BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN. medanseru.co

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 1 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 13 (Tiga Belas)

BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 75

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Materi Sosialisasi. Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) 2018

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / 5 TAHUN 2015

PEDOMAN UMUM RASKIN 2014

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / /2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN R E N D A H DI KABUPATEN BATANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 26 TAHUN No. 26, 2016 NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI SUKOHARJO TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 308 /KPTS/013/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RASKIN TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN (JUKNIS RASKIN) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 54 TAHUN 2014

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR : 16 TAHUN 2015 TANGGAL : 3 Maret BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN PROGRAM RASTA(BERAS UNTUK KELUARGA SEJAHTERA) DI DESA SUTORAGAN, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO

2016, No d. bahwa agar pelaksanaan subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah terlaksana dengan teratur, perlu menetapkan Pedoman Umum

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI MALUKU TENGGARA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEDOMAN UMUM BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASTRA TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7.A TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,

PEDOMAN UMUM SUBSIDI RASTRA

PELAKSANAAN DAN PENYALURAN PROGRAM RASKIN (EXISTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

BUPATI POLEWALI MANDAR

10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangganya. Program raskin tersebut merupakan salah satu program

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPALA DESA KABUARAN Jalan Wadaslintang Km 06 Desa Kabuaran Tlp

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Negara Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dan

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2013

PEDOMAN UMUM RASKIN 2014

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PENGATURAN TENTANG BERAS BERSUBSIDI. A. Pengertian dan Dasar Hukum Beras Bersubsidi

BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GAYO LUES. Nomor : 241 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

Bahan FGD Antisipasi Penerapan Kebijakan RASTRA Sistem Tunai Oleh : Dirjen Pemberdayaan Sosial

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Siaran Pers Nomor : 13/Humas Kesra /IV/2014. Jakarta, 21 April 2014

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

pelaksanaan dan pengawasan dengan mengedepankan peran serta masyarakat;

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 77 TAHUN 2011 TENTANG

EVALUASI DAN PERMASALAHAN PENDISTRIBUSIAN RASKIN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL BERAS SEJAHTERA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BUPATI BENGKAYANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR A I BPMPDPPKB/ TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 5.K TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOHOR: 5 TAHUN 2013

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA APEL BERSAMA DALAM RANGKA 17-AN TANGGAL 17 PEBRUARI 2014

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA APEL BERSAMA DALAM RANGKA 17 AN TANGGAL 17 PEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. itu sesuai dengan aturan pokok dantata cara yang telah ditetapkan.

G U B E R N U R J A M B I

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN DIREKTUR UTAMA PERUM BULOG NOMOR : 25 TAHUN 2003 NOMOR : PKK-12/07/2.003

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG BELANJA SUBSIDI KEPADA PERUSAHAAN UMUM BULOG DIVISI REGIONAL BALI

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kemiskinan merupakan penyakit sosial ekonomi terbesar yang

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Tantangan Meningkatkan Efektivitas Program Raskin Tantangan Meningkatkan Efektivitas Program Raskin

PENYEMPURNAAN PENYALURAN PROGRAM RASKIN MENGGUNAKAN KARTU

Transkripsi:

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN medanseru.co Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa kinerja penyaluran program beras bagi masyarakat berpendapatan rendah (Raskin) pada 2014 belum efektif. Hal ini diketahui setelah dilakukanya pemeriksaan kinerja program Raskin di tahun 2014 banyak menemukan masalah. Seperti data penerima manfaat Raskin yang tidak mutakhir/up to date, sehingga menimbulkan risiko tidak tepat sasaran, juga mekanisme pengujian kualitas beras yang belum jelas. Kepala Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK Yudi Ramdan Budiman mengatakan, pemeriksaan kinerja pengelolaan program Raskin dilakukan kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat yang terdiri dari beberapa kementerian. Antara lain yakni Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat yang sekarang sudah berganti nama menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bulog, dan instansi terkait lainnya. Banyak kendala ditemukan pada tim koordinasi Raskin. BPK menilai kinerja tim koordinasi masih tumpang tindih. Hal itu terjadi karena pembentukan tim belum disertai dengan penetapan tugas pokok dan fungsi setiap instansi. Sehingga terjadi ketidakjelasan tanggung jawab dan uraian tugas dalam pengelolaan program, kata Yudi Ramdan Budiman. Dari hasil temuan tersebut, BPK memberikan rekomendasi, supaya tim koordinasi menetapkan pembagian tugas dan mekanisme kerja yang jelas. Sehingga dapat berfungsi lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan program Raskin, ucap Yudi Ramdan Budiman. Pemeriksaan dilakukan di sepuluh provinsi diantaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan

Papua Barat. Terdapat 196 desa/kelurahan di 50 kabupaten/kota yang tidak melakukan pemutakhiran data, sehingga penerima program Raskin berisiko tidak tepat sasaran, ujar Yudi Ramdan Budiman. Data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) yang ditetapkan oleh TPN2K belum sesuai dengan kondisi riil penerima Raskin. Proses pemutakhiran data penerima manfaat yang tidak layak menerima bantuan Raskin melalui musyawarah desa/kelurahan, tidak seluruhnya dikirimkan ke TNP2K dan diproses lebih lanjut. Untuk mengisi kekosongan RTS-PM dari pagu yang tersedia, pada tahun 2015 TNP2K menetapkan data dalam Basis Data Terpadu (BDT) dengan status kesejahteraan yang lebih tinggi dari sasaran sebelumnya. Hal ini memberikan dampak bahwa data RTS-PM yang disahkan sebagai penerima Raskin tidak sesuai dengan kondisi riil di daerah, sehingga berpotensi tidak tepat sasaran. Data yang dipakai adalah data tahun 2011 dan proses validasinya masih belum jelas, selain itu masyarakat harus membayar Harga Tebus Raskin (HTR) sebesar Rp1.600 per kilogram atas bantuan beras yang diterima," kata Yudi Ramdan Budiman. HTR juga membebani RTS-PM dengan biaya lainnya, seperti biaya angkut dari titik distribusi ke titik bagi, maupun dari titik bagi ke RTS-PM. "Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selaku penanggung jawab program Raskin agar menetapkan pelaksanaan perekaman data dan menyempurnakan pedoman umum dan menyusun pedoman khusus dalam pelaksanaan program Raskin," ujar Yudi Ramdan Budiman, di Kantor BPK, Jakarta. Selain itu, kata Yudi Ramdan Budiman, BPK juga meminta agar Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menginstruksikan Tim Rakor Program Raskin dengan Perum Bulog untuk menetapkan dan menyepakati mekanisme pengujian beras Raskin pada saat penyaluran Raskin. Hal itu dikarenakan dalam pemeriksaannya, BPK menemukan pokok permasalahan seperti pemerintah yang belum menetapkan dengan jelas kualitas beras Raskin yang berhak diterima RTS-PM pada saat penyaluran. Dalam Inpres No. 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Beras/Gabah dan Penyaluran, standar kualitas beras ditetapkan oleh Perum Bulog pada saat pengadaan, sedangkan tim koordinasi Raskin tidak melakukan pemeriksaan kualitas beras pada saat penyaluran ke RTS-PM. Yudi Ramdan Budiman mengatakan, agar hal-hal tersebut tidak terulang kembali, pihaknya memberikan rekomendasi, seperti menetapkan pedoman atau ketentuan yang mengatur dengan jelas mengenai standar kualitas beras Raskin yang berhak diterima RTS-PM pada saat penyaluran, serta menyusun mekanisme pengujian kualitas dan kuantitas beras Raskin pada saat penyaluran dengan melibatkan pihak yang berkompeten, sehingga kualitas dan kuantitas beras Raskin yang diterima RTS-PM pada saat penyaluran dapat diukur dengan jelas. Seperti diketahui, dalam program subsidi Raskin ini dikelola oleh Tim Koordinator Raskin pusat, dalam

subsidi anggaran Raskin di tahun anggaran 2014, program tersebut hanya terealisasi Rp17,19 triliun dari anggaran yang mencapai Rp18,16 triliun atau tercapai di angka 94,65 persen Sumber berita: 1. bisnis.news.viva.co.id, Raskin Tak Tepat Sasaran Bpk Minta Puan Bertanggung Jawab, Rabu, 29 April 2015. 2. www.republika.co.id, Pembagian Raskin Tak Tepat Sasaran Ini Alasannya, Rabu, 29 April 2015. 3. medanseru.co, BPK Temukan Raskin tak Tepat Sasaran, Kamis, 30 April 2015. 4. www.tempo.co, BPK-Program-Raskin-2014-Tak-Tepat-Sasaran, Rabu, 29 April 2015. Catatan: Pedoman Umum Raskin 2014: Tujuan Program Raskin adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras. Sasaran Program Raskin Tahun 2014 adalah berkurangnya beban pengeluaran dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui penyaluran beras bersubsidi dengan alokasi sebanyak 15 kg/rts/bulan. Manfaat Program Raskin adalah sebagai berikut: 1. Stabilisasi harga beras di pasaran; 2. Pengendalian inflasi melalui intervensi Pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp1.600,-/kg dan menjaga stok pangan nasional; 3. Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan; 4. Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di Titik Distribusi), maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS; 5. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi; dan 6. Membantu pertumbuhan ekonomi daerah. Kebijakan Penetapan RTS-PM 1. RTS-PM yang berhak mendapatkan Raskin adalah Rumah Tangga yang terdapat dalam daftar nama dan alamat untuk program Raskin 2014, yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K, dan disahkan oleh Kemenko Kesra sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah sebanyak 15.530.897 RTS-PM, serta rumah tangga

hasil pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat (DPM) oleh musyawarah desa/kelurahan/pemerintah setingkat. 2. Rumah tangga penerima manfaat Program Raskin 2014 ditandai dengan kepemilikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Surat Keterangan Rumah Tangga Miskin (SKRTM) 2014 bagi rumah tangga pemutakhiran DPM Raskin tahun 2014. 3. Dalam rangka mengakomodasi adanya perubahan karakteristik RTS-PM setelah penetapan Pagu Raskin oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Gubernur, dan Bupati/Walikota, maka dimungkinkan untuk dilakukan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM melalui Musyawarah Desa (Mudes)/Musyawarah Kelurahan (Muskel) dan atau Musyawarah Kecamatan (Muscam). Sebagai hasil validasi dan pemutakhiran melalui Mudes/Muskel, maka RTS-PM pengganti memperoleh SKRTM 2014 yang berfungsi sebagai pengganti KPS. Penetapan Titik Distribusi (TD) TD ditetapkan di desa/kelurahan atau ditempat lain atas kesepakatan tertulis antara pemerintah kabupaten/kota dengan Perum Bulog setempat. Penetapan Titik Bagi (TB) TB ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara pemerintah desa/kelurahan (pelaksana Distribusi) dengan RTS-PM setempat. Pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat (DPM) Dalam rangka mengakomodasi adanya perubahan karakteristik RTS-PM di desa/ kelurahan/pemerintah setingkat dimungkin pelaksanaan Mudes/Muskel untuk memutakhiran Daftar Penerima Manfaat yaitu: 1. Mudes/Muskel melakukan pemutakhiran Daftar RTS-PM Raskin 2014 dengan menetapkan Rumah Tangga yang akan diganti dan menetapkan Rumah Tangga Pengganti. 2. RTS-PM Raskin yang Kepala Rumah Tangganya meninggal maka Rumah Tangga tersebut tetap memperoleh haknya. Raskin diberikan kepada Pasangan Kepala Rumah Tangga (PKRT) atau Anggota Rumah Tangga (ART) tanpa mengubah nama dalam DPM atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS). 3. Bagi RTS-PM Raskin Tunggal yang sudah meninggal pindah alamat ke luar desa/kelurahan/pemerintah setingkat atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima Raskin, maka digantikan oleh Rumah Tangga lainnya yang dinilai layak melalui proses Mudes/Muskel. 4. Rumah Tangga yang dinilai layak untuk menggantikan RTS-PM pada butir 3 (tiga) di atas adalah diprioritaskan kepada Rumah Tangga miskin yang memiliki anggota Rumah Tangga lebih besar terdiri dari balita dan anak usia sekolah kepala Rumah

Tangganya perempuan, kondisi fisik rumahnya tidak layak huni, berpendapat paling rendah dan tidak tetap. 5. Pelaksanaan Mudes/Muskel dapat dilaksanakan satu kali pada awal tahun sesuai dengan kebutuhan, terutama bagi wilayah yang belum melaksanakan Mudes/Muskel untuk pemutakhiran KPS pada tahun 2013. 6. Daftar akhir RTS-PM Raskin yang telah melalui pemutakhiran oleh Mudes/Muskel dituangkan ke dalam DPM-1. 7. Bagi RTS-PM Raskin tunggal yang sudah meninggal pindah alamat ke luar desa/ kelurahan/pemerintah setingkat atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima Raskin KPS yang telah diterimakan pada RTS-PM tersebut harus ditarik tidak berlaku serta dikembalikan ke Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan. 8. Bagi Rumah Tangga Pengganti hasil Mudes/Muskel diterbitkan SKRTM 2014 oleh Kepala Desa/Lurah. 9. Pelaksanaan Mudes/muskel harus dituangkan dalam Berita Acara Pemutakhiran data RTS-PM Raskin hasil Mudes/Muskel dimasukkan ke dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) 2014. 10. FRP 2014 dilaporkan secara berjenjang kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/ Kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan. 11. FRP beserta KPS yang ditarik dari Mudes/Muskel.