semakin sulit dan kecil peluangnya akibat krisis ekonomi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN UKDW. pegawai atau karyawan perusahaan swasta. Setiap lulusan Perguruan Tinggi sudah tentu

PENGARUH MOTIVASI DAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERWIRAUSAHA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Bukan saja yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

PENGARUH MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PEDAGANG KAIN

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IRRA MAYASARI F

BAB I PENDAHULUAN. dapat menampung pencari kerja, akibatnya banyak rakyat Indonesia baik yang

ANALISIS KETERKAITAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN FURNITURE CV. SINAR JAYA GEMOLONG, SRAGEN

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa menjadi bibit wirausaha (Indra 2010). Pengembangan

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA SUKOHARJO

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, keterampilan yang telah didapat

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. objektif sehingga secara efektif bisa memberikan gambaran tentang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat yang pada

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. orang lain, lingkungan dan masyarakat, berwirausaha akan memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual, keterampilan dan kreativitas sangat diperlukan, sehingga. kerja atau membuka usaha sendiri (wirausaha).

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PEDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya. Dalam menghadapi tantangan global, baik berupa persaingan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

PENGARUH BESARAN MODAL DAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN TERHADAP LABA USAHA PADA CELLULER PHONE

BAB I PENDAHULUAN. berwirausaha dapat pula membukakan lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang

Andika Prianto B

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi sudah sangat dirasakan perlu, termasuk untuk menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga jumlah tenaga kerja yang menganggur meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian pada saat ini sangatlah tidak menentu, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang semakin tajam antar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin hari penduduk dunia bertambah jumlahnya. Ini dikarenakan angka

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini jumlah bank yang terdaftar di Bank Indonesia mencapai 145. Tabel 1.1 Jumlah Bank yang Terdaftar di BI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. infomasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan, pengangguran global

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lulusan perguruan tinggi tentu mempunyai harapan dapat mengamalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang didapat selama studi. Terdapat tiga kemungkinan yang dialami lulusan perguruan tinggi setelah menyelesaikan studinya. Pertama, menjadi pegawai atau karyawan perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pegawai negeri. Kedua, kemungkinan menjadi pengangguran intelektual karena sulit atau ketatnya persaingan dan semakin berkurangnya lapangan kerja yang sesuai dengan latar belakang studi. Ketiga, membuka usaha sendiri (berwirausaha) di bidang usaha yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapat selama studi di Perguruan Tinggi (Indarti dan Rostiani, 2008). Namun, dari tiga kemungkinan tersebut, kemungkinan ketiga merupakan pilihan alternatif yang paling memungkinkan dan terbuka bagi lulusan Perguruan Tinggi. Hal ini disebabkan karena pilihan pertama, yaitu menjadi pegawai pemerintah atau perusahaan swasta semakin sulit dan kecil peluangnya akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga banyak perusahaan yang bangkrut. Demikian juga pilihan menjadi pegawai pemerintah terasa semakin kecil peluangnya, karena banyaknya pesaing atau peserta sehingga kecil kemungkinannya. Pilihan kedua, yaitu menjadi pengangguran intelektual 1

pasti tidak akan dipilih oleh lulusan Perguruan Tinggi, sebab resiko psikologis pribadi yang harus ditanggung oleh yang bersangkutan sangat besar. Pilihan untuk berwirausaha merupakan pilihan yang sangat tepat dan logis, sebab selain peluang lebih besar untuk berhasil, hal ini sesuai dengan program pemerintah dalam percepatan penciptaan pengusaha kecil dan menengah yang kuat dan bertumpu pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Priyambodo, 2010 di Negara maju seperti Amerika Serikat, tampilnya wirausaha yang tangguh telah terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Wirausaha melalui usahanya telah mampu menyerap angkatan kerja dan memberikan kesejahteraan kepada seluruh komponen perusahaan, yang meliputi: pemegang saham, karyawan, pelanggan, supplier, masyarakat umum, dan pemerintah. Pemegang perusahaan memperoleh kontribusi melalui laba yang diperoleh perusahaan, karyawan memperoleh penghasilan dari kegiatan produksi dan manajemen perusahaan, masyarakat mampu memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan pemerintah memperoleh pajak dan devisa. Secara keseluruhan kontribusi ini pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena komponen perusahaan pada dasarnya adalah warga masyarakat dan pajak yang dipungut pemerintah selanjutnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan umum dan infrastruktur. Devisa yang dihasilkan akan meningkatkan kemandirian dan pertumbuhan 2

perekonomian negara. Apabila Indonesia mampu melahirkan wirausaha wirausaha tangguh seperti diatas, bukan pengusaha yang besar karena fasilitas, kolusi, dan korupsi sehingga sebagian permasalahan ekonomi bahkan sosial dan politik dapat diatasi. Kehadiran pengusaha tangguh, baik sebagai pengusaha besar, sedang maupun kecil dalam pasar yang sehat akan mampu menciptakan nilai tambah barang dan jasa, meningkatkan daya saing, meningkatkan pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional, meningkatkan produktivitas serta menciptakan efisiensi sumber daya alam. Kesadaran menjadi wirausahawan di Indonesia tumbuh dengan cepat. Alasan seseorang untuk menjadi wirausaha adalah perbandingan sosial misalnya menginginkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan dengan orang lain untuk membandingkan kinerjanya, perhatian misalnya ingin dilihat sebagai pusat perhatian atau sebagai pengusaha sosial trendsetter, dukungan emosional misalnya menginginkan orang di sekitar merangsang atau merasakan stres atau bingung, stimulus positif misalnya merasakan keberadaan orang lain yang memiliki hubungan dekat seperti persahabatan yang memberikan masukan. Pemerintah saat ini memberikan porsi yang cukup besar untuk pengembangan, baik untuk menumbuhkan perekonomian suatu daerah tertentu, maupun mendorong universitas untuk memberikan bekal kepada para mahasiswanya supaya memiliki jiwa, sehingga diharapkan setelah mahasiswa ini lulus, maka mereka tidak 3

hanya berkonsentrasi menjadi tenaga kerja namun juga membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain karena mereka menjadi seorang wirausaha yang kemungkinan akan membutuhkan tenaga kerja untuk membantu kerja mereka (Sisnuhadi dan Wijaya dalam Priyambodo, 2010). Penelitian mengenai salah satunya telah diteliti oleh Decker et al., (2012). Penelitian tersebut menguji pengaruh dimensidimensi motivasi afiliasi yang meliputi perbandingan sosial, perhatian, dukungan emosional, dan stimulus positif pada minat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat dimensi motivasi afiliasi, hanya 2 dimensi, yaitu dukungan sosial dan stimulus positif yang memiliki pengaruh pada minat. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Decker et al., (2012), yang menguji pengaruh keempat dimensi motivasi afiliasi (perbandingan sosial, perhatian, dukungan emosional, dan stimulus positif) pada minat. Alasan melakukan replikasi penelitian tersebut adalah dengan tema ini masih relativ terbatas, bahkan menurut Decker et, al merupakan penelitian pertama oleh karena itu menarik untuk dilakukan replikasi di S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, karena mahasiswa sebagai salah satu golongan elit masyarakat yang diharapkan menjadi pemimpin pemimpin bangsa masa yang akan datang, sudah sepantasnya menjadi pelopor dalam mengembangkan semangat. Bekal 4

pendidikan tinggi yang diperoleh di bangku kuliah dan idelisme yang terbentuk, lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu mengembangkan diri menjadi seorang wirausahawan dan bukan sebaliknya lulusan perguruan tinggi hanya bisa menunngu lowongan kerja bahkan menjadi pengangguran yang pada hakekatnya merupakan beban pembangunan. Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai salah satu wadah pendidikan yang berada di Surakarta telah cukup lama membekali para mahasiswa untuk menjadi wirausaha melalui mata kuliah. Sejumlah aktivitas telah dilakukan pada mata kuliah, kegiatan yang dilakukan dalam mata kuliah yaitu tentang teori teori dan praktek lapangan. Dengan melakukan aktivitas itu semua, diharapkan dapat membuat para mahasiswa mendorong untuk menjadi wirausaha yang sesungguhnya. Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, PENGARUH MOTIVASI AFILIASI PADA MINAT KEWIRAUSAHAAN (STUDI PADA MAHASISWA S1 FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET). 5

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dibentuk rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah perbandingan sosial berpengaruh pada minat? 2. Apakah perhatian berpengaruh pada minat? 3. Apakah dukungan emosional berpengaruh pada minat? 4. Apakah stimulus positif berpengaruh pada minat? C. Tujuan Penilitian Dari perumusan masalah yang ada, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh perbandingan sosial pada minat 2. Menganalisis pengaruh perhatian pada minat 3. Menganalisis pengaruh dukungan emosional pada minat 4. Menganalisis pengaruh stimulus positif pada minat 6

D. Manfaat penelitian 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan memeberikan sumbangan informasi bagi para ilmuan ekonomi sehingga dapat menambahkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang 2. Manfaat Akademisi a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penelitian serta menguji kemampuan analisis masalah berdasarkan teori yang pernah di dapat selama studi, khususnya yang berhubungan dengan sumber daya manusia khusus tentang dimensi motivasi afiliasi pada minat. b. Bagi Peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sebuah masukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang mengkaji topik serupa. 7