BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. adalah obyek penelitian akan sangat menentukan keberhasilan peneliti,

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjelaskan variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa Gorontalo sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

Penelitian ini akan dilaksanakan selama + 5 (Lima) bulan, mulai dari. pengumpulan data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian


BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Mandala finance tbk.penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian eksploratif (explorative research), penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. UtamaJl. Raya Cileungsi Jonggol km 6 No.4 Kec.Cileungsi.kabupaten: Bogor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak bulan Februari 2014 sampai selesai. didapat dari perusahaan yang bersangkutan. yang terdapat di Perusahaan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menjadi objek dalam penelitian ini adalah para pengguna fresh care di Kota

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasikannya. Dalam. pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu bulan, peneliti mengadakan penelitian kurang lebih selama 2 bulan di Kantor PLN Limboto Gorontalo yang di mulai bulan Maret sampai dengan April 2013. 3.2 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang dilakaukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu variabel. Misalnya studi dalam sebuah kelas dalalm hal presentase anggota yang berada dalam tahun senior dan junior mereka, komposisi gender, kelompok usia, jumlah semester yang tersisa sebelum kelulusan, bisa dianggap bersifat deskriptif. Studi deskriptif juga dilakukan dalam organisasi untuk mempelajari dan menjelaskan karakteristik sebuah karyawan, misalnya usia, tingkat pendidikan, status kerja, dan lama bekerja dalam sistem tersebut. (Sekaran, 2006:158). 3.3 Desain Penelitian Berdasarkan jenis penelitian, maka penelitian ini menurut desainnya memiliki 2 variabel yakni variabel X (independent) sebagai 35

36 variabel bebas, dan variabel Y (dependant) sebagai variabel terikat, dimana desainnya disusun pada gambar dibawah. Gambar: 3.4 Desain Penelitian KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL (X) KINERJA KARYAWAN (Y) Berdasarkan desain penelitian diatas, ditetapkan batasan-batasan yang menjadi instrumen penelitian ini: 1. Variableindependent (Kepemimpinan Transformasional) Bass et.al (1990,) dalam Maryam (2009:30), terdapat 4 (empat) dimensi Kepemimpinan transformasional yaitu: karisma (kemudian diubah menjadi pengaruh ideal atau idealized influence), inspirasi (inspirational motivation), pengembangan intelektual (intellectual stimulation), dan perhatian pribadi (individualized consideration). a. Idealized influence (pengaruh ideal/ visi). Menurut Sarros (2001) dalam Maryam (2009:27), merupakan perilaku (behavior) yang berupaya mendorong bawahan untuk menjadikan pemimpin mereka sebagai panutan (role model). Pada mulanya, dimensi ini dinamakan karisma, namun karena mendapat banyak kritik maka istilah karisma diubah menjadi pengaruh ideal atau visi. Aspek kritikal karisma adalah kekuatan spiritual (transcendent power) yang diyakini oleh

37 bawahan dimiliki oleh pemimpinnya, sehingga bawahan percaya sepenuhnya dan mau melakukan apa saja demi pemimpinnya (true believer). Aspek tersebut tidak dimiliki oleh setiap orang dan selama ini tidak tercakup dalam kajian kepemimpinan transformasional, sehingga dimensi ini tidak tepat disebut karisma. Kajian mengenai dimensi ini lebih terpusat pada pemimpin yang memiliki visi jauh kedepan dan mampu menanamkan visi tersebut dalam diri bawahan (Griffin, 2004). b. Inspirational motivation (inspirasi) Menurut Griffin (2004), Inspirational Motivation memiliki korelasi yang erat dengan idealized influence. Seperti dijelaskan sebelumnya, pemimpin transformasional member inspirasi kepada bawahan untuk memusatkan perhatian pada tujuan bersama dan melupakan kepentingan pribadi. Inspirasi dapat diartikan sebagai tindakan atau kekuatan untuk menggerakkan emosi dan daya pikir orang lain (Griffin, 2004). c. Intellectual stimulation (Pengembangan Pengetahuan) Merupakan faktor penting kepemimpinan transformasional yang jarang memperoleh perhatian. Intellectual stimulation merupakan perilaku yang berupaya mendorong perhatian dan kesadaran bawahan akan permasalahan yang dihadapi. Pemimpin kemudian berusaha mengembangkan kemampuan bawahan untuk menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan pendekatan atau perspektif baru. Dampak intellectual stimulation dapat dilihat dari peningkatan kemampuan bawahan dalam memahami dan menganalisis permasalahan serta

38 kualitas pemecahan masalah (problem solving quality) yang ditawarkan (Rafferty & Griffin, 2004; dalam Maryam 2009:36). d. Individualized consideration (perhatian pribadi). Individualized consideration mengarah pada pemahaman dan perhatian pemimpin pada potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap bawahannya. Pemimpin menyadari perbedaan kemampuan, potensi, dan juga kebutuhan bawahan. Pemimpin memandang setiap bawahannya sebagai aset organisasi. Oleh sebab itu, pemahaman pemimpin akan potensi dan kemampuan setiap bawahan memudahkannya membina dan mengarahkan potensi dan kemampuan terbaik setiap bawahan (Bass et.al., 2003; dalam Darwito, 2008:40). 1. Variable Dependant (Kinerja Karyawan) Kinerja karyawan mengacu pada mutu pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan didalam implementasi mereka melayani program sosial. Memfokuskan pada asumsi mutu bahwa perilaku beberapa orang yang lain lebih pandai daripada yang lainnya dan dapat diidentifikasi, digambarkan, dan terukur (Darwito, 2008:32). Menurut Keban, (2000:195), menyatakan bahwa kinerja seorang karyawan/ karyawan dapat dilihat dari 9 hal yang dalam penelitian ini dibatasi dengan 4 (empat) hal saja yakni: (1) kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) kerjasama, (4) inisiatif dan penyampaian ide-ide yang sehat.

39 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lama bekerja, tingkat pendidikan dan lain sebagainya (Sukandarrumidi, 2002: 47). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah karyawan termasuk kepala kantor (pimpinan) PLN Limboto Gorontalo yang berjumlah 39 orang. 3.4.2 Teknik Penarikan Sampel Menurut Arikunto, (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek yang diteliti kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini mengambil seluruh populasi yang menjadi Karyawan pada PLN Limboto selain Pimpinan. Sehingga yang menjadi sampel pada pnelitian ini sebanyak 38 orang karyawan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi

40 Teknik ini adalah teknik awal yang digunakan, di mana secara langsung penulis mengamati tentang keadaan karyawan secara keseluruhan serta mengamati proses penuntasan tugastugas karyawan yang berhubugan Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan. b. Kuisioner Menurut Husein Umar (2003) mengemukakan teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data yang diberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut yang akan diuji pada penelitian. Untuk lebih memudahkan pengujian data, maka setiap soal dalam kuisioner diberikan skor. Proses pemberian skor dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori atas jawaban pertanyaan kuesioner sesuai tanggapan responden. Setiap jawaban responden diberi skor nilai yang disusun berdasarkan skala likert. Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2002): 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS) 3 = Netral (N) 4 = Setuju (S) 5 = Sangat Setuju (SS)

41 3.6 Sumber Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dari penelitian ini bersumber dari: a. Data Primer : merupakan suatu penelitian dengan mendapatkan data yang langsung dan konkrit serta actual dari sumbernya yaitu pada setiap karyawan Kantor PLN Limboto, dengan menggunakan dua metode yaitu : 1. Metode Survey, yaitu untuk memperoleh informasi yang didasarkan pada upaya memberikan tanggapan pertanyaan kepada responden. 2. Metode Observasi, yaitu suatu pengumpulan data dengan mengamati secara langsung pada objek yang dituju, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.7 Metode analisis data Untuk memudahkan peneliti dalam mencari permasalahan dalam penelitian ini, dilakukan analisis data dengan menggunakan metoe statistic dalam software SPSS 16.0 sebagai berikut: 3.7.1 Uji Validitas Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Dalam hal ini digunakan item

42 pertanyaan yang diharapkan dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur. Untuk mengukur tingkat validitas item-item pertanyaan kuesioner terhadap tujuan pengukuran adalah dengan melakukan korelasi antar skor item pertanyaan dengan skor variabel (Ghozali, 2009). Uji signifikasi ini membandingkan korelasi antara nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilai signifikan maka pertanyaan tersebut dinilai tidak valid. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: r xy = n xy ( x ) ( y ) [n x 2 ( x ) 2 ] [n y 2 ( y ) 2 ] Dimana: r xy = Angka indeks korelasi n x y xy = jumlah responden = jumlah seluruh skor X = jumlah seluruh skor Y = jumlah seluruh perkalian antara nilai X dan Y 3.7.2 Uji Reliabilitas Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah pengukuran untuk suatu gejala. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil alat tersebut untuk digunakan. Menurut Supranto (1999) alat ukur dikatakan

43 reliable (handal) kalau dipergunakan untuk mengukur berulangkali dalam kondisi yang relatif sama, akan menghasilkan data yang sama atau sedikit variasi. Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α). Dengan rumus sebagai berikut. α = k k 1 1 St Si (Ghazali, 2009:45) Keterangan : k = Jumlah instrument pertanyaan Si² = Jumlah Varians dalam setiap instrumen S = Varians keseluruhan instrument = Standar deviasi pada test untuk semua orang Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas datanya semakin terpercaya. Untuk lebih jelas dalam menjelaskan nilai reliabilitas, berikut disajikan tabel koefisien reliabilitas pada halaman berikutnya.

44 Tabel III.I Kriteria Indeks Koefisien Reliabilitas Interval Kriteria <0,200 Sangat Rendah 0,2 0,399 Rendah 0,4 0,599 Cukup 0,6 0,799 Tinggi 0,8 1,00 Sangat Tinggi Sumber : Arikunto (2002) 3.7.3 Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik NormalProbability Plot (Ghozali, 2005). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

45 3.7.4 Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel X (Kepemimpinan Transformasional) terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan). Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut (Supranto, 1998): Ŷ = βχ+ е Keterangan : Y = Kinerja Karyawan β = Koefisien regresi dari variabel X (Gaya Kepemimpinan) X = Kepemimpinan Transformasional e = Standar error 3.8 Uji Koefisien Regresi 3.8.1 Uji t Uji t Digunakan untuk menguji berarti atau tidaknya hubungan variabel independent atau variabel Gaya Kepemimpinan (X), terhadap variabel dependen Kinerja Karyawan (Y). Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005): a. Menentukan Formulasi Hipotesis 1. H0 : β = 0, artinya variabel X1, X2 mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel Y. b. Menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05)

46 c. Menentukan signifikansi 1. Nilai signifikasi (P Value) < 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. 2. Nilai signifikasi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. d. Membuat kesimpulan 1. Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independent secara parsial mempengaruhi variabel dependent. 2. Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan ditolak. Artinya variabel independent secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependent. 3.8.2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk melihat adanya hubungan yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel bebas (Kepemimpinan Transformasional) akan diikuti oleh variabel terikat (Kinerja Karyawan) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependent (Ghazali, 2005).