Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

dokumen-dokumen yang mirip
Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

ANTENA TELEKOMUNIKASI

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

PENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA

ANTENA YAGI. Oleh : Sunarto YBØUSJ

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Beamwidth, Gain dan Pola Radiasi terhadap Performansi Antena Penerima

Jenis-jenis Antena pada Wireless

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PENGETAHUAN DASAR RADIO KOMUNIKASI ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE JAKARTA Diterbitkan oleh :

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat

PERANCANGAN ANTENA YAGI UDA 11 ELEMEN PADA FREKUENSI MHz (TVONE) MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

CARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3.

MAKALAH KONSEP TEKNOLOGI. Teknologi Antena TV

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI 2,1 GHz UNTUK MEMPERKUAT PENERIMAAN SINYAL 3G

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

BAB II TINJAUAN TEORITIS

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

BAB II DASAR TEORI. Antena radio pertama dibuat oleh Heinrich Hertz yang tujuannya untuk

BAB II LANDASAN TEORI

Makalah Peserta Pemakalah

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB II TEORI DASAR. antena. Selanjutnya akan dijelaskan pula mengenai pengenalan wireless LAN.

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO

BAB II TEORI DASAR ANTENA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Antena merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan dalam sistem

BAB II TEORI DASAR ANTENA an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton University dan

BAB IX SISTEM TELEMETRI

Dasar- dasar Penyiaran

PERBANDINGAN MATCHING IMPEDANSI ANTENA DIPOLE SEDERHANA 152 MHz DENGAN ANTENA DIPOLE GAMMA MATCH 152 MHz

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

Radio dan Medan Elektromagnetik

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB III. PERANCANGAN ANTENNA YAGI 2,4 GHz

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

BAB II DASAR TEORI. Gelombang didefinisikan sebagai getaran atau gangguan yang merambat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sheet1. Prosedur & konvensi standard untuk memanggil, menjawab dan berbicara. Memulai dan memutuskan hubungan / kontak. Teknik Pertukaran callsign.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

PERANCANGAN ANTENNA STAR BOLIC SOLUSI MENERIMA SIGNAL WIFI JARAK JAUH

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN STRUKTUR DAN HASIL GAIN ANTENA YAGI-UDA DALAM APLIKASI-APLIKASI KONTEMPORER PADA FREKUENSI TINGGI. Ade Putu Dilarse 1 Yusuf Darmawan 2

Gambar 2.1. Diagram blog dasar dari RF energy harvesting.

Pokok Bahasan 1. Pendahuluan

Dasar- dasar Penyiaran

Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Radio pemancar khusus untuk broadcasting merupakan sarana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosedur & konvensi standard untuk memanggil, menjawab dan berbicara. Memulai dan memutuskan hubungan / kontak. Teknik Pertukaran callsign.

BAB IV DATA DAN ANALISA SERTA APLIKASI ANTENA. OMNIDIRECTIONAL 2,4 GHz

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Pertemuan 6 PROPAGASI GELOMBANG RADIO. DAHLAN ABDULLAH

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

VARIAN ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

BAB I PENDAHULUAN. Penyesuaian impedansi (matching impedance) adalah suatu upaya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Varian Antena Dipole dan Monopole

BAB III LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

ANTENA DIPOLE DAN MONOPOLE

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 7 Jalur Gelombang Mikro

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

BAB II TEORI DASAR. yang tidak dapat terpisahkan. Sejak dikemukakan teori elektromagnetik oleh

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

GROUND PENETRATING RADAR (GPR)

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

Tugas Akhir SIMULASI PERANCANGAN ANTENA YAGI UNTUK APLIKASI WLAN. Oleh : FIRMANTO NIM :

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

TUGAS 3 PEMROGRAMAN NIRKABEL. Membuat Antena Kaleng Untuk Access Point

Transmisi Signal Wireless. Pertemuan IV

BAB 2 SISTEM KOMUNIKASI DATA

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN EVOLUTION DATA ONLY (EVDO) Awal 1800-an secara terpisah Joseph Henry, profesor dari Pinceton University,

DESIGN ANTENA YAGI UDA UNTUK FREKUENSI 759,25 MHz UNTUK APLIKASI PADA METRO TV MENGGUNAKAN SOFTWARE NEC-Win Pro V e

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

REKAYASA FASILITAS UJI POLA RADIASI ANTENA PENGARAH DENGAN SISTEM KOMPUTERISASI BERBASIS ATMEGA-8

DESAIN DAN PEMBUATAN ANTENA LOG - PERIODIC DIPOLE ARRAY PADA RENTANG FREKUENSI MHz DENGAN GAIN 9 dbi

PROPAGASI GELOMBANG RADIO (GELOMBANG ELEKTROMANETIK, GEM)

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

Perancangan Dan Implementasi Antena Yagi 2.4 GHz Pada Aplikasi WIFI (Wireless Fidelity)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR: 96/DIRJEN/2008 TENTANG

Sistem Telekomunikasi

LAPORAN FISIKA LABORATORIUM INSTRUMENTASI ELEKTRONIKA

Dasar- dasar Penyiaran

IMPLEMENTASI ANTENA HORN SEKTORAL BIDANG-H UNTUK LINK LOS WIRELESS-LAN 2,4 GHz

Transkripsi:

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA DAHLAN ABDULLAH dahlan.unimal@gmail.com http://www.dahlan.web.id

PENDAHULUAN Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan nama Antena. Antena berasal dari bahasa latin Antena yang berarti tiang kapal layar. Dalam pengertian sederhana kata latin ini berarti juga penyentuh atau peraba sehingga kalau dihubungkan dengan teknik komunikasi berarti bahwa antena mempunyai tugas menyelusuri jejak gelombang elektromagnetik, hal ini jika antena berfungsi sebagai penerima. Sedangkan jika sebagai pemancar maka tugas antena tersebut adalah menghasilkan sinyal gelombang elektromagnetik.

Sinyal gelombang radiasi elektromagnetik yang berasal dari antena terdiri dari dua komponen yaitu medan listrik dan medan magnetik. antena pemancar dibagi menjadi dua klasifikasi dasar yaitu: Antena Hertz (halfwave) dan Antena Marconi (quarter-wave). Antena hertz biasanya dipasang sepanjang dengan ground dan diposisikan untuk memancarkan gelombang vertikal ataupun horisontal. Antena marconi dioperasikan dengan sebuah akhir yang ditanahkan dan disambung secara tegak lurus menuju tanah atau permukaan yang berfungsi sebagai ground.

Komunikasi menggunakan antena

Sifat antena yang ideal antara lain: 1. Menerima secara efisien sinyal-sinyal yang diinginkan tanpa memindah band. 2. Secara normal mempunyai sifat omnidirectional, baik untuk gelombang panjang maupun pendek. Antena directional dibutuhkan untuk gelombang VHF/UHF maupun gelombang mikro. 3. Mempunyai perubahan resistensi dan reaktansi yang kecil terhadap perubahan frekuensi sinyal. 4. Efek pemudaran (fading) seminimal mungkin, baik untuk gelombang panjang, medium maupun gelombang pendek. 5. Efek interferensi dari instalasi listrik dalam rumah sekecil mungkin. 6. Harus tahan karat atau kerusakan terhadap cuaca dan juga mudah pemasangannya 7. Antena harus murah dan baik dipandang.

SIMBOL ANTENA Berdasarkan fungsinya antena dibedakan dalam 2 macam yaitu : antena pemancar dan antena penerima. Sifat antena ada dua yaitu omnidirectional dan directional. Semua antena secara umum baik bentuk dan ukurannya mempunyai empat karakteristik dasar yaitu reciprocity, directivity, gain, dan polarization.

Reciprocity Reciprocity merupakan sebuah kemampuan untuk menggunakan antena yang sama pada kedua antena, baik antena pemancar maupun penerimaan. Karakteristik listrik pada sebuah antena yang terpasang akan sama secara umum apakah menggunakan antena sebagai pemancar maupun sebagai penerima.

Antena reciprocity antena pemancar

Antena reciprocity pada penerima

Directivity Directivity dari sebuah antena atau deretan antena diukur pada kemampuan yang dimiliki antena untuk memusatkan energi dalam satu atau lebih ke arah khusus. Antena dapat juga ditentukan pengarahanya tergantung dari pola radiasinya. Dalam sebuah array propagasi akan diberikan jumlah energi, gelombang radiasi akan dibawa ketempat dalam suatu arah. Elemen dalam array dapat diatur sehingga akan mengakibatkan perubahan pola atau distribusi energi lebih yang memungkinkan ke semua arah. Suatu hal yang tidak sesuai juga memungkinkan. Elemen dapat diatur sehingga radiasi energi dapat dipusatkan dalam satu arah.

Gain (Penguatan Antena) Pancaran gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke segala arah mata angin, sifat pancaran semacam inilah yang dinamakan omnidirectional. Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang pancaran ke samping sinyalnya kecil, pancaran semacam ini disebut bidirectional.

Pola Radiasi Antena Pola 1 adalah pola pancaran antena dipole (antena 1), apabila ada antena lain (antena 2) yang mempunyai pola radiasi seperti pada pola 2, maka titik A akan menerima sinyal lebih kuat dari pada pancaran antena 1, dapat dikatakan bahwa antena 2 mempunyai penguatan (Gain). Gain dinyatakan dengan db, sebagai pembanding untuk menentukan besarnya gain adalah dipole.

Polarisasi Gelombang elektromagnetik yang melaju di udara atau di angkasa luar terdiri atas komponen gaya listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain. Gelombang radio yang memancar dapat dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya listriknya.

Polarisasi Horisontal dan vertikal Pada transmisi RADAR sinyal diterima yang secara kenyataan adalah gelombang yang dipantulkan dari obyek, Sinyal polarisasi berbeda tergantung dengan tipe obyek, tanpa pengaturan posisi dari antena penerima supaya lebih baik untuk pengiriman sinyal.

Radiasi Energi Gelombang Elektromagnetik Berbagai macam faktor yang mempengaruhi antena dalam memancarkan energi gelombang elektromagnetik. Jika sebuah gelombang bolak-balik dipasang pada ujung A dari kawat antena AB, selanjutnya pada ujung B akan bebas, keberadaan rangkaian dan gelombang selanjutnya tidak bisa bergerak.

Antena dan sumber RF

Antena Dipole Dan Monopole Salah satu bagian penting dari suatu pemancar radio adalah antena, ia adalah sebatang logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan memancarkannya sebagai gelombang radio. Antena tersebut berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver

Antena Dipole dan Monopole

Konfigurasi Antena Dipole

Melipat Ujung Antena

Beban Antena Beban antena akan menggunakan sebuah sistem antena untuk dipancarkan pada beberapa frekuensi yang berbeda. Setelah itu, antena harus selalu dalam beresonansi. Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang bergetar, hal ini terjadi dikarenakan suatu benda bergetar pada frekwensi yang sama dengan frekwensi benda yang terpengaruhi.

Pemancar Anisotropic

Pengaruh Tanah Ground memberikan pengaruh losses untuk beberapa frekuensi. Seperti losses dapat segera direduksi jika antena disambungkan dengan baik dengan ground, yang telah disediakan di alam sekitarnya. Ini merupakan tujuan dari ground screen dan Counterpoise.

Antena Ground screen

Antena Ground screen dan counterpoise

Antena Triaktic Pandangan sisi atas

Antena Triaktic Pandangan sisi samping

Goliath Antena

Antena Pan Polar

Antena High Frequency Sistem antena radio High Frequency (HF) digunakan untuk mendukung beberapa banyak perbedaan dari rangkaian yang berbeda termasuk shipto-shore, point-to-point, dan ground-toair.

Antena Yagi Antena pengarah dalam tulisan ini adalah antena Yagi. Antena ini ditemukan oleh Dr. H. Yagi dari Tokyo Univesity pada tahun 1926. Antena Yagi yang paling sederhana adalah antena 2 elemen yang terdiri atas satu radiator atau driven elemen dan satu elemen parasitik sebagai director dengan spacing sekitar 0.1 lamda Power gain dapat mencapai sekitar 5 db dengn front to back ratio sebesar 7 sampai 15 db. Gain akan menjadi sedikit lebih rendah apabila parasitik elemen tersebut dipasang sebagai reflektor.

Antena Yagi Dua Elemen Kawat (80 Mater)

Antena Yagi 3 Element

Antena Very High Frequency (VHF)

Selesai.. TERIMA KASIH.