MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Jiwa, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1995), hlm Dadang Hawari, Al-Qur an Ilmu Kedokteran jiwa dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan adalah Sekolah Dasar (SD). Sesuai dengan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 Alinea ke-iv yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan merupakan anugerah Allah Subhanahuwatallah yang tidak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Proses perkembangan terjadi sangat cepat pada masa anak-anak. Tiga

Khanti Sebagai Kekuatan Mendidik Bagi Guru TK. Wiska Wijaya NIM Masa usia dini anak merupakan masa keemasan (golden ages), usia 0-8

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

Prinsip dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. meliputi seluruh perubahan fisik, motorik dan kemampuan bahasa. Masing

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. logis, kreatif serta mampu menggunakan nalarnya untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam proses pembelajaran bukanlah semata-mata untuk

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Posisi strategis ini dapat tercapai apabila pendidikan. yang dilaksanakan mempunyai kualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia sebagaimana tertuang dalam. Undang Undang No 2/1989 Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dari kepekaan tersebut, guru diharapkan mampu berkomunikasi secara baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan fisik maupun mental sehingga proses tumbuh. kembang dapat berlangsung secara optimal. Kebutuhan dasar yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

BAB I PENDAHULUAN. individu agar dikemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

Transkripsi:

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI Banyak hal penting yang harus diperhatikan semua orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anaknya. Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan diartikan sebagai proses matangnya fisik anak dari masa bayi hingga anak menjadi besar nanti. Sementara perkembangan diartikan sebagai proses perkembangan matangnya aspek psikis atau mental anak. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ini anak mengalami fase-fase yang penting. Mulai dari berkembangnya otot dan otak anak hingga berkembangnya berbagai kemampuan dan keterampilan lainnya. Anak belajar merangkak, berdiri, kemudian berjalan dan berlari. Bersamaan dengan itu anak juga mengembangkan kemampuan

bahasanya, berbicara satu dua patah kata, hingga mereka mampu berbicara untuk mengaktualisasikan diri di kehidupannya. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh dan berkembang secara normal, dalam tahap demi tahap perkembangan fisik dan mentalnya. Tentunya semua orang tua juga ingin anaknya tumbuh sehat baik fisik dan mentalnya, memiliki kecerdasan yang baik, memiliki kemampuan mengendalikan emosi, dan lain sebagainya, serta hal itu berlangsung seterusnya hingga anak-anak mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang sukses dan berprestasi. Kuncinya adalah kesuksesan atau prestasi yang baik dalam kehidupan. Masalahnya cita-cita ini bukan bawaan bayi, juga bukan hal yang bisa begitu saja terjadi dengan tiba-tiba. Demikian, semuanya dimulai dari anak lahir ke dunia dengan tangisan pertamanya hingga mereka tumbuh besar dan memiliki karakter khas dan unik masing-masing. Hal 2

inilah yang perlu dipahami oleh setiap orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seperti cita-cita mereka, harus membekali dan membentuk mereka baik fisik maupun mental dari usia dini. Bahkan diketahui bahwa perkembangan anak yang nantinya menjadi bekal di masa depannya sudah dimulai sejak mereka ada di kandungan ibunya. Orang tua atau keluarga adalah pondasi dari perkembangan awal seorang anak. Begitu pentingnya peran keluarga hingga dikatakan bahwa apapun keadaan seorang anak adalah cerminan dari pendidikan dan penanaman orang tua kepadanya. Dewasa ini, kecerdasan anak telah mendapatkan perhatian dengan porsi yang besar dari para orang tua. Kemajuan teknologi yang semakin pesat juga membawa perubahan yang signifikan dalam kaitannya dengan kecerdasan. Kecerdasan tidak lagi dipahami dengan seorang anak yang pandai dalam pelajaran matematika saja, atau seorang anak yang mempunyai nilai yang bagus di raportnya saja, 3

akan tetapi kecerdasan semakin diperluas pengertiannya yang meliputi tiga aspek, yaitu; aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Kecerdasan tidak lagi hanya dipahami sebagai kecerdasan IQ saja, secara umum ada dua kecerdasan lain yang telah dikenal para ahli, yaitu kecerdasan mengelola emosi (EQ) dan kecerdasan mengelola jiwa (SQ). Orang-orang yang cerdas dan kreatif adalah orang yang mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat, membekali diri dengan keterampilan yang dibutuhkan serta mampu menyesuaikan diri dengan baik dalam situasi yang berubah. Menjadi cerdas dan kreatif tidak datang begitu saja, tapi dibutuhkan pendidikan dan perangsangan sejak dini atau masa anak-anak. Bukan hal mudah memang untuk menciptakan keadaan anak yang cerdas dan berprestasi, tapi juga bukan mustahil melakukannya. Salah satu cara untuk membuat seorang anak tumbuh menjadi orang yang cerdas dan 4

kreatif adalah dengan membentuk sedini mungkin konsep diri anak. Di dalam buku ini selanjutnya akan disajikan secara rinci tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan konsep diri anak? Seberapa besar peranan konsep diri terhadap kecerdasan anak? Bagaimana konsep diri anak terbentuk? Bagaimana mengembangkan konsep diri positif pada anak? Dan lain sebagainya. Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut akan segera terjawab secara tuntas dalam bab-bab selanjutnya dan disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami, serta gampang diaplikasikan ke anak anda. Selamat membaca! 5