Mouth character and teeth structure variation on the Bagridae family found in Serayu River of Banyumas

dokumen-dokumen yang mirip
FAUNA IKAN SILURIFORMES DARI SUNGAI SERAYU, BANJARAN DAN TAJUM DI KABUPATEN BANYUMAS

Jurnal MIPA 36 (2): (2013) Jurnal MIPA.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Tabir merupakan sungai yang berada di Kecamatan Tabir Kabupaten

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SWAMP EELS (Synbranchus sp.) JENIS YANG BARU TERCATAT (NEW RECORD SPECIES) DI DANAU MATANO SULAWESI SELATAN *)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan karena lingkungan air tawar memiliki beberapa kondisi, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

II. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air menuju ke laut melalui sungai

PENGAMATAN FEKUNDITAS IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DARI WADUK KOTO PANJANG, PROVINSI RIAU

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

DESKRIPSI IKAN FAMILI MUGILIDAE DI LIMA MUARA SUNGAI DI SULAWESI UTARA

I. PENDAHULUAN. pendugaan stok ikan. Meskipun demikian pembatas utama dari karakter morfologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan adalah

Ichtyofauna in the Sok-sok Holbung, Aek Isa small river, Simarpinggan Village, Sipoholon District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province.

TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Oleh

Abstract Keywords : Osteochilus wandersii, Rokan Kiri River, morphometric, meristic, growth patterns

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN CYPRINIFORMES DI SUNGAI ROKAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

1b. Bibir bagian atas terpisah dari moncongnya oleh suatu lekukan yangjelas;pangkal bibir atas tertutup oleh lipatan kulit moncong 5

KAJIAN BIOLOGI IKAN TEMBAKANG (Helostoma temminckii) DI RAWA BAWANG JUYEUW KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT ABSTRAK

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016 IDENTIFIKASI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANTAI JERANJANG

I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ikan Belida (Chitala lopis) (Dokumentasi BRPPU Palembang, 2009)

INVENTARISASI SPESIES IKAN DI SUNGAI KOMERING KECAMATAN MADANG SUKU II KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR, SUMATERA SELATAN

KEANEKARAGAMAN IKAN SUNGAI LAHEI BERDASARKAN ALAT TANGKAP IKAN OLEH MASYARAKAT DESA LAHEI KABUPATEN BARITO UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI MORFOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN LALAWAK (Barbodes spp) DI SUNGAI CIKANDUNG DAN KOLAM BUDIDAYA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI LUBUK TANO KECAMATAN RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

STUDI KEKERABATAN IKAN FAMILIA CYPRINIDAE YANG TERTANGKAP DI SUNGAI SERAYU KABUPATEN BANYUMAS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan Baung menurut Kottelat dkk.,(1993) adalah sebagai. Nama Sinonim :Hemibagrus nemurus, Macrones nemurus

Jenis Jenis Ikan Arus Deras di Hulu Sungai Mentuka Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau

Studi Morfometrik dan Meristik Ikan Lemeduk (Barbodes schwanenfeldii) di Sungai Belumai Kabupaten Deli Serdang

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.25/MEN/2006 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN PATIN PASUPATI SEBAGAI VARIETAS BENIH UNGGUL

TAKSONOMI IKAN DI SUNGAI GONDANG DESA TANDING MARGA KECAMATAN SUNGAI ROTAN KABUPATEN MUARA ENIM. Dian mutiara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

IKAN HARUAN DI PERAIRAN RAWA KALIMANTAN SELATAN. Untung Bijaksana C / AIR

HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI WADER PARI (Rasbora lateristriata) DI SUNGAI NGRANCAH, KABUPATEN KULONPROGO

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

KOMPOSISI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN DI SUNGAI SERAYU BAGIAN HILIR, JAWA TENGAH

2.2. Morfologi Ikan Tambakan ( H. temminckii 2.3. Habitat dan Distribusi

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

Keragaman ikan di Danau Cala, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam merupakan salah satu komoditas ikan yang dikenal sebagai

genus Barbodes, sedangkan ikan lalawak sungai dan kolam termasuk ke dalam species Barbodes ballaroides. Susunan kromosom ikan lalawak jengkol berbeda

JENIS - JENIS IKAN SELAIS (Pisces: Siluridae) DI SUNGAI KUMU KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

4. METODA PENELITIAN. 4.1 Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni - Oktober 2008 yang dilaksanakan di su

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

3. METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 52/MEN/2004 T E N T A N G PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA JICA SEBAGAI VARIETAS BARU

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI BATANG BANGKO KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di dunia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perairan adalah suatu kumpulan massa air pada suatu wilayah tertentu, baik yang bersifat

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

DISTRIBUSI LONGITUDINAL DAN STRUKTUR POPULASI Rasbora spp. DI SUNGAI BANJARAN KABUPATEN BANYUMAS

INVENTARISASI JENIS-JENIS IKAN BUNTAL (FAMILI TETRAODONTIDAE) DI MUARA PERAIRAN BENGKALIS, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.66/MEN/2011 TENTANG

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN

Seleksi dan Potensi Budidaya Jenis-jenis Ikan Wader dari Genus Rasbora

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1) :22-26 (2016) ISSN :

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN BENIH SEBAR IKAN LELE MANDALIKA

TINJAUAN PUSTAKA. menimbulkan dampak yang merugikan bagi manusia sendiri (Mulyanto, 2007). bahan organik karena faktor terbawa arus (Widi, 2000).

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI BATANG TUPANGAN KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

Keanekaragaman ikan lais (kryptopterus spp) berdasarkan karakter morfologi di danau teluk kota jambi

BAB I PENDAHULUAN. Waduk yang sangat strategis di karsidenan Banyumas yang terdiri dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Octinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Osteochilus vittatus ( Valenciennes, 1842)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) kelas induk pokok (Parent Stock)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOSISTEMATIK HEWAN. Kelas Pisces (Ikan)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 26/MEN/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS IKAN LELE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Danau Bengaris terletak di Kelurahan Tanjung Pinang Kecamatan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

ANALISIS MORFOMETRIK KANTONG SEMAR (Nepenthes) DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT E-JURNAL

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

144 Karakter mulut dan variasi struktur gigi pada familia Bagridae yang tertangkap di Sungai Serayu Kabupaten Banyumas Mouth character and teeth structure variation on the Bagridae family found in Serayu River of Banyumas Dian Bhagawati 1*, Muh. Nadjmi Abulias 1, Adi Amuranto 1 1 Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jl. Dr. Suparno No.63 Karangwangkal Purwokerto.53122. Telp. 0281-638794/627161. * Email korespondensi: bhagawati_unsoed @yahoo.com Abstract. The objective of the present study was to evaluate mouth character and tooth structure variations of Bagridae. The sampling was conducted on February to July 2012 at Serayu River Banyumas, the sampling was done four times with two week intervals using casting nets and gill nets. A total of three species Bagridae, namely Mystus gulio, Mystus nigriceps and Hemibagrus nemurus were recorded during the study. The results showed that there were no variation on mouth and dental structure among species. Thus, theese characters could not be used to discriminate species among these species Keywords: Mouth character, tooth structure variations, Bagridae, River Serayu Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi variasi kerakter mulut dan struktur gigi ikan anggota familia Bagridae. Sampling dilakukan di Sungai Serayu Banyumas mulai bulan Februari sampai Juli 2012. Pengambilan sampel ikan dilakukan sebanyak empat kali dengan interval waktu dua minggu, menggunakan jala dan jaring. Selama penelitian telah berhasil ditangkap tiga spesies ikan anggota familia Bagridae, yaitu Mystus gulio, Mystus nigriceps dan Hemibagrus nemurus. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa, ketiga spesies ikan tersebut memiliki karakter morfologi mulut dan struktur gigi yang tidak berbeda, dengan demikian karakter-karakter tersebut tidak dapat digunakan sebagai ciri pembeda diantara ketiga spesies tersebut. Kata kunci: karakter mulut, variasi struktur gigi, Bagridae, Sungai Serayu Pendahuluan Keberadaan spesies ikan Bagridae yang terdapat di beberapa sungai di Kabupaten Banyumas semakin mengkhawatirkan, karena eksploitasi tanpa diimbangi dengan usaha budidaya. Oleh karena itu perlu upaya pelestarian plasma nutfah tersebut agar keberadaannya tetap lestari. Salah satu habitat ikan Bagridae yang terdapat di wilayah Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah adalah Sungai Serayu. Menurut laporan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas tahun 2010, dideskripsikan bahwa Sungai Serayu mengalir melalui lima wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap. Saat ini sungai Serayu dimanfaatkan untuk kegiatan industri, dan irigasi pertanian. Kondisi air Sungai Serayu pada saat sekarang mengalami penurunan baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Tingkat erosi Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu di Kabupaten Banjarnegara telah melebihi ambang batas yang diharapkan, akibatnya tingkat sedimentasi di Waduk Panglima Besar Soedirman (Mrica) sangat tinggi. Kegiatan industri, pertanian, limbah rumah tangga dan penambangan liar merupakan sumber utama cemaran di sepanjang sungai, sedangkan pemanfaatan kawasan untuk penanaman tanaman semusim telah menambah beban cemaran sungai berupa residu pupuk dan pestisida. Keberadaan senyawa senyawa tersebut turut mempengaruhi pola pencemaran di badan sungai. Gabungan pemasukan pencemar pencemar yang baru dan yang lama akan mempengaruhi fluktuasi kualitas air sungai sepanjang pengaliran. Efek yang bisa ditimbulkan oleh pencemaran ini adalah menurunnya kualitas sumberdaya alam, lahan kritis, gangguan kesehatan, penurunan potensi sumberdaya hayati, bencana tanah longsor, banjir, serta sedimentasi di bagian hilir. Kurniasih (2002) melaporkan bahwa kekayaan ikan di hulu sungai Serayu yang berada di wilayah Kabupaten Wonosobo meliputi 10 familia yang terdiri atas 20 spesies, yaitu familia Cyprinidae (8 spesies), Anguilidae (2 spesies), adalah Gobitidae, Bagridae, Chanidae, Synbrachidae, Clariidae, Poecilidae dan Chichilidae masing-masing satu species. Sementara itu, Murtiningsih (2009) mencatat 11 familia dan terdiri atas 17 spesies ikan di bagian hilir Sungai Serayu. Dimana empat spesies diantaranya termasuk dalam familia Cyprinidae (23,53%). Familia Bagridae, Ariidae dan Mugilidae masing-masing diperoleh 2 spesies (11,76%), sedangkan Elotrididae, Pangasiidae, Polynemidae, Scianidae, Sillaginidae, Siluridae dan Sparidae masing-masing diperoleh satu spesies (5,88%). Bagridae merupakan salah satu anggota ordo Siluriformes yang memiliki keragaman spesies cukup tinggi, namun pada beberapa spesies memperlihatkan karakter morfologi yang sulit dibedakan. Stiassny dan Meyer (1999), berpendapat bahwa perbedaan ekotipik diduga dapat memicu spesifikasi distribusi dan diferensiasi karakter morfologi antar populasi. Hal tersebut dapat terjadi melalui mekanisme isolasi antar populasi dan perbedaan tekanan faktor lingkungan terhadap

145 spesies sehingga populasi yang hidup pada ekotifik yang berbeda akan memperlihatkan variasi dan diferensiasi karakter yang berlainan. Diduga variasi dan diferensiasi tersebut merupakan awal dari rangkaian mekanisme perubahan menuju ke arah spesiasi. Mengingat adanya kelenturan fenotipik yang diakibatkan oleh adaptasi terhadap lingkungan, maka diperlukan karakter taksonomi alternatif yang dapat digunakan sebagai dasar pembeda anggota familia Bagridae hingga mencakup kategori-kategori di bawah spesies, dengan mudah dan tepat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi karakter morfologi familia Bagridae yang tertangkap di Sungai Serayu Kabupaten Banyumas, utama karakter mulut dan variasi struktur gigi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu landasan dalam melakukan identifikasi pada familia Bagridae yang memiliki kelenturan fenotipik cukup tinggi. Bahan dan Metode Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan dengan metode survei dan pengambilan sampel dilakukan secara acak di sepanjang aliran sungai Serayu yang melintas di Desa Sokawera Kecamatan Somagede sampai dengan yang melintas di Desa Cindaga Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak empat kali dengan interval waktu dua minggu. Tahapan kerja yang dilakukan yaitu: (1) pengumpulan sampel, (2) identifikasi, serta (3) karakterisasi mulut dan struktur gigi. Pengumpulan sampel ikan Sampel ikan ditangkap menggunakan jala tebar dan jaring dengan bantuan dari penangkap ikan setempat. Pemakaian alat tangkap disesuaikan dengan habitat dan peraturan setempat, mengingat efektivitas penangkapan antara lain tergantung dengan alat tangkap yang digunakan. Sampel ikan yang diperoleh dimasukkan ke dalam kantung plastik yang berisi alkohol 70% dan diberi label yang memuat keterangan tentang data lokasi. Untuk ikan yang berukuran besar, di samping direndam alkohol, juga dilakukan penyuntikan alkohol ke dalam tubuh pada bagian punggung dan dubur. Penanganan di laboratorium dan identifikasi Sampel ikan yang telah di awetkan di lapangan, sesampainya di laboratorium, dicuci menggunakan air mengalir, kemudian diawetkan dengan alkohol 70% yang baru. Identifikasi ikan dilakukan berdasarkan Kotellat et al. (1993) dan Saanin (1984) Karakterisasi morfologi mulut dan struktur gigi Karakterisasi morfologi mulut berpedoman pada Kotellat et al. (1993) dan pengamatan struktur gigi dilakukan sesuai cara kerja dari Lariman et al. (2001). Karakter morfologi mulut yang diamati meliputi: posisi mulut, posisi rahang atas dan bawah serta bentuk ujung mulut. Struktur gigi yang diamati meliputi susunan, bentuk, ukuran serta letak gigi pada rahang atas dan bawah. Untuk memudahkan pengamatan struktur gigi, maka dapat dilakukan pembuatan preparat dengan metode rebus berdasarkan petunjuk dari Lariman et al. (2001). Data karakter morfologi ikan dianalisis secara deskriptif. Hasil dan Pembahasan Diversitas dan habitat ikan Ikan anggota familai Bagridae yang tertangkap selama penelitian sebanyak 3 spesies, yaitu Mystus gulio, Mystus nigriceps dan Hemibagrus nemurus. Di samping familia Bagridae, ditemukan pula ikan dari familia Clariidae, Cichlidae dan Cyprinidae, bahkan selama pengambilan sampel, ikan Cyprinidae mendominasi hasil tangkapan. Beberapa penelitian terdahulu juga memberikan gambaran bahwa hasil tangkapan ikan Bagridae pada beberapa sungai relatif lebih rendah dibandingkan dengan Cyprinidae, baik dalam hal jumlah spesies maupun jumlah individunya. Akan tetapi, jumlah spesies ikan anggota familia Bagridae yang tertangkap di Sungai Serayu pada penelitian ini, relatif lebih banyak dibandingkan dengan hasil penelitian Kurniasih (2002) maupun Murtiningsih (2009). Jumlah ikan yang tertangkap sebanyak 21 individu, meliputim. nigriceps sebanyak16 individu (76,19%), H. nemurus sebanyak 3 individu (14,28%) dan M. gulio sebanyak 2 individu (9,52%) (Gambar 1.). Hasil ini mengilustrasikan bahwa sungai Serayu yang melintas di wilayah Kabupaten Banyumas, merupakan habitat yang sesuai bagi beberapa spesies anggota Bagridae dibandingkan di daerah hulu maupun hilir. Keadaan tersebut dapat dipahami mengingat kondisi fisik dan kimiawi perairan sungai Serayu Kabupaten Banyumas masih mendukung mampu kehidupan organisme yang ada di dalammya. Temperatur air sungai Serayu pada siang hari berkisar antara 28,5 29,5 C, sedangkan temperatur udara berkisar 30,9 33 C. Kisaran ph air 6-7, oksigen terlarut berkisar 2,9 3,2 ppmdan karbondioksida bebas berkisar 1-1,5 ppm. Pengukuran sifat fisik dan kimiawi tersebut dilakukan pada tiga titik pengambilan sampel yaitu di Desa Sokawera, Kaliori dan Desa Condong. Hasil pengukuran, menunjukkan bahwa kondisi perairan sungai Serayu mampu mendukung kehidupan ikan. Di samping itu, substrat dasar sungai Serayu yang berupa pasir dan batu kerikil juga merupakan habitat yang sesuai bagi Bagridae.

Jumlah individu (ekor) Karakterisasi dan deskripsi ikan Karakterisasi morfologi secara sepintas memang merupakan salah satu cara yang mudah untuk melakukan identifikasi pada ikan. Beberapa karakter yang sering digunakan yaitu morfometrik dan meristik, baik morfometrik standar maupun menggunakan teknik truss morphometrics. Namun demikian, ada kalanya penerapan metode morfometrik dan meristik tersebut belum mampu memberikan jawaban yang tepat terhadap tingginya tingkat variasi morfologi pada tataran kategori spesies maupun kategori di bawah spesies. Mengingat banyak terjadi diferensiasi karakter spesies akibat adaptasi terhadap lingkungannya. Menurut Turan, (1999), kelenturan fenotipik terkait dengan proses adaptasi terhadap perubahan lingkungan, yaitu perubahan fisiologi dan tingkah laku ikan yang mengarah pada perubahan morfologi, reproduksi dan ketahanan hidup. Untuk memperoleh jawaban terhadap adanya dugaan kelenturan fenotipik pada familia Bagridae maka telah dilakukan identifikasi, determinasi, dan deskripsi terhadap anggota Bagridae yang tertangkap di sungai Serayu Kabupaten Banyumas. Adapun hasil pengukuran morfometri baku terangkum pada Tabel 1. 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 I Periode pengambilan II sampel (per IIIdua minggu) IV M nigriceps H nemurus Gambar 1. Hasil tangkapan ikan Bagridae pada empat periode pengambilan sampel Tabel.1. Hasil pengukuran morfometri baku familia Bagridae Parameter M. nigriceps M. gulio H. nemurus a. Panjang total tubuh (cm) 15,8-19,1 15,0-15,5 18,8-27,8 b. Panjang standar (cm) 11,3-13,9 11,2-11,8 13,5-21,0 c. Panjang kepala (cm) 3,2-3,5 3,2-3,6 3,7-6,6 d. Tinggi tubuh (cm) 2,1-3,2 2,4-2,7 3,2-4,2 e. Lebar tubuh (cm) 1,7-2,0 2,2-2,3 1,9-4,1 f. Tinggi sirip punggung (cm) 2,6-3,0 2,2-2,4 2,7-4,5 g. Panjang sirip punggung (cm) 2,2-2,4 1,2-1,3 1,8-2,1 h. Panjang sirip dada (cm) 1,8-2,4 2,3-2,4 2,7-3,0 i. Panjang sirip perut (cm) 1,3-2,3 1,6-1,8 2,5-3,0 j. Panjang sirip dubur (cm) 1,9-3,3 2,0-2,1 2,1-3,2 k. Jumlah jari-jari sirip punggung D.I.7-D.I.7 D.I.7-D.I.7 D.I.7-D.I.7 l. Jumlah jari-jari sirip dubur A.10-A.11 A.12-A.13 A.9-A.11 Mystus nigriceps Ikan ini disebut dengan nama lokal ikan Senggaringan dan memiliki bentuk tubuh kombinasi dengan mulut berada pada posisi subterminal. M. nigriceps meliliki 4 pasang sungut, dengan panjang sungut hidung mencapai belakang mata, sedangkan panjang sungut rahang atas mencapai pangkal depan sirip punggung. Garis rusuk (linea lateralis) lurus memanjang mulai dari belakang tutup insang. Memiliki sirip lemak (adipose fin) yang ukurannya relatif besar, lebih panjang 146

dari sirip dubur serta bersambung dengan sirip punggung. Jari-jari terakhir pada sirip punggung dan sirip dubur bergerigi. Adapun bentuk sirip ekor bercagak. Mystus gulio Nama lokal M. gulio adalah ikan lundu, namun demikian di Kabupaten Banyumas nama tersebut kurang dikenal. Tubuh ikan lundu memiliki bentuk kombinasi dengan posisi mulut subterminal. Memiliki sungut 4 pasang, panjang sungut rahang atas mencapai dubur, dan sungut hidung mencapai belakang mata. Linea lateralis lurus, sirip lemak berukuran relatif kecil dan lebih pendek dari sirip dubur. Jari-jari terakhir pada sirip punggung bergerigi dan pada siirip dada bergerigi tajam. Badan berwarna coklat kehitaman, terdapat bintik-bintik kecil di atas kepala, sedangkan bentuk sirip ekor bercagak. Hemibagrus nemurus Ikan ini memiliki nama lokal ikan baung dan bentuk tubuhnya kombinasi dengan letak mulut subterminal. Ikan ini memiliki sungut 4 pasang, panjang sungut rahang atas mencapai belakang sirip perut, sedangkan panjang sungut hidung mencapai mata. Garis rusuk lurus, sirip lemak berukuran sama panjang dengan sirip dubur dan ujung sirip lemak berwarna hitam. Jari-jari terakhir pada sirip punggung dan sirip dada bergerigi dan pada bagian atas kepala kasar. Bentuk sirip ekor bercagak. Secara morfologis ketiga spesies anggota Bagridae yang tertangkap di sungai Serayu menunjukkan adanya perbedaan, utamanya pada ukuran sirip lemak, ukuran sirip dubur, letak sirip lemak serta perbandingan ukuran serta posisi antara sirip lemak dengan sirip dubur. Di samping itu, terdapat perbedaan pula pada ukuran panjang sungutnya. M. nigriceps memiliki ukuran sirip lemak paling panjang dibandingkan M. gulio maupun H. nemurus. Namun H. nemurus memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan kedua spesies lainnya. Bahkan menurut Kotellat et al (1993), H. nemurus atau ikan baung dewasa mampu mencapai panjang tubuh 57 cm. Selain dilakukan karakterisasi morfometrik baku, pada penelitian ini juga dilakukan evaluasi terhadap karakter mulut dan struktur gigi. Hasil pengamatan selengkapnya terangkum pada Tabel2. Secara umum karakterisasi morfologi mulut dan struktur gigi tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Sedikit perbedaan yang teramati yaitu terdapat pada ukuran bukaan mulut. H. nemurus yang memiliki ukuran tubuh relatif lebih besar dibandingkan dengan M. nigriceps maupun M. gulio, memiliki ukuran bukaan mulut yang lebih besar. Ukuran bukaan mulut berkorelasi positif dengan ukuran pakan yang dapat ditelan dan terkait dengan ukuran besarnya ikan. Menurut Ward-Campbell dan Beamish (2005), ukuran dimensi mulut menggambarkan ukuran terbesar dari makanan yang mampu ditelan ikan. Hasil pengamatan karakter morfologi mulut dan struktur gigi pada ketiga spesies anggota familia Bagridae yang tertangkap di sungai Serayu menunjukkan perbedaan dengan hasil penelitian yang diperoleh Lariman et al. (2001), Kotellat et al. (1993) maupun Mc.Donald (1978). Pada familia Percichthyidae terdapat empat macam tipe premaxilla yang dapat digunakan untuk membedakan anggotanya dalam tingkat kategori genus (MacDonald, 1978). Menurut Kotellat et al. (1993), struktur tempat melekatnya gigi pada anggota familia Pangasidae dan Ariidae menunjukkan adanya perbedaan sampai pada tingkat kategori spesies. Lariman et al. (2001), melaporkan bahwa susunan tulang tempat melekatnya gigi premaksila dan gigi palatin serta bentuk tulang premamaksila pada anggota familia Siluridae yang tertangkap di Sungai Mahakam Kalimantan Timur terdapat perbedaan. Tabel 2. Hasil pengamatan karakter mulut dan struktur gigi Parameter M. nigriceps M. gulio H. nemurus 1. Morfologi mulut a. Posisi mulut Subterminal Subterminal Subterminal b. Posisi rahang Rahang atas lebih panjang Rahang atas lebih panjang Rahang atas lebih panjang c. Bentuk ujung mulut Membulat Membulat Membulat d. Sifat ujung mulut Tidak dapat disembulkan Tidak dapat disembulkan Tidak dapat disembulkan e. Sucker pada mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2. Ukuran bukaan mulut a. Lebar mulut (cm) 1,3-1,5 1,4-1,7 1,9-2,1 b. Tinggi bukaan mulut (cm) 0,9-1,1 1,0-1,1 1,2-1,4 3. Struktur gigi a. Letak gigi Rahang atas dan bawah Rahang atas dan bawah Rahang atas dan bawah b. Tulang tempat melekat gigi Lebar dan tipis Lebar dan tipis Lebar dan tipis c. Susunan gigi Berderet 3 lapis Berderet 3 lapis Berderet 3 lapis d. Bentuk gigi Villiform Villiform Villiform e. Ukuran gigi Kecil, sama tinggi Kecil, sama tinggi Kecil, sama tinggi 147

Tidak adanya variasi morfologi mulut maupun struktur gigi pada ketiga spesies Bagridae yang ditemukan di sungai Serayu, memberikan pemahaman bahwa karakter tersebut tidak dapat digunakan sebagai ciri pembeda spesies pada ketiganya. Atau dengan kata lain antara M. nigriceps, M. gulio serta H. nemurus memiliki hubungan kekerabatan yang cukup dekat, karena memiliki banyak persamaan karakter morfologi, sehingga untuk membedakannya perlu menggunakan karakter taksonomi lainnya, misalnya karakter molekuler. Kesimpulan Familia Bagridae yang tertangkap di sungai Serayu Kabupaten Banyumas sebanyak tiga spesies yaitu M. nigriceps, M. gulio dan H. nemurus. Diantara ketiga spesies tersebut terdapat perbedaan karakter morfologi pada ukuran sirip lemak dan panjang sungut, namun karakter mulut dan struktur giginya tidak terdapat variasi. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada DIKTI yang telah mendanai penelitian ini melalui Hibah Penelitian Fundamental tahun 2012 serta LPPM UNSOED yang telah bekerjasama dengan baik dalam mendukung pelasanaan penelitian ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada tim penelaah yang telah memberikan masukan hingga tulisan ini menjadi lebih bermakna. Daftar Pustaka Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari dan S. Wirjoatmodjo. 1993. Fresh water fishes of Western Indonesia and Sulawesi. ikan air tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Editions Limited, Singapora. Kurniasih, E. 2002. Analisis struktur komunitas ikan pada sungai serayu di wilayah Kabupaten Wonosobo. Skripsi Fakultas Biologi, Universitas Jenederal Soedirman, Purwokerto. Lariman, Soesilo, N. Puniawati. 2001. Kajian langit-langit mulut sebagai karakter taksonomi dalam identifikasi ikan anggota Familia Siluridae di sungai Mahakam Kalimantan Timur. Teknosains, 14(2): 155-168.. MacDonald, CM. 1978. Morphological and biochemical systematics of Australia freshwater and estuarine percichthyid fish. Aus. J. Mar.Freshwater Res,. 29: 677-698. Murtiningsih, D.1999. Struktur komunitas ikan di bagian hilir sungai Serayu. Skripsi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Stiassny, M. L. J., A. Meyer. 1999. Cichlids of the Rift Lakes. Scientific American, 280: 64 69. Ward-Champbell BMS., Beamish F.W.H. 2005. Ontogennic changes in morphology and diet in the snakehead, Channa limbata, a predatory fish in Western Thailand. Environmental Biology of Fishes, 72: 251-257. 148