ANALISIS PENYEBAB LOSSES

dokumen-dokumen yang mirip
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2007

Analisis Gangguan Jaringan Kabel dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis (Studi kasus PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOKO SURYONO D

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BATIK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. di era globalisasi adalah dengan memperhatikan masalah kualitas, kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

Perbaikan Proses Bisnis Pasang Baru Telepon Kabel di Wilayah Pemasangan Baru Surakarta dengan Metode Fault Tree Analysis

BAB I PENDAHULUAN. dan papan. Hampir seluruh peralatan-peralatan yang digunakan untuk membantu

ANALISIS KINERJA PELAYANAN PERBAIKAN GANGGUAN LISTRIK BERDASARKAN METODE SIX SIGMA DI PT. PLN (PERSERO) UNIT PELAYANAN DAN JARINGAN NGAGEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain

BAB I PENDAHULUAN IV-1

A. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

BAB I PENDAHULUAN. itu susut pada sistem jaringan tersebut perlu diperhitungkan lebih teliti.

BAB I PENDAHULUAN. Rugi-rugi energi adalah suatu kondisi atau keadaan dimana jumlah energi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN JARINGAN DISTRIBUSI DI UPJ RANDUDONGKAL TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah..

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) APJ Bandung merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa

Keadaan atau kejadian-kejadian pada masa yang akan datang tidaklah akan selalu sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kemajuan suatu negara dapat ditinjau dari peningkatan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN

4.3 Jenis-jenis dan Definisi Cacat Data Jenis-jenis dan Jumlah Cacat

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN PT. PLN (PERSERO) UPJ GROGOL DALAM KEMUDAHAN PEMBAYARAN TAGIHAN REKENING LISTRIK S K R I P S I

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penggunaan Metode FMEA dan FTA untuk Perumusan Usulan Perbaikan Kualitas Sepatu Running

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PABRIK ROTI BARITON 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diatur dalam UU No 15 tahun Tentang Ketenaga-listrikan pada pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

1. Joko Supono, 2. Lestari

BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN. Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

DAFTAR ISI Pengertian Variasi Dalam Proses Produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki Era pertumbuhan yang maju, lingkungan perusahaan beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai angka terjadinya petir cukup tinggi. Untuk menghindari/meminimalisir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN IDENTIFIKASI PENYEBAB SUSUT DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN METODE FMEA

BAB V ANALISA HASIL. perbaikan. Usulan perbaikan terhadap proses produksi JK-6050 dapat dilihat pada. Tabel 5. 1 Urutan Risk Priority Number

USULAN PERBAIKAN KECELAKAAN KERJA DI TERMINAL PETIKEMAS KOJA BERDASARKAN METODE FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PRODUK MELALUI ANALISIS JENIS CACAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA PADA PT XYZ

OPERASI ENERGI FAKULTAS TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: D

BAB III AMR (AUTOMATIC METER READING )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

ANALISIS DAN IDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MESIN BUBUT DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

Pemerataan atau penyeimbangan beban merupakan salah satu cara untuk menekan losses teknik. Penekanan losses terjadi dengan prinsip mengurangi arus yan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN. akhir abad 19 ini sangatlah vital untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERAN SISTEM AMR DALAM MENURUNKAN SUSUT / LOSSES DISTRIBUSI

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaringan tegangan rendah, Rugi rugi energi, Konektor Tap, Konektor Pres.

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Transkripsi:

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENYEBAB LOSSES ENERGI LISTRIK DALAM PROSES DISTRIBUSI LISTRIK & USULAN PENANGANANNYA (Studi Kasus PT. PLN (Persero), APJ Surakarta) Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: YULI ANDANI D 600 030 007 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan komoditi yang sangat penting di dunia ini.hampir 90% penduduk di permukaan bumi ini bergantung pada penggunaan listrik. Jumlah ini akan semakin meningkat lagi, terbukti dengan banyak dibangunnya tempat-tempat pembangkit listrik di tempat-tempat tertentu. Dari itulah berhubung pengendalian listrik dan elektronika semakin rumit maka dibutuhkan orang-oranng ahli yang merawat dan berpengetahuan baik teori maupun praktek teatang pelistrikan (Robertson, 1992 : 12). Pembangkitan atau produksi tenaga listrik, dilakukan dalam pusatpusat tenaga listrik dengan menggunakan generator-generator. Transmisi atau penghantaran adalah memindahkan tenaga listrik dari pusat-pusat tenaga listrik secara besar-besaran ke tempat-tempat tertentu yang dinamakan gardu-gardu induk. Dari gardu-gardu ini, tenaga listrik didistribusikan ke gardu-gardu distribusi, kemudian ke para pemakai atau konsumen. Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan sebagai unsur penyedia tenaga listrik. PLN membentuk unit-unit cabang pendistribusian sampai ke pelosok-pelosok desa, agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati tenga listrik, yang dinamkan Unit Pelayanan Jaringan (UPJ). Secara manajerial, UPJ berada di bawah

manajemen Area Pelayanan Jaringan (APJ) yang mencangkup wilayah tertentu. Pendistribusian di APJ Surakarta sering mengalami masalah penyusutan energi listrik. Penyusutan di sini diartikan sebagai adanya energi yang hilang baik secara teknis maupun non-teknis. Hal ini dapat dilihat dari adanya selisih yang cukup besar antara energi listrik yang dikirimkan dari gardu induk dengan energi listrik yang didapat dari konsumen pelanggan. Penyusutan yang terjadi pada bulan April 2007 adalah sebesar 6,59 % dari 796.390.809 KWh. Faktor yang diduga sebagai penyebab penyusutan antara lain adanya kerusakan jaringan distribusi. Energi yang dikirimkan ke gardu induk tidak akan sampai ke pelanggan karena dalam pendistribusiannya terjadi kerusakan jaringan, sehingga daya listrik tersebut akan berubah menjadi energi panas. Selain kerusakan jaringan, faktor yang diduga memberikan kontribusi dalam peningkatan penyusutan adalah adanya pelanggaran yang dilakukan oleh pelanggan. Pelanggaran tersebut dapat berupa pelanggaran dalam pemasangan pengukur daya atau meteran yang menyebabkan konsumsi energi listrik tidak terukur dengan baik, ataupun pelanggaran karena maalah administrasi pembayaran rekening listrik. Untuk mengatasi masalah pelanggraan tersebut, pihak PLN melakukan pemeriksaan dan penertiban ke pelanggan. Operasi penertiban tersebut diberi nama operasi P2TL (pemeriksaan pemakaian tenaga listrik). Dari operasi P2TL tersebut, dapat

diketahui pelanggan mana saja yang melakukan pelanggaran pelanggan yang ditemukan, maka penyusutan yang terjadi dapat semakin ditekan. Kerusakan jaringan distribusi listrik selain menyebabkan kerugian terhadap PLN, juga menyebabkan kepada konsumen menjadi terganggu. Untuk itu perlu dianalisis mengenai sebab-sebab kerusakan jaringan distribusi listrik sehingga kerugian baik di pihak PLN maupun konsumen dapat dikurangi. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah menentukan akar penyebab kerusakan jaringan distribusi listrik. Sehingga diperoleh suatu perbaikan untuk menekan tingginya penyusutan penyediaan tenaga listrik. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data losses yang dipakai adalah data sekunder yaitu data transaksi energi periode September 2006 sampai Agustus 2007 yang dihitung mulai dari GI Banyudono, GI Jajar, GI Mangkunegaran, GI Wonosari, GI Solo Baru, GI Palur, GI Masaran, GI Sragen, dan GI Wonogiri sampai ke tangan pelanggan.

2. Penentuan nilai prioritas perbaikan didasarkan pada skala severity, occurance, dan detection. 3. Data penentuan skala prioritas diperoleh data primer yang didapat berdasarkan kuisioner dari PT PLN persero APJ Surakarta di bagian Losses. 4. Penelitian hanya membahas mengenai penyebab umum losses energi yang terjadi di area Surakarta. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu : 1. Mendapatkan akar penyebab dari losses energi. 2. Mendapatkan prioritas tindakan perbaikan yang harus dilakukan. 3. Mendapatkan rekomendasi usulan perbaikan terhadap penyebab kerusakan jaringan distribusi. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai melalui analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusutan karena keruskan jaringan distribusi, yaitu : 1. Pihak PLN dapat mengetahui kejadian atau kombinasi kejadian dari faktor yang paling berpengaruh terhadap penyusutan. 2. Menentukan prioritas tindakan perbaikan yang harus dilakukan terhadap kerusakan jaringan yang terjadi.

3. Merekomendasikan suatu usulan perbaikan terhadap kerusakan jaringan yang terjadi. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan, tinjauan pustaka. BAB II LANDASAN TEORI Membahas mengenai konsep atau teori pendukung yang menjadi landasan bagi penelitian. Bab ini menguraikan tentang konsep FTA dan FMEA untuk mencari akar penyebab serta solusi permasalahan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Terdiri dari obyek penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengolahan data dan kerangka pemecahan masalah. BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA Mengemukakan data-data yang diperoleh dari perusahaan, pengolahan data serta analisa dari hasil pengolahan data. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan perusahaan.

1.7. Tinjauan Pustaka Berikut penelitian sebelumnya yang menggunakan metode penyelesaian yang sama dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu: 1. Donar Setiyajid Carel, 2005. Analisis Gangguan Jaringan Lokal Akses Kabel Tembaga Dengan Kombinasi Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode And Effect Analysis (studi kasus di STO Solo 1, Kandatel Solo, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.). Metode yang digunakan pada penelitian ini adlaah kombinasi antara tool FTA dan metode FMEA. Tahap FTA digunakan untuk menggambarkan permasalahan jarlokat yang berupa kejadian-kejadian penyebab munculnya gangguan, sedangkan tahap FMEA digunakan untuk mencari prioritas penyelesaian permasalahan gangguan jarlokat berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN) setiap penyebab gangguan. Nilai RPN dengan mempertimbangkan severity, occurance and detection. Hasil pengolahan data pada tahap FTA memberikan informasi adanya tiga belas kejadian dasar penyebab gangguan jarlokat, sedangkan hasil pengolahan data pada tahap FMEA menghasilkan prioritas penyelesaian masalah gangguan jarlokat berturut-turut sebagai berikut: munculnya gangguan alam, aktivitas pihak ketiga, aktivitas manusia, aktivitas binatang, kualitas instalasi tidak baik, kondisi material tidak baik, kerusakan komponen pesawat, kerusakan remote pairgain, kerusakan utas telepon,

adanya tegangan liar, sentral terganggu, rusaknya sekering/asistor, dan catuan tidak stabil. 2. Heru Sulistyasa, 2006. analisis Ketidaksesuaian Warna Kain Celup di PT Sari Warna Asli IV Surakarta Dengan Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode And Effect Analysis. Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan warna kain celup yang terjadi adalah FTA dan FMEA. Tahapo FTA digunakan untuk mengidentifikasi kejadian atau kombinasi kejadian yang dapat menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian warna kain celup hasil produksi dengan kain yang dipesan, sedangkan tahap FMEA digunakan untuk menentukan prioritas permasalahan tersebut berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN) setiap penyebabnya. Nilai RPN diperoleh dengan mempertimbangkan severity, occurance dan detection. Hasil pengolahan data pada FTA adanya 22 kejadian dasar penyebab maslaha, sedangkan hasil pengolahan data pada tahap FMEA menghasilkan 13 urutan prioritas penyelesaian yang harus diambil. Ketimpangan distribusi uap basah, kerusakan mesin, ketimpangan distribusi, tekanan angin, dan kesalahan manusia merupakan penyebab utama terjadinya ketidaksesuaian warna kain celup hasil produksi dengan kain yang dipesan. Oleh karena itu PT Sari Warna Asli IV Surakarta harus melakukan upaya perbaikan sistem berdasarkan pada masing-masing penyebab masalah utama yang telah teridentifikasi tersebut. Upaya nyata perbaikan sistem yang harus dilakukan

yaitu penambahan unit steam boiler, usaha perawatan mesin secara berkala, penambahan unit kompresor dan pemberian pelatihan proses produksi kain celup kepada operator produksi. 3. Bangun Pribadi, 2006. Evaluasi Dan Perbaikn Proses Bisnis Pasang Baru Telepon Kabel di Wilayah Penambah Jaringan Baru Dengan Menggunakan Faut Tree Analysis dan Malcolm Baldrige National Quality Award. Metode yang digunakan untuk evaluasi dan perbaikan terhadap proses bisnis pasang baru telepon kabel menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). Dengan FTA, diidentifikasikan fault event keterlambatan kring. Hasil dari FTA berupa 18 basic event yang tidak dapat dikembangkan lagi menjadi event yang lebih rendah. Basic event tersebut kemudian dianalisa dengan MBNQA. Analisa MBNQA dilakukan dengan mengidentifikasi aktivitas atau proses yang menyebabkan terjadinya fault events, kemudian membandingkan aktivitas atau proses yang sesuai dengan standar MBNQA TELKOM. Berdasarkan hasil dari FTA dan dengan analisa MBNQA, dilakukan perbaikan terhadap proses bisnis PSB telepon kabel di wilayah penambahan jaringan baru dengan menambah proses penarikan penanggal di awal proses. Tujuan dari penambahan proses ini adalah untuk mengontrol data dan informasi dari IKR sehingga data yang diproses merupakan data yang valid. Dengana danya perbaikan ini diharapkan dapat mengurangi permasalahan dalam proses PSB telepon kabel di wilayah penambahan jaringan baru.