Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20

dokumen-dokumen yang mirip
(Sumber :

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

DEVELOPMENT OF DETAIL DESIGN FEEDER MACHINE CNC HAAS TURNING ST-20 USING MACHINE DESIGN METHOD IN MANUFACTURING PROCESS LABORATORY TELKOM UNIVERSITY

Gambar I.1 Workstation aktual pengoperasian mesin CNC Router

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Mesin bubut (Turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembuatan produk, setiap mesin tersebut mempunyai spesifikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Berbagai proses pemesinan dilakukan guna mengubah bahan baku

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tugas Akhir SUBMERSIBLE PUMP TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat suatu pekerjaan. Terutama Indonesia pada saat sekarang ini masih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rancangan Welding Fixture Pembuatan Rangka Produk Kursi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata. manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan.

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

Presentasi Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pencucian galon (mesin) Pengisian galon. Pencucian galon (manual) Penyimpanan galon

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI MESIN PEMBERSIH SAMPAH BOX CULVERT

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu pekerjaan dalam dunia industri akan mempertimbangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR ANTROPOMETRI UNTUK PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI STATIS DIMENSI TANGAN DAN KAKI

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Dan Pembuatan Jig Untuk Proses Drilling pada CNC Router

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan

Optimalisasi Proses Parting pada Machining Benda Kerja Throttle

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan tersebut yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses pembuatan rancangan dan pengujian desain engine stand dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Untuk dapat mengetahui penyimpangan titik nol jig pada mesin CNC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODOLOGI PENELITIAN. terbuka, dengan penjelasannya sebagai berikut: Test section dirancang dengan ukuran penampang 400 mm x 400 mm, dengan

Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material Handling pada Industri Pembuat Boiler

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang berada di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom. Laboratorium ini bergerak pada bidang manufaktur serta menyelenggarakan praktikum untuk mata kuliah Proses Manufaktur dan Praktikum (IEG2G3). Mata kuliah Proses Manufaktur dan Praktikum diselenggarakan baru pada tahun ajaran 2012/2013. Penambahan mata kuliah ini dikarenakan adanya perubahan pada kurikulum 2012. Laboratorium Proses Manufaktur memiliki mesin CNC Turning/Lathe untuk menunjang kegiatan Laboratorium. Jenis Mesin CNC Turning yang dimiliki adalah tipe ST-20 yang diproduksi oleh perusaan Haas Automation, Inc. Mesin CNC Turning ini digunakan untuk menunjang kegiatan mata kuliah, riset/penelitian, tugas akhir, produksi, dan yang lainnya. Mesin CNC Turning tipe ST-20 memiliki ukuran panjang 4.191m, lebar 2.921m, tinggi 2.057m. Cara kerja Mesin CNC Turning ini sama dengan mesin turning lainnya dimana benda kerja yang berbentuk silinder berputar sementara alat potong bergerak mendekati benda kerja dengan gerakan horizontal (sumbu z) dan vertikal (sumbu x). Gambar I.1 Mesin CNC Haas Turning ST-20 1

Proses kerja dari mesin CNC Haas Turning ST-20 yaitu benda kerja (stok) yang berbentuk silinder dipasangkan pada chuck kemudian stok tersebut akan dicengkram oleh jaws. Jarak maksimum antara jaws dengan penahan benda kerja seperti yang terlihat pada gambar I.2 adalah 813 mm. Gambar I.2 Dimensi bagian dalam mesin CNC Turning Disamping kegiatan penelitian untuk mahasiswa, mesin ini juga digunakan untuk memproduksi part. Salah satu Part yang diproduksi adalah part XYZ yang menggunakan material berbahan dural yang tersedia di pasaran dengan ukuran panjang 2-4 meter. Pada keadaan eksisting proses produksi dilakukan secara parsial yaitu dengan cara pemasangan stok melalui pintu depan, seperti yang diketahui cara ini memiliki keterbatasan ukuran maksimal panjang stok 530 mm. Maka stok yang ada harus dipotong sesuai panjang part dan stok akan dipasangkan secara manual oleh operator mesin CNC setiap akan membuat satu part. Pemasangan stok ini (setup) memerlukan waktu sekitar 2 menit untuk setiap produknya. Sementara waktu proses untuk satu part adalah 1,5 menit. Kemudian dilakukan perhitungan waktu baku untuk mendapatkan waktu standar produksi part xyz. Berikut ini perhitungan total waktu produksi untuk pembuatan part XYZ pada kondisi eksisting. 2

Tabel I.1 Perhitungan total waktu produksi eksisting Jumlah produk Waktu setup Waktu produksi Total waktu 1 2,1 1,5 3,6 25 52,5 37,5 90 50 105 75 180 75 157,5 112,5 270 100 210 150 360 Untuk menghindari setup yang dilakukan setiap memproduksi satu produk dapat dilakukan produksi secara kontinu dengan cara dan memasang stok pada bagian samping mesin CNC melalui bagian belakang chuck dengan menggunakan cara ini proses pemasangan hanya dilakukan pada awal setup produksi dan tidak perlu dilakukan pemotong stok. Dengan cara ini pemasangan (setup) stok hanya diperlukan pada saat awal produksi yang memerlukan waktu 4 menit dengan estimasi perhitungan total waktu produksi seperti pada tabel di bawah ini dengan asumsi satu stok dapat menghasilkan 25 produk. Tabel I.2 Estimasi Perhitungan total waktu produksi secara kontinu Jumlah produk Waktu setup Waktu produksi Total waktu 1 4 1,5 5,5 25 4 37,5 41,5 50 8 75 83 75 12 112,5 124,5 100 16 150 164 Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat bahwa total waktu produksi ini lebih cepat dibandingkan dengan total waktu produksi eksisting seperti yang terlihat pada gambar I.3. 3

Waktu Produksi 400 350 300 250 200 150 100 Eksisting Kontinu 50 0 1 25 50 75 100 Jumlah Produk Gambar I.3 Grafik Perbandingan waktu produksi eksisting dan kontinu Dengan produksi eksisting ini dalam satu hari maka dapat menghasilkan 134 produk sedangkan dengan produksi kontinu dapat menghasilkan 290 produk per harinya. Penggunaan produksi kontinu memerlukan waktu produksi lebih singkat dari produksi eksisting sehingga kapasitas produksi pun meningkat, selain itu untuk memproduksi part XYZ yang diproduksi secara massal akan lebih mudah dikarenakan proses pemasangan stok hanya perlu dilakukan pada awal produksi. Namun produksi secara kontinu memiliki resiko stok yang digunakan akan mengalami pembengkokan akibat tidak terdapatnya penopang untuk stok sehingga dapat merusak part maupun mesin serta membahayakan operator, sehingga cara ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya penopang serta pendorong untuk mendorong stok ke dalam mesin. 4

Gambar I.4 Stok bending (Sumber: http://fixitwithshading.com) Dengan menggunakan cara produksi tersebut berarti dibutuhkan suatu alat bantu yang dapat mendorong dan menopang stok ketika proses pembuatan part XYZ pada mesin CNC Turning. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pengembangan konsep untuk alat bantu produksi mesin CNC Turning ST-20. I.2 Perumusan Masalah Perumusan yang diangkat pada penelitian ini adalah : Bagaimana rancangan konsep feeder untuk memenuhi kebutuhan dalam proses produksi pada mesin CNC Turning ST-20? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : Menghasilkan suatu konsep produk untuk feeder mesin Haas CNC Turning ST- 20 yang dapat melakukan produksi secara kontinu I.4 Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki batasan sehingga penilitian akan lebih fokus dan sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan ruang lingkup penelitian adalah data-data yang diambil. Adapun data-data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Manufaktur Universitas Telkom 5

2. Penelitian ini hanya meneliti mesin Haas CNC Turning ST-20 yang ada di laboratorium Proses Manufaktur. 3. Keluaran dari penelitian ini adalah spesifikasi dan arsitektur produk serta konsep terpilih untuk alat bantu proses produksi pada mesin Haas CNC Turning dan tidak membahas spesifikasi teknik yang lain serta tidak sampai pada desain dudukan tersebut. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini sebagai berikut: Manfaat penelitian ialah mampu menerapkan ilmu pengetahuan mengenai perancangan produk, penggunaan software CAD serta mekanika teknik dan material teknik dalam penyelesaian penelitian ini. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang permasalahan rancangan feeder pada mesin Haas CNC Turning di Laboratorium Proses Manufaktur. Hal terpenting permasalahan diutarakan dari area masalah yang luas hingga menuju pada pokok penelitian. Selain itu terdapat perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Penelitian Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu. Bagian kedua membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci 6

meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, merumuskan hipotesis, dan mengembangkan model penelitian, mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, menyusun kuesioner penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, melakukan uji instrumen, merancang analisis pengolahan data. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini ditampilkan dan dijelaskan mengenai data umum perusahaan dan data lainnya yang dikumpulkan melalui berbagai proses seperti observasi dan data dari perusahaan. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan tahapan pengolahan sesuai dengan yang telah dijabarkan pada Bab III. Bab V Analisis Pada bab ini akan dilakukan perancangan usulan untuk memberikan kondisi yang lebih baik bagi perusahaan. Perancangan usulan ini akan mencakup analisis dari konsep terpilih untuk feeder pada mesin Haas CNC Turning. Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran untuk Laboratorium Proses Manufaktur serta untuk keperluan penelitian selanjutnya. 7