BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sukma Putri Cahyawening, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Jika dahulu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia serta untuk meningkatkan kemampuan dan. Tantangan dari perkembangan zaman tersebut memacu setiap individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap satuan pendidikan diharapkan membuat Kurikulum Tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemajuan teknologi yang diiringi dengan penemuan-penemuan dan inovasi dunia

OPTIMALISASI FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. laku bahkan pola pikir seseorang untuk lebih maju dari sebelum seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Tecknology (ICT) dalam bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resti Lestari Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

KAJIAN PUSTAKA. mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3), hasil belajar merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lia Liana Iskandar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam. Ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas berupa pekerjaan yang harus diselesaiakan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. efektif namun tetap menyenangkan. Selain itu, menciptakan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

I. PENDAHULUAN. Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi seperti pedang bermata dua, selain membantu kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. semuannya dirumuskan oleh Pemerintah. perencana tentang keberadaan pendidikan.

LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPA

Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. sekolah seharusnya tidak melalui pemberian informasi pengetahuan. melainkan melalui proses pemahaman tentang bagaimana pengetahuan itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang dijalankan secara

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu modal yang harus dimiliki. Alasannya karena taraf pendidikan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orangorang

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan pada umumnya adalah suatu upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis, kesehatan, pemerintahan, perbankan sudah banyak menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mengamati, menentukan subkompetensi, menggunakan alat dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin mengglobal, maka hampir semua aspek kehidupan manusia seperti aspek ekonomi, politik, sosial, bahkan pendidikan pun tak luput dari pengaruh teknologi yang sedang berkembang tersebut. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang ini untuk mengadakan inovasi-inovasi dalam proses belajar dan pembelajaran. Salah satunya adalah memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pada masa era globalisasi sekarang yang identik dengan era teknologi informasi dan komunikasi, kemajuan teknologi informasi dan kumunikasi telah melahirkan berbagai produk yang berbasis digital, bahkan arus informasi tidak lagi mengenal dinding ruang, jeda waktu bahkan batas wilayah maupun Negara. Penyebaran informasi akan tersampaikan lebih cepat, actual, akurat dan tepat pada sasaran. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technology (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,

2 manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada mulanya adalah alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan desain untuk tujuan pembelajaran. Kemudian banyak ahli melihat banyak potensi yang ada pada media ini untuk dimanfaatkan bagi pendidikan. Setelah dilakukan berbagai percobaan dan penelitian, terlihat potensi yang besar dan luas dari media ini untuk digunakan menjadi alat penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Peran teknologi dalam bidang pendidikan memegang kedudukan penting, karena teknologi merupakan alat dan proses dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai kualitas pendidikan ideal. Wolberg dalam Atwi Suparman (2001:139) menjelaskan : Learning achievment secara langsung tergantung pada empat factor, yaitu : attitude, motivation, instruction dan psychological environment of the classroom. Dengan kata lain teknologi pendidikan mempunyai potensi secara langsung ataupun secara tidak langsung didalam meningkatkan motivasi, menguatkan pengajaran, dan meningkatkan lingkungan psikologi didalam kelas. Dengan adanya empat factor tersebut diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektifdan efisien serta tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

3 Kegiatan belajar mengajar merupakan proses untuk memberikan pengalaman yang memadukan fisik dan mental melalui interaksi antara pesertadidik dengan lingkungan belajar. Pendekatan dan strategi belajar mengajar yang bervariasi akan menumbuhkan kecintaan pada pelajaran, sehingga peserta didik merasa tertantang untuk lebih intensif dalam menggali segala informasi yang berhubungan dengan materi yang sedang di pelajarinya. Endang Komara (2008:5) menyatakan : Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses, proses secara mental maupun secara fisik.model proses ini dikenal sebagai proses pembelajaranaktif atau pembelajaran interaktif dengan karakteristiknya sebagai berikut : (1) adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok dan perorangan; (2) guru berperan sebagai fasilitator belajar, narasumber dan manajer kelas yang demokratis; (3) keterlibatan mental (pikiran, perasaan) siswa tinggi; (4) menerapkan pola komunikasi yang banyak; (5) suasana kelas yang fleksibel, demokratis, menantag dan tetar terkensndalai oleh tujuan; (6) potensial tetap menghasilkan dampak instruksional dan dampak pengiring lebih efektif; (7) dapat digunakan didalam atau diluar kelas/ruangan. Proses belajar mengajar yang baik ditandai dengan lulusan yang baik sesuai dengan tujuan awal pendidikan yang telah dirumuskan. Salah satu pendukung yang harus dicapai agar memiliki lulusan yang baik adalah penggunaan media pembelajaran pada kegiatan belajara mengajar, karena media merupakan salah satu sarana yang di butuhkan oleh guru dalam penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Dengan media pembelajaran setidaknya membantu atau memudahkan guru dan siswa untuk berinteraksi dalam pembelajaran.

4 Pembelajaran menggunakan media menjadi alternative dalam menyampaikan materi pembelajaran. Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran akan menjadi lebih menarik perhartian sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa. 2. Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami oleh para siswa. 3. Metode yang digunakan oleh guru akan bervariasi tidak semata-mata melakukan komunikasi verbal saja. 4. Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan belajar karena tidak hanya mendengarkan uraian saja, tetapi bisa juga mengamati dan mendemonstrasikannya. Media pembelajaran yang berupa animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran, namun sampai saat ini media animasi masih sangat jarang dipergunakan oleh guru dalam menyajikan konsep biologi. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya tidak adanya sarana pendukung media tersebut yang dapat digunakan untuk memudahkan kegiatan pembelajaran. Sedangkan penggunaan media animasi dalam proses pembelajaran dilakukan untuk membantu guru dalam mengajarkan konsep-konsep abstrak yang tidak dapat diamati siswa secara langsung, serta memudahkan siswa untuk memahami atau menguasai konsep yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi dari media

5 pembelajaran yaitu mewujudkan pembelajaran konsep atau tema pelajaran yang abstrak kedalam bentuk konkrit (Sudjana dan Rivai, 2005:2) Mengingat peran media pembelajaran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, maka pelaku pendidikan dituntut untuk mengembangkan dan mencari inovasi-inovasi baru dalam bidang media pembelajaran secara tepat dan bervariasi untuk meningkatkan hasil dari proses pembelajaran itu. Salah satu inovasi pemanfaatan media yang terdapat di dalam TIK adalah pembelajaran dengan memanfaatkan internet. Di dalam internet banyak sekali beberapa aplikasi-aplikasi bahkan terdapat media, media dan materi yang mendukung dalam pembelajaran khususnya pada mata pembelajaran biologi. Biologi merupakan salah satu mata pelajaran dari bagian Ilmu Pengetahuan Alam. Pada umumya di sekolah Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang sulit di pelajari oleh siswa. Di sekolah menengah atas ilmu pengetahuan alam dibagi kedalam beberapa disiplin ilmu dan salah satunya adalah biologi. Dalam ilmu biologi terdapat beberapa ilmu tentang tumbuhan, hewan, ataupun semua makhluk hidup yang ada di bumi. Di dalam pelajaran biologi juga terdapat beberapa materi pelajaran salahsatunya mempelajari tentang anatomi tubuh manusi. Seorang guru biologi di salah satu Sekolah Menengah Atas menyatakan bahwa tidak begitu rumit dalam penyampaian materi anatomi tubuh manusia, namun siswa kurang menagkap materi ini dengan baik, karena siswa hanya bisa membayangkan bagaimana organ-organ tubuh manusia, adapun torso (alat peraga

6 yang berbentuk manusia) siswa hanya melihat/mengamati organ-organ tubuh secara tidak rinci. Menurut Farid Ahmadi yang telah melakukan penelitian di SMA Negeri Kaliwungu menyatakan bahwa Prosentase daya tangkap dan penghafalan materi pelajaran biologi tiap siswa hanya sekitar 25 %. Dengan demikiandi perlukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Seiring dengan perkembangan teknologi digital saat ini muncul inovasi baru yang di sebut dengan Google Body, yaitu sebuah media yang berbentuk animasi 3D yang menggambarkan secara lebih rinci dan jelas tentang bagianbagian tubuh manusia sampai hal-hal yang terkecil sekalipun. Dengan inovasi ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah serta disenangi oleh siswa dalam belajar. Belajar yang disenangi oleh siswa akan membuat materi yang sulit sekalipun menjadi mudah untuk di serap dan dipahami, hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan hasil belajar siswa. Dari latar belakang di atas maka peneliti memandang penting, untuk dilakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan Google Body untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi anatomi tubuh manusisa mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI.

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada permasalahan yang ada, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Rumusan Masalah Umum Apakah penggunaan Google Body memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran biologi pada pokok bahasan anatomi tubuh manusia di Sekolah Menengah Atas? Rumusan Masalah Khusus 1. Apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pengetahuan pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI? 2. Apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI? 3. Apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan

8 hasil belajar siswa pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang : 1. Untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pengetahuan pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI. 2. Untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI. 3. Untuk mengetahui apakah penggunaan Google Body berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan pada materi anatomi tubuh manusia mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas Laboratorium UPI. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak secara langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik sebagai pengembang pendidikan, lembaga pendidikan formal maupun non formal. terutama bagi guru dan siswa yang terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi :

9 a. Manfaat teoritis 1. Sebagai bahan kajian pengembangan pemanfaatan media berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Memberi kontribusi pada bidang ilmu pendidikan khususnya desain pembelajaran. b. Manfaat praktis 1. Peneliti, sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam mengembangkan pola berfikir yang ilmiah dan sistematis, dan juga salah satu bentuk kepedulian dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. 2. Pengembang model pembelajaran di sekolah (guru mata pelajaran biologi), untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam pengembangan pembelajaran biologi. 3. Penyelenggara pendidikan (sekolah terkait), sebagai bahan masukan dalam usahanya menggunakan media Google Body sebagai pengembangan model pembelajaran di sekolah. 4. Mahasiswa jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan, sebagai jalan dalam mengembangkan media pembelajaran yang lebih variatif dan inovatif. 5. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, dapat dijadikan sumber informasi mengenai penggunaan Google Body dalam meningkatkan hasil belajar siswa.