BAB IV PENUTUP. Namun demikian, konstruksi pemikiran hukum post positivisme dalam

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL ILMIAH EKSISTENSI PERADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM MEMBERIKAN KEADILAN ADMINISTRATIF TERHADAP PENCARI KEADILAN

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiardja, 1990, Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Yogyakarta, Kanisius.

DAFTAR PUSTAKA. , 2002, Reformasi Birokrasi Publik Di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

B A B V P E N U T U P

Jurnal Ilmiah. Peraturan Perundang-undangan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial (zoon politicon) perlu menjadikan sejarah sebagai cerminan untuk

DAFTAR PUSTAKA. Badan Pembinaan Hukum Nasional, Penelitian Aspek-Aspek Hukum Tentang. Ketentuan AMDAL Dalam Pembangunan Industri, Departemen

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan masalah pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA. Adisapoetra, Prins-R. Kosim, 1976, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, Pradnya Paramita, Jakarta.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Peralihan hak atas tanah Kalakeran di Minahasa dapat dikatakan sah,

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali & Wiwie Heryani, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Cetakan ke 1,

DAFTAR PUSTAKA. A. Gunawan Setiarja, Dialektika Hukum Dan Moral Dalam Pembangunan Masyarakat Indonesia, Penerbit Kanisus, Yogyakarta, 2001.

BAB V PENUTUP. kualitatif penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar.

BAB V PENUTUP. terhadap permasalahan dalam penelitian ini. 1. Peraturan Daerah Perpajakan dan Retribusi Daerah di Kabupaten Supiori

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD Yogyakarta: FH UII Press, 2005.

DAFTAR PUSTAKA. - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta:

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka didapatkan

Daftar Pustaka. Ade Saptomo, 2010, Hukum dan Kearifan Lokal Revitalisasi Hukum Adat Nusantara, PT. Grasindo, Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum (rechtsstaat), yang berarti Indonesia

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2013,Metode Penelitian Hukum, Cetakan Keempat, Sinar Grafika, Jakarta

BAB V PENUTUP. Dari pembahasan bab-bab di atas dapat disimpulkan bahwa: hukum Republik Indonesia. Kata Merdeka disini berarti terbebas dari

PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Secara yuridis status keuangan Negara yang diinvestasikan dalam

DAFTAR PUSTAKA. Admasasmita Romli, Sistem Peradilan Pidana Kontemporer. Jakarta: Kencana

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan. bahwa :

104 Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) Ibrahim, Johnny, Hukum Persaingan Usaha,

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Rozali Hukum Kepegawaian. Jakarta: CV Rajawali. Albrow, Martin Birokrasi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan analisis tentang pencalonan Kepala Daerah dan Wakil

DAFTAR PUSTAKA. Arbisanit. Partai, Pemilu dan Demokrasi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997).

DAFTAR PUSTAKA. Abdussalam dan DPM Sitompul, 2007, Sistem Peradilan Pidana, Restu Agung,

DAFTAR PUSTAKA. Ash-shofa, Burhan, 2004, Metode Penelitian Hukum, cetakan keempat, PT Rineka Cipta, Jakarta.

BAB III PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan rangkaian pembahasan dan analisis, maka dapat ditarik. simpulan :

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra

PENJUALAN HARTA BERSAMA BERUPA HAK ATAS TANAH DALAM PERKAWINAN CAMPURAN TANPA PERJANJIAN KAWIN

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis. 1. Kepastian Hukum Penyelenggaraan Jamsostek bagi TK LHK belum

DAFTAR PUSTAKA , 2010, Majelis Pengawas Notaris Sebagai Pejabat Tata Usaha Negara, PT. Refika Aditama, Bandung.

dikeluarkan oleh masyarakat sekitar perkebunan. 1. Perlu adanya ketegasan dalam peraturan perundang-undangan, bahwa

penjual minuman keras yang lolos dari hukum.

DAFTAR PUSTAKA. Achwan, Rochman, 2000, Good Governance: Manifesto Politik Abad ke 21,

DAFTAR PUSTAKA. Fadjar, Mukthie, Pemilu, Perselisihan Hasil Pemilu dan Demokrasi, Setara Press, Malang, 2013.

TESIS HAMBATAN TERHADAP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA PARA PIHAK MELALUI MEDIASI DI PENGADILAN

Prakoso, D, (1988), Hukum Penitensir di Indonesia, Bandung: Armico.

DAFTAR PUSTAKA...., 2015, Menguak Tabir Hukum Edisi Kedua, Kencana, Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan perspektif sejarah, ide dibentuknya Peradilan Tata Usaha Negara

DAFTAR PUSTAKA. Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945, (Yogyakarta: FH UII Press, 2005).

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

DAFTAR PUSTAKA. Progresif, Sinar Grafik, Jakarta, 2010; C.S.T. Kansil, Penggantar Ilmu Hukum, Balai Pustaka, Jakarta, 1989;

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan, cita-cita bangsa Indonesia

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian pembahasan di muka dapat ditarik kesimpulan. sebagai berikut.

BAB V PENUTUP. Kabupaten Bantul berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

Jl. AriefRachman Hakim 51 Surabaya Website : KONRAK PERKULIAHAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV AKIBAT HUKUM TERHADAP HASIL PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG TELAH MELALUI PROSES EXECUTIVE REVIEW

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas diatas, maka dapat dikemukakan

Negeri Wonosari dalam pelaksanaan checking on the spot tidak

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, 2009, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan. (Judicialprudence) Termasuk Interperpretasi Undang-Undang

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

BAB III PENUTUP. sampailah pada kesimpulan yaitu : 1. Bahwa proses pemberian izin industri batik di Kota Yogyakarta, Dinas

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan dan analisa mengenai penerapan alternatif

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dan analisa yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. oleh hakim Pengadilan Agama Blitar meliputi 3 (tiga) tahapan, yaitu tahap

Daftar Pustaka. Arenawati, 2014, Administrasi Pemerintahan Daerah; Sejarah Konsep dan Penatalaksanaan di Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Fuady, Munir, 2005, Hukum Pailit Dalam Teori Dan Praktek, PT Citra Aditya. 2013, Teori-Teori Besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan, karena pada satu sisi demokrasi memberikan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. sebelumnya, Penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR BACAAN. Abdurrahman, Riduan Syahrani, Hukum dan Peradilan, Bandung : Alumni, 1987.

BAB I PENDAHULUAN. dari kecenderungan dasar manusia untuk hidup bermasyarakat dan berorganisasi

PEREKAMAN PROSES PERSIDANGAN PADA PENGADILAN NEGERI DITINJAU DARI ASPEK HUKUM ACARA PIDANA. Oleh: Hafrida 1. Abstrak

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai problematika perolehan Hak Milik atas Tanah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Samosir, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pada pertumbuhan produk Andaliman.

Daftar Pustaka. Berbagai Permaslahannya,Sinar Grafika,Jakarta, Retribusi Ke Reformasi.Pradnya Paramita,Jakarta 1985

PENUTUP. partai politik, sedangkan Dewan Perwakilan Daerah dipandang sebagai

DAFTAR PUSTAKA. Atmasasmita, Romli Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek International. Mandar Maju, Bandung.

PENUTUP. penelitian lapangan, serta pembahasan dan analisis yang telah penulis lakukan

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib, 2007, Hukum Notaris Indonesia, Rafika Aditama, Bandung.

Peraturan Perundang-undangan:

BAB V PENUTUP. V.1. Kesimpulan. Dari hasil analisa bahan hukum maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB IV PENUTUP. 1. Dasar hukum Majelis Hakim Mengabulkan sebagian Gugatan PT. Bojong

DAFTAR PUSTAKA. Achmad, Ali, Menguak Tabir Hukum: Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, PT. Gunung Agung Tbk, Jakarta, 2002.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Khakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Edisi Revisi, CitraAditya Bakti, Bandung, 2007.

DAFTAR PUSTAKA. Hukum Lingkungan), Bestari, Bandung, Anthon Freddy Susanto, Penelitian Hukum Transformatif-Partisipatoris,

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

DAFTAR REFERENSI. . Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia; Pasca Reformasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2007.

BAB III PENUTUP. pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, pada pokoknya dapat

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Amrah Muslimin, 1985, Beberapa Asas dan Pengertian Pokok Tentang Administrasi dan Hukum Administrasi, Alumni, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA BUKU. Al Marsudi, Subandi, 2001, Pancasila dan UUD 1945 Dalam Paradigma Reformasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Salah satu pertimbangan hakim dalam memberikan izin suami beristeri lebih

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Eksistensi Peradilan Tata Usaha sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan masih belum tercapai. Hal ini disebabkan, karena paradigma sebagai payung berpikir masih mewarnai cara-cara berhukum di Indonesia. Inilah yang disebut dengan istilah, positivisme hukum, yakni sakralisasi teks hitam-putih peraturan perundang-undangan. Fungsionaris Peradilan Tata Usaha Negara cenderung terjebak dalam cara-cara berpikir yang legalistik - prosedural, sehingga keadilan administratif yang menjadi tujuan daripada para pencari keadilan melalui Peradilan Tata Usaha Negara tidak tercapai. Di sisi lain, proses pencarian keadilan (searching of justice) dalam tataran teoretis, juga menjadi penghambat untuk mewujudkan keadilan administratif dalam Peradilan Tata Usaha Negara yang bermuara pada keadilan substantif. Namun demikian, konstruksi pemikiran hukum post positivisme dalam bingkai negara negara hukum Indonesia merupakan usaha-usaha untuk membongkar cara-cara berhukum positivisme tersebut. Post positivisme menghadirkan hukum sebagai kesatuan dengan ideologi Pancasila, sehingga Pancasila dalam kaitannya dengan hukum adalah indikator untuk 106

menilai suatu Keputusan Tata Usaha Negara dalam Peradilan Tata Usaha Negara agar keadilan substantif dapat terwujud. 2. Terdapat beberapa kendala yang menjadi penghambat pencari keadilan untuk mendapatkan keadilan administratif dalam Peradilan Tata Usaha Negara, antara lain: 2.1. Kendala yang bersifat teoretis, dominasi cara berpikir positivistik dan kemapanan berhukum seperti itu (positivisme), telah membelenggu fungsionaris Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga tidak ada keberanian untuk menggunakan cara berhukum post positivisme, misalnya melakukan pendekatan hermenutis terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara. 2.2. Kendala yang bersifat yuridis, yakni belum terbangunnya sistem hukum yang baik, sehingga berakibat secara menyeluruh terhadap substansi hukum, budaya hukum dan kesadaran berhukum di Indonesia. 2.3. Kendala yang bersifat pelaksanaan atau teknis, yakni reformasi lembaga kekuasaan kehakiman, khususnya Peradilan Tata Usaha Negara, masih belum terwujud. Akibatnya, tidak ada self respect dari badan/pejabat Tata Usaha Negara sebagai Tergugat untuk melaksanakan suatu putusan Peradilan Tata Usaha Negara. 3. Upaya untuk mengatasi kendala yang bersifat teoretis, yuridis dan teknis pelaksanaan 107

Guna mengatasi kendala-kendala tersebut, hukum seharusnya dipahami sebagai sesuatu yang tidak bebas nilai atau netral, melainkan sarat dengan muatan ideologis. Di Indonesia, hukum harus diarahakan pada Pancasila sebagai ideologi negara, agar keadilan substantif dalam Peradilan Tata Usaha Negara dapat diwujudkan. Di sisi lain, diperlukan progresifitas hakim sebagai fungsionaris Peradilan Tata Usaha Negara yang mempunyai peranan penting untuk memberikan keadilan administratif terhadap para pencari keadilan yang menuju pada keadilan substantif, disertai dengan pembangunan kesadaran berhukum. Perbaikan sistem hukum, budaya hukum, dan substansi hukum serta kesadaran berhukum, niscaya akan menghantarkan Peradilan Tata Usaha Negara pada cita-cita sejatinya, yakni sebuah lembaga yang dipercaya sebagai pengawal kebijakankebijakan negara (the guardian of state). B. Saran 1. Perlu upaya-upaya untuk mengubah cara-cara berhukum yang masih diwarnai paradigma positivisme, yakni dengan menghadirkan fungsionaris-fungsionaris di Peradilan Tata Usaha Negara yang memiliki keberanian untuk melakukan terobosan-terobosan hukum, apabila suatu teks peraturan perundang-undangan menghambat proses untuk mewujudkan keadilan substantif. 2. Dalam tataran praksis, fungsionaris Peradilan Tata Usaha Negara, harus memiliki integritas, sehingga tidak memutlakkan cara-cara kerja 108

positivisme hukum, atau memutlakkan cara kerja hermenutis di sisi lain atas nama keadilan, melainkan menerapkannya secara proposional 3. Tranformasi paradigma dari postivisme ke post positivisme, bukanlah hal gampang. Oleh karena itu, Pendidikan Tinggi Hukum sebagai saluran yang melahirkan kader-kader aparat penegak hukum, seharusnya sejak dini membangun kader-kader aparat penegak hukum yang progresif dalam berhukum. 4. Perlu pembenahan sistem hukum, budaya hukum, dan kesadaran berhukum, yang semuanya dilandasi oleh semangat Pancasila sebagai ideologi negara. 5. Revolusi sistem hukum yang berlandaskan pada Pancasila, harus dimulai melalui pengakuan kedaulatan rakyat yang menyerahkan sebagian kedaulatannya kepada legislator-legislator dalam bingkai ketatanegaraan Republik Indonesia. 109

DAFTAR PUSTAKA Buku: A. Mukthie Fadjar, 2013, Teori-Teori Hukum Kontemporer, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit Setara Press, Malang. Achmad Ali, 2009, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicialprudence) termasuk Interpretasi Undang-Undang (legisprudence), Edisi pertama, cetakan pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Andi Hamzah, Baharudin Lopa, 1991, Mengenal Peradilan Tata Usaha Negara, edisi kedua, cetakan pertama,penerbit Sinar Grafika. C. S. T. Kansil, Cristine S. T. Kansil, 2010, Perbandingan Hukum Administrasi Negara, PT Rineka Cipta, Jakarta. FX. Adji Samekto, 2008, Justice Not For All Kritik Terhadap Hukum Modern dalam Perspektif Studi Hukum Kritis, cetakan pertama, Genta Press, Yogyakarta. Haryono, dkk., 2013, Membangun Negara Hukum yang Bermartabat, Penerbit Setara Press, Malang. Indroharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara - Buku I Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata Usaha Negara, edisi revisi, cetakan keempat, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Lusia Indrastuti, Susanto Polamolo, 2013, Hukum Tata Negara dan Reformasi Konstitusi di Indonesia Refleksi Proses di Persimpangan, Total Media, Yogyakarta. Lutfi J. Kurniawan, Mustafa Lutfi, Juni 2011, Perihal Negara Hukum dan Kebijakan Publik, Setara Press, Malang. Mahkamah Agung RI, 2011, Perkembangan Peradilan Tata Usaha Negara dan Pokok-Pokok Hukum Tata Usaha Negara Dilihat dari Beberapa Sudut Pandang. Martiman Prodjohamidjojo, 1993, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara, Ghalia Indonesia. Mochtar Buchori, 2005, Indonesia Mencari Demokrasi, cetakan pertama, Insist Press, Yogyakarta. 110

Muchsan, 2000, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Pemerintah dan Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, edisi pertama, cetakan kedua, Liberty Yogyakarta. Muhamad Erwin, 2011, Filsafat Hukum Refleksi Kritis Terhadap Hukum, edisi pertama, cetakan pertama, Rajagrafindo Persada. Petrus C. K. L. 2013, Ideologi Hukum - Refleksi Filsafat atas Ideologi di balik Hukum, edisi pertama, cetakan pertama, Insan Merdeka. Philipus M. Hadjon, dkk., 2001, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Riawan Tjandra, 2009, Peradilan Tata Usaha Negara, Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Ridwan HR, 2013, Hukum Administrasi Negara, edisi revisi, cetakan kedelapan, Rajawali Pers, Jakarta. Satjipto Rahardjo, 2010, Penegakan Hukum Progresif, PT Kompas Media Nusantara, Jakarta. -----------------------, Sosiologi Hukum Perkembangan Metode dan Pilihan Masalah, Genta Publishing, Yogyakarta. Sukarna, 1981, Pengantar Ilmu Administrasi Negara, Penerbit: Alumni. The Liang Gie,1993, Keadilan Sebagai Landasan Bagi Etika Administrasi Pemerintahan Dalam Negara Indonesia, edisi pertama, cetakan pertama, Liberty Offset Yogyakarta, Yogyakarta. Titik Triwulan T., 2011, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, edisi pertama, cetakan pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Victor Situmorang, 1989, Dasar-Dasar Hukum Administrasi Negara, cetakan pertama, Bina Aksara, Jakarta. Widodo Dwi Putro, 2011, Kritik Terhadap Paradigma Positivisme Hukum, cetakan pertama, Genta Publishing, Yogyakarta. Y. Sri Pudyatmoko, W. Riawan Tjandra, 1996, Peradilan Tata Usaha Negara Sebagai Salah Satu Fungsi Kontrol Pemerintah, Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. 111

Jurnal: Jurnal Dinamika Hukum, Inge Dwisvimiar, Keadilan Dalam Perspektif Filsafat Ilmu Hukum, Vol. 11, No. 3, September 2011. Website: http://zainalmuttaqin. blog. com/2013/07/02/ombudsman-aksesori-demokrasi/, diunduh pada tanggal 10 September 2013. Makalah: Ito Prajna-Nugroho, 2013, Menelisik Hasrat Mengenali Mania Mengendalikan Kuasa Hasrat dan Kepentingan dalam Perspektif Filsafat Politik, Makalah Lepas, disampaikan dalam Konferensi Studi yang diselenggarakan oleh Pergerakan Kebangsaan pada hari Rabu, 26 Februari 2013 di Semarang. Artikel: Fatiatulo Lazira, 2012, Atas Nama Hukum, Kedaulatan Rakyat, edisi 60, 17 Januari. Yogyakarta. Kamus: Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, Balai Pustaka, Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3344); Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4380); Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 160, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5079); Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5076); 112

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4899); Undang-Undang Nomor25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038). 113