BAB I PENDAHULUAN. nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. World Health. mengalami komplikasi yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap wanita, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, masa kehamilan merupakan masa yang paling dinanti-nantikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELAS ANTEPARTUM GENTLE YOGA YOGYAKARTA

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bidan merupakan salah satu sumber daya yang mempunyai peran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

PENGARUH KOMBINASI SENAM HAMIL DENGAN RELAKSASI SWASUGESTI TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

1

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan peristiwa besar bagi seorang wanita dan keluarga. Walaupun demikian pada beberapa kasus, kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian. World Health Organitation (WHO) memperkirakan sekitar 15% ibu hamil berpotensi mengalami komplikasi yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan terampil dari petugas kesehatan dan beberapa ibu hamil memerlukan intervensi obstetrik utama agar dapat diselamatkan. 1 Data statistik mencatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan mencapai 515.000 jiwa setiap tahun, 99% terjadi di negara-negara berkembang. 2 Di negara miskin, sekitar 20-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. 3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat melahirkan berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka-angka tersebut masih jauh dari kesepakatan Millenium Development Goal (MDGs) pada tahun 2015 di mana AKI menjadi 115 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 25 per 1000 kelahiran 1

hidup, sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut, dengan penyebab kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (42%), eklampsia (13%), komplikasi abortus (11%), infeksi (10%) dan persalinan lama (9%). 4 Berdasarkan data profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2012 Angka kematian ibu sebesar 116,34 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 10,75 per 1000 kelahiran hidup mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan audit maternal dan perinatal, penyebab AKI sangat beragam, mulai dari pre-eklampsia dan eklampsia hingga perdarahan serta faktor lain. Dari 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah, tiga kabupaten mendapat prioritas penanganan, yakni Pemalang, Brebes, dan Cilacap. 5 Kehamilan dapat merupakan sumber stresor kecemasan, terutama pada seorang ibu yang labil jiwanya. Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan merupakan kejadian yang tidak terelakkan dan hampir selalu menyertai kehamilan. 6 Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III seperti dispnea, insomnia, gingivitis dan epulis, sering buang air kecil, tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan kaki (non pitting) dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan. 7 Oleh karena itu agar ibu hamil tidak mengalami kecemasan perlu 2

mempersiapkan segala hal yang dapat membantu selama masa kehamilan dan saat proses melahirkan. Keluhan kehamilan jika tidak tertangani akan mengarah kekomplikasi sehingga menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan pada ibu. 8 Wanita hamil primigravida hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan baik selama hamil, saat menghadapi persalinan maupun setelah persalinan. Wanita hamil akan memiliki pikiran yang mengganggu sebagai pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya. Kecemasan yang dirasakan umumnya berkisar pada takut perdarahan, takut bayinya cacat, takut terjadi komplikasi kehamilan, takut sakit saat melahirkan dan takut bila dijahit serta terjadi komplikasi pada saat persalinan, yang dapat menimbulkan kematian, hingga kekhawatiran jika kelak tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik. Tanpa disadari ketakutan proses melahirkan akan tertanam pada pikiran bawah sadar dan akhirnya tertanam sebagai program negatif. Peningkatan beban psikologis ibu dapat menimbulkan permasalahan terhadap kualitas janin yang dikandung 9, 10 dan komplikasi yang menyertai proses persalianan ibu. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tingkat depresi atau cemas selama trimester pertama kehamilan sama dengan kecemasan biasa pada umumnya sedangkan tingkat depresi selama trimester kedua dan ketiga hampir dua kali lipat trimester pertama. 11 Survei yang dilakukan di Columbia pada 650 ibu hamil berisiko rendah dengan umur kehamilan 35-39 minggu sebanyak 25% mengalami ketakutan tingkat tinggi untuk melahirkan dan ini 3

berkorelasi positif dengan kecemasan. Takut melahirkan masih menjadi bagian dari kompleks gambaran pengalaman emosional perempuan selama kehamilan. 12 Penelitian di Swedia tentang antenatal care pada kehamilan 35 minggu sebanyak 24% mengalami kecemasan dan 22% mengalami depresi, di Hongkong pada ibu hamil trimester1, 2 dan 3, 54% mengalami kecemasan, 37% mengalami gejala depresi, serta penelitian di Pakistan dari 165 ibu hamil, sebanyak 70% mengalami cemas dan/atau depresi. 13,14,15 Di Indonesia penelitian yang dilakukan pada primigravida trimester III sebanyak 33,93% mengalami kecemasan. 16 Penelitian lain menyebutkan bahwa ibu hamil normal dalam menghadapi persalinan mengalami 47,7% kecemasan berat, 16,9% kecemasan sedang, dan 35,4% mengalami kecemasan ringan. 17 Permasalahan tersebut di atas tidak mungkin terjadi apabila pada unit pelayanan ibu hamil sudah dilakukan asuhan yang komprehensif, termasuk intervensi untuk masalah psikososial. 18 Adanya pikiran-pikiran takut melahirkan yang akan selalu diikuti dengan nyeri, akan menyebabkan peningkatan kerja sistem saraf simpatik. Otak akan melepaskan hormon kortisol, epinefrin dan adrenalin ke dalam sistem tubuh sehingga memicu jantung untuk memompa darah lebih cepat. Akibatnya sistem saraf otonom mengaktifkan kelenjar adrenal yang mempengaruhi sistem pada hormon epinefrin. Adanya peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin dan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga timbul ketegangan fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses ini dapat timbul pada perilaku sehari-hari. Ibu 4

menjadi mudah marah, tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan 7, 10 perhatian, ragu-ragu bahkan ingin lari dari kenyataan hidup. Hormon stres yang dihasilkan secara berlebihan pada wanita hamil dapat mengganggu suplai darah ke janin dan dapat membuat janin menjdi hiperaktif hingga ia lahir kelak dan menyebabkan autis. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa wanita hamil yang mengalami tekanan pribadi secara terus menerus memiliki resiko lebih dari 50% untuk mendapatkan anak dengan cacat fisik 10. Depresi dan kecemasan antenatal secara langsung berdampak pada postpartum parenting stres. Depresi pada trimester 3 menyumbang 13% sampai 22% kejadian stres postpartum pada 3 sampai 6 bulan pasca melahirkan. 19 Kecemasan dan stres berlebihan pada saat hamil sama berbahayanya dengan wanita hamil yang perokok. Akibatnya risiko kemungkinan anak dilahirkan dengan berat badan lahir rendah (BBLR), ukuran kepalanya kecil (microsomia), perkembangan sarafnya tidak seimbang, lahir prematur, melemahnya sistem kekebalan tubuh bayi serta gangguan emosi setelah kelahiran menjadi lebih tinggi dibanding dengan ibu yang menjalani kehamilan dengan hati dan pikiran penuh sukacita. 10 Pencegahan dengan beberapa metode diperlukan untuk meringankan dan mempersiapkan ibu dalam menjaga kehamilan dan proses persalinannya. Pencegahan komplikasi persalinan bertujuan untuk membuat ibu dan bayi baru lahir dapat memperoleh derajat kesehatan yang tinggi dan terhindar dari berbagi ancaman dan fungsi reproduksi. 20 Oleh karena itu keseimbangan 5

tubuh dan pikiran harus selalu terpelihara untuk menciptakan pikiran tenang dan nyaman serta keduanya bisa bekerja seimbang, sehingga akan mengarah pada kehamilan dan persalinan yang tenang dan membahagiakan. 21 Alternatif terapi yang dibutuhkan dalam kehamilan adalah pemijatan dan terapi energi seperti massage, acupressure, therapeutic touch dan healing touch dan mind body healing seperti imagery, meditasi/yoga, berdoa, refleksi biofeedback 22. Hasil penelitian terapi menggunakan musik 97% pasien melaporkan bahwa musik membantu mereka merasa rileks selama penyembuhannya. 23 Musik menjadi bahasa universal yang bisa dinikmati oleh semua orang dari bayi sampai orang tua. Musik bisa dipakai sebagai sarana apresiasi, hiburan, gaya hidup, bisnis, penyeimbang dan sebagai terapi karena dianggap memberikan kesembuhan secara psikologis seperti perasaan gembira, kuat, tenang dan rileks ketika mendengarkan dan menikmati alunan dan irama musik dengan perasaan senang. 24 Dalam kedokteran, terapi musik disebut sebagai terapi pelengkap (Complementary Medicine). Jenis musik yang digunakan dalam terapi musik dapat disesuaikan dengan keinginan, seperti musik klasik, instrumentalia, dan slow musik. 25 Banyak jenis musik yang dapat diperdengarkan namun musik yang menempatkan kelasnya sebagai musik bermakna medis adalah musik klasik seperti Mozart karena musik ini memiliki magnitude yang luar biasa dalam perkembangan ilmu kesehatan, diantaranya memiliki nada yang 6

lembut, nadanya memberikan stimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan membuat pendengarnya lebih rileks. 26 Selain Mozart terdapat aliran musik modern yaitu new age salah satunya karya Kitaro. Musik karya Kitaro sudah dikenal luas dan digemari oleh banyak orang. Musik new age (Kitaro) sering digunakan sebagai musik ilustrasi di beberapa acara televisi ataupun soundtrack film-film layar lebar, pusat perbelanjaan dan toko buku untuk memberikan nuansa yang menyenangkan dan menenangkan bagi pengunjung. 27 Musik new age merupakan musik dengan berbagai gaya artistik untuk menciptakan inspirasi, relaksasi dan optimisme. Sedangkan beberapa jenis musik new age menggunakan metode entrainment, binaural beats, dan gelombang otak, seperti betha, alpha, teta dan delta. Oleh karena itu musik new age sering digunakan oleh praktisi-praktisi meditasi, terapi musik, yoga ataupun sebagai cara untuk meredakan ketegangan. 27 Penelitian yang dilakukan di Thailand menunjukkan bahwa ibu yang termasuk dalam kelompok intervensi musik mengalami pengurangan stres dan nyeri persalinan dibandingkan dengan kelompok kontrol. 28 Penelitian pada 120 ibu hamil yang melakukan terapi musik dengan durasi 30 menit selama 3 hari terbukti menurunkan kecemasan dan respon fisiologis pada ibu hamil saat istirahat. 29 Efek relaksasi mendengarkan musik Mozart lebih tinggi daripada relaksasi biasa atau dalam kondisi diam serta dapat mengurangi depresi postpartum dan kelahiran bayi prematur. 30 7

Mendengarkan musik dapat memproduksi zat endorphin (substansi sejenis morfin yang disuplai tubuh yang dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri) yang dapat menghambat transmisi impuls nyeri di sistem saraf pusat, sehingga sensasi nyeri dapat berkurang. Musik juga bekerja pada sistem limbik yang akan dihantarkan kepada sistem saraf yang mengatur kontraksi otot-otot tubuh, sehingga dapat mengurangi kontraksi otot, menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan dan depresi, 22, 23 menghilangkan nyeri, dan menurunkan tekanan darah. Musik yang menenangkan diyakini dapat menstabilkan kondisi fisik dan psikologis ibu, dan membantu menciptakan lingkungan yang nyaman bagi janin serta meningkatkan keterikatan antara ibu dan janin. 23 Studi pendahuluan yang telah dilakukan di Puskesmas Binangun, terdapat 463 ibu hamil. Dari jumlah tersebut 84 diantaranya adalah ibu hamil trimester III. Di wilayah ini sudah dibentuk kelas ibu hamil sebanyak 17 kelas. Hasil wawancara kepada 7 ibu hamil trimester III yang sedang mengikuti kelas antenatal, 4 diantaranya mengalami gangguan tidur dan merasa dirinya takut, gelisah karena semakin dekat dengan persalinannya. Ibu juga mengatakan bahwa selama ini bidan hanya memberikan penyuluhan saja tetapi hal tersebut belum cukup untuk mengurangi kegelisahan ibu, sampai saat ini belum ada terapi lain yang diterapkan oleh Puskesmas Binangun untuk mengatasi kecemasan ibu. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis ingin mengetahui perbedaan musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap 8

tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. B. Rumusan Masalah Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III. Pada fase trimester ketiga ini perubahan-perubahan psikologis semakin kompleks dan meningkat dari trimester sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar dan semakin mendekati persalinan. Bagi sebagian wanita, proses melahirkan dianggap identik dengan peristiwa yang menakutkan, menyakitkan dan lebih menegangkan bila dibandingkan dengan peristiwa apapun dalam hidupnya meskipun sudah pernah hamil dan melahirkan. Hal ini terjadi terutama kepada ibu primigravida atau pada ibu dengan kehamilan pertama. Ibu biasanya mendapat cerita dari orang lain tentang pengalaman melahirkan yang selalu diliputi rasa sakit dan penderitaan. Tanpa disadari ketakutan proses melahirkan telah tertanam pada pikiran bawah sadar dan akhirnya tertanam sebagai program negatif. Dan yang terjadi di masyarakat adalah bidan atau dokter tidak jarang memberi sugesti negatif kepada ibu hamil, yang menyatakan bahwa proses persalinan adalah proses yang sangat menyakitkan. Peningkatan beban psikologis ibu dapat menimbulkan permasalahan terhadap 9

kualitas janin yang dikandung dan komplikasi yang menyertai proses persalinannya. Hal ini didukung oleh berbagai temuan riset yang ada sebagaimana tersebut di sub bab sebelumnya. Takut melahirkan masih menjadi bagian dari kompleks gambaran pengalaman emosional wanita selama kehamilan. Untuk mengurangi risiko tersebut maka harus dilakukan tindakan terapi, salah satunya yaitu terapi musik. Dalam riset yang akan dilakukan ini musik yang dijadikan sebagai media intervensi terapi adalah musik klasik Mozart dan musik instrumental modern Kitaro. Dalam beberapa riset tentang musik sebagai sarana terapi didapati bahwa terapi musik Mozart signifikan mengurangi tingkat kecemasan. Melalui riset yang akan dilakukan ini, peneliti bermaksud mengaplikasikan kembali temuan tersebut pada subyek yang berbeda sekaligus mengkomparasikannya dengan jenis musik lainnya yaitu musik instrumental modern Kitaro. Asumsinya, musik instrumental modern Kitaro memiliki efek terapeutik yang tidak kurang signifikannya dengan efek musik klasik Mozart. Penelitian tentang musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro sebagai sarana terapi sudah pernah dilakukan, tetapi penelitian yang sudah ada yaitu untuk menilai kekuatan kontraksi uterus dalam kemajuan persalinan dengan menggunakan subyek penelitian ibu primigravida dalam persalinan kala 1 fase aktif. Adapun masalah yang menjadi fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah ada perbedaan musik klasik Mozart dan 10

instrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Membuktikan perbedaan musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. 2. Tujuan Khusus a. Membuktikan penurunan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan sebelum dan sesudah perlakuan terapi musik pada kelompok musik klasik Mozart. b. Membuktikan penurunan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan sebelum dan sesudah perlakuan terapi musik pada kelompok musik instrumental modern Kitaro. c. Membuktikan perbedaan perubahan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan sebelum dan sesudah perlakuan terapi musik pada kelompok musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro. 11

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Dinas Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan, evaluasi dan pertimbangan untuk membuat kebijakan atau program dalam upaya peningkatan pelayanan antenatal yang berkualitas. 2. Bagi Pelayanan Kebidanan a. Memberikan gambaran tentang perbedaan terapi musik klasik Mozart dan intrumental modern Kitaro terhadap tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan, serta dapat dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan asuhan kebidanan yang akan diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan kebutuhan psikologis dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya. b. Menambah pengetahuan dan kesadaran bidan tentang pentingnya terapi nonfarmakologi terapi musik untuk kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sehingga pelayanan kebidanan yang diberikan semakin profesional dan berkualitas. 3. Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada para ibu khususnya pada ibu hamil mengenai hal yang berhubungan dengan kecemasan yang dialami pada saat kehamilan sampai persalinan sehingga ibu lebih siap menghadapi persalinannya. 12

4. Bagi Peneliti Menambah wawasan keilmuan dalam pengembangan inovasi intervensi kebidanan tentang terapi musik terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. 5. Bagi Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pengembangan riset kebidanan selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Ada beberapa penelitian yang berhubungan dengan terapi musik dan kecemasan yang telah dilakukan oleh peneliti lain, akan tetapi memiliki perbedaan dengan penelitian ini yang fokusnya mengkaji tentang Perbedaan Musik Klasik Mozart dan Instrumental Modern Kitaro terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III dalam Menghadapi Persalinan. Adapun beda penelitian ini dengan riset-riset sebelumnya dapat diketahui melalui tabel berikut : 13

Tabel 1.1 Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan terapi musik dan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan No Peneliti Judul Penelitian Variabel yang diteliti 1 Suwoyo, dkk. (2011) 27 Perbedaan Musik Klasik (Mozart) dengan Musik New Age (Kitaro) terhadap Kemajuan Persalinan Kala 1 Fase Aktif pada Primigravida di Rumah Bersalin Kasih Ibu Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri 2 Phumdoung, (2003) 28 Music Reduce Sensation and Distress of Labor Pain. 1. Musik Klasik Mozart 2. Musik New Age Kitaro 3. Kemajuan persalinan kala 1 fase aktif pada primigravi da 1. Sensasi yeri persalinan 2. Tingkat penderitaa n akibat nyeri persalinan Desain Cross Sectional Eksperimen Hasil Musik mozart dan new age kitaro berpengaruh terhadap kemajuan persalinan kala 1 fase aktif. Tidak ada perbedaan yang signifikan. Musik signifikan dapat menunda kenaikan nyeri afektif selama 1 jam afektif dan menghilangka n rasa sakit yang lebih besar pada saat kontraksi yg kuat 3 Yang Mi, et.al (2009) 29 Music Therapy to Relief Anxiety in Pregnant Women on Bed Rest 1. Terapi musik 2. Kecemasan ibu hamil pada saat istirahat Eksperimen Terapi musik yang dilakukan dengan durasi 30 menit selama 3 hari terbukti menurunkan kecemasan dan respon fisiologis pada ibu hamil saat istirahat 14

4 Chang, et.al Effect of Music (2008) 30 Therapy on Psychological Health of Woman During Pregnancy. 5 Chuthshall, et al (2011) 31 6 Hosseini, et al (2013) 32 Effect of The Combination of Music and Nature Sound on Pain and Anxiety in Cardiac Surgical Saint Marys Hospital Investigating The Effect of Music on Labor Pain and Progress in the Active Stage of First Labor Pain 1. Terapi musik 2. Kecemasan dalam kehamilan 1. Musik 2. Suara alam 3. Kecemasan 4. Sistole 5. Diastole 6. Denyut nadi 7. Kepuasan perawatan 1. Music 2. Nyeri 3. Kecemasan 4. Penyembu han nifas Eksperimen Eksperimen Eksperimen Ada pengaruh yang signifikan antara terapi musik terhadap kecemasan dalam kehamilan pada ibu trimester 1, 2, 3. Ada pengaruh yang signifikan antara kombinasi musik dan suara alam terhadap kecemasan pada pasien operasi jantung. Ada pengaruh kemajuan persalinan satu dan dua jam setelah intervensi musik dan nyeri persalinan dalam hal perasaan visual, lisan dan nyeri numerik satu jam setelah intervensi 7 Ysmael F, et al (2011) 33 Music on The Second Stage of Labor among Women in the First Pregnancy 1. Musik 2. Lama persalinan kala 2 Eksperimen Musik bertempo cepat lebih efektif dalam mempercepat persalinan kala 2 daripada musik lambat. 15

8 Oktavia Perbandingan (2013) 34 Efek Musik Klasik Mozart dan Musik Tradisional Gamelan Jawa terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Nulipara 1. Musik Klasik Mozart 2. Musik Tradisional Gamelan Jawa 3. Nyeri persalinan kala 1 fase aktif Eksperimen Tidak ada perbedaan yang bermakna antara musik klasik Mozart dan musik tradisional gamelan jawa terhadap pengurangan nyeri persalinan kala 1 fase aktif pada nulipara. Keduanya sama-sama berpengaruh. Melalui Tabel 1.1 tersebut diatas dapat diketahui bahwa penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian lain yang sudah ada. Penelitian perbedaan pengaruh musik klasik mozart dan kitaro sudah pernah dilakukan, namun memiliki perbedaann antara lain terletak pada variabel independen yaitu kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan dengan subyek penelitian ibu hamil primigravida trimester III, menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan pretest dan postest design. Intervensi dilakukan 30 menit per hari selama 2 minggu, kemudian diobservasi kecemasan dan respon fisiologisnya (tekanan darah sistole, diastole denyut nadi dan respirasi). Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel independen kemajuan persalinan kala 1 fase aktif, subyek penelitiannya adalah ibu bersalin primigravida tetapi hanya mengukur kekuatan kontraksi uterus selama kala 1 fase aktif. Peneliti ini menekankan pada upaya memahami pengaruh intervensi musik terhadap kecemasan ibu 16

hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Di samping itu, penelitian ini juga berusaha mengeksplorasi perbedaan pengaruh antara dua jenis musik instrumental, yaitu musik instrumental klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro. F. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu kebidanan, khususnya asuhan pada kehamilan. 2. Ruang Lingkup Masalah Permasalahan hanya dibatasi pada tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan. 3. Ruang Lingkup Materi Pada penelitian ini mengkaji tentang perbedaan dan ruang lingkup materi hanya dibatasi pada materi kehamilan, kecemasan, dan terapi musik. 4. Ruang Lingkup Waktu Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2013 5 Januari 2014. 5. Ruang Lingkup Tempat Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di wilayah Puskesmas Binangun Kabupaten Cilacap. 17