BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2015 Online : Amalia Rahma Fathinita, Edwin Basyar, A.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN. atau kekurangan latihan fisik (Karhiwikarta, 1983). Pada saat berolahraga

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

SKRIPSI PELATIHAN PLYOMETRIK DAPAT MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TERHADAP LONCATAN VERTIKAL PADA TIM BASKET POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. kelompok. 1 kelompok terdiri dari 6 orang. voli merupakan kegiatan fisik

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang pada masyarakat Indonesia. Dalam melakukan permainan sepakbola

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN PUTRA FUTSAL SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

BAB I PENDAHULUAN. sudah berkembang luas. Masing-masing individu dituntut untuk bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

Yan Indra Siregar. Abstrak

BAB II KAJIAN TEORITIS. kemampuan melakukan aktifitas olahraga. Menurut Tangkudung yang dikutip

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN KESEHATAN

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

PENGEMBANGAN BIOMOTOR 1 (KECEPATAN)

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

Disusun oleh : Rihandoyo A BAB I PENDAHULAUAN. A. Latar Belakang. Atlet-atlet juara yang mampu memperoleh prestasi tertinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

PENGARUH LATIHAN Z-PATTERN RUN DRILL DAN BARRIER JUMP WITH CUT AND SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI MUHAMMAD AGUSMAN

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola basket merupakan olahraga yang dilakukan pertama kali di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

PENGARUH PERMAINAN BOLA TEMBAK TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA SD Tarsad. Kata Kunci: Permainan Bola Tembak, Power Otot Tungkai, Siswa Putri SD.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

I Pt. Adi Gunawan*, I.A.Kd. Arisanthi Dewi **, Ngurah Adi Santika***

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap atlet pastilah memiliki tujuan untuk mencapai performa maksimal dalam setiap pertandingan yang diikutinya, sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik dalam bidang olahraga yang ditekuninya. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh seorang atlet, selain asupan makanan dan lingkungan yang mendukung, salah satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik. Kemampuan fisik yang optimal dan kekuatan tubuh yang baik akan membantu atlet dalam mencapai prestasi. Kemampuan fisik seorang atlet adalah unsur-unsur yang berguna bagi kesegaran jasmani seseorang, meliputi daya tahan, kekuatan otot, daya ledak otot, kecepatan, kelincahan, kelenturan, keseimbangan, kecepatan reaksi, dan koordinasi. Unsur-unsur tersebut saling berhubungan erat satu dengan yang lainnya sehingga tubuh dapat memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. 1 Salah satu faktor dalam kemampuan fisik ialah daya ledak otot. Daya ledak otot merupakan gabungan antara kekuatan dan kecepatan, atau pengerahan gaya otot maksimum yang menyangkut kekuatan dan kecepatan 1

2 kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif, serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot atau kemampuan otot untuk berkontraksi dengan kekuatan yang optimal dan maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya dalam mengatasi beban yang diterima. 2 Kemampuan daya ledak yang baik, terutama daya ledak otot tungkai, menentukan seseorang untuk mencapai prestasi optimal, sebab otot-otot tungkai merupakan pusat gerak yang utama bagi tubuh secara keseluruhan. Faktor yang mempengaruhi daya ledak otot meliputi kekuatan otot dan kecepatan kontraksi. Otot yang kuat mempunyai daya ledak yang besar, dan hampir dipastikan memiliki nilai kekuatan yang besar. 3 Kekuatan dari sebuah otot ditentukan terutama oleh ukurannya. Kekuatan dari sebuah otot dapat dipengaruhi oleh kadar testosteron dalam tubuhnya maupun dari suatu program latihan kerja yang akan meningkatkan ukuran dari otot. 4 Salah satu tujuan utama dalam program latihan adalah peningkatan performa dari para atlet sepak bola. 5 Pelatih dan atlet haruslah tekun dan bersemangat dalam meningkatkan kemampuan untuk menambah performa dari para atlet. Keberhasilan penerapan kemampuan teknik atau keterampilan (skill), meloncat, menendang, melempar, dan keterampilan lainnya seperti daya ledak dan kekuatan otot bergantung pada apakah atlet memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuatannya secara maksimal. 6 Agar tercapai kemampuan fisik serta prestasi yang maksimal, maka diperlukan

3 peningkatan serta pengembangan pada diri atlet, melalui suatu latihan fisik yang teratur, terprogram, dan berkelanjutan. Latihan yang dilakukan berulang-ulang mengakibatkan berkembangnya keterampilan yang lebih baik. 7 Sedangkan khusus untuk pelatihan daya ledak otot, rangsangan latihan yang optimal untuk membangun daya ledak adalah latihan dengan intensitas tinggi dan repetisi yang cepat, sehingga daya ledak yang dihasilkan karena penggabungan kecepatan dan kekuatan menjadi lebih besar. 8 Efek yang terjadi akibat latihan dengan peningkatan beban secara bertahap adalah terjadinya peningkatan presentasi massa otot sehingga mengalami hipertrofi, bertambah sebanyak 30-60%. 4 Sedangkan latihan kecepatan akan menjadikan serabut otot cepat (fast-twitch muscle) hipertrofi, terjadinya hipertrofi disebabkan oleh perubahan otot rangka, peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serabut otot sehingga menyebabkan pembesaran masing-masing otot. Dengan adanya peningkatan jumlah dan ukuran mitokondria pada sel-sel otot, maka akan menyebabkan fungsi dari mitokondria lebih efektif. Dengan adanya peningkatan jumlah mitokondria dalam sel otot secara fisiologis akan merangsang perbaikan pengambilan oksigen sehingga dapat meningkatkan kemampuan fisik sekaligus meningkatkan performa dari atlet. 8 Sebagian besar aktivitas olahraga menerapkan kombinasi dari ketiga jenis jalur energi metabolik dengan berbagai rasio yang digunakan. 9 Dalam

4 pertandingannya, pemain bola menunjukkan berbagai bentuk keterampilan dan performa untuk memperlihatkan gerakan periodik. Salah satu karakteristik dari pertandingan sepak bola ialah ledakan secara terus menerus, sehingga aktivasi dari jalur sistem metabolisme baik aerobik maupun anaerobik selama pertandingan sangat dibutuhkan oleh tubuh. 10 Namun, pada beberapa gerakan yang sering digunakan seperti melakukan tembakan (shooting), meloncat, melakukan tackling, berlari sprint, dan mengubah kecepatan secara cepat dalam melakukan tembakan, kinerja dari sistem anaerobik terutama sangat penting dalam pertandingan ini. 5 Berdasarkan uraian di atas, pengaruh latihan anaerobik secara teratur terhadap daya ledak otot tungkai pada anak usia 10-14 tahun sebaiknya diketahui dan dianalisa. 1.2 Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah terdapat pengaruh latihan anaerobik selama 12 minggu terhadap daya ledak otot tungkai pada anak usia 10-14 tahun? 2) Apakah terdapat perbedaan daya ledak otot tungkai setelah latihan anaerobik selama 6 minggu dan 12 minggu pada kelompok perlakuan? 3) Apakah terdapat perbedaan daya ledak otot tungkai antara kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol?

5 1.3 Tujuan Penelitian 1.31 Tujuan Umum Menganalisa pengaruh latihan anaerobik terhadap daya ledak otot tungkai 1.32 Tujuan Khusus 1) Menganalisa pengaruh latihan anaerobik selama 12 minggu terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada anak usia 10-14 tahun 2) Menganalisa perbedaan daya ledak otot tungkai setelah latihan anaerobik selama 6 minggu dan 12 minggu pada kelompok perlakuan 3) Menganalisa perbedaan daya ledak otot tungkai antara kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat : 1) Memberikan sumbangan di bidang ilmu kedokteran mengenai efek latihan anaerobik terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai 2) Memberikan masukan dan informasi bagi para pelatih dan dokter olahraga mengenai berapa lama latihan anaerobik yang efektif yang dapat menyebabkan peningkatan daya ledak otot tungkai 3) Memberikan masukan dan informasi bagi para pelatih dan dokter olahraga apabila latihan anaerobik dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai, untuk penyusunan program latihan demi peningkatan daya ledak tungkai dan performa atlet

6 4) Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya 1.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No Nama, Judul, Tahun Penelitian 1 Sulistyo W. Pengaruh Latihan Half Squat dan Latihan Quarter Squat pada Kecepatan Tendangan dan Daya Ledak Otot Tungkai; 2010. 2 Putra IN. Pengaruh Pelatihan Plyometrics Zig-zag Drills terhadap Daya Ledak dan Kekuatan Otot Tungkai pada Siswa Putra Kelas VIII SMPN 1 Mengwi Tahun Pelajaran 2012/2013; 2013. 3 Andriani LM, dkk. Pengaruh Pelatihan 30 Second Box Drill dan 60 Second Box Drill terhadap Daya Ledak Otot Tungkai; 2014. Metode Real experiment with randomized control observational design pre-test post-test design s group. Real experiment dengan rancangan penelitian the randomized pretest post-test control group design Eksperimen semu dengan rancangan the non-randomized pre-test and posttest control group design. Hasil Latihan quarter squat dapat meningkatkan kecepatan menendang lebih baik daripada latihan half squat. Latihan quarter squat dapat meningkatkan daya ledak otot lebih baik daripada latihan half squat. Pelatihan plyometrics zig-zag drills berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada siswa putra kelas VIII SMPN 1 Mengwi. Pelatihan plyometrics zig-zag drills berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa putra kelas VIII SMPN 1 Mengwi. Pelatihan 30 second box drill dan 60 second box drill berpengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai dan terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan serta pelatihan 60 second box drill mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan 30 second box drill.

7 Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah metode penelitian, jenis dan periode perlakuan, serta sampel penelitian. Penelitian oleh Wahyu Sulistyo (2010) menggunakan bentuk latihan half squat dan quarter squat pada mahasiswa selama 6 minggu, penelitian oleh I Nyoman Krismana Putra (2013) menggunakan bentuk latihan plyometrics zig-zag drill, dan penelitian oleh Luh Mastia Andriani, dkk (2014) menggunakan bentuk latihan 30 Second Box Drill dan 60 Second Box Drill, pada siswa putri peserta ekstrakurikuler basket sebanyak 30 orang selama 4 minggu, dengan metode penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonrandomized pre-test and post-test control group design. Penelitian ini menggunakan metode real experiment dengan rancangan penelitian randomized pre-test, middle-test, and post-test control group design, jenis perlakuan yang telah dilakukan yaitu latihan anaerobik berupa sprint training selama 12 minggu, sampel penelitian menggunakan siswa sepak bola usia 10-14 tahun, dan pengukuran daya ledak otot tungkai dilakukan menggunakan tes vertical jump.