penjualan dapat tercapai dan dapat meningkatkan efektivitas penjualan. Berdasarkan uraian dan pandangan diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : PERANAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENJUALAN PT HEGAR MULYA 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas, masalah-masalah yang dapat identifikasi oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan saat ini cukup memadai dan dijalankan sesuai dengan yang telah ditetapkan?

5 2. Sejauh mana struktur pengendalian intern saat ini dapat diandalkan sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas penjualan dalam perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis mempunyai tujuan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu : 1. Memperoleh gambaran mengenai struktur pengendalian intern yang diterapkan dalam perusahaan. 2. Untuk menganalisa keandalan penerapan struktur pengendalian intern sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas penjualan dalam perusahaan. 3. Untuk memberikan masukan dan saran-saran kepada PT Hegar Mulia. 1.4 Kegunaan Penelitian Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat berguna bagi : 1. Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya mengenai peranan struktur pengendalian intern dalam meningkatkan efektivitas penjualan dalam suatu perusahaan, dan merupakan pengalaman berharga dalam bidang akuntansi dan untuk mengetahui sampai sejauh mana teori-teori dapat dipraktekan serta mengetahui perbedaannya.

6 2. Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur atau acuan bagi perusahaan untuk mengoptimalkan peranan struktur pengendalian intern guna meningkatkan efektivitas penjualan perusahaan, sekaligus memberikan sumbangan pemikiran yang berguna untuk meningkatkan efektivitas penjualan perusahaan. 3. Pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan memberikan gambaran bagi suatu penelitian sejenis di kemudian hari serta untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai struktur pengendalian intern dan penerapannya dalam praktek. 1.5 Rerangka Pemikiran Tugas utama perusahaan adalah memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen, tak lepas dari hal itu perusahaan membutuhkan dana yang berasal dari laba untuk mengembangkan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus mampu merancang, merencanakan, dan melaksanakan aktivitasnya dengan baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai, dengan mengimplementasikan strategi-strategi yang sesuai dengan keadaan perusahaan (Robinson, 1997). La Midjan dan Susanto (2001) mengemukakan bahwa salah satu aktivitas perusahaan yang penting untuk diawasi adalah penjualan. Aktivitas penjualan penting untuk diawasi karena penjualan merupakan sumber pendapatan

7 perusahaan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan, sehingga perlu dilakukan suatu pengendalian internal yang memadai. Oleh karena itu, perlu disusun suatu struktur pengendalian itern yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan aktivitas penjualannya. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan efektivitas penjualan. Efektivitas penjualan dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam mencapai target penjualan, peningkatan kuantitas dan kualitas penjualan, serta kegiatan menyalurkan barang, yang ditunjang oleh kebijaksanaan, strategi, dan pengendalian intern penjualan yang diterapkan oleh perusahaan (Campbell, 1991). Untuk meningkatkan efektivitas penjualan dalam PT Hegar Mulya, maka diperlukan suatu alat berupa struktur pengendalian intern yang dapat mengendalikan kegiatan-kegiatan yang ada dalam proses penjualan. Karena selama ini masih terdapat beberapa kesalahan yang terjadi seperti kesalahan pengambilan barang dari gudang, kesalahan pencatatan stok barang di gudang, dan kesalahan-kesalahan lainnya. Dengan adanya pengendalian intern yang memadai diharapkan dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut. Struktur pengendalian intern penjualan yang diterapkan oleh PT Hegar Mulya pada saat ini dinilai kurang memadai karena masih terjadi kesalahankesalahan dalam aktivitas penjualannya, Hal ini dapat merugikan perusahaan karena banyak waktu terbuang yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

8 Alasan utama melakukan pengendalian intern terhadap aktivitas perusahaan menurut Susanto (2004), yaitu: 1. Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan dari setiap aktivitas akan tercapai. 2. Untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan karena kejahatan, bahaya, atau kerugian yang disebabkan oleh penipuan, kecurangan, atau penggelapan. 3. Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan dan dapat dipercaya bahwa semua tanggung jawab hukum telah dipenuhi. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa dengan adanya pengendalian intern yang memadai dalam perusahaan akan dapat mengurangi dan mencegah terjadinya kesalahan, penyelewengan atau kecurangan dalam menjalankan aktivitas penjualan, sehingga aktivitas penjualan perusahaan dapat berjalan dengan efektif. 1.6 Metoda Penelitian Metoda penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah metoda penelitian deskriptif analitis. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002), metoda deskriptif analitis merupakan metoda penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan karakteristik subjek yang diteliti. Tujuannya untuk mengambarkan, memaparkan dan melaporkan suatu keadaan, fakta, peristiwa dan gejala yang ada pada waktu penelitian dilakukan dengan jalan

9 mengumpulkan, mengedarkan dan menganalisis data yang diperoleh pada lokasi penelitian yang selanjutnya membuat kesimpulan dan rekomendasi. Dalam rangka memperoleh, mengumpulkan, dan menyusun data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku teks dan literature serta catatan yang diperoleh selama proses perkuliah untuk mendapatkan teori-teori yang relevan sebagai dasar acuan mencermati segala aspek yang berhubungan dengan struktur pengendalian intern guna meningkatkan efektivitas penjualan. 2. Penelitian Lapangan ( Field Research ) Penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara meneliti langsung ke lokasi perusahaan. Adapun langkah-langkah dalam mengumpulkan data primer ini adalah : a. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung pada pihak-pihak yang terkait dengan obyek yang diteliti agar dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi, diantaranya dengan melakukan interview dengan pemilik perusahaan dan karyawan yang terkait dengan struktur pengendalian intern penjualan.

10 b. Dokumentasi yaitu mengumpulkan dan meneliti data dan catatan-catatan dan dokumen perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. c. Observasi Yaitu pengumpulan data dengan melakukan peninjauan secara langsung kegiatan-kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan struktur pengendalian intern penjualan yang dilaksanakan PT Hegar Mulya. Dengan melakukan observasi, dapat diketahui masalah yang sedang dihadapi secara langsung oleh perusahaan dalam kaitannya dengan efektivitas penjualan PT Hegar Mulya. 1.7 Lokasi Penelitian dan Lamanya Penelitian Penelitian mengenai peranan struktur pengendalian intern terhadap peningkatan efektivitas penjualan PT Hegar Mulya dilakukan penulis pada PT Hegar Mulya yang berlokasi di Jl. Hegar Lokasi II Cibaligo, leuwigajah Cimindi, Cimahi. Alasan penulis memilih untuk melakukan penelitian terhadap PT Hegar Mulya disebabkan karena PT Hegar Mulya mampu mempertahankan usahanya ditengah masalah yang melanda industri tekstil Indonesia tanpa adanya pemecatan tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena PT Hegar Mulya terus memperhatikan perkembangan mesin-mesin tekstil dan menerapkannya pada perusahaan, sehingga PT Hegar Mulya mempunyai mesin-mesin model baru yang hemat

11 energi. Penelitian pada PT Hegar Mulya dilaksanakan mulai dari 28 September 2006 sampai selesai.