BAB I PENDAHULUAN. dan mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula. Activation), anak-anak ditutup matanya dan diberikan sugesti-sugesti oleh

dokumen-dokumen yang mirip
Interaksi Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial dimana ia dituntut untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan satu dari sekian banyak disiplin ilmu yang dipelajari,

I. PENDAHULUAN. Manusia yang merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dan

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. dan mendasar. Hal ini dikemukakan olah Sudjana (Susilo, 2007:1), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imas Gumelar, 2015

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembeda adalah penanganan dalam proses tindak pemidanaan terhadap narapidana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Megannuary Ruchwanda Putra Sae, 2015

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mempertahankan hidupnya. Hal ini terbukti dari salah satu seni di

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. individu. Maka tidak diragukan lagi bahwa pengalaman-pengalaman pada masa

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI GURU DAN KEMAMPUAN MOTORIK ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, pesan adalah proses komunikasi yang

Midbrain Activation sebuah metode menjadikan anak Anda luar biasa! Genius Mind Consultancy Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tergantung pada orangtua dan orang-orang disekitarnya hingga waktu tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINDAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP (FISIK DAN PSIKOLOGIS) PADA ANAK JALANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebuah proses yang terus menerus dialami oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia untuk menghadapinya. mengembangkan potensi peserta didik. Namun yang terjadi saat ini, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nurul Fahmi,2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan hidup yang semakin tinggi. Tanpa pendidikan sama sekali

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dias Susilowati, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DANMODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

KOMUNIKASI INTRUKSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata pelajaran yang membosankan. Tidak heran jika sampai

Berasal dari bahasa latin karena merupakan akar dari segala bahasa

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB I PENDAHULUAN. Hal senada pun diungkapkan oleh Gunawan (2013, hlm. 48) menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

2015 METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN INTERKASI SOSIAL ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLBN-A CITEUREUP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ELEMEN DALAM HUMAN RELATION

BAB I PENDAHULUAN. Nani rosdijati, dkk. Panduan PAKEM IPS SD,(Jakarta: Erlangga, 2010),58 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian dan definisi operasional variabel dalam

BAB I PENDAHULUAN. Periode emas atau yang lebih dikenal dengan golden age adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) adalah asset penting yang akan menentukan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki masa keemasan bagi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, yang merupakan kebutuhan mutlak manusia untuk dapat. menyampaikan pesan itu kepadanya (Hardjana, 2003:11).

Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Abdul Majid (2011:78) menjelaskan sabda Rasulullah SAW.

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi salah satu ruang penting penunjang terjadinya interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di masa mendatang.

BAB V PENUTUP. membutuhkan bimbingan serta pengawasan dalam mengunakan gadget. Proses

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

* Keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB IV INTERPRESTASI HASIL PENELITIAN. telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan mental yang meliputi perkembangan inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial berlangsung cepat pada usia dini.

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me=

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah Otak tengah mungkin masih terasa asing ditelinga masyarakat pada umumnya. Manusia ternyata tidak hanya memiliki dua bagian dari otaknya yaitu otak kanan dan otak kiri saja, namun manusia juga memiliki yang namanya otak tengah. otak tengah merupakan jembatan yang menghubungkan serta menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri sehingga memungkinkan otak kiri dan otak kanan berfungsi dengan baik dan mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula. Dalam melakukan pengaktivasian Otak tengah (Brain Power Activation), anak-anak ditutup matanya dan diberikan sugesti-sugesti oleh para trainer sehingga emosional seorang anak akan dipermainkan disini akan dibuat meningkat, menurun dan hingga semakin meningkat emosional anak tersebut. Tidak hanya seperti itu anak-anak juga diajak bermain-main agar anak-anak tidak merasa bosan mengikuti pelatihan pengaktivasian Otak tengah. Setelah pengaktivasian Otak Tengah ini anak-anak mendapatkan banyak sekali manfaat seperti menghitung dan membaca lebih cepat, memiliki daya ingat yang tinggi, serta menjadi pribadi yang terbuka mudah melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa merasa 1

2 malu, karena pada saat usia 5-15 tahun anak-anak masih membutuhkan bimbingan yang lebih. Sebuah lembaga Gmoesty, Ganesha Motivation, Observation, Education and Skill Community membuat sebuah pelatihan untuk mengaktivasi otak tengah anak. Menggunakan teori Hipnosis kemudian dengan sejumlah latihan teknik berhitung cepat ala Glenn Doman, Teknik mengingat cepat, Teknik membaca cepat, dan Anda pun akan belajar bagaimana membuat peta bakat dengan menggunakan graphology sebagai media dalam mengenal potensi, bakat, dan kemampuan Anak serta membuka diri anak menjadi positif. Seperti contoh pada seorang anak yang mempunyai kepribadian tertutup, tidak mempunyai teman, pemurung dengan melakukan pengaktivasian otak tengah anak-anak itu sekejab berubah dari segi perilaku dan sifat mereka menjadi pribadi yang supel dan dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa adanya hambatan, dan proses perubahan ini langsung terjadi sesaat. Karena sugesti yang diberikan tadi dimana seluruh panca indera anak pun seluruhnya aktif dimana pikiran bawah sadar mereka dan merangsang mereka untuk lebih baik dari sekarang sebelum dilakukannya aktivasi otak tengah atau Brain Power Activation. Dari proses inilah konsep diri seorang anak terbentuk, Pandangan mengenai diri dan pihak lain ini disebut konsep diri. Hal ini seperti yang dikemukan oleh George H.Mead (dalam Departemen Sosiologi, 2012) Konsep diri pada dasarnya terdiri dari jawaban individu atas pertanyaan "Siapa Aku". Konsep diri terdiri dari kesadaran individu

3 mengenai keterlibatannya yang khusus dalam seperangkat hubungan sosial yang sedang berlangsung. Kesadaran diri merupakan hasil dari suatu proses reflektif yang tidak kelihatan, dan individu itu melihat tindakan-tindakan pribadi atau yang bersifat potensial dari titik pandang orang lain dengan siapa individu ini berhubungan. Dalam diri seorang anak dengan otak tengah yang memiliki kelebihan berbeda diantara teman-teman sebayanya, tentunya juga memiliki sebuah Konsep Diri yang merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi terhadap sesamanya. Dalam komunikasi antar pribadi inilah anak-anak berinteraksi dengan orang lain akan mudah karena anak-anak dengan otak tengah ini dilatih untuk dapat mengungkapkan segala perasaannya kepada orang lain dan lebih mudah dan terbuka pribadinya. Karena komunikasi antar pribadi menurut Effendy (1986) mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. Apalagi anak-anak yang dilatih dalam pengaktivasian otak tengah ini menyatu dalam sebuah kelompok dan dimana komunikasi terjadi didalamnya atau adanya komunikasi kelompok yang dapat bertukar informasi seperti terjadinya proses interaksi sosial dengan teman-temannya atau bisa lebih mengembangkan kemampuan otak tengah mereka lebih jauh untuk mendapatkan manfaat yang jauh lebih baik yang penting mereka dilatih dalam kelompok untuk satu tujuan yang lebih baik.

4 Proses Interaksi sosial menurut Herbert Blumer adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process. Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Maka dari itu diri anak yang mengaktifkan otak tengah akan lebih mudah berinteraksi dengan oranglain tanpa harus takut dan tidak percaya diri dalam dirinya. Karena pada dasarnya anak dalam dirinya sudah memiliki kemampuan yang lebih dari orang dewasa apalagi anak dengan kemampuan otak tengahnya. Hal tersebut tidak terkecuali juga bagi anak-anak dengan kemampuan otak tengah bagaimana pola interaksi mereka dengan orang lain. Dengan keberadaan anak-anak dengan otak tengah yang melakukan pelatihan di Gmoesty Bandung dengan segala manfaat yang ditimbulkan. Dan anak-anak

5 yang setelah melakukan Brain Power Activation dapat dilihat segala perubahan yang terjadi di dalam dirinya. 1.2 Rumusan Masalah - Pertanyaan Makro Bagaimana interaksi anak yang melakukan aktivasi kemampuan otak tengah (Brain Power Activation) disekolah dan dirumah oleh GMOESTY Bandung? - Pertanyaan Mikro 1. Bagaimana Proses sosial anak yang melakukan aktivasi dirumah oleh GMOESTY Bandung? 2. Bagaimana tindakan anak yang melakukan aktivasi kemampuan otak tengah (Brain Power Activation) disekolah dan dirumah oleh GMOESTY Bandung? 3. Bagaimana realitas anak yang melakukan aktivasi kemampuan otak tengah (Brain Power Activation) disekolah dan dirumah oleh GMOESTY Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengkaji serta menganalisis mengenai interaksi anak yang melakukan aktivasi kemampuan

6 otak tengah (Brain Power Activation) disekolah dan dirumah oleh GMOESTY Bandung. 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui antara lain sebagai berikut : 1 Untuk mengetahui Proses sosial anak yang melakukan aktivasi 2 Untuk mengetahui tindakan anak yang melakukan aktivasi 3 Untuk mengetahui realitas anak yang melakukan aktivasi 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Secara teoritis ini diharapkan agar penelitian ini dapat mengembangkan kajian studi ilmu komunikasi antar pribadi pada umumnya dan interaksi sosial secara khusus mengenai interaksi anak melakukan aktivasi

7 1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti, serta aplikasi ilmu pengetahuan dalam bidang komunikasi khususnya dalam memahami komunikasi antar pribadi mengenai fenomena kemampuan otak tengah. 2. Bagi Universitas Bagi universitas, khususnya Program studi Ilmu komunikasi konsentrasi Ilmu humas UNIKOM, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu untuk pengembangan disiplin ilmu yang bersangkutan. 3. Bagi mahasiswa atau Masyarakat Penelitian ini diharapkan juga bisa menjadi pengetahuan baru bagi mahasiswa ataupun masyarakat luas berkenaan dengan kemampuan otak tengah dalam proses interaksi sosial anak. 4. Bagi Lembaga GMOESTY Penelitian ini bisa menjadi dorongan bagi GMOESTY untuk lebih bisa menggali potensi dan motivasi dari anak-anak dan orang dewasa dengan berbagai macam pelatihan-pelatihan yang lebih bisa diterima oleh masyarakat banyak.