1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS BAGI KEPALA DESA SE-KABUPATEN SEMARANG. TANGGAL 29 PEBRUARI 2016 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua. Ysh. : 1. Wakil Bupati Semarang, 2. Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Semarang 3. Kepala Kejaksaan Negeri Ambarawa 4. Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan Kab.Semarang; 5. Asisten Pemerintahan Sekda Kab. Semarang; 6. Para Kepala SKPD Kabupaten Semarang ; 7. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang ; 8. Pimpinan Bank Jateng Cab. Ungaran 2
3 9. Para Camat, Para Kepala Desa, Bapak, Ibu serta hadirin yang saya hormati. Puji syukur marilah tiada henti kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas nikmat, rahmat dan karunia-nya kita bisa bertemu dan berkumpul bersama di ruangan ini untuk mengikuti acara Penandatanganan Pakta Integritas Bagi Para Kepala Desa se-kabupaten Semarang Tahun 2016 dalam keadaan sehat wal afiat. Dan kami mengucapkan selamat kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Semarang yang telah berhasil menyelenggarakan kegiatan:
4 Penandatanganan Pakta Integritas Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2016 Bagi Para Kepala Desa se-kabupaten Semarang, sebagai upaya agar uang Negara bantuan keuangan kepada Desa berupa Dana Desa, Alokasi Dana Desa, Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang diamanahkan kepada Pemerintah Desa dapat dikelola dengan sebaikbaiknya, sehingga dapat dipertanggungjawabkan baik secara teknis, administrasi dan hukum. Bapak Ibu, hadirin yang kami hormati, Bahwa desa mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan demi terciptanya masyarakat yang sejahtera karena kebijakan berbagai program dan kegiatan dari Pemerintah banyak yang diprioritaskan untuk desa.
5 Bahwa berbagai regulasi yang mengatur tentang desa, pada dasarnya memaknai desa sebagai kesatuan masyarakat hukum, yang mempunyai otonomi untuk menyelenggarakan pemerintahan dan mengatur masyarakat serta rumah tangganya dengan prinsip dasar sebagai berikut : 1. Keanekaragaman dalam bingkai NKRI; 2. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; 3. Penyelenggaraan otonomi asli desa, keselarasan adat istiadat dan sosial budaya dalam perspektif administrasi pemerintahan negara yang selalu mengikuti perkembangan jaman;
6 4. Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang demokratis; 5. Pemberdayaan masyarakat. Hadirin yang saya hormati, Guna mendukung penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, mengacu pada : 1. UU No. 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
7 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
8 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa 7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016; 8. Peraturan Bupati Semarang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa Dan Bagian Hasil Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2016 Nomor 1).
9 9. Peraturan Bupati Semarang Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Dana Desa Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2016 Nomor 2). Keuangan fiskal desa dengan adanya Dana Transfer pada tahun 2016 meningkat secara signifikan. Dana transfer tersebut terdiri dari Alokasi Dana Desa (ADD), Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BHPDRD), dan Dana Desa yang berasal dari APBN. A. Total Bantuan Keuangan Desa Tahun 2016 untuk 208 desa sebesar Rp 243.148.533.000,- terdiri :
Dana Desa Rp. 129.797.974.000,- Pencairan 3 tahap : 40 % April, 40 % Agustus, 20 % Oktober. Alokasi Dana Desa Rp. 101.187.988.000,- Bagian Hasil Pajak (BHPDRD) Rp. 12.162.571.000,- ( ADD dan BHPDRD rencana pencairan 3 tahap: 40 % Maret, 40 % Juli, 20 % Oktober ) B. KOMPARASI ANGGARAN RATA RATA PER DESA DANA TRANSFER 2015-2016 : Tahun 2015 2016 Dana tranfer Alokasi Dana Desa Rp 441.784.024 Rp 486.480.712 BHPDRD Rp 54.012.966 Rp 58.473.899 DD Rp 278.081.495 Rp 624.028.721 10
11 C. PERSEBARAN/ PENGALOKASIAN DANA TRANSFER KE DESA TAHUN 2016 KATEGORI DD ADD BHPDRD TERENDAH 586,713,000 311,390,000 43,204,000 RATA-RATA 624,028,000 486,480,000 58,473,000 TERTINGGI 713,891,000 743,322,000 359,035,000 Semakin tinggi uang negara yang dilimpahkan kepada desa yang pengelolaannya langsung oleh Desa berarti tingkat resiko yang dipindahkan ke desa dan menjadi tanggung jawab desa semakin tinggi. Untuk itu tepat
12 kiranya dan kami memandang perlu untuk tetap dilakukan langkah-langkah upaya agar Kepala Desa dan semua pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan keuangan desa tetap selamat, tidak menjumpai permasalahan-permasalahan yang berakibat hukum. Kepala Desa karena jabatannya, tugas pokok dan fungsinya tetap berkewajiban memberikan fasilitasi, bimbingan dan melakukan pengawasan serta pengendalian agar program kegiatan yang langsung dilaksanakan penggunaannya benar-benar dapat terarah, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
13 Hadirin yang kami hormati, Bahwa selain berasal dari bantuan-bantuan dana transfer, sumber keuangan desa dapat digali dan dikembangkan dari Sumber Pendapatan Asli Desa. Pada umumnya pengelolaan sumber Pendapatan Asli Desa masih belum optimal, belum memberikan kontribusi yang signifikan dalam APBDesa, sehingga keuangan desa masih bergantung Pemerintah di atasnya. Dokumen Pakta Integritas merupakan prasyarat bagi Kepala Desa selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, agar Pemerintah Desa dalam mengelola keuangan desa dapat akuntabel, untuk
14 itu harus dipenuhi sebelum Pemerintahan Desa menerima bantuan keuangan dalam rekening desa. Dengan menandatangani Pakta Integritas, berarti kita siap melaksanakan amanah mengelola uang rakyat. Jangan lagi ada saudara kita yang terpaksa berurusan dengan pihak yang berwajib akibat mengelola Keuangan Desa tidak bisa dipertanggungjawabkan baik secara teknis, administrasi maupun hukum. UU no. 6 tahun 2014 memberikan peluang kepada desa mendapatkan hak keuangan desa lebih besar, akan tetapi juga akan membawa konsekwensi tanggungjawab yang lebih besar bagi Pemerintah
15 Desa, untuk itu kesiapan desa dalam menyongsong implementasi UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa sangat diperlukan. Selanjutnya, pada kesempatan yang membahagiakan ini, ijinkanlah kami menyampaikan beberapa pesan dan harapan sebagai berikut : 1. Semoga Penandatanganan Pakta Integritas dalam mengawali pelaksanaan Pengelolaan Desa Tahun 2016 benar-benar memberikan manfaat dalam peningkatan Kesejahteraan masyarakat desa dan cenderung lebih baik dari tahun sebelumnya ; 2. Mengawali rangkaian proses pengelolaan keuangan desa segera penuhi kewajiban-kewajiban laporan pertanggungjawaban berupa : a. Laporan Pelaksanaan APBDesa tahun 2015, dari 208 Desa baru 106 Desa yang masuk
16 b. Laporan Penggunaan Dana Desa semester II, sebagai syarat mutlak proses transfer Dana Desa dari RKUN ke RKUD tahun 2016, dari 208 Desa baru masuk 15 Desa. 3. Camat yang mendapatkan bantuan operasional dari Provinsi ( per Desa Rp. 1.000.000) penggunaannya untuk kegiatan fasilitasi Implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, agar dimanfaatkan sebaik-baiknya 4. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa dan Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dalam kaitannya dengan pengelolaan, Kepala Desa dilarang :
17 a.membawa atau menyimpan Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; b.melaksanakan atau mengelola kegiatan secara langsung dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa dan Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; Pedomani Peraturan Bupati Semarang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa dan Bagian Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2015 ; dan Peraturan Bupati Semarang Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Dana Desa Tahun 2016, agar penggunaan dan
18 pemanfaatan Pengelolaan Keuangan Desa dapat terarah, efektif, efisien dan bisa dipertanggungjawabkan 5. Optimalkan dan intensifkan pemanfaatan sumber-sumber Pendapatan Asli Desa, termasuk pemanfaatan Tanah Kas Desa dengan tetap mendasarkan pada peraturan perudangan yang berlaku; 6. Semoga dengan kepemimpinan Saudara yang sekarang menjabat sebagai Kepala Desa, pengelolaan keuangan desa lebih baik dari sebelumnya, amanah mengelola uang negara dapat dijalankan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku, sehingga bisa selamat dan tidak tersandung permasalahan hukum.
19 Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua. Amiin. Sekian terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.