BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap orang memiliki tuntutan hidup yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang akan datang, dengan diketahuinya perkembangan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk

LABA DAN BUKAN PERATA LABA ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan bagi investor di pasar modal. Salah satu sumber informasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang membutuhkan dana dapat memenuhinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Assih dan Gudono, 2000:36). Laporan keuangan juga merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Efek Jakarta. Pasar modal merupakan suatu pasar yang didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

PENGARUH PERATAAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR DAN RESIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengukur kinerja manajemen adalah laba. Karena laba merupakan salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. karena baik buruknya kinerja perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I : PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, harus segera direspons pemerintah. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil kegiatan operasional yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dapat memberikan informasi kepada para. investor dan kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1(Financial

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. pemilik dapat mengukur kinerja manajemen karena laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Pentingnya informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of

BABI PENDAHULUAN. F okus utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang Jaba dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha pada mulanya merupakan perusahaan perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Informasi yang diperlukan tersebut diantaranya berupa laporan

: LOLLI ADRIANI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investor dapat melihat kinerja perusahaan. Informasi akuntansi berguna bagi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan tersebut (Wikipedia). Dalam laporan keuangan tersebut


BAB I PENDAHULUAN. bagi para pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berkualitas akan bermanfaat bagi pemakai sebagai

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan adalah suatu sarana yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang akuntansi, istilah manajemen laba tidak asing lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun eksternal investor, kreditur dan pemerintah (Olivia, 2007

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Laporan keuangan mengandung informasi informasi

BAB I PENDAHULUAN. (Brigham Gapensi, 1996 dalam Natalia, 2010). Laporan keuangan merupakan. dan laporan arus kas (standar akuntansi keuangan no. 1).

BAB I PENDAHULUAN. optimal semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN. cepat sehingga banyak perubahan yang dihadapi dunia usaha. Informasi yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk berinvestasi, para investor terlebih dahulu memperhitungkan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB I PENDAHULUAN. lihat dengan semakin bertambah jumlah saham yang diperdagangkan dan semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang masih digunakan sampai sekarang adalah laba yang

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), RETURN ON EQUITY (ROE), LEVERAGE OPERASI TERHADAP INDIKASI PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING)

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro ekonomi maupun makro ekonomi di Indonesia, sehingga perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba secara tegas disebutkan dalam Statement of Financial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan peminjam selaku pihak yang memerlukan atau membutuhkan dana.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dananya untuk kegiatan operasional dan meningkatkan usahanya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan untuk menampilkan performa terbaik dari perusahaan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap orang memiliki tuntutan hidup yang lebih tinggi baik dari segi keuangan maupun kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian besar orang telah mengenal investasi sebagai salah satu cara untuk memperoleh prospek masa depan yang lebih baik. Salah satu sarana untuk berinvestasi adalah di pasar modal. Menurut Hartono (2008) pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen. Menurut Angelina (2008) setelah pasar modal Indonesia resmi diaktifkan kembali oleh pemerintah pada tanggal 10 Agustus 1977 dengan emiten pertama dan satu-satunya yaitu segmen Cibinong, maka aktivitas di pasar modal mulai berkembang. Perkembangan pasar modal ini ditandai dengan jumlah perusahaan 1

BAB I Pendahuluan 2 yang listing di Bursa Efek Indonesia selalu menunjukkan peningkatan (Arifin dan Baridwan, 1997) dalam Pronayuda (2006), walau sempat mengalami penurunan akibat krisis moneter yang membuat perusahaan mengalami kebangkrutan. Perkembangan pasar modal ini menimbulkan ketatnya persaingan dalam dunia bisnis sehingga membuat para manajer menggunakan segala cara untuk memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan, karena baik buruknya kinerja manajer akan mempengaruhi nilai perusahaan dan minat investor untuk menanamkan investasi ke perusahaan terkait. Untuk memenuhi kebutuhan informasi para investor, maka setiap perusahaan wajib menerbitkan laporan keuangan yang berupa posisi keuangan, laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas yang telah di audit oleh auditor yang berkompeten dan independen. Informasi tersebut dapat digunakan oleh pemakai khususnya investor dalam menganalisis keputusan investasi ke perusahaan terkait. Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi yang penting untuk pengambilan keputusan investasi. Kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan digunakan oleh investor untuk melakukan penilaian sebelum mereka mengambil keputusan untuk membeli atau menjual instrumen investasi. Salah satu aspek dalam laporan keuangan yang menjadi penilaian investor dalam mengukur kinerja perusahaan adalah kemampuan emiten menghasilkan laba. Implikasinya adalah harga saham akan bereaksi terhadap informasi laba yang dipublikasikan melalui laporan keuangan. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang

BAB I Pendahuluan 3 representatif dalam jangka panjang dan menaksir risiko investasi atau meminjamkan dana (Kirschenheiter dan Melumad, 2002 dalam Mawarti, 2007). Pernyataan tersebut senada dengan definisi yang tertuang dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 (FASB, 1978) juga menyebutkan bahwa informasi laba pada umumnya merupakan faktor penting dalam menaksir kinerja atau pertanggung jawaban manajemen dan informasi laba tersebut membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas earnings power perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut Mawarti (2007) perusahaan manufaktur sebagai emiten terbesar mempunyai peluang yang besar dalam memberikan kesempatan bagi para pelaku pasar atau investor untuk berinvestasi. Hal ini menjadikan perusahaan manufaktur selalu mendapatkan perhatian dan sorotan para pelaku pasar. Harga saham disana mengalami perubahan yang cukup dinamis. Saham-sahamnya banyak yang aktif diperjual belikan dipasar sekunder. Pengumuman laba perusahaan juga merupakan informasi penting yang mencerminkan nilai perusahaan bagi pelaku pasar. Dari informasi yang diberikan perusahaan tersebut maka pelaku pasar akan melakukan prediksi dan menentukan keputusan investasi. Menurut Beattie et al. (1994) dalam Mursalim (2005) perhatian investor yang seringkali hanya mengacu pada laba pendapatan bersih suatu perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan tanpa mengetahui dan memahami prosedur yang telah digunakan untuk menghasilkan informasi mengenai laba tersebut. Hal ini dapat mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa tindakan yang disebut dengan manajemen atas laba (earnings management). Mengatur laba dalam kamus akuntansi dikenal istilah window dressing atau liptstic accounting untuk

BAB I Pendahuluan 4 menciptakan laporan keuangan menjadi lebih cantik. Ada istilah cooked book atau income smoothing untuk mengatur laba dengan menu yang diinginkan perusahaan. Menurut Fudenberg dan Tirole (1995) dalam Mursalim (2005) konsep income smoothing mengasumsikan bahwa investor adalah orang yang menolak risiko. Hal ini dapat dikatakan bahwa laba perusahaan yang tidak normal atau tidak stabil memungkinkan investor menganggap investasi yang akan dilakukan memiliki risiko sehingga dapat mempengaruhi motivasi investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Menurut Lambert (1984) dan Dye (1998) dalam Mursalim (2005) manajer juga orang yang menolak risiko karena manajer menghindari pinjaman dan pemberian pinjaman dipasar modal yang terdorong untuk melakukan income smoothing Income smoothing digunakan untuk mengurangi fluktuasi laba agar jumlah laba dalam suatu perioda tidak terlalu besar dibandingkan jumlah laba dari perioda sebelumnya, sehingga perusahaan terlihat memperoleh laba dengan tingkat yang stabil. Menurut Berryllian (2007) praktik income smoothing merupakan fenomena yang umum dan banyak dilakukan diberbagai negara. Praktik income smoothing ini jika dilakukan dengan sengaja dapat menyebabkan pengungkapan mengenai informasi laba yang tidak memadai atau menyesatkan. Hal ini dapat menyebabkan investor dan pemegang saham mungkin tidak dapat memperoleh informasi akurat dan memadai mengenai laba untuk mengevaluasi hasil dan risiko dari portofolio mereka. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa dengan adanya income smoothing dapat menimbulkan reaksi pasar (earnings response) pada saat pengumuman laba perusahaan, penelitian Assih dan Gudono (2000) menyatakan bahwa reaksi pasar

BAB I Pendahuluan 5 yang diukur dengan Cummulative Abnormal Return (CAR) antara perusahaan perata laba berbeda secara signifikan dengan perusahaan bukan perata laba. Menurut Mawarti (2007) income smoothing sangat berkaitan dengan kandungan informasi atas laba sehingga penelitian tentang kandungan informasi atas laba yang dilakukan oleh Beaver (1968) dalam Assih dan Gudono (2000) sangat mendukung. Penelitian tersebut menyatakan bahwa bila pengumuman laba tahunan mengandung informasi, variabilitas perubahan akan nampak lebih besar pada saat laba diumumkan daripada saat lain selama tahun yang bersangkutan karena terdapat perubahan dalam keseimbangan nilai harga saham selama perioda pengumuman. Pengumuman laba dikatakan mengandung informasi jika laba yang diumumkan berbeda dengan laba yang diprediksikan oleh investor. Pada kondisi demikian dipastikan pasar akan bereaksi yang tercermin dalam pergerakan harga saham pada perioda pengumuman tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Subekti (2005) mengenai asosiasi antara praktik perataan laba dan reaksi pasar modal di Indonesia yang menunjukkan bahwa reaksi pasar modal Indonesia tidak berbeda untuk perusahaan yang melakukan perata laba maupun yang tidak melakukan perata laba. Demikian juga, apabila kelompok perusahaan dibagi menjadi perata laba maupun yang tidak melakukan perata laba berdasarkan positive dan negative earnings surprise, reaksi pasar modalnya tidak berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Mawarti (2007) mengenai pengaruh income smoothing (perataan laba) terhadap earnings response (reaksi pasar) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menunjukkan bahwa tindakan perataan laba mempunyai pengaruh yang negatif terhadap reaksi pasar dan perataan

BAB I Pendahuluan 6 laba tidak berpengaruh secara signifikan terhadap reaksi pasar yang diukur menggunakan CAR pada perusahaan manufaktur di BEI perioda 2004 sampai 2006. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba dinilai negatif sehingga pasar tidak bereaksi pada saat pengumuman laba. Perbedaan dari hasil penelitian tersebut yang masih menimbulkan kontroversi mengenai ada atau tidaknya pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar sangat menarik perhatian untuk dilakukannya penelitian ulang mengenai pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar atas pengumuman informasi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian ini merupakan replikasi dari Mawarti (2007) yang meneliti pengaruh income smoothing (perataan laba) terhadap earnings response (reaksi pasar) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian Mawarti (2007) menggunakan CAR metoda mean adjusted model dari perioda pengamatan tanggal pengumuman laba sampai dengan 6 hari setelah pengumuman laba sebagai proksi reaksi pasar sedangkan penelitian ini menggunakan CAR metoda market adjusted model dari perioda 10 hari sebelum pengumuman laba sampai 10 hari setelah pengumuman laba sebagai proksi reaksi pasar. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH INCOME SMOOTHING TERHADAP REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I Pendahuluan 7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar atas pengumuman informasi laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji mengenai ada pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar atas pengumuman informasi laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi perusahaan yang diteliti Dapat memberikan informasi mengenai dampak dari perataan laba dan memberikan alternatif untuk meningkatkan kepercayaan investor dan menarik investor dalam hal berinvestasi. 2. Bagi pihak lain Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan untuk mengkaji topik yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar atas pengumuman informasi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB I Pendahuluan 8 3. Bagi penulis Penelitian ini berguna untuk menambah pemahaman lebih jauh mengenai pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar atas pengumuman informasi laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Bagi investor Membantu investor dalam menganalisis laporan keuangan dan membedakan perusahaan yang melakukan praktik income smoothing dengan yang tidak melakukan praktik income smoothing dalam hal pengambilan keputusan berinvestasi dan menanggapi pengumuman informasi laba perusahaan. 1.5 Kontribusi Penelitian Penelitian mengenai hubungan income smoothing dengan risiko pasar, kinerja saham telah banyak dilakukan. Namun penelitian yang lebih mendalam tentang pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar jarang dilakukan. Penulis mencoba meneliti praktik income smoothing ini terhadap reaksi pasar. Penelitian mengenai reaksi pasar ini masih menimbulkan berbagai kontroversi mengenai ada tidaknya pengaruh income smoothing terhadap reaksi pasar. Seperti halnya penelitian sebelumnya yang memberikan hasil mengenai pengaruh income smoothing terhadap return, risiko, penelitian ini pun memiliki maksud yang sama. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini mencoba meneliti income smoothing terhadap reaksi pasar dengan menggunakan proksi CAR metoda market adjusted model dan menggunakan perioda

BAB I Pendahuluan 9 pengamatan yang mencakup perioda pengamatan 10 hari sebelum tanggal pengumuman, perioda saat tanggal pengumuman sampai 10 hari setelah pengumuman yang menjadi keterbatasan penelitian sebelumnya. Penelitian ini memiliki objek yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Hal ini sekaligus juga merupakan kontribusi penelitian.