Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN

DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Penanggungjawab : Koordinator Tim Pelaksana

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

2017, No Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOTULENSI SIDANG KELOMPOK 5 MUSRENBANGNAS TAHUN 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKP 2011

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

ANALISIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014


BAB 7 PENUTUP 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN

TkikP Teknik Penyusunan LKPJ 2011 Evaluasi Terhadap Hasil RKPD 2011

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan

PENJELASAN TEKNIS SUBSTANTIF RAKORTEK K/L DENGAN PEMDA DALAM PENYUSUNAN RKP 2018 DAN TATA KELOLA PEMBAHASAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

Akuntabilitas Kinerja. Laporan. Laporan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Tabel 7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 6. INDIKATOR KINERJA (outcome) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2009

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

REVITALISASI INSTITUSI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH

MANAJEMEN KEUANGAN BANDI. 11/26/2013 Bandi, 2013 MKN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN NOMOR : 70 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pemerintah Kota Tangerang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

MENTERI DALAM NEGERI Jakarta 30 April 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 71...TAHUN 2009 TENTANG PELIMPAHAN DAN PENUGASAN URUSAN PEMERINTAHAN LINGKUP DEPARTEMEN DALAM NEGERI TAHUN 2010

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

GERAKAN PEMBANGUNAN DESA SEMESTA (GERAKAN DESA) BERBASIS KAWASAN UNTUK PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I P E N D A H U L U A N

Laporan Capaian Target Indikator Kinerja Utama Semester II Tahun Tingkat Kementerian dan Sekretariat

BAPPEDA Planning for a better Babel

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

Pembangunan Nasional dan Daerah

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana t

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan 5 DAFTAR ISI. Hal BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN Visi Misi

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

Transkripsi:

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010 Pada hari ini, Kamis, tanggal 29 April 2010, telah dilaksanakan Sidang Kelompok Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2010, yang membahas Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, dan Prioritas Lainnya Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011, yang diikuti oleh Bappeda seluruh Provinsi serta wakil dari Kementerian/Lembaga, dan Kementerian PPN/Bappenas. Seluruh pihak yang terlibat dalam pembahasan telah sepakat sebagai berikut: 1. Sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing bersinergi bagi tercapainya sasaran prioritas Reformasi Birokrasi dan Tatakelola dan Prioritas Lainnya Bidang Politik, Hukum, dan Hankam, yaitu: a. Pemerintahan yang semakin demokratis; b. Meningkatnya keadilan dan kepastian hukum; c. Meningkatnya kinerja birokrasi ditandai dengan berkurangnya praktek KKN dan meningkatnya kualitas pelayanan publik; d. Meningkatnya keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat Untuk pencapaian sasaran tersebut di atas dilakukan melalui kegiatan-kegiatan prioritas sebagai berikut : a. penataan kelembagaan instansi pemerintah pusat dan daerah, termasuk evaluasi atas PP 41/2007; b. perluasan dan pemantapan pelaksanaan reformasi birokrasi pusat dan daerah; c. penataan otonomi daerah melalui pembatasan pemekaran wilayah, fasilitasi implementasi otonomi daerah agar di wujudkan dengan pengelolaan anggaran sesuai kompetensi dan pembagian peran/urusan yang sudah di daerahkan, pertanggung jawaban dan pengawasan keuangan daerah serta penerapan sistem pengendalian intern; d. penyempurnaan kebijakan pengelolaan SDM aparatur terutama sistem rekrutmen, penerapan sistem merit dan sistem kesejahteraan pegawai; e. penguatan penerapan sistem pengendalian internal yang efektif; f. peningkatan sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan, baik antar sektor maupun antara pemerintah dan pemerintah daerah;

g. peningkatan sinergi antara pusat dan daerah, antara lain melalui percepatan penyusunan SPM oleh K/L dan penerapannya oleh Daerah, disertai dukungan penyusunan SPM di daerah; h. peningkatan penegakan hukum, melalui peningkatan integritas dan sinergi antar lembaga penegak hukum; i. tersedianya sistem dan pemanfaatan data kependudukan yang akurat dan up to date. j. pelaksanaan koordinasi penanganan terorisme yang di awali dengan penguatan dan pengembangan nilai-nilai wawasan kebangsaan melalui berbagai aspek kegiatan kemasyarakatan; k. pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar negeri; l. penguatan dan pemantapan hubungan kelembagaan pencegahan dan pemberantasan korupsi, pengembalian asset (asset recovery), peningkatan kepastian hukum; m. penguatan perlindungan HAM; n. pemberdayaan industri strategis bidang pertahanan; dan o. peningkatan pengawasan pelayanan publik untuk dapat menilai kemajuan berjalannya reformasi birokrasi dan good governance (UU 37/2008 tentang Ombudsman RI dan UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik). p. penyelenggaraan Pemilu Kada sebagai pelaksanaan demokrasi di provinsi dan kabupaten/kota dapat dilaksanakan tepat waktu dengan ketersediaan dana yang memadai melalui anggaran APBD. q. mendukung reformasi keuangan pusat dan daerah yang adil dan proporsional sesuai dengan kebutuhan organisasi. 2. Mendukung upaya pemerintah dalam penguatan penghormatan dan penegakan hak asasi manusia sebagaimana tertuang di dalam Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN HAM) dan Strategi Nasional Akses Terhadap Keadilan, terutama Program Bantuan Hukum bagi masyarakat miskin; serta Rencana Aksi Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi yang sejalan dengan Konvensi Internasional Anti Korupsi 2003; 3. Mendukung implementasi Asean Charter melalui dukungan kebijakan daerah yang tertuang dalam RKPD 2011 dan pelaksanaan action line yang tercantum dalam Cetak Biru ASEAN, yang di dahului dengan sosialisasi ke daerah. 4. Mendukung proses institusionalisasi Indeks Demokrasi Indonesia ke dalam struktur lembaga pemerintah daerah antara lain melalui pengefektifan fungsi kelompok kerja Provinsi dan dukungan penyediaan data yang akurat secara rutin setiap tahun. 5. Memberikan pelayanan dan perlindungan TKI, melalui pembinaan, pengaturan dan pengawasan terhadap PPTKI-S, serta revitalisasi BLK sesuai standar permintaan pasar kerja dan melakukan penguatan koordinasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat dan lembaga terkait lainnya. 6. Mendukung implementasi UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Perpres No. 23/2010 tentang BNN, BNNP dan BNNK. 7. Notulensi Sidang Kelompok 5 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Risalah Kesepakatan Pembahasan.

Butir butir kesepakatan tersebut di atas akan digunakan untuk penyempurnaan RKP Tahun 2011 dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Tahun 2011, serta pemantapan perencanaan dan penganggaran di daerah dalam mendukung pelaksanaan RKP Tahun 2011. Demikian risalah ini dibuat untuk dipergunakan dalam proses perencanaan dan penganggaran lebih lanjut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yang bertanda tangan dibawah ini: 1. Bappeda Seluruh Provinsi 2. Kementerian/Lembaga (sebagaimana Daftar Terlampir)