BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (TIK), dan lahirnya masyarakat berbasis ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Proses penguasaan suatu konsep di dalam upaya memperkaya informasi

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern semakin

Jurnal Pendidikan Dasar, 4 (1), Juni 2016

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi (high technology) perkembangan dan transformasi ilmu berjalan begitu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus-menerus, bahkan dewasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar karakter materi fisika merupakan konsep-konsep abstrak atau

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

I. PENDAHULUAN. secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Tecknology (ICT) dalam bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tantangan berat bangsa Indonesia adalah menyiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Miskwoski, 2005). (Marbach- Ad & Sokolove, 2000). interaksi dengan dunia sosial dan alam. Berdasarkan hasil observasi selama

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan perwujudan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

2015 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATA DIKLAT SISTEM KOMPUTER DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. sistem evaluasi, pengadaan buku dana alat-alat pelajaran, perbaikan sarana. belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

Implementasi Blended Learning Dr. Sentot Kusairi, M. Si. Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UM Pendahuluan Dewasa ini perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi

Sub Pokok Bahasan dan Rincian Materi

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Belajar memiliki tujuan

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan. pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus diselesaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang dituntut untuk dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi serta

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kehidupan ke arah yang lebih kompleks. Kemajuan teknologi juga membuat manusia secara sengaja atau tidak sengaja telah dan akan berinteraksi terhadap teknologi yang berkembang tersebut. Sebagai generasi modern kita pasti sudah sangat familiar dengan peralatan elektronik. Sebagai contoh kendaraan, peralatan rumah tangga, media entertaint, maupun media komunikasi. Alat - alat tersebut kini sudah semakin berkembang dan semakin canggih, hal tersebut tentu saja terjadi akibat adanya keinginan manusia untuk dapat terus mengembangkan perangkat - perangkat untuk memudahkan pekerjaannya, tidak bisa dipungkiri lagi kehadiran teknologi sangat berpengaruh dalam kelangsungan kehidupan kita, terutama dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Artinya, hampir seluruh kegiatan manusia di manapun adanya, selalu tersentuh oleh komunikasi dan teknologi yang semakin canggih. Masyarakat yang tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi akan tertinggal dari masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat cepat juga telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat dan menciptakan budaya baru bagi semua orang di dunia. Perubahan dan pertumbuhan tersebut menimbulkan kebutuhan, tuntutan dan inovasi baru

2 yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, sehingga perlu adanya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang. Begitu juga dengan dunia pendidikan tidak luput dari pengaruh perkembangan teknologi. Media elektronika sebagai akibat dari perkembangan teknologi, mendapat tempat dan perhatian yang cukup besar bagi para peserta didik dan besar pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan. Pengaruh yang paling utama dalam hal penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran terkait dengan dunia pendidikan pada saat ini adalah bergesernya paradigma pembelajaran dari teacher oriented menuju student oriented. Dimana dengan adanya kemajuan ilmu dan teknologi, peserta didik dapat mencari sendiri dan langsung mengalami proses belajar. Rusman (2011:93) mengungkapkan bahwa era kemajuan teknologi pada masa modern saat ini yaitu dengan ditemukannya komputer maka penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran harus dikembangkan dalam lembaga pendidikan untuk memenuhi tuntutan global pendidikan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas global". Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi juga mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi hanya terbatas pada media cetak, radio, dan televisi, tetapi juga menjadikan teknologi jaringan global, internet sebagai salah satu sumber informasi utama. Tenaga pendidik dapat memperoleh berbagai informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan pembelajaran seperti teks, foto, video, animasi dan simulasi. Teknologi internet yang semakin canggih ini juga memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mendapatkan tambahan

3 informasi pembelajaran yang diinginkan dalam rangka memenuhi tuntutan kompetensi dan juga pengayaan dalam pembelajaran yang sedang dipelajarinya. Penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pembelajaran diharapkan dapat mendorong timbulnya komunikasi, kreativitas dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Teknologi Informasi Komunikasi juga menjadikan pengetahuan atau materi pembelajaran yang disajikan baik berupa verbal dan visual dapat membuat daya ingat lebih lama. Selain itu peserta didik yang belajar dengan menggunakan Teknologi Informasi Komunikasi akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang mengembangkan sikap berfikir ilmiah dan kritis dari pemberian skill atau keterampilan yang memadai. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 pasal 48 dan 59 juga mengisyaratkan dikembangkannya sistem informasi pendidikan yang berbasis teknologi dan informasi. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan pada learning material atau materi pembelajaran. Ada dua jenis materi pembelajaran, yaitu materi ajar tertulis dan materi ajar yang dimedia-kan atau disebut materi ajar cetak dan materi ajar non cetak. Materi ajar non cetak merupakan materi ajar yang dikembangkan untuk memperkaya pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang dipelajari, dimana selain untuk mengisi kekurangan yang timbul akibat masalah budaya membaca juga dalam keterbatasan waktu serta untuk menjawab keragaman gaya belajar peserta didik. Dengan demikian pengembangan materi ajar non cetak harus dapat memanfaatkan semaksimal

4 mungkin kemampuan medianya. Dengan kata lain, pemilihan materi yang sesuai dengan media yang ditentukan merupakan langkah awal yang penting, disamping pemaparan yang mudah dicerna, dalam arti menggunakan bahasa yang sederhana, komunikatif dan jelas, mampu melibatkan proses berpikir peserta didik, serta memungkinkan peserta didik dapat mencapai tingkat penguasaan secara mandiri. Pendidikan yang mendapatkan sentuhan media teknologi informasi telah mencetuskan lahirnya gagasan tentang e-learning atau elektronic learning. Terdapat berbagai jenis e-learning misalnya Moodle, Blackboard, Sakai, Dokeas dll. Adapun e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik atau jaringan internet untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan (Rusman, 2009: 49). Selain itu e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. E-learning juga sebagai kegiatan belajar tidak langsung (asyinchronous) melalui perangkat elektronik komputer untuk memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Lebih lanjut Sujono (2009:15) menyatakan bahwa keuntungan yang paling penting dari pembelajaran dengan menggunakan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya dimana melalui e-learning materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Disamping itu materi dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dan dengan cepat dapat diperbaharui oleh tenaga pengajar. Program studi Komputerisasi Akuntansi merupakan program studi yang ada di beberapa kampus komputer di Indonesia. Program Studi ini

5 didirikan sebagai hasil perkembangan teknologi dan bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar lebih kompeten dalam teknologi komputer. Kompetensi keahlian yang dipelajari mahasiswa program keahlian ini adalah mengenai Paket Program Niaga dan aplikasinya dimana dasar ilmu yang dipelajarinya adalah mengenalkan software yang dipakai dalam penggunaan Sistem Operasi pada komputer, mempelajari penggunaan Microsoft Office secara keseluruhan, sehingga pemanfaatan teknologi informasi bukan hanya dapat meningkatkan dinamika proses pembelajaran tetapi juga dapat melatih mahasiswa untuk belajar bagaimana menginspirasi dirinya menjadi pembelajar sepanjang hayat. Proses belajar pada program keahlian ini terdiri dari teori dan praktek. Namun kenyataan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar tersebut masih banyak kegiatan perkuliahan yang menggunakan teori saja. Pada umumnya dosen masih menggunakan metode yang konvensional seperti ceramah dan diskusi yang bersifat teacher center atau berpusat pada pengajar dan praktek hanya sekedar latihan saja. Dalam pengintegrasian perangkat teknologi dan komunikasi, dosen pada umunya hanya mempergunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat untuk mencari informasi tambahan atau sebagai pelengkap dalam pembelajaran, sehingga dampak kemajuan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dirasakan masih kurang nyata dan mengakibatkan proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat Teknologi menjadi tidak bermakna dan tidak memberikan pengalaman yang bernilai tinggi. Beberapa penyebabnya antara lain adalah (1) adanya asumsi bahwa komputer sebagai perangkat keras hanya dapat

6 meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengindahkan upaya meningkatkan aspek afektif dan psikomotoriknya, (2) karena perangkat keras dianggap sesuatu yang berbeda, teknologi ini akan dengan cepat dikenalkan dan mendapat sambutan karena sesuatu yang baru, namun karena dosen kurang terampil memanfaatkan beberapa saat kemudian perangkat keras menjadi sesuatu yang biasa dan (3) dosen tidak memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan komputer dalam pembelajaran sehingga peranannya monoton dan kurang berkembang. Hal senada diungkapkan oleh Pratama (2014:45) bahwa beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah (1) sebagian besar konsep belajar yang terlaksana bersifat abstrak, (2) keterbatasan waktu yang tersedia untuk mengajarkan materi yang akan disampaikan dan (3) kurangnya pertisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pratama (2014:45) juga menemukan bahwa masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan model konkret bahan ajar dalam bentuk gambar, animasi atau video yang disampaikan oleh tenaga pengajar dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, dimana hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan internet sebagai alat komunikasi yang dapat memaksimalkan partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga keterbatasan kendala waktu dapat diatasi, serta menyediakan bahan ajar yang dapat dipelajari secara individu oleh peserta didik di luar kelas. Hasil berbagai penelitian juga telah menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media moodle mampu

7 meningkatkan minat dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran yang dipelajarinya (Wijaya, 2012:32). Cikal bakal berdirinya STMIK KAPUTAMA BINJAI yaitu melalui Pusat Pendidikan Pelatihan Informatika Komputer dan Kewirausahaan (P3IK). KAPUTAMA yang merupakan sebuah lembaga pendidikan, didirikan pada tanggal 21 Maret 2002 oleh Bapak Parlindungan Purba, SH, MM dan berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Teknologi Informasi Mutiara. STMIK KAPUTAMA BINJAI merupakan perguruan tinggi pertama dalam bidang informatika komputer di Kota Binjai. Penyelenggaraan pendidikan STMIK KAPUTAMA BINJAI berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 09/D/O/2003, tanggal 31 Januari 2003 untuk mengelola jenjang pendidikan Strata 1 (S1) dan Diploma 3 (D3) untuk 5 (lima) program studi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas pagi yang seluruhnya ada 2 kelas. Hasil wawancara dengan Ketua STMIK KAPUTAMA BINJAI, peneliti memperoleh informasi bahwa sangat dibutuhkan pembelajaran e-learning untuk mendukung dan meningkatkan kualitas peserta didik, namun belum ada dosen yang memiliki kemampuan untuk mengelolanya. Berdasarkan angket studi pendahuluan yang dilaksanakan ke dosen dan mahasiswa ditemukan bahwa dosen dan mahasiswa sangat menginginkan adanya model pembalajaran yang inovatif dan interaktif di kampus STMIK KAPUTAMA BINJAI. Kampus ini memiliki fasilitas yang mendukung untuk itu yaitu Ruangan Laboratorium untuk melaksanakan praktikum, Ruang Pusat Komputer (Puskom) dan Akses Internet yang lancar,

8 baik di setiap Laboratorium Komputer dan Akses Wifi yang memadai yang dapat diakses oleh setiap mahasiswa dan dosen. Melihat data hasil belajar peserta didik selama ini ditemukan juga bahwa proses pembelajaran Paket Program Niaga yang selama ini dihasilkan belum menunjukkan adanya hasil maksimal karena masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70 (tujuh puluh). Ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 nilai mahasiswa selama 2 tahun terakhir berikut ini : Tabel 1.1 : Daftar Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap Mata Kuliah Paket Program Niaga T.A 2013/2014 Kehadiran Tugas/Quiz UTS UAS Rata Rata Huruf 1 1 100 70 75 70 74,5 B 2 2 93 70 70 60 68,3 C 3 3 100 70 70 75 75 B 4 4 100 70 75 75 76,5 B 5 5 100 70 70 75 75 B 6 6 93 70 70 75 74,3 B 7 7 100 70 70 75 75 B 8 8 100 70 70 75 75 B 9 9 100 70 65 60 67,5 C 10 10 100 75 75 83 80,7 A 11 11 100 75 75 85 81,5 A 12 12 100 70 75 75 76,5 B 13 13 86 70 75 75 75,1 B 14 14 93 70 75 75 75,8 B 15 15 100 70 70 75 75 B 16 16 93 70 70 75 74,3 B 17 17 79 70 70 65 68,9 C 18 18 70 70 70 0 42 E 19 19 100 70 75 75 76,5 B 20 20 100 70 70 75 75 B 21 21 100 70 70 75 75 B 22 22 100 70 75 83 79,7 B 23 23 100 70 75 75 76,5 B 24 24 100 70 75 75 76,5 B 25 25 93 70 70 75 74,3 B (Sumber : Tata Usaha STMIK KAPUTAMA BINJAI)

9 Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 25 orang mahasiswa mempunyai rata - rata nilai A hanya 20 % sedangkan untuk nilai B sekitar 64 %, dimana selebihnya masih belum mencapai nilai ketuntasan. Tabel 1.2 : Daftar Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap Mata Kuliah Paket Program Niaga T.A 2014/2015 Kehadiran Tugas/Quiz UTS UAS Rata Rata Huruf 1 1 50 0 0 0 5 E 2 2 79 70 70 0 42,9 E 3 3 100 75 65 75 74,5 B 4 4 64 60 65 0 37,9 E 5 5 71 70 60 68 66,3 C 6 6 100 70 70 73 74,2 B 7 7 93 70 70 65 70,3 B 8 8 86 70 70 68 70,8 B 9 9 93 70 65 68 70 B 10 10 100 70 70 65 71 B 11 11 93 75 60 70 70,3 B 12 12 86 70 60 50 60,6 C 13 13 100 70 65 70 71,5 B 14 14 64 0 60 0 24,4 E 15 15 29 0 0 0 2,9 E 16 16 100 75 70 70 74 B 17 17 100 70 70 73 74,2 B 18 18 79 70 70 0 42,9 E 19 19 86 70 70 60 67,6 C 20 20 79 70 60 65 65,9 C 21 21 100 70 65 73 72,7 B 22 22 93 70 70 55 66,3 C 23 23 86 75 75 70 74,1 B 24 24 71 70 70 50 62,1 C 25 25 79 70 0 68 49,1 E (Sumber : Tata Usaha STMIK KAPUTAMA BINJAI) Dari Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 25 orang mahasiswa mempunyai rata - rata nilai B sekitar 48 %, rata rata nilai C sekitar 24 % dimana selebihnya masih belum mencapai nilai ketuntasan dan tidak ada mahasiswa yang mendapat nilai A.

10 Rendahnya rata - rata perolehan nilai mahasiswa tersebut kemungkinan disebabkan rendahnya penguasaan materi oleh mahasiswa. Disamping itu kegiatan pembelajaran Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI masih berjalan konvensional, dimana masih didominasi kegiatan ceramah dan penampilan slide power point yang berpusat kepada dosen saja. Dari penelitian awal yang dilakukan, peneliti juga menemukan bahwa dosen lebih cenderung hanya mempergunakan satu teknik penyampaian dan hanya berupa latihan di lab. Tabel 1.3 Hasil Pre Test Mahasiswa pada Mata Kuliah Paket Program Niaga Data Hasil Belajar Mata Kuliah Paket Program Niaga No Eksperimen Kontrol 1 20 20 2 20 20 3 20 20 4 20 25 5 25 25 6 25 25 7 25 25 8 25 25 9 25 30 10 25 30 11 30 30 12 30 35 13 30 35 14 30 35 15 35 40 16 35 40 17 35 40 18 35 40 19 40 45 20 40 45 21 40 45 22 40 45 23 45 45 24 45 50 25 50 50

11 Berdasarkan karakteristik mata kuliah ini, kesulitan - kesulitan dan rendahnya hasil belajar mahasiswa dalam belajar Paket Program Niaga dan metode pembelajaran dosen yang masih konvensional serta peluang integrasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran maka diperlukan sebuah inovasi pembelajaran Paket Program Niaga yang berorientasi kepada mahasiswa dan memfasilitasi kebutuhan belajar yang menantang, aktif, menyenangkan dan berhubungan dengan kehidupan sehari hari serta mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi masa depan yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan persaingan global, salah satunya adalah dengan cara mengintegrasikan proses pembelajaran Paket Program Niaga dengan Teknologi Informasi Komunikasi yang lebih dikenal dengan istilah pembelajaran interaktif berbasis e-learning. Salah satu aplikasi dari pembelajaran e-learning adalah dengan menggunakan suatu perangkat lunak (software) yang membantu perencanaan, perancangan, menganalisis, mengimplementasikan, mengelola pembelajaran dan memberikan akses kepada mahasiswa terhadap materi kapanpun dan di manapun mahasiswa berada yang dikenal dengan istilah LMS (Learning Manajemen System). Solusi utama yang diberikan oleh LMS adalah menggantikan program pengajaran yang konvensional dengan pembelajaran yang lebih interaktif dan memberikan penilaian yang sistematis serta meningkatkan kompetensi belajar suatu individu atau kelompok. LMS berfokus pada pengaturan pelajaran, pengaturan proses pembelajaran dan pengaturan kinerja dari semua LMS Moodle. Moodle merupakan Singkatan dari (Modular Object Oriented Dynamic Learning

12 Enviroment). Dimana dalam penelitian ini software moodle ini akan dikombinasikan dengan software hot potatoes dalam pembuatan kuis online. Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti perlu mencoba untuk mengembangkan model pembelajaran yang baru yang lebih interaktif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning. Dimana MOIDEL merupakan singkatan dari Motivasi, Orientasi, Instruksi, Diskusi, Evaluasi dan Lanjut. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka untuk memperjelas arah kegiatan penelitian dan pengembangan yang akan dilaksanakan, maka diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : (1) Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih bersifat konvensional (2) Praktikum yang dilaksanakan di kelas hanya berupa latihan dari dosen saja (3) Pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis e-learning belum ada dikembangkan (4) Belum adanya pengembangkan materi yang sesuai dengan karakteristik mata kuliah Paket Program Niaga (5) Hasil belajar mata kuliah Paket Program Niaga mahasiswa masih berada di bawah batas minimal (6) Ujian remedial dan ujian susulan kadang tidak berjalan efektif karena keterbatasan waktu di Ruang Laboratorium (7) Dosen pengampu belum begitu mahir dalam penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis e-learning (8) Tidak semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Paket Program Niaga mempunyai laptop pribadi untuk mendukung adanya pembelajaran interaktif berbasis e-learning ini (9) Mahasiswa

13 yang masih sangat awam dalam penggunaan fasilitas internet dalam proses pembelajaran (10) Mahasiswa memiliki karakteristik yang bermacam - macam, dimana ada yang mudah memahami materi dengan membaca, mendengar, melihat animasi dan mempraktekkan. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi dan latar belakang masalah di atas, maka batasan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut : (1) Pengembangan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning di STMIK KAPUTAMA BINJAI (2) Pengembangan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning yang efektif pada pembelajaran Paket Program Niaga (3) Model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa STMIK KAPUTAMA BINJAI (4) Fasilitas sarana media komputer yang ada untuk memfasilitasi model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI (5) Penelitian yang dilaksanakan hanya sampai uji kelayakan dan keefektifan pada produk yang dikembangkan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah produk pengembangan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga ini layak digunakan mahasiswa di STMIK KAPUTAMA BINJAI?

14 2. Apakah produk pengembangan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning pada mata kuliah Paket Program Niaga efektif digunakan mahasiswa untuk meningkatkan hasil belajar di STMIK KAPUTAMA BINJAI? E. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kelayakan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning yang dikembangkan pada mata kuliah Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI. 2. Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran interaktif MOIDEL berbasis e-learning dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Paket Program Niaga di STMIK KAPUTAMA BINJAI. F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dan pengembangan ini adalah : 1. Secara teoretis, penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap landasan konsep, prinsip dan prosedur pengembangan model pembelajaran interaktif berbasis e-learning. 2. Manfaat penelitian bagi kampus, dosen dan mahasiswa adalah : a. Bagi kampus, memberikan kontribusi dengan adanya produk baru yang dihasilkan berupa model pembelajaran interaktif berbasis e-learning

15 b. Bagi dosen, berguna untuk membantu memecahkan masalah belajar mengajar dengan model pembelajaran e-learning untuk meningkatkan pemanfaatan sumber belajar dan media pembelajaran yang ada. c. Bagi mahasiswa, dengan model pembelajaran yang baru berguna untuk membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja.