LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH IMBANGAN PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

Diasumsikan kg/h adalah dosis maksimum bulu ayam = 100%

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

Sumber : Nurman S.P. (

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema penelitian. Tahap 1 pengomposan. - Enceng gondok - Batang pisang - Jerami padi. - Em4 - Molase - Dedak

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay out penelitian. Keterangan :

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

LAMPIRAN Lampiran 1. Lay out Penelitian

Lampiran 1. Lay out penelitian. Keterangan: : Perlakuan ke-6, ulangan ke- 1, sampel ke-3 : Tanaman Cadangan (sesuai pengacakan perlakuan)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

LAMPIRAN. Lampiran 2. Layout Rancangan Acak Lengkap B2 C1 A2 B3

Lampiran 1. Perhitungan Analisis Tanah (KL), Kebutuhan tanah/polybag, Jumlah tanaman/h. a) Analisis Tanah (Kapasitas Lapang)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Denah Penelitian. Keterangan: A, B, C, D, E, F, G = Perlakuan penelitian 1, 2, 3 = Ulangan perlakuan

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

LAMPIRAN LAMPIRAN P2.U3 P4.U2 P5.U2 P2.U2 P1.U1 P4.U3 P5.U1 P1.U2 P3.U3 P1.U3 P4.U1 P3.U1 P3.U2 P2.U1 P5.3

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 163/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA HOT BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

Lampiran 1 : Prosedur Pembuatan Ekstraksi. Prosedur pembuatan ekstrak etanol cabai rawit :

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3)

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA HOT GEISHA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 500/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA SARI TANI 555 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 501//Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA JAWARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 363/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA FANTASTIC SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 364/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KRANTI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

Lampiran 1. Deskripsi Kubis Bunga Kultivar White Shot

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

LAMPIRAN- LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Penelitian

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA INDO HOT SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Universitas Sumatera Utara

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III.TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Ekstrak Cabai Rawit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

Transkripsi:

Lampiran 1. Layout Penelitian LAMPIRAN C3 B1 C1 D2 E1 A3 D1 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1 Keterangan: A. Pupuk N, P dan K (200 kg/ha Urea + 450 kg/ha ZA + 150 kg/ha SP-36 + 150 kg/ha KCl) B. 1,5 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci+ Pupuk N, P dan K (160 kg/ha Urea + 350 kg/ha ZA + 47,5 kg/ha SP-36 + 103,5 kg/ha KCl) C. 3 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci + Pupuk N, P dan (117,2 kg/ha Urea + 256 kg ZA + 55 kg/ha SP-36 + 57 kg/ha KCl) D. 4,5 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci + Pupuk N, P dan (74,5 kg/ha Urea + 163,3 kg/ha ZA + 157,5 kg/ha SP-36 + 10,5 kg/ha KCl) E. 6 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci. 62

63 Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan Pupuk Urea, ZA, SP-36 dan KCl Tanaman Cabai per tanaman Anjuran dosis tanaman cabai: 200 kg/ha Urea, 450 kg/ha ZA, 150 kg/ha SP- 36, 150 kg/ha KCl (Santika, 2002). Jarak tanam untuk tanaman cabai merah yaitu 60 cm x 50 cm, sehingga banyaknya jumlah tanaman dalam 1 hektar : Jumlah tanaman/hektar 1. Kebutuhan Pupuk Urea 200 kg/ha 2. Kebutuhan Pupuk ZA 450 kg/ha 3. Kebutuhan Pupuk SP-36 150 kg/ha 4. Kebutuhan Pupuk KCl 150 kg/ha

Lampiran 3. Perhitungan kandungan N, P dan K tanaman cabai per hektar Anjuran dosis tanaman cabai: 200 kg/ha Urea, 450 kg/ha ZA, 150 kg/ha SP-36, 150 kg/ha KCl (Santika,2002) 1. Urea (46% N) ZA (21% N) 2. SP-36 (36% P 2 O 5 ) 3. KCl (60% K 2 O) kg N/ha kg N/ha = (92+94,5)= 186,5 kg N/ha kg P 2 O 5 /ha kg K 2 O/ha Kandungan NPK dalam Pupuk Kandang Kelinci: 2,62% N, 2,46% P, 1,86% K (Sajimin dan Purwantari, 2005) N= 2,62% (maka dalam 7,1 ton/ha pupuk kandang kelinci sudah mencukupi kebutuhan N tanaman cabai) Ket: Hasil perhitungan N pupuk kandang kelinci dengan kandungan N pada Urea yang diberikan pada tanaman cabai merah menentukan berapa ton/ha pupuk kandang kelinci yang diberikan agar sesuai dengan kebutuhan N tanaman cabai

Lampiran 4. Perhitungan Dosis Pupuk Kandang Kelinci per tanaman Perlakuan A. 0 ton/ha pupuk kandang kelinci Perlakuan B. 1,5 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci Perlakuan C. 3 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci Perlakuan D. 4,5 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci Perlakuan E. 6 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci

Lampiran 5. Perhitungan Dosis Imbangan Pupuk N, P dan K berdasarkan Kandungan NPK Pupuk Kandang Kelinci pada berbagai Dosis Pupuk Kandang Kelinci Perlakuan A: 0 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci Perlakuan B: 1,5 ton Pupuk Kandang Kelinci 1) N Maka: Urea ZA= 2) P P= 54-36,9= 17,1 kg Maka: SP-36 = 1,42 gram/tanaman 3). K Maka: K = 90-27,9 = 62,1 kg KCl x 62,1= 103,5 kg Kcl

Perlakuan C: 3 ton Pupuk Kandang Kelinci 1) N N= 186,5-78,6= Maka: = 53,95 N ZA Urea = ZA 2) P P= 54-73,8= 19,8 kg Maka: SP-36 3) K K= 90-55,8= 34,2 kg Maka: Kcl

Perlakuan D: 4,5 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci 1) N N= 186,5-117,9 = 34,3 N Urea Maka: = 34,3 N ZA Urea ZA 2) P P= 54-110,7= 56,7 kg Maka: SP-36 3) K K= 90-83,7= 6,3 kg Maka: Kcl 6,3= 10,5 kg Kcl

Lampiran 6. Perhitungan kadar lengas tanah Kadar lengas tanah: Ket: a: Berat botol kosong+tutup b: Berat botol+tanah kering udara (sebelum dioven) a. Berat botol setelah oven Kadar lengas tanah: = = 0,136 = 13,61 %

Lampiran 7. Perhitungan berat tanah berdasarkan luas perakaran efektif dan kedalaman akar tanaman cabai Kedalaman akar efektif : 25-30 cm (Wagiman, 2011) Diameter : 12,5 π : 3,14 25/30= 27,5 cm 2/3 x 27,5 cm = 18,3 cm πr 2.t = 3,14 x (panjang luas perakaran efektif) x (kedalaman akar) πr 2.t = 3,14 x 12,5 2 x 18,3 = 9 kg/polibag

Lampiran 8. Perhitungan berat tanah setara kering mutlak Berat Tanah: = kg = 1,361 x 9 kg = 10,22 kg

Lampiran 9. Perhitungan kebutuhan pupuk 1/3 dari dosis yang dianjurkan A: Pupuk N, P dan K (200 kg/ha Urea+450 kg/ha ZA+ 150 kg/ha SP-36+150 kg/ha KCl) 1. 200 kg/ha Urea= 1/3 x 6 gram= 2 gram/tanaman 2. 450 kg/ha ZA= 1/3 x 13,5 gram= 4,5 gram/tanaman 3. 150 kg/ha SP-36= 1/3 x 4,5 gram=1,5 gram/tanaman 4. 150 kg/ha KCl= 1/3 x 4,5 gram= 1,5 gram/tanaman B: 1,5 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci+ NPK (160 kg Urea+350 kg ZA+47,5 kg SP-36+103,5 kg KCl) 1. 160 kg Urea=1/3 x 4,8 gram= 1,6 gram/tanaman 2. 350 kg ZA=1/3 x 10,5 gram= 3,5 gram/tanaman 3. 47,5 kg SP-36=1/3 x 1,42 gram= 0,47 gram/tanaman 4. 103,5 kg KCl=1/3 x 3,13 gram= 1,03 gram/tanaman C: 3 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci + NPK (117,2 kg Urea+256 kg ZA+55 kg SP- 36+57 kg KCl) 1. 117,2 kg Urea=1/3 x 3,51 gram= 1,17 gram/tanaman 2. 256kg ZA=1/3 x 7,68 gram= 2,56 gram/tanaman 3. 55 kg SP-36=1/3 x 1,65 gram= 0,55 gram/tanaman 4. 57 kg KCl= 1/3 x 1,72 gram= 0,57 gram/tanaman D: 4,5 ton/ha Pupuk Kandang Kelinci + NPK (74,5 kg Urea+163,3 kg ZA+157,5 kg SP-36+10,5 kg KCl) 1. 74,5 kg Urea=1/3 x 2,23 gram= 0,74 gram/tanaman 2. 163,3 kg ZA=1/3 x 4,89 gram= 1,63 gram/tanaman 3. 157,5 kg SP-36=1/3 x 4,72 gram= 1,57 gram/tanaman. 4. 10,5 kg KCl=1/3 x 0,31 gram= 0,10 gram/tanaman

Lampiran 10. Deskripsi varietas TM-999 Golongan : hibrida Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 110-140 cm Umur tanaman : mulai berbunga 65 HST mulai panen 90 HST Bentuk kanopi : bulat Warna batang : hijau Warna kelopak bunga : hijau Warna tangkai bunga : hijau Warna mahkota bunga : putih Warna kotak sari : ungu Jumlah kotak sari : 5-6 Warna kepala putik : putih Jumlah helai daun : 5-6 Bentuk buah : ramping, ujung buah runcing Kulit buah : agak mengkilat Tebal kulit buah : 1 mm Warna buah muda : hijau tua Warna buah tua : merah Ukuran buah : panjang 12,5 cm, diameter 0,8 cm Rasa buah : pedas Keterangan : untuk daerah dataran rendah

Lampiran 11. Hasil Sidik Ragam Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Bobot Segar Tanaman, Bobot Kering Tanaman a. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah Tengah F Hitung Prob > F Model 4 462,4225067 115,6056267 2,37 0,1225 ns Perlakuan 4 462,4225067 115,6056267 2,37 0,1225 ns Error 10 487,9849333 48,7984933 Total 14 950,40744 Ket: ns= non signifikan b. Sidik Ragam Jumlah Daun Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah Tengah F Hitung Prob > F Model 4 753,5216267 188,3804067 9,99 0,0016 s Perlakuan 4 753,5216267 188,3804067 9,99 0,0016 s Error 10 188,5390667 18,85390677 Total 14 942,060933 Ket: s= signifikan c. Sidik Ragam Bobot Segar Tanaman Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah Tengah F Hitung Prob > F Model 4 4916,615773 1229,153943 14,53 0,0004 s Perlakuan 4 4916,615773 1229,153943 14,53 0,0004 s Error 10 845,767067 84,5767067 Total 14 5762,38284 Ket: s= signifikan d. Sidik Ragam Bobot Kering Tanaman Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah Tengah F Hitung Prob > F Model 4 648,30056 162,07514 17,71 0,0002 s Perlakuan 4 648,30056 162,07514 17,71 0,0002 s Galat 10 91,5406 9,15406 Total 14 739,84116 Ket: s= signifikan

Lampiran 12. Hasil Sidik Ragam Jumlah Buah dan Bobot Buah e. Sidik Ragam Jumlah Buah Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah Tengah F Hitung Prob > F Model 4 2736,266533 684,066633 7,32 0,005 s Perlakuan 4 2736,266533 684,066633 7,32 0,005 s Galat 10 933,8896 93,38896 Total 14 3670,156133 Ket: s= signifikan f. Sidik Ragam Bobot Buah Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah t Tengah F Hitung Prob> F Model 4 7049,091493 1762,272873 11,09 0,0066 s Perlakuan 4 7049,091493 1762,272873 11,09 0,0066 s Galat 10 1588,556000 158,855600 Total 14 8637,647493 Ket: s= signifikan

Lampiran 13. Anova Regresi Model Summary Adjusted R R R 2 Square Std. Estimasi 0.894.800 0.745 12.546 The independent variable is DosisPO ANOVA Jumlah Df Tengah F Hitung Signifikan Regresi 6906.123 3 2302.041 14.626 0 Residu 1731.303 11 157.391 Total 8637.427 14 The independent variable is DosisPO Koefisien DosisPO DosisPO**2 DosisPO**3 (Constan) Koefisien Koefisien Tidak Standar Standar B Std. Erroe Beta -18.767 12.196-1.659 15.782 5.162 8.729-2.246.566-7.595 57.308 7.191 T -1.539 3.057-3.971 7.969 Signifikan.152.011.002.000

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian: Pengolahan Tanah, Hasil Kompos Kotoran Kelinci, Pemupukan Susulan, Penyemprotan Pestisida, Tanaman yang Terkena Penyakit dan Buah yang Terserang Hama a. Pengolahan tanah b. Hasil kompos kotoran kelinci c. Pemupukan susulan d. Penyemprotan pestisida e. Tanaman yang terkena penyakit f. Buah yang terserang hama

Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian: Tanaman 1 MST, Tanaman 3 MST, Panen Cabai Merah, Hail Panen Cabai Merah, Tanaman Cabai Perlakuan A, Tanaman Cabai Perlakuan B g.tanaman umur 1 MST h. Tanaman umur 3 MST a. Panen cabai merah j. Hasil panen cabai merah k. Tanaman cabai perlakuan A l. Tanaman cabai perlakuan B

Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian: Tanaman Cabai Perlakuan C, Tanaman Cabai Perlakuan D, Tanaman Cabai Perlakuan E m. Tanaman cabai perlakuan C n. Tanaman cabai perlakuan D o. Tanaman cabai perlakuan E