BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

dokumen-dokumen yang mirip
Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perasaan penuh tekanan yang muncul dalam diri ibu hamil trimester

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. Masalah tumbuh kembang merupkan masalah yang masih perlu

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir dengan melewati beberapa tahapan (Bahiyatun, 2008).

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC komprehensif yang

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. diwujudkan dalam paradigma sehat dan visi pembangunan kesehatan (Ratna

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

2015 GAMBARAN BENDUNGAN ASI BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH BANDUNG

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang perlu kita perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap perubahan fisiologis saat kehamilan merupakan hal yang lebih dibutuhkan oleh seorang ibu hamil. Paradigma ini perlu ditanamkan bagi masyarakat ataupun tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap proses terjadinya keluhan atau masalah pada ibu hamil sangatlah penting (Hidayati, 2009). Wanita yang hamil mengalami perubahan biologis, fisiologis, dan psikologis yang nyata (Kaplan & Sadock, 1998). Menurut Saifuddin (2002), kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Keluarga menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal. Fase terakhir pertumbuhan janin berlangsung pada periode tiga bulan terakhir (bulan ke-7 sampai bulan ke-9). Pada fase ini ibu hamil mulai merasa tertekan dan gelisah dikarenakan berat badan ibu hamil mulai bertambah drastis

2 antara 10,5 kg sampai 15 kg sehingga sering menyebabkan ibu hamil merasa lelah, tidak enak, sukar tidur, kaki dan tangan bengkak, serta napas pendek. Semua gejala itu dapat membuat ibu hamil merasa cemas, mudah tersinggung, dan lekas marah. Ibu hamil sering memikirkan kesehatannya dan keamanan janin, lebih cemas lagi menghadapi saat-saat bersalin yang sudah mendekat (Dagun, 2002). Usia kehamilan yang memasuki trimester III (27-42 minggu), tingkat kecemasan semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya proses kelahiran terutama bayi pertama, selain itu trimester ini merupakan masa resiko terjadinya kelahiran prematur sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil (Kalil dkk, 1995). Rasa cemas menghadapi proses persalinan menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami oleh ibu hamil terutama ibu hamil primigravida karena belum memiliki pengalaman dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan (Lestiningsih, 2006). Kehamilan pertama bagi seseorang wanita merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang bercampur baur, antara bahagia dan penuh harapan dengan kekhawatiran tentang apa yang akan dialaminya selama kehamilan (Kartono, 1995). Menurut Aprilia (2011), bagi wanita yang baru hamil pertama kali seringkali kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan selama hamil menghinggapi benak dan pikiran mereka. Kecemasan umumnya menghinggapi benak ibu hamil setelah usia kehamilan menginjak 32 minggu. Kecemasan yang mereka rasakan

3 umumnya berkisar mulai dari takut perdarahan, takut bayinya cacat, takut terjadi komplikasi kehamilan, takut merasa kesakitan saat melahirkan, takut tidak kuat mengejan, takut tidak bisa mengontrol diri saat persalinan, hingga takut vaginanya robek sehingga harus dilakukan penjahitan. Bahkan merekan merasa takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan kematian, hingga khawatir kelak tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik. Kondisi cemas inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otot-otot yang berada di jalan lahir ikut menjadi kaku, keras dan sulit mengembang sehingga menimbulkan lingkaran fear tension pain yang akan mengakibatkan proses persalinan tidak lancar (Louise cit., Syafutry, 2009). Kecemasan selama proses persalinan dapat juga menyebabkan komplikasi obsetri (Dayan cit., Syafutry, 2009). Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil mengakibatkan nyeri persalinan meningkat, persalinan lama, dan terjadi ketegangan pada saat menghadapipersalinan (Rahil, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Field (2008) menyatakan bahwa lebih dari 60 persen perempuan yang akan melahirkan mengalami kecemasan, sepuluh persen perempuan tenang dalam menghadapi proses persalinan dan lebih dari sepuluh persen wanita hamil mengalami depresi sehingga dapat mempengaruhi kondisi janin dalam kandungan dan menganggu proses tumbuh kembang anak selanjutnya. Kecemasan dan depresi pada ibu hamil secara biokimia

4 akanmempengaruhi aktivitas otak janin akibatnya bayi akan menunjukkan gejala depresi seperti gelisah, menolak minum ASI dan rewel. Menurut Syahri cit., Puspitosari (2008) peran suami sangat diharapkan ketika istri sedang hamil atau bersalin. Pemerintah juga sangat menaruh perhatian terhadap upaya peningkatan peran laki-laki, yaitu dengan memasyarakatkan program suami siaga (suami siap antar jaga). Suami harus tahu perkembangan kondisi istri, memberikan dorongan dan semangat serta lebih memberi perhatian. Suami mempunyai peran penting dalam masa kehamilan, persalinan dan perubahan persepsi menjadi ayah baru dengan hadirnya bayi dalam hidup mereka. Pengetahuan yang dimiliki oleh suami mengenai kehamilan akan sangat membantu istri dalam menghadapi ketidaktahuannya tentang kehamilan. Pengetahuan akan mampu mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Informasi-informasi yang diperoleh suami mempunyai andil dalam persepsi ibu hamil memandang perubahan-perubahan yang terjadi selama masa kehamilan. Pengetahuan yang memadai bias menjadi lebih sempurna bila diikuti dukungan sepenuhnya untuk istri (Susanti, 2002). Menurut Puspitosari (2008) dukungan suami yang diberikan untuk istri bisa berupa dukungan fisik (mendampingi istri saat kunjungan antenatal), dukungan emosional (memberikan perhatian dan kasih sayang ekstra saat istri hamil), dukungan informasional (memberikan tambahan informasi hal-hal penting dalam merawat kehamilan), dan dukungan sarana (memberikan sarana baik biaya maupun transportasi untuk melakukan ANC).

5 Menurut Dagun (2002), salah satu cara suami guna mengurangi rasa cemas pada istrinya yang sedang hamil pada trimester akhir adalah dengan memberikan dukungan emosional. Kondisi seorang suami selama istrinya hamil tidak hanya mengalami perubahan fisik seperti sakit punggung.pada masa ini kaum laki-laki cenderung memberi reaksi positif terhadap istrinya.ia memberi dorongan pada istrinya. Dukungan emosional suami terhadap istri dapat menyebabkan adanya ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri, sehingga istri akhirnya menjadi lebih mudah menyesuaikan diri dalam situasi kehamilan itu. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang sudah dilakukan, puskesmas Godean II mempunyai wilayah kerja pada 3 kelurahan, yaitu Sidoarum, Sidoluhur, dan Sidokarto. Dari hasil pengamatan puskesmas tersebut mempunyai jumlah kunjungan ibu hamil cukup banyak, yaitu didapatkan data jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan januari 2012 adalah sebanyak 115 kunjungan.di Puskesmas Godean II ini tidak ada program khusus berupa teknik penurunan untuk kecemasan bagi ibu-ibu hamil primigravida trimester III. Dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III di wilayah kerja puskesmas Godean 2 Sleman. B. Rumusan Masalah Ibu hamil primigravida adalah ibu yang hamil pertama kali yang belum memiliki pengalaman dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan,

6 sehingga biasanya pada trimester III biasanya mengalami kecemasan. Kecemasan ibu hamil ini lah yang bisa menyebabkan proses pada saat kelahiran dapat mempersulit keluarnya bayi, oleh karna itu ibu hamil sangat membutuhkan dukungan dari suami. Dukungan suami merupakan dukunga yang berarti bagi ibu hamil dalam menjalani kehamilan maupun kelahiran. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian: adakah hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III di wilayah kerja puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil pimigravida pada trimester III. 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya dukungan suami pada ibu hamil. b. Diketahuinya tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman peneliti mengenai hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III

7 2. Bagi institusi keperawatan Memberikan sumbangan teori dan melengkapi khasanah ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III 3. Bagi puskesmas Memberikan informasi tentang hubungan antara suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III 4. Bagi ibu hamil Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil primigravida khususnya tentang kecemasan pada trimester III 5. Bagi suami Diharapkan dapat meningkatkan dukungan dan partisipasi suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas II Godean, Sleman Yogyakarta pada bulan Mei sampai Juni 2012. F. Penelitian Terkait Sepengetahuan peneliti belum ada penelitian mengenai Hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III. Tapi ada penelitian yang berhubungan dengan penelitian penulis, antara lain: 1. Helmi (2010), telah meneliti tentang Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Lama Persalinan bagi Ibu Hamil di Puskesmas Mergangsan Kota Yogyakarta.

8 Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Hasil penelitiannya menunjukkan ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan lama persalinan dengan menggunakan nilai signifikansi p=0,001 (p<0,005). Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat penelitiannya, penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Godean 2 Sleman Yogyakarta, variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan suami dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III, sedangkan persamaannya adalah jenis penelitiannya menggunakan Cross Sectional. 2. Syafutry (2009), telah meneliti tentang Hubungan antara Tingkat Pengetahuan tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida dalam Menghadapi Proses Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 2, Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang proses persalinan dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dalam menghadapi proses persalinan dengan menggunakan hasil uji Spearman didapatkan p~value sebesar 0,054 dengan nilai r~0,296 yang mempunyai nilai signifikansi 0,05 p~value>0,05. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat penelitiannya, penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Godean 2 Sleman Yogyakarta, variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan suami dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III, sedangkan persamaannya adalah jenis penelitiannya menggunakan Cross Sectional.

9 3. Puspitosari (2008), telah meneliti tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Suami terhadap Kepatuhan Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. Jenis peneltian yang digunakan adalah metode penelitian analitik dengan rancangan Cross Sectional. Hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dan dukungan suami terhadap kepatuhan ibu hamil melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Wirobrajan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat penelitiannya, penelitian ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta, variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil primigravida pada trimester III, sedangkan persamaannya adalah jenis penelitiannya menggunakan Cross Sectional.