BAB I PENDAHULUAN. menyumbangkan perubahan-perubahan, membangun tatanan dan peradaban

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUHAN. menyumbangkan perubahan-perubahan, membangun tatanan dan peradaban

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

Kebutuhan penting untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam merupakan agama yang membawa kesejahteraan, kedamaian,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat. Meningkatnya persaingan dari pesaing

BAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2011, Hlm. 13.

BAB I PENDAHULUAN. 2007, h Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang: Rasail,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban bagi seluruh umat

MERCU BUANA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN. ibadah kepada Allah SWT. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. secara strategis berbagai potensi yang diberikan Allah SWT, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur.

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi organisasi yang tidak hanya menjalankan fungsi sosial membina

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya dan kekayaan alam yang cukup banyak dan potensial guna

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kemajuan perekonomian global dewasa ini mendorong pertumbuhan

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

PENGARUH MANAJEMEN SYARI AH TERHADAP. KINERJA KARYAWAN di HOTEL GRASIA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

Masih Spiritualitas Bisnis

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN BISNIS ISLAMI DALAM KEBERLANGSUNGAN BISNIS WIRAUSAHA MUSLIMAH ETNIS ARAB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Hal tersebut harus diakui karena perkembangan dunia sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja. bebas yang secara bersamaan saling mempengaruhi variabel terikat.

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Ada sebagian orang yang mengatakan strategi pemasaranlah yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm

STRATEGI PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KSPPS BMT AL-HIKMAH UNGARAN CABANG MIJEN

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I AKHLAK TASAWUF

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perubahan lingkungan organisasi yang makin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Persaingan Usaha terhadap Perilaku Pengusaha Muslim di Desa

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan I. Kewirausahaan dan Lingkungan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan sejenis yang. dalam memenuhi kebutuhannya mereka semakin jeli untuk melihat mana

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan bank maupun bukan bank mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan isinya

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. sabdanya dalam sebuah hadits riwayat Imam baihaqi. Rasulullah SAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi dunia usaha dewasa ini semakin pesat dan selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

Membentuk Karakter Cara Islam (ringkasan)

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak keluar dari akar sejarahnya. Demikian dalam praktis-aplikatif,

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang. dimasukkan dalam setiap kurikulum formal dan tingkat dasar hingga

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di bawa Nabi Muhammad SAW adalah agama yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang meliputi berbagai masalah kesehatan. Secara umum rumah

BAB I PENDAHULUAN. kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki

dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN DEMAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman terus melangkah maju dan banyak menyumbangkan perubahan-perubahan, membangun tatanan dan peradaban baru, seperti ideology-ideologi kemanusiaan, life style, dan sebagainya. Perilaku budaya dan sosial masyarakat telah banyak mengabaikan moralitas, nilai-nilai, persahabatan yang manusiawi, bahkan lebih condong pada materi, kekuasaan, kehormatan, kesenangan duniawi, dan lebih mementingkan dunianya sendiri. 1 Hal ini karena orientasi hidup manusia diarahkan hanya untuk menguasai, meskipun pada hakekatnya manusia tidak sadar bahwa ia dikuasai oleh emosi dan nafsunya. Spinoza dalam karyanya yang disadur oleh Erich Fromm membenarkan adanya gejala atau kecenderungan yang sama antara zaman modern dan zaman beberapa ratus tahun silam mengenai kecenderungan manusia yang rakus dan ambisius, yang memikirkan nama harum dirinya. 2 Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian penuh pada kualitas akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu : dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan. 1 H. Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010, hlm 21. 2 ibid, hlm 22 1

2 Demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat agama Islam mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam bentuk ibadah maupun amal saleh. Ibadah merupakan perintah-perintah yang harus dilakukan oleh umat Islam yang berkaitan langsung dengan Allah SWT dan telah ditentukan secara terperinci tentang tatacara pelaksanaannya. Sedangkan amal saleh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi umat Islam itu sendiri. 3 Bidang perhotelan merupakan bidang dimana yang membutuhkan manajemen bagus dan terorganisir untuk memberikan pengaruh kinerja karyawan yang dimana akan berdampak pada kemajuan bisnis perhotelan tersebut. Hotel merupakan salah satu bisnis yang bergerak pada sektor jasa khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk tujuan istirahat atau urusan bisnis. Oleh karena itu, tempat yang bersih, nyaman, dan aman adalah menjadi hal yang dibutuhkan oleh konsumen. Adalah menjadi hal wajib bagi pihak hotel untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada setiap konsumennya. Karena setiap konsumen pastinya menginginkan yang terbaik dalam setiap jasa yang ia beli. Dalam dunia bisnis, suatu manajemen perusahaan adalah menjadi salah satu yang 3 H. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen bisnis syariah, Bandung: alfabeta, 2009, hlm 157

3 diutamakan, karena hal itulah yang akan menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha perhotelan. Seiring dengan semakin berkembangnya ekonomi syari ah di Indonesia, saat ini sektor bisnis di bidang perhotelan mulai banyak dibidik oleh para pengusaha dengan menerapkan manajemen islam. Alhasil, tidak sedikit hotel yang mulai menerapkan prinsip-prinsip syari ah dalam menjalankan kegiatan operasional serta dalam menerpakan manajeman islam dalam bisnisnya. Elemen terpenting lainnya dalam keterlibatan terpadu adalah : pemberdayaan karyawan. Oleh karena itu karyawan perlu mendapat perhatian khusus dari manajemen, yaitu dengan cara memberdayakannya kearah yang lebih baik Bekerja adalah suatu bentuk ibadah yang dilakukan di dunia. Bekerja dengan etika kerja yang benar sesuai ajaran islam merupakan syarat mutlak untuk dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebab dengan manajemen yang baik dapat meningkatkan semangat kerja yang berpengaruh dalam meningkatkan produktivitas. Hal ini dikarenakan nilai etik, moral, susila atau akhlaq adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi pribadi yang utuh sperti kejujuran, kebenaran, keadilan, kemerdekaan, kebahagiaan dan cinta kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan menyempurnakan hakikat manusia seutuhnya. Setiap orang boleh punya seperangkat pengetahuan tentang mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang islam

4 hanya ada dua yaitu Al-Qur an dan Hadist sebagai sumber segala nilai dan pedoman dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam bisnis. 4 Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Rasulullah Saw. Bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani, Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat waktu, terarah, jelas dan tuntas). Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara mendapatkannya yang transparan merupakan amal perbuatan yang dicintai oleh Allah Swt. Sebenarnya, manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, cepat, dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam. Dalam konsep manajemen syariah yang dirumuskan oleh Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri Tanjung, S.Si., MM. Dalam bukunya berjudul Manajemen Syariah dalam Praktik, manajemen syariah adalah perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Setiap perilaku orang yang terlibat dalam sebuah kegiatan dilandasi dengan nilai tauhid, maka diharapkan perilakunya akan terkendali dan tidak terjadi perilaku KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) karena menyadari adanya pengawasan dari yang Mahatinggi, yaitu Allah Swt. yang akan mencatat setiap amal perbuatan yang baik maupun yang buruk. Hal ini berbeda dengan 4 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, hal. 172

5 perilaku dalam manajemen konvensional yang sama sekali tidak terkait bahkan terlepas dari nilai-nilai tauhid. Orang-orang yang menerapkan manajemen konvensional tidak merasa adanya pengawasan yang melekat, kecuali semata-mata pengawasan dari pemimpin atau atasan. Setiap kegiatan dalam manajemen syariah, diupayakan menjadi amal saleh yang bernilai abadi. 5 Dalam memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat agama islam mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam bentuk ibadah atau amal sholeh. Ibadah adalah merupakan perintah-perintah yang harus dilakukan oleh umat Islam yang berkaitan langsung dengan ALLAH SWT dan telah ditentukan secara terperinci tentang tata cara pelaksanaanya. Sedangkan amal sholeh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi umat Islam itu sendiri. 6 Islam juga menekankan pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan dalam manajemen. Kejujuran sangatlah penting dalam suatu manajemen yang tidak boleh diabaikan karena dengan kejujuran tersebut maka akan melahirkan kepercayaan bawahan kepada atasan. Nabi Muhammad saw adalah seorang yang sangat terpercaya dalam menjalankan manajemen bisnisnya. Manajemen yang dicontohkan Nabi Muhammad saw 5 http://www.edosegara.com/2011/09/nilai-nilai-manajemen-syariah-dalam.html. dibrowsing pada tanggal 22 Maret 2012 6 H. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syari;ah, bandung: Alfabeta, 2009, hlm. 157

6 menempatkan manusia sebagai postulatnya atau sebagai fokusnya, bukan hanya sebagai faktor produksi yang semata diperas tenaganya untuk mengejar target produksi. Nabi Muhammad saw mengelola (manage) dan mempertahankan (mantain) kerjasama dengan stafnya dalam waktu yang lama dan bukan hanya hubungan sesaat. Salah satu kebiasaan Nabi adalah memberikan reward atas kreativitas dan prestasi yang ditunjukkan stafnya. Manajemen Islam pun tak mengenal perbedaan perlakuan (diskriminasi). Ciri lain manajemen islam yang membedakannya dari manajemen ala Barat adalah seorang pimpinan dalam manajemen islami harus bersikap lemah lembut terhadap bawahan. Seperti halnya menerapakan kelembutan dalam hubungan kerja adalah memberikan senyum ketika berpapasan dengan karyawan dan mengucapkan terima kasih ketika pekerjaannya sudah selesai. Bukankah memberikan senyum merupakan salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Namun, kelembutan tersebut tak lantas menghilangkan ketegasan dan disiplin. Jika karyawan tersebut melakukan kesalahan, tegakkan aturan. Penegakkan aturan harus konsisten dan tak pilih kasih. Untuk aspek keadilannya, Islam menekankan pentingnya manajemen islami dalam suatu hubungan kerja. 7 Dari pemaparan ini didapatkan untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan menerapkan manajemen Islam yang tinggi. Setiap pimpinan pasti selalu menginginkan karyawannya untuk bekerja secara maksimal agar kinerja karyawan selalu meningkat. Akan tetapi menuntut terus menerus 7 http://jpmi.or.id/2011/05/30/pilar-etika-manajemen-bisnis-menurut-islam/. Dibrowsing pada tanggal 22 Maret 2012

7 karyawan tanpa melihat kondisi mereka bukanlah hal yang bijaksana dalam penerapan manajemen Islam, malah dapat membuat karyawan patah semangat atau kondisi fisiknya menurun. Hotel Grasia Semarang memiliki keunikan yang membedakan dengan hotel-hotel lain. Hotel Grasia Semarang adalah perusahaan dibidang perhotelan yang menerapkan system manajemen Islami. Hal yang membedakan manajemen Hotel Grasia Semarang dengan hotel lain adalah penerapan system manajemen Islami. Sebagai contoh sederhana, semua karyawan hotel diberikan kegiatan rutin di setiap hari sabtu yakni sebuah siraman rohani atau pengajian. Serta dalam system penggajiannya, setiap karyawan telah langsung dipotong untuk zakat dan shodaqoh yang dialokasikan kepada yang berhak menerima dan manajemen selalu transparan dalam memberikan penjelasan. Perkembangan hotel di Semarang khususnya hotel berbintang sangatlah pesat dan merupakan hotel bisnis yang kebanyakan digunakan sebagai tempat transit dengan potensi pasar usahawan. Hotel merupakan perusahaan yang menyediakan jasa-jasa (service) dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan wisatawan. Dalam memilih strategi pemasaran pariwisata harus memperhatikan syarat-syarat hotel yang baik untuk meningkatkan kinerja karyawan hotel Grasia Semarang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk menginap di hotel tersebut

8 Persaingan hotel di Kota Semarang nampak semakin ketat. Beberapa Hotel mulai memperjelas segmentasi. Salah satu hote di kota Semarang memposisikan diri sebagai pusat kegiatan entertainment (hiburan), sementara Hotel Grasia menerapkan manajemen-nya dengan sistem Syariah. Hotel grasia semarang yang berlokasi di Jalan S. Parman No. 29, Semarang. Merupakan salah satu hotel yang Menerapkan sistem manajemen bebasis Syariah. Meskipun secara bergening tak nampak label syariah, namun hotel Grasia Semarang telah mampu dan berhasil dalam menerapkan dengan sistem syariah dalam sisi manajemannya. Kepada seluruh karyawan dan jajaran manajemen serta semua stakeholder (pihak yang berkepentingan), Hotel Grasia Semarang daftar hotel bintang 3 senantiasa berusaha melaksanakan komitmen untuk menjadi CLEAN HOTEL dengan harga menarik : - No Alcohol - No Prostitute - No Mark-Up Bagi Hotel Grasia Semarang, terhadap komitmen ini memang agak berat untuk dilaksanakan, namun ada keyakinan bahwa Hotel Grasia daftar bintang 3 ingin memberikan layanan yang tulus kepada semua tamu dengan harga kompetitif, berusaha menciptakan atmosfer yang bersih dan positif.

9 Hotel Grasia mempunya visi yang sangat mendukung atas sistem manajemen syari ah yaitu menjadikan Grasia sebagai hotel pilihan utama dalam pelayanan dan produk sesuai syari ah. 8 Sebagai bagian dari manajemen Hotel Grasia daftar bintang 3, yakin bahwa tamu akan merasa betah bermalam di tempat yang aman dan nyaman tanpa gangguan, sesuai dengan harga kompetitif, demikian juga keluarga tamu yang ditinggal akan merasa aman jika keluarganya tinggal di Hotel Grasia Semarang daftar bintang 3. Karena tidak ada Pub ataupun ruang disco, maka kami sediakan hiburan berupa LIVE MUSIC dan JAVANESE MUSIC yang tampil beberapa kali dalam setiap minggunya. 9 Mengingat keunikan dari manajemen Hotel Grasia Semarang yang berani memposisikan diri sebagai penyedia jasa akomodasi yang berdasar pada prinsip-prinsip syari ah dan juga begitu pentingnya variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan mengambil judul : Pengaruh Manajemen Syari ah Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang 8 Wawancara dengan Ibu Ima selaku HRD Hotel Grasia, pada tanggal 30 Mei 2012 9 http://hotelgrasia.blogspot.com/2008/01/company-profile-2008.html. Dibrowsing pada tanggal 23 Maret 2012

10 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti, yaitu bagaimana pengaruh manajemen Islam terhadap kinerja karyawan (Hotel Grasia Semarang)? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian: 1.3.1.1 Mengidentifikasi variable manajemen Islam dan kinerja karyawan. (Hotel Grasia Semarang). 1.3.1.2 Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Manajemen Islam dan kinerja karyawan (Hotel Grasia Semarang) 1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1 Sebagai bahan evaluasi kinerja manejemen Hotel Grasia Semarang dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan. 1.3.2.2 Diharapkan bermanfaat secara teori dan aplikasi terhadap pengembangan khazanah ilmu ekonomi islam. 1.3.2.3 Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika Penelitian dalam skripsi ini adalah: BAB I : Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang : 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.

11 1.4 Sistematika Penelitian. BAB II : Tinjauan Pustaka, pada bab ini membahas tentang : 2.2 Kerangka Teori. 2.3 Hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari permasalahan. BAB III : Metode penelitian, pada bab ini memuat tentang: 3.1 Jenis dan Sumber data 3.2 Populasi dan Sampel 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran 3.5 Teknik Analisis Data BAB IV : Analisis data dan pembahasan, pada bab ini menjelaskan: 4.1 Penyajian Data 4.2 Analisis Data dan Interpretasi Data BAB V : Kesimpulan dan saran, pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan berkaitan dengan penelitian. Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup penulis dan lampiran-lampiran.