BAB VII PROGRAM PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI A. TUJUAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI Program kelembagaan bertujuan agar dapat menjalan aktivitasnya dengan menerapkan prinsip-prinsip dan nilai dasar yang membedakannya dengan badan usaha lainnya dan sekaligus menjadikan dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan pasar yang kompetitif, serta diarahkan pada tercapainya kondisi sebagai berikut : 1. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang bersifat distinct (memiliki ciri yang khas). Dengan demikian corporate philosophy, corporate culture dan praktik bisnis harus merepresentasikan nilai-nilai yang mampu untuk menjadikan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan pasar yang kompetitif. 2. Nilai-nilai yang seharusnya melekat pada organisasi dan manajemen adalah kemampuan untuk menolong diri sendiri, pengelolaan secara demokratis, berkeadilan, dan solidaritas. Nilai-nilai ini mengisyaratkan bahwa sebagai organisasi yang berkemampuan untuk menolong diri sendiri (selfhelp organization) harus memiliki tujuan ekonomi yang jelas dan manajemen kebersamaan (joint management) yang profesional. 3. Sebagai organisasi ekonomi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk para anggotanya, maka organisasi harus dengan tepat mampu merepresentasikan dan aktivitas ekonomi kepentingan para anggotanya. 4. Prinsip pengorganisasian disesuaikan dengan sektor kegiatan ekonomi yang ditangani oleh para anggota berlandaskan atas keperluan untuk memperkuat posisi tawar pada masing-masing tingkatan. Sejalan dengan itu, maka struktur organisasi tidak harus mengikuti prinsip wilayah administrasi tetapi kepentingan ekonomi anggotanya. 5. Mengoptimalkan pelayanan kepada anggotanya, yang diantaranya membangun jaringan, baik secara vertikal maupun horizontal serta diagonal, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan antara lain: a. Asas subsidaritas, pada tingkatan yang berbeda melakukan fungsi dan peran yang berbeda. Koperasi yang berada pada tingkat yang lebih tinggi menjalankan fungsi dan peran yang tidak dapat dilakukan oleh anggota pembentuknya. 61
b. Asas Komplementer, harus saling mengisi dalam kemitraan yang sinergis, karena saling memerlukan, yang dalam hubungan transaksionalnya dilandasi oleh kesetaraan dalam hak dan kewajiban. c. Pembentukan sekunder didasarkan pada kebutuhan dan kelayakan. Dengan demikian lokasi dan cakupan wilayah kerja tidak relevan dengan ketentuan batas-batas administrasi pemerintahan. d. Aktivitas usaha sekunder boleh jadi berbeda dengan kegiatan usaha primer, kegiatan sekunder diarahkan melakukan aktivitas secara spesifik. e. Sesuai dengan kebutuhannya, satu primer dapat menjadi anggota dari beberapa sekunder. f. Koperasi harus lebih mampu untuk melakukan interaksi dengan badan usaha lain, sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku, seperti dapat membentuk badan hukum lain dalam bentuk PT. Program ini bertujuan mewujudkan 70.000 unit yang berkualitas yang mampu melayani lebih dari 20 juta anggota secara berkelanjutan, sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai dasar. B. PROGRAM PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI BADAN HUKUM KOPERASI Sasaran program ini adalah agar setiap tingkatan pemerintahan (nasional, propinsi, kabupaten/kota) memiliki data administrasi badan hukum yang mutakhir. Program penyempurnaan administrasi badan hukum antara lain terdiri dari: 1. Menyempurnakan peraturan dan kebijakan tata administrasi badan hukum 2. Menginventarisasi dokumen pendukung administrasi badan hukum 3. Memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pelaksanaan penataan data administrasi badan hukum 4. Meningkatkan kapasitas pelaksana penataan administrasi badan hukum Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota 6. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan administrasi badan hukum. 62
C. PROGRAM PENGAWASAN PEMBERIAN BADAN HUKUM KOPERASI Sasaran program ini adalah agar setiap proses pengesahan akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran badan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Program pengawasan pemberian badan hukum, antara lain terdiri dari: 1. Menyempurnakan peraturan dan kebijakan pengesahan badan hukum 2. Melaksanakan standarisasi akta-akta 3. Memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana serta dokumen pengesahan badan hukum 4. Meningkatkan kapasitas petugas pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar, serta pembubaran badan hukum. Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota 6. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pengendalian pemberian badan hukum oleh Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. 7. Melaksanakan administrasi pemberian badan hukum. D. PROGRAM PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN KOPERASI Sasaran program ini adalah meningkatkan jumlah yang berkualitas dari sisi kelembagaan dari 30.000 unit menjadi 70.000 unit. Program pengembangan organisasi dan manajemen, antara lain terdiri dari: 1. Menyusun dan mensosalisasikan petunjuk cara ber yang benar 2. Memfasilitasi penataan organisasi dan manajemen sesuai dengan kepentingan anggota dan usahanya. 3. Menerapkan standar akuntansi dan audit sesuai dengan ketentuan yang berlaku 4. Memfasilitasi untuk meningkatkan akuntabilitasnya. 5. Meningkatkan kapasitas pelaksana untuk membina kelembagaan 6. Mengadakan kerjasama dengan instansi terkait di pusat, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, gerakan serta organisasi profesi. 7. Melaksanakan perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian pengembangan kelembagaan di seluruh Indonesia. 63
E. PROGRAM PENGAWASAN USAHA KOPERASI Sasaran program ini adalah agar setiap tingkatan pemerintahan (nasional, propinsi, kabupaten/kota) memiliki sistem perlindungan hukum bagi anggota yang dirugikan oleh nya. Program pengawasan usaha dan perlindungan anggota, antara lain terdiri dari: 1. Menyempurnakan peraturan dan kebijakan bantuan hukum bagi dan anggota 2. Memfasilitasi terbentuknya lembaga penyelesaian perselisihan di setiap kabupaten/ kota 3. Meningkatkan penyelenggaraan bantuan hukum pada dan anggota. 4. Meningkatkan kapasitas petugas agar mampu memberikan bantuan hukum bagi dan anggota Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, serta gerakan. 6. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pengendalian pengawasan usaha serta pemberian perlindungan hukum bagi dan anggota. F. PROGRAM KLASIFIKASI KOPERASI Sasaran program ini adalah agar setiap berklasifikasi sesuai ketentuan, serta mengupayakan hasil klasifikasi diakui oleh dunia usaha. Program klasifikasi, antara lain terdiri dari: 1. Mensosialisasikan klasifikasi kepada stakeholders 2. Menerapkan dan melaksanakan Kepmen No 129/2002 tentang Pedoman Klasifikasi Bagi Koperasi 3. Memfasilitasi pelaksanaan klasifikasi 4. Meningkatkan kapasitas petugas untuk melakukan klasifikasi Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, gerakan, media masa, dan dunia usaha, serta organisasi profesi. 6. Melaksanakan perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan klasifikasi di seluruh Indonesia. 7. Meningkatkan citra yang telah diklasifikasi 8. Mengkampanyekan hasil klasifikasi agar dapat diakui oleh dunia usaha terutama perbankan. 64
G. PROGRAM PENGEMBANGAN KADER KOPERASI Sasaran program ini adalah agar setiap memiliki kader. Program pengembangan kader, antara lain terdiri dari: 1. Menyusun kebijakan pengembangan kader 2. Menstimulan untuk menumbuhkan kader bagi nya 3. Memfasilitasi pertemuan dan konvensi kader dalam rangka meningkatkan kualitas kader 4. Meningkatkan kapasitas petugas untuk memberdayakan binaannya dalam menumbuhkan kader 5. Memberdayakan gerakan, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, perguruan tinggi, serta masyarakat untuk menumbuhkan kader 6. Menyusun, menerbitkan dan mendistribusikan buku pintar tentang Peran 7. Melaksanakan perencanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penumbuhan kader di seluruh Indonesia. Matrik Program Pengembangan Kelembagaan Koperasi dapat diikuti pada lampiran 1 65