BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pengamatan Berorientasi Strategi Comparison And Contrast Web Materi Spermatophyta

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

KELAYAKAN TEORITIS LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) GUIDED DISCOVERY PADA MATERI DUNIA HEWAN KELAS X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Guided Discovery Berdasarkan Hasil Telaah dan Validasi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG MEDIA PEMBELAJARAN PHET SIMULATION PADA MATERI HUKUM NEWTON KELAS X

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

FORMULATING PROBLEM AND MAKING HYPOTHESIS SKILLS THROUGH DEVELOPMENT WORKSHEET BASED INQUIRY ON ELECTROLYTE AND NONELECTROLYTE SUBJECT MATTER

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI GUIDED DISCOVERY

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Puspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER 2

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 KEDUNGPRING PADA MATERI ALAT UKUR LISTRIK

Kelayakan Perangkat Pembelajaran Berorientasi PBI dan Pendidikan Karakter pada Materi Daur Ulang Limbah

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

E-journal Prodi Edisi 1

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman pada kegiatan proses pembelajaran IPA. khususnya pada pelajaran Fisika di kelas VIII disalah satu

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

USING PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE CRITICAL THINKING SKILL AT HEAT CONCEPT

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

PENGEMBANGAN HANDOUT BERNUANSA KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SMA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-BOOK INTERAKTIF BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGEMBANGAN LKS BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL DILENGKAPI DENGAN MIND MAP PADA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA UNTUK SISWA SMA

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI GERAK KELAS VII SMP

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman. Ariska Yuniar Rahmawati (1),Evie Ratnasari (2)

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN UNTUK SMA

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Potensi Lokal untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

*Keperluan korespondensi, HP: ,

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

DEVELOPMENT OF ONLINE-LEARNING PLAN BASED ON LEARNING MANAGEMENT SYSTEM ON MATERIAL MOMENTUM AND IMPULSE CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Transkripsi:

KELAYAKAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI GUIDED DISCOVERY MATERI PTERIDOPHYTA KELAS X SMA FEASIBILITY OF STUDENT S WORKSHEET ORIENTED GUIDED DISCOVERY ON PTERIDOPHYTA AT TENTH GRADE OF HIGH SCHOOL Septyana Dwi Ferdiyanti, Wisanti, Muji Sri Prastiwi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang Gedung C3 Lt. 2 Surabaya 60231, Indonesia e-mail: septyana_28@yahoo.co.id Abstract- The purpose of this study is to produce of students worksheet oriented guided discovery on Pteridophyta which is feasible theoritically and empirically by validation and student s responses. This research was developmental research which developed guided discovery student s worksheet by 4-D method (without disseminate phase). The result showed that the guided discovery student s worksheet have been developed was feasible, both theoritically and empirically. The worksheet got good result, because the validation result showed that 95,50%. The worksheet was also good empirically student s response was 86,50% Keywords: Student s worksheet, Guided discovery, Pteridophyta, Ten Grade Abstrak- Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan LKS berorientasi Guided discovery pada materi Pteridophyta yang layak secara teoretis dan empiris berdasarkan telaah para ahli dan respons siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangkan LKS berorientasi Guided discovery dengan metode 4-D (tanpa tahap disseminate). Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dihasilkan LKS berorientasi guided discovery yang dinyatakan layak secara teoretis dan empiris. Lembar Kerja Siswa yang dihasilkan dinyatakan layak secara teoritis karena memperoleh hasil validasi dengan persentase 95,50% dan dinyatakan layak secara empiris dengan respons siswa 86,50%. Kata Kunci: LKS, Guided discovery, Pteridophyta, Kelas X I. PENDAHULUAN Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Sejak pemberlakuan KTSP tahun 2006, masing-masing sekolah diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada, baik model pembelajaran maupun perangkat pembelajaran. Oleh sebab itu guru dituntut untuk dapat mengembangakan inovasi dalam setiap pembelajaran. Salah satunya mengembangkan komponen perangkat pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) berorientasi guided discovery. Majid (2011) menyatakan bahwa guided discovery merupakan pendekatan yang dapat membantu siswa memecahkan masalah melalui proses mental, dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep. Proses mental tersebut antara lain: mengamati, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan. Siswa belajar menemukan sendiri pemecahan masalah, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Salah satu aspek kajian materi di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada kelas sepuluh semester gasal ialah Kompetensi Dasar 3.3 yaitu, mendeskripsikan ciri-ciri divisio dalam dunia tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Berdasarkan hasil observasi, selama ini pembelajaran dunia tumbuhan disampaikan dengan metode ceramah. Kenyataannya KD yang diharapkan memerlukan keterampilan proses sains. Sementara itu, berdasarkan karakteristik materi, Pteridophyta merupakan materi tumbuhan yang mudah sekali untuk dijumpai dilingkungan sekolah. sehingga hal tersebut sangat mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Biologi menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains yang dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Pembelajaran guided discovery menarik karena mempunyai keunggulan tersendiri. Beberapa keuntungan pembelajaran ini adalah siswa belajar menghargai diri sendiri, memotivasi diri dan lebih mudah untuk mentrasfer, memperkecil atau menghindari menghafal dan siswa bertanggung jawab atas pembelajaran sendiri, sedangkan guru sepenuhnya berperan sebagai pembimbing atau fasilitator. Adanya petunjuk guru membuat siswa belajar lebih terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran (Carin, 2003). Berdasarkan hasil penelitian Addina (2012) dan Rochmawati (2013) tentang pengembangan LKS berbasis guided discovery diketahui bahwa 100% siswa Septyana Dwi Ferdiyanti, dkk: Kelayakan Lembar Kerja Siswa Berorientasi Guided Discovery 225

merespon posistif. Siswa merasa dibimbing untuk melatih keterampilan proses dan terbantu dalam memecahkan masalah dalam menemukan suatu konsep. Hal ini disebabkan siswa memperoleh pengalaman langsung dari kegiatan yang ada di dalam LKS. Satyawati, (2010) menyatakan bahwa guided discovery adalah suatu pembelajaran tempat guru berperan menyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan penyelesaian persoalan itu dengan perintah-perintah atau lembar kerja siswa dan siswa mengikuti petunjuk dan menemukan sendiri penyelesaiannya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengembangkan LKS berorientasi guided discovery pada materi Pteridophyta Kelas X SMA. Pada pembelajaran ini diharapkan guru dapat berperan dalam mengarahkan siswa agar memiliki pengalaman dan melakukan segala aktivitas penyelidikan sehingga siswa dapat menemukan dan menerapkan sendiri konsep dan prinsip yang penting.. II. METODE PENELITIAN Tabel 1. Hasil validasi LKS berorientasi guided discovery Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan, yaitu pengembangan LKS berorientasi guided discovery pada materi Pteridophyta kelas X SMA dengan menggunakan metode 4-D (tanpa tahap dessiminate). Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Mei 2013 di Jurusan Biologi FMIPA UNESA. Uji coba terbatas dilakukan di SMA Negeri 2 Pamekasan pada 18-19 Juli 2013. Sasaran penelitian ini adalah LKS berorientasi guided discovery pada materi Pteridophyta yang di uji cobakan pada 15 siswa kelas X SMAN 2 Pamekasan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi (dua dosen biologi dan satu guru biologi), menggunakan metode validasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil kelayakan teoretis berdasarkan telaah dosen ahli pendidikan dan materi serta guru biologi SMA yang meliputi kelayakan penyajian, kelayakan tampilan, kelayakan bahasa, kelayakan isi,dan dan kelayakan karakteristik guided discovery. Hasil validasi LKS berorientasi guided discovery disajikan pada (Tabel 1). No. Kriteria Skor Rata-rata Kategori V1 V2 V3 A. PENYAJIAN LKS 1. Kesesuaian topik LKS dengan pokok bahasan 4 4 4 4 Sangat baik 2. Kesesuaian alokasi waktu dalam kegiatan LKS 4 4 3 3,67 Sangat baik 3. Mencantumkan tujuan pembelajaran 4 4 4 4 Sangat baik 4. Mencantumkan petunjuk kegiatan dalam LKS 4 4 4 4 Sangat baik B. SYARAT TEKNIK (TAMPILAN) 5. Kesesuaian cover dengan topik LKS 4 4 4 4 Sangat baik 6. Kesesuaian tulisan dan huruf 4 4 3 3,67 Sangat baik 7. Kesesuaian tata letak dengan isi LKS 4 3 3 3,33 Sangat baik 8. Tampilan gambar dan warna pada LKS menarik 4 4 4 4 Sangat baik perhatian siswa dan meningkatkan motivasi belajar C. SYARAT KONSTRUKSI (KEBAHASAAN) 9. Kalimat yang digunakan jelas, operasional, dan tidak menimbulkan makna ganda 10. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh siswa 11. Bahasa yang digunakan pada LKS mengajak siswa untuk interaktif D. ISI 4 4 4 4 Sangat baik 12. Memenuhi syarat didaktik 4 4 3 3,67 Sangat baik 13. Materi yang disampaikan sesuai dengan konsep 4 4 4 4 Sangat baik 14. Materi sesuai dengan indikator dan tujuan 4 4 4 4 Sangat baik pembelajaran E. KARAKTERISTIK GUIDED DISCOVERY 15. LKS membimbing siswa untuk merumuskan masalah. Page 226

16. LKS membimbing siswa untuk mengumpulkan data 4 4 4 4 Sangat baik melalui pengamatan. 17. LKS membimbing siswa untuk mengolah data. 4 4 3 3,67 Sangat baik 18. LKS membimbing siswa untuk melakukan 4 4 3 3,67 Sangat baik pembuktian data dan menarik kesimpulan. 19. LKS melatih siswa untuk belajar mandiri. 4 4 4 4 Sangat baik 20. Siswa terlibat aktif dalam menemukan/menerapkan 4 4 3 3,67 Sangat baik konsep. Rata-rata kelayakan 3,82 Sangat baik (%) Kelayakan 95,50 Sangat layak Sumber : (Ferdiyanti, 2013) Setelah LKS berorientasi guided discovery dinilai kelayakan teoretisnya, LKS kemudian diujicobakan kepada 15 siswa Kelas X SMAN 2 Pamekasan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran menggunakan LKS berorientasi guided discovery, meliputi keterbacaan, bahasa, tampilan (Tabel 2). Tabel 2. Hasil Analisis Respons Siswa No. Kriteria Jawaban (%) Kategori Ya Tidak KETERBACAAN 1. Apakah anda senang selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS Guided Discovery? 2. Apakah susunan kalimat pada LKS mudah dipahami? 3. Apakah alokasi waktu yang diberikan cukup untuk menyelesaikan seluruh tugas pada LKS? 4. Apakah petunjuk dan prosedur kerja penggunaan LKS ini jelas? BAHASA 11 4 73 Cukup Rata-rata 93,25 Positif 5. Apakah bahasa yang digunakan pada LKS ini mudah 12 3 80 Positif dibaca? 6. Apakah LKS ini menggunakan bahasa indonesia yang baku dan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan? Rata-rata 86,5 Positif TAMPILAN 7. Apakah tampilan LKS ini menarik? 6 9 40 Tidak 8. Apakah gambar yang ditampilkan pada LKS sesuai dengan topik bahasan? 15 0 100 Sangat Rata-rata 70 Cukup PENGUASAAN KONSEP 9. Apakah pertanyaan dalam LKS Guided Discovery membantu anda menemukan/menerapkan konsep sendiri? 10. Apakah konsep yang didapatkan dapat bertahan lama di ingatan anda? Septyana Dwi Ferdiyanti, dkk: Kelayakan Lembar Kerja Siswa Berorientasi Guided Discovery 227

No. Kriteria Jawaban (%) Kategori Ya Tidak KETERBACAAN 11. Apakah anda lebih memahami materi Pteridophyta apabila disajikan dengan menggunakan LKS Guided Discovery? Rata-rata 93 Positif GUIDED DISCOVERY 12. Apakah anda dilatih membuat rumusan masalah? 13. Apakah anda dilatih melakukan kegiatan pengamatan dan mengolah data? 14. Apakah anda dilatih melakukan pembuktian data dan menarik kesimpulan? Rata-rata 100 Positif Rata-rata persentase (%) keseluruhan 190 20 86,5 Layak Sumber: (Ferdiyanti, 2013) Berdasarkan analisis data hasil validasi (Tabel 1) dapat diketahui bahwa secara keseluruhan rata-rata kelayakan LKS sebesar 95,50% dengan kriteria sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan sesuai dengan acuan penyusunan LKS yang telah ditetapkan dan layak diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan dalam LKS sudah sesuai dengan sintaks pembelajaran guided discovery, meliputi kegiatan merumuskan masalah, mengumpulkan data, mengolah data, membuktikan data, dan menarik kesimpulan. Aspek penilaian LKS yang mendapatkan penilaian terendah (83,25 %) ialah aspek penampilan, yaitu kesesuaian tata letak dengan isi LKS. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan dalam LKS kurang memotivasi siswa untuk mengerjakan LKS. Berdasarkan hasil uji coba LKS diketahui bahwa sebagian siswa kurang antusias dalam mengerjakan LKS. Hal ini terjadi karena tampilan LKS lebih banyak menggunakan kata-kata atau tulisan yang kurang disertai gambar. Menurut Widjajanti (2008), salah satu syarat penyusunan LKS adalah menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada katakata. Gambar lebih dekat pada sifat konkrit sedangkan kata-kata lebih bersifat abstrak sehingga lebih sukar ditangkap oleh anak. Oleh sebab itu penampilan dalam LKS sangat penting karena siswa pertama-tama akan tertarik pada penampilan, bukan pada isinya. Guided discovery merupakan pembelajaran yang melatihkan keterampilan proses mental yang memungkinkan siswa mengasimilasi konsep dan prinsip seperti mengamati, menggolongkan, menduga, mengukur, dan membuat kesimpulan (Yuliati dkk, 2009). Secara keseluruhan, LKS yang telah dikembangkan peneliti mencerminkan pembelajaran berorientasi guided discovery, hal ini dapat dilihat pada point karakteristik guided discovery dengan persentase kelayakan 94,50% dengan kriteria sangat layak. Kegiatan yang ada di dalam LKS disusun mengikuti tahapan pembelajaran berorientasi guided discovery meliputi tahapan pemberian rangsangan (stimulasi), identifikasi malasah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian, dan menarik kesimpulan. Dalam kegiatan ini guru bertindak sebagai fasilitator. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui respons siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Hasil analisis respons siswa terhadap LKS menunjukkan bahwa siswa memberikan respons terhadap LKS yang dikembangkan, yaitu dengan rata-rata 86,50%. Krieria karakteristik guided discovery mendapatkan respons tertinggi, yaitu dengan rata-rata sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa LKS beroerientasi guided discovery ini sudah tersusun secara sistematis, sesuai dengan taraf berpikir siswa. Selain itu siswa merasa dibimbing untuk melatih keterampilan proses dan terbantu dalam Page 228

memecahkan masalah dalam menemukan suatu konsep. Hal ini disebabkan siswa memperoleh pengalaman langsung dari kegiatan yang ada di dalam LKS. Menurut Hatimah (2007), Pembelajaran dengan pendekatan guided discovery mempunyai persamaan konsep dengan pendekatan inquiry yang ditujukan pada cara belajar pencarian terhadap suatu objek secara kritis dan analitis, sehingga dapat membentuk pengalaman belajar yang bermakna. Siswa dituntut untuk dapat mengidentifikasi masalah terhadap objek yang dipelajarinya sehingga ia dapat mengambil kesimpulan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Kriteria tampilan LKS mendapat respons terendah, yaitu dengan rata-rata sebesar 70% tetapi masih dapat dikategorikan cukup layak. Penampilan LKS secara umum dalam LKS ini mendapatkan respons terendah, yaitu sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa siswa kurang termotivasi dalam mengerjakan LKS. Tampilan dalam LKS ini sudah dilengkapi dengan gambar-gambar yang mendukung tetapi mungkin tampilannya masih terlalu sederhana dan masih banyak ruang kosong sehingga kurang memotivasi siswa dalam mengerjakan LKS. Hal ini juga dapat dikarenakan berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa ketika ujicoba LKS, yaitu beberapa siswa kurang mencermati gambar siklus hidup tumbuhan Bryophyta dan Pteridophyta. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti kekurangan tersebut, peneliti perlu memperbaiki tampilan yang disertai gambar dan tulisan yang lebih menarik lagi sehingga dapat lebih memotivasi siswa dalam membaca dan mengerjakan LKS. IV. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa LKS berorientasi guided discovery layak secara teoretis dan empiris dengan persentase 95,50% dan 86,50% serta dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Ucapan Terima Kasih Kami mengucapkan terima kasih kepada Dra. Wisanti, M.S, Novita Kartika Indah, S.Pd., M.Si., dan Dra. Ummi Salamah yang telah berkenan menjadi validator LKS berorientasi guided discovery, serta siswa-siswi Kelas X SMAN 2 Pamekasan yang telah memberikan respons terhadap LKS yang dikembangkan. DAFTAR PUSTAKA Carin, A. 1993. Teaching Science Through Discovery. New York: maxwell Machmillan International. Depdiknas. 2004. Pedoman Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa Dan Skenario Pembelajaran Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar & Menengah. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ferdiyanti, Septyana. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berorientasi Guided Discovery Pada Materi Pteridophyta Kelas X SMA. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Surabaya: FMIPA UNESA. Ibrahim, M. 2010. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya: UNESA University Press. Hatimah, Ihat, dkk.. 2007. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press (Online) (http://file.upi.edu, diakses pada 6 Juni 2013) Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Rochmawati, E. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berorientasi Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Untuk SMA Kelas X Pada Materi Fungi. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Surabaya: FMIPA UNESA. Rohim,F., Susanto, H., dan Ellianawati. 2012. Penerapan Model Discovery Terbimbing Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemapuan berpikir Kreatif. Unnes Physics Education Journal (Online), Vol 1, No 1 (2012), (http://journal.unnes.ac.id, diakses pada tanggal 13 Juni 2013). Satyawati, Ni Nyoman Sri Budi. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing Berbasis LKS Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Kecerdasan Logis Matematis Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Bangli. Jurnal penelitian. (Online), Vol 2, No 2 (2011), (http://www.pasca.undiksha.ac.id, diakses 14 Februari 2012) Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan KTSP Bagi Guru SMK/MAK. FMIPA UNY. Yuliati., Ciptono., T. Rahayu., dan Purwanto, A. 2009. Pemberdayaan MGMP IPA Biologi SMP. Workshop Penyusunan LKS Guided Discovery Berbasis Komputer. Yogyakarta. Septyana Dwi Ferdiyanti, dkk: Kelayakan Lembar Kerja Siswa Berorientasi Guided Discovery 229