HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

Nasihatur Rosyadah* Arifal Aris** ABSTRAK

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

Ihda Mauliyah*, Nawang Indah PS** ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Vita Vatimatus Solikah*, Ratih Indah Kartikasari** Program Studi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BPS.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TT DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI TT DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BALUN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

ANALISA HUBUNGAN PENGARUH CARA MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PAYUDARA BENGKAK PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

STUDI TENTANG PRODUKTIF ASI DIKAITKAN DENGAN ANATOMI PAYUDARA DI POSYANDU DESA WADUNG PAKISAJI KABUPATEN MALANG

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN VULVA HYGIENE DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS DI BPS TMM DJAMINI DAMUN

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN MPASI DINI DI RW 1 KELURAHAN NGAGEL KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE-3 DI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

Kata Kunci : Pengetahuan,Kesehatan Reproduksi, Perilaku, Personal Hygiene

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

PENGARUH HEALTH EDUCATION

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 1-6 DI SD MOJOROTO II KOTA KEDIRI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

II. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Sugiarti dan Vera Talumepa

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU POST PARTUM. Mimatun Nasihah* Dina Mahaijiran** ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. dari usia neonatal dini terjadi pada hari pertama (Komalasari, 2007).

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENGELUARAN COLOSTRUM DI WILAYAH PUSKESMAS POLANHARJO KLATEN

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN Husniyatur Rohmah*, Faizatul Ummah**, Diah Eko Martini***.......ABSTRAK....... Pengetahuan akan mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian kolostrum, semakin baik tingkat pengetahuan ibu maka perilaku ibu akan semakin baik juga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan pengetahuan tentang Kolostrum dengan perilaku pemberian kolostrum. Desain penelitian yang dugunakan adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel yang diambil sebanyak 33 responden, pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling, waktu penelitian bulan Desember 2008. Data penelitian ini diambil dengan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan dan observasi untuk mengetahui perilaku pemberian kolostrum. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan meggunakan uji Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (75,8%) berpengetahuan Baik dan sebagian besar responden (78,7%) memberikan kolostrumnya. Setelah dilakukan uji statstik dengan meggunakan uji Fisher Exact diperoleh hasil ada hubungan pengetahuan dengan pemberian kolostrum dengan nilai signifikan p = 0,004 <0,05. Ada beberapa hal yang memepengaruhi pengetahuan dan perilaku seseorang terhadap pemberian kolostrum, antara lain karena faktor usia, informasi, pengalaman, pekerjaan, kesadaran dan sikap petugas kesehatan yang proaktif. Melihat hasil penelitian ini maka perlu dilakukan penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat untuk meningkatkan informasi pada masyarakat tentang kolostrum. Kata Kunci : Pengetahuan, pemberian kolostrum. PENDAHULUAN... Air susu ibu ( ASI ) merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena bayi baru lahir dalam kondisi lemah dan memerlukan zat yang dibutuhkan tubuh yaitu antibodi, antibodi sendiri dapat diperoleh melalui air susu ibu terutama kolostrum. Kolostrum terdiri dari cairan kental yang mudah dicerna usus bayi, dimana kandungan proteinnya sangat tinggi dan kadar lemaknya rendah, sangat kaya dengan zat anti bodi yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi (Iis Sinsin, 2008:105). Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature), zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi dari penyakit (Kartika, 2008 : 77). Kolostrum juga memiliki faktor pertumbuhan yang menolong perkembangan normal dan pematangan saluran pencernaan. Pematangan saluran pencernaan membantu bayi mencerna dan menyerap susu serta mencegah penyerapan protein yang tidak bisa dicerna oleh bayi (dr. Ramaiah S, 2005 : 25). Sehingga Air susu ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang baru dilahirkannya (Suradi R, 2003 : 100). Namun saat ini masih banyak ibu-ibu yang masih belum mengerti akan pentingnya kolostrum. Para ibu membuang kolostrum atau susu jolong yang keluar pertama karena masih dianggap kotoran ASI. Padahal kolostrum banyak mengandung gizi dan zat kekebalan bagi tubuh. Bayi baru lahir hanya akan disusui bila ASI telah berwarna putih (Suradi R, 2003 : 100). Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) b ayi yang mendapat ASI dalam satu jam pertama setelah dilahirkan pada tahun 1997 jumlahnya hanya 8% dan turun menjadi 3,7% pada tahun 2002. Dari data Bidan Desa Geger Turi Lamongan pada bulan Mei 2008 diperoleh data bahwa ibu post partum adalah SURYA 26

sebanyak 10 orang, 70 % diantaranya tidak memberikan kolostrum pada bayi yang baru dilahirkannya. Dari study pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Juni 2008 di BPS Desa Geger Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan didapatkan 20 ibu post partum dimana dari jumlah tersebut hanya 7 (35 %) ibu post partum yang memberikan kolostrum pada bayinya, dan 13 (65 %) lainnnya tidak memberikan kolostrumnya. Dari 13 ibu yang tidak memberikan kolostrum pada bayinya sebagian besar mereka belum mengerti tentang kolostrum. Masih banyaknya ibu-ibu post partum yang tidak memberikan kolostrum pada bayinya kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah tingkat pendidikan ibu yang rendah, pengalaman yang kurang, petugas titak berperan aktif, sosial budaya dan tradisi turun-temurun, beberapa faktor inilah yang mendukung timbulnya anggapan bahwa kolostrum adalah kotoran yang harus dibuang dan baru bisa diberikan setelah susu berwarna putih. Akibatnya, para ibu tidak memberikan kolostrum pada bayinya. Sehingga bayi akan rentan terhadap berbagai macam penyakit diantaranya adalah infeksi, diare, pneumoni, radang otak dan kanker yang selanjutnya akan mengakibatkan kematian pada bayi (Suradi R, 2003 : 100). Mengingat sangat pentingnya kolostrum, maka pengetahuan ibu post partum tentang kolostrum bagi bayi baru lahir sangat diperlukan. Dalam hal ini dibutuhkan peran bidan sebagai educator untuk memberikan pengetahuan dan pelaksanaan inisisasi menyusui dini dari program pemerintah kepada ibu post partum untuk bayi baru lahir dan merubah prilaku membuang kolostrum atau susu jolong. Sehingga bayi tidak akan mudah terserang penyakit infeksi (Suradi R, 2003 : 100) Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk meneliti hubungann tingkat pengetahuan ibu post partum tentang pentingnya kolostrum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Tujuan penelitian diatas untuk Mengetahui Hubungan pengetahuan ibu post partum tentang kolostrum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di BPS Kecamatan Turi Kab. Lamongan. METODE PENELITIAN.. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi analitik korelasi (hubungan antar dua variabel) dengan pendekatan cross sectional (Hubungan dan asosiasi) dimana setiap obyek penelitian hanya terobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan (Nursalam, 2003: 83). Populasinya adalah seluruh ibu post partum di BPS Kecamatan Turi Kab. Lamongan selama bulan Desember 2008 sebanyak 36. variabel independentnya adalah pengetahuan ibu post partum sedangkan variabel dependentnya adalah perilaku pemberian kolostrum. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Analisa penelitian menggunakan fisher exact HASIL.PENELITIAN 1. Data Umum 1). Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 33 orang. Distribusi responden menurut umur akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Tabel 1 Distribusi Responden berdasarkan Usia di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Bulan Desember Tahun 2009. Usia Frekuensi Presentase 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 26 4 3 78,8 12,1 9,1 Dari data diatas didapatkan sebagian besar responden adalah usia 21-25 tahun yaitu 26 orang (78,8%) dan sebagian kecil adalah usia 31-35 tahun sebanyak 3 orang (9,1%). SURYA 27

2). Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Bulan Desember Tahun 2008. Pendidikan Frekuensi Prosentase Tidak sekolah SD SMP SMA PT 4 9 11 8 1 12,1 27,3 33,3 24,2 3,0 Dari data diatas didapatkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan ibu post partum yang menjadi responden yaitu 11 orang (33,3%) berpendidikan SMP dan sebagian kecil yaitu sebanyak 1 orang (3%) berpendidikan PT. 3). Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Bulan Desember 2008. Pekerjaan Frekuensi Prosentase Petani PNS Swasta Wiraswasta Tidak Kerja 4 1 10 6 12 12,1 3,0 30,3 18,2 36,4 Dari data diatas didapatkan bahwa sebagian besar ibu post partum adalah tidak bekerja yaitu sebanyak12 orang (36,4%), dan sebagian kecil adalah bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 1 orang (3%). 2. Data Khusus 1). Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Kolostrum Tabel 4 Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Kolostrum di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Bulan Desember 2008. Pengetahuaan Frekuensi Prosentase Baik Kurang 25 8 75,8 34,2 Dari data diatas didapatkan hampir seluruhnya ibu post partum adalah berpengetahuan baik yaitu sebanyak 25 orang (75,8%), dan sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 orang (24,2%). 2). Perilaku Pemberian Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir. Tabel 5 Perilaku Pemberian Kolostrum di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Bulan Desember 2008. Perilaku Frekuensi Prosentase Memberikan Tidak memberikan 26 7 78,7 21,2 Dari data diatas didapatkan bahwa sebagian besar ibu memberikan kolostrum pada bayinya, yaitu sebanyak 26 orang (78,8%), dan sebagian kecil tidak memberikan kolostrum sebanyak 7 orang (21,2%). 3). Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Kolostrum dengan Pemberian Kolostrum Pada Bayi baru lahir. SURYA 28

Tabel 6 Tabulasi Silang antara Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Kolostrum dengan Perilaku Pemberian Kolostrum Pada BBL Di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Bulan Desember 2008. Pemberian Kolostrum Tidak memberikan Memberikan n % n % n % Baik Kurang 2 5 8,0 62,5 23 3 92 37,5 25 8 100 100 Total 7 21,2 26 78,8 33 100 Dari tabel 6 didapatkan mayoritas pengetahuan ibu tentang kolostrum baik dengan perilaku pemberian kolostrum yaitu 92 %, hampir sebagian besar pengetahuan ibu kurang tentang kolostrum dengan perilaku tidak memberikan kolostrum adalah 62,5 %. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Uji Chi Square karena tidak memenuhi syarat maka dilakukan uji dengan Fisher Exact dengan hasil p<0,05 dimana p = 0,004 maka H 1 Diterima yang berarti Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu dalam pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. PEMBAHASAN.. 1. Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Kolostrum Dari tabel 4 didapatkan data bahwa pengetahuan ibu tentang kolostrum yang baik sebanyak 25 orang (75,8%), yang kurang sebanyak 8 orang (24,2%). Adanya pengetahuan ibu yang baik kemungkinan disebabkan karena salah satu faktor yaitu faktor pertama adalah pendidikan informal seperti informasi, Menurut Wahid ( 2007), informasi dapat membantu mempercepat memperoleh pengetahuan yang baru. Oleh karena itu semakin banyak informasi yang diperoleh maka pengetahuannnya akan semakin baik. Oleh karena itu ibu post partum dapat berpartisipasi baik dalam memberikan kolostrum karena dengan pengetahuan yang baik akan mempermudah ibu dalam menerima informasi, ini dapat dilihat dari informasi yang diberikan oleh bidan pada ibu setelah bersalin. Namun dalam hal ini masih ada ibu post partum yang berpengetahuan kurang, hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan ibu masih rendah dan pengalaman ibu yang kurang. Sebagian ibu post partum yang berpendidikan SMP yaitu sebanyak 10 orang. Menurut Notoatmodjo (2003), bahwa pengetahuan mempengaruhi pendidikan yang artinya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin banyak pengetahuan yang didapat karena pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan dengan adanya seseorang yang berpendidikan tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenara pengetahuan. Menurut Wahid (2007) pengetahuan akan terbentuk dari pengalaman, semakin banyak pengalaman yang diperoleh seseorang maka akan mendorong seseorang untuk banyak mencari informasi. Dalam hal ini sebagian besar responden tidak pernah mendapatkan pengalaman tentang menyusui/kolostrum karena seebagian besar responden adalah ibu post-partum primi dan belum memiliki pengetahuan yang baik, karena mereka belum pernah menyusui. Hal ini wajar bila pengetahuan ibu kurang karena ibu belum pernah mendapat pengalaman. Faktor kedua yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia, menurut Wahid (2007) dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan dalam aspek fisik dan psikologis, sehingga dengan bertambahnya usia seseorang akan menjadi semakin tua sehingga akan sulit dalam menerima hal-hal yang baru karena semakin menurunnya daya ingatan. Dalam hal ini sebagian besar responden adalah berusia antara 21-25 tahun sebanyak 78,8% karena usia ini merupakan usia dewasa muda dan usia reproduktif dimana belum terjadi proses degenerasi dan daya ingat terhadap informasi yang diterima akan mudah diingat dan difahami, sehingga dapat terwujud dengan adanya pengetahuan yang baik. SURYA 29

2. Perilaku Pemberian Kolostrum Pada BBL Dari tabel 5 didapatkan bahwa sebagian besar perilaku ibu post partum adalah memberikan kolostrum pada bayinya yaitu sebanyak 26 orang (78,8%) dan yang tidak memberikan kolostrum pada bayinya adalah sebanyak 7 orang (21,2%). Dalam hal ini responden yang sudah memberikan kolostrum pada bayinya sebagian besar mereka berpengetahuan baik. Faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan. Menurut S Notoatmodjo (2003:17) terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada domain kognitif artinya seseorang harus tahu terlebih dahulu terhadap obyek tertentu dimana orang tersebut mulai mencoba melakukan sesuatu seperti memberikan kolostrum pada bayinya yang sesuai dengan apa yang dikehendakinya, seseorang akan berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap rangsangan yang sebenarnya. Dengan pengetahuan yang baik maka orang tersebut akan berperilaku baik pula hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian bahwa sebagian besar ibu yang berpengetahuan baikyang memberikan kolostrum yaitu sebanyak 92%. Faktor pendorong yang mempengaruhi perilaku adalah peran aktif petugas kesehatan. Menurut teori Green dalam buku pendidikan dan perilaku kesehatan bahwa sikap dan peran aktif petugas kesehatan merupakan faktor pendorong dalam pembentukan perilaku kesehatan. Sikap petugas kesehatan yang aktif dalam memberikan informasi pada masyarakat sangat mendorong masyarakat untuk berperilaku yang benar dalam kesehatan. Seperti halnya dalam penelitian ini sebagian besar ibu post partum memberikan kolostrum karena mereka pernah mendapat informasi dari petugas kesehatan pada saat setelah bersalin, yaitu mereka dianganjurkan oleh bidan untuk segera menyusui bayinya. 3. Hubungan antara pengetahuan ibu tentang Kolostrum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Dari tabel 6 didapatkan hasil bahwa ibu yang berpengetahuan kurang sebagian besar tidak memberikan kolostrum sebanyak 7 orang (62,5%), ibu yang berpengetahuan baik sebagian besar memberikan kolostrum sebanyak 23 orang (92,0%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi Square menunjukkan hasil tidak memenuhi syarat, maka peneliti melakukan uji dengan Fisher Exact dimana didapatkan nilai p = 0,004 < 0,05 maka H 1 Diterima dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu Post partum dengan perilaku pemberian kolostrum. Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang yang tidak memberikan kolostrum kemungkinan disebabkan karena salah satu dari ketiga faktor seperti faktor predisposisi dan pendorong yang tidak terpenuhi. Faktor predisposisi seperti kurangnya pengetahuan ibu post partum tentang kolostrum, sehingga ibu tidak memberikan kolostrum pada bayinya. Karena dari dalam individu sendiri belum terjadi proses perilaku yang sempurna, sehingga walaupun seseorang yang pendidikannya tinggi belum tentu berpartisipasi baik dalam memberikan kolostrum atau sebaliknya seseorang yang pendidikannya rendah justru berpartisipasi baik dalam memberikan kolostrum. Sedangkan faktor pendorong adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan yang baik, dalam hal ini pengetahuan ibu post partum tentang kolostrum kemungkinan dipengaruhi oleh peran aktif petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan tentang kolostrum, yaitu penyuluhan diberikan pada saat ibu setelah bersalin dianjurkan untuk segera menyusui bayinya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik sebagian besar berperilaku baik. Karena dalam berperilaku dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya orang yang berpengetahuan tidak baik sebagian besar berperilaku kurang. SURYA 30

Karena juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah dijelaskan diatas. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. KESIMPULAN 1) Sebagian besar ibu post partum di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan mempunyai pengetahuan baik tentang kolostrum. Dan sebagian kecil ibu mempunyai pengetahuan kurang tentang kolostrum. 2) Sebagian besar ibu yang berpengetahuan baik memberikan kolostrum pada bayinya. 3) Sebagian besar ibu yang berpengetahuan kurang belum memberikan kolostrum. 4) Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang kolostrum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di BPS Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. 2. SARAN 1) Bagi instansi yang terkait Diharapkan petugas kesehatan memberi pengetahuan tentang pentingya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Dan memberikan motivasi bagi ibu yang memiliki pengetahuan kurang juga berpartisipasi kurang dalam pemberian kolostrum. 2) Bagi peneliti yang lain Diharapkan bagi peneliti yang lain dapat melanjutkan penelitian dengan memperbanyak sampel dan memperluas penelitian tidak hanya pada penilaian kolostrum. Dalam hal ini peneliti merekomendasikan judul Hubungan peran keluarga dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. 3) Bagi masyarakat Diharapkan masyarakat bersedia ikut dalam penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan untuk menambah informasi tentang pentingnya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir....daftar PUSTAKA... Arikunto S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Aziz alimul H.(2007). Metode Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Batam : Bina Rupa Aksara. Iis Sinsin. (2008). Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT. Gramedia Kartika (2008). Sehat Setelah Melahirkan Panduan Pada Ibu Hamil dan Masa Nifas. Klaten : Kawan kita Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam, Pariani. (2002). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. (2003). Konsep Dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Ramaiah S, ( 2005). ASI dan Menyusui. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer Roesli Utami. 2000, Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta : Trubus Agriwidya Saifudin Abdul Bari. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP SURYA 31

Soeparto O, Putra ST, Haryanto (2000). Filsafat Ilmu Kedokteran. Surabaya : GRAMIK Soedjiningsih. (1997). ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC Suradi R, dkk. (2004). Manajemen Laktasi. Jakarta : Perinasia Wahid, dkk. (2006). Konsep Dasar Promosi Kesehatan. SURYA 32