BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN LAKIP BKPPP Pendahuluan. A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 54 TAHUN 2008

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 100 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 28 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 78 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

2. Sub Bidang Pengembangan SDM Penyuluh. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 57 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Undang-Undang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 T E N T A N G PEMBENTUKAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KONAWE UTARA

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR. RENJA KKPD TAHUN 2016 i

Tugas Pokok dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Pelalawan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Magelang Tahun

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

PERAT URAN DAERAH K ABUP AT EN BAT ANG NOMOR

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

DATA PROFIL SKPD. 3. ALAMAT Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Pagar Alam

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai landasan penyusunan Rencana Strategis Bagian Perlengkapan Setda Kota Semarang, adalah :

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMBAWA DAN STAF AHLI BUPATI

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 25

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN SKPD

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum 1.1. Geografi Kabupaten Bandung, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya adalah Soreang. Secara geografis letak Kabupaten Bandung berada pada 6 41 7 19 Lintang Selatan dan diantara 107 22 108 5 Bujur Timur dengan luas wilayah 176.239 ha. Batas wilayah Kabupaten Bandung di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, sebelah timur dengan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut, sebelah selatan dengan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur, sedangkan sebelah Barat Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung terletak di bagian tengah Kota Bandung dan Kota Cimahi. Peta Kabupaten Bandung terdapat pada Gambar 1. Gambar 1 Peta Kabupaten Bandung Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 1

1.2. Topografi Sebagian besar wilayah Kabupaten Bandung adalah pegunungan atau daerah perbukitan dengan ketinggian di atas permukaan laut bervariasi dari 500 m sampai 1.800 m. Wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung di antaranya adalah sebelah utara terdapat Gunung Bukittunggul (2.200 m), Gunung Tangkubanperahu (2.076 m) berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. Sedangkan di selatan terdapat Gunung Patuha (2.334 m), Gunung Malabar (2.321 m), serta Gunung Papandayan (2.262 m) dan Gunung Guntur (2.249 m), keduanya berbatasan dengan Kabupaten Garut. Wilayah Kabupaten Bandung beriklim tropis dipengaruhi oleh angin muson dengan curah hujan rata rata berkisar antara 1.500 mm/tahun sampai dengan 4.000 mm/tahun, suhu rata rata berkisar antara 12 C hingga 24 C. 1.3.Demografi Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan, 276 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebesar 3.299.988 jiwa. Jumlah tersebut meningkat 84.440 jiwa dari tahun sebelumnya dengan laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2012 adalah 1,34 %. Jumlah penduduk tersebut terdiri atas 1.682.208 jiwa penduduk laki-laki dan 1.617.780 penduduk perempuan. Tabel 1 menunjukkan perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012. Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin No Tahun Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1 2009 1.590.399 1.582.461 3.172.860 2 2010 1.638.623 1.576.925 3.215.548 3 2011 1.682.208 1.617.780 3.299.988 4 2012 1.703.535 1.647.513 3.351.048 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 2

2. Maksud dan Tujuan a. Maksud Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) BKPPP dimaksudkan sebagai pertanggung jawaban yang disusun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya yang dilaporkan pada setiap akhir tahun anggaran. Melalui LAKIP, BKPPP bermaksud mengkomunikasikan capaian kinerja dalam suatu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran, serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapai. b. Tujuan Adapun tujuan dari Lakip BKPPP Tahun 2012, adalah : - Untuk mengetahui sampai sejauhmana keberhasilan ataupun kekurang berhasilan dari implementasi kebijakan, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BKPPP dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. - Mengetahui berbagai faktor pendukung dan penghambat yang diduga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran tersebut. 3. Dasar Hukum 1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 2) Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3) Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. 4) Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 3

5) Surat Edaran No.130.04/22/Org Tanggal 10 Januari 2012 Tentang Penetapan Kinerja dan Penyusunan LAKIP SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur Organisasi, Mekanisme Kerja dan Sumberdaya Manusia 1. Tugas pokok dan Fungsi BKPPP dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggungjawab langsung kepada Bupati Bandung. Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor: 6 Tahun 2009 Tentang : Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Tugas Pokok dari BKPPP adalah : Memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan, dan mempertanggungjawabkan, kebijakan teknis, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik sebagian bidang pertanian dan ketahanan pangan; Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, BKPPP melaksanakan fungsi : 1) perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; 2) pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; 3) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) organisasi yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pembagian tugas dan kewenangan yang digambarkan dalam struktur organisasi. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 21 Tahun 2007, Bagan Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 4

Kepala Badan Sekretaris Ka.Sub Bag Keuangan Ka.Sub Bag Penyusunan Program Ka.Sub Bag Umum dan Kepegawaian Jabatan Fungsional Kabid. Ketahanan Pangan Ka.Sub Bidang Identifikasi Infrastruktur Distribusi Pangan Kabid. Programa Penyuluhan Ka.Sub Bidang Kerjasama dan Kemitraan Penyuluhan Kabid. Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan Ka.Sub Bidang Koordinasi Ketenagaan Penyuluhan Ka.Sub Bidang Keamanan Pangan Ka.Sub Bidang Penyusunan Programa Penyuluhan Ka.Sub Bidang Koordinasi Sarana dan Prasarana Penyuluhan UPT Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanan Penyuluhan Kabupaten Bandung Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan terdiri dari 1 (satu) Sekretariat yang membawahi 3 (tiga) Sub Bagian dan 3 (tiga) Bidang yang masing-masing membawahi 2 Sub Bidang, serta Unit Pelaksana Teknis Pengendali Program Penyuluhan (UPT PPP) yang saat ini berjumlah 8 (delapan) UPT, selain itu pada organisasi BKPPP juga terdapat kelompok jabatan fungsional yang terdiri dari para petugas penyuluh pertanian tingkat kabupaten. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 5

1) Sekretariat Sekretariat BKPPP Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Sekretaris (eselon III.A) yang mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Sekretariat pada BKPPP menyelenggarakan fungsi ; a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan, b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu, c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi Badan; d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan; e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat; f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian; g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan; h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Badan; i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Badan; j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Badan; k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 6

m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. Sekretariat pada BKPPP membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu : 1. Sub Bagian Penyusunan Program; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan. 2) Bidang Ketahanan Pangan Bidang Ketahanan Pangan BKPPP Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.B) dengan tugas pokok : memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengendalian ketahanan pangan yang meliputi identifikasi infrastruktur distribusi pangan dan keamanan pangan; Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi ; a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengendalian ketahanan pangan; b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian ketahanan pangan; c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengendalian ketahanan pangan; d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengendalian ketahanan pangan; e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian ketahanan pangan; Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 7

f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengendalian ketahanan pangan; g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengendalian ketahanan pangan; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengendalian ketahanan pangan. Bidang Ketahanan Pangan BKPPP membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : 1. Sub Bidang Identifikasi Infrastruktur Distribusi Pangan; 2. Sub Bidang Keamanan Pangan. 3) Bidang Programa Penyuluhan Bidang Programa Penyuluhan BKPPP Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.B) mempunyai tugas pokok : memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan yang meliputi koordinasi penyusunan programa penyuluhan serta kerjasama dan kemitraan penyuluhan. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Bidang Programa Penyuluhan menyelenggarakan fungsi ; a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan; b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan; c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan; Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 8

e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan; f. Pelaporan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan; g. Evaluasi pelaksanaan tugas pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan dan pengelolaan programa penyuluhan. Bidang Programa Penyuluhan BKPPP membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : 1. Sub Bidang Koordinasi Penyusunan Programa Penyuluhan; 2. Sub Bidang Kerjasama dan Kemitraan Penyuluhan. 4) Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan BKPPP Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Bidang (eselon III.B) mempunyai tugas pokok : memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan yang meliputi koordinasi sarana dan prasarana penyuluhan serta koordinasi tenaga penyuluhan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan menyelenggarakan fungsi : a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan; b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluha; Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 9

c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan; d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan; e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan; f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan; g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan; h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan. Bidang Ketenagaan, Sarana dan Prasarana Penyuluhan BKPPP membawahi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu : 1. Sub Bidang Koordinasi Sarana dan Prasarana Penyuluhan; 2. Sub Bidang Koordinasi Tenaga Penyuluhan. 3. Mekanisme Kerja Sesuai dengan tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, maka mekanisme kerjanya adalah : (1) Memfasilitasi, memberikan peluang dan kesempatan kerjasama dalam rangka pemberdayaan sumberdaya sehingga terselenggara berbagai kegiatan dalam mewujudkan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan; (2) Menghimpun data dan informasi yang akurat sebagai bahan perumusan/kaji ulang Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 10

kebijakan ketahanan pangan, melalui partisipasi aktif dalam berbagai pertemuan koordinasi, analisa pasar dan identifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pangan dan penyuluhan pertanian; (3) Menyalurkan informasi tentang pangan dan pertanian kepada masyarakat melalui penyuluhan, sekolah lapang, demplot, penerbitan brosur, rapat/pertemuan koordinasi, sosialisasi/seminar dan pembuatan website. Dengan mekanisme kerja yang demikian tersebut diharapkan keterlibatan berbagai pihak terkait (stakeholders) secara proaktif berkontribusi dalam perumusan kebijakan-kebijakan bidang ketahanan pangan, serta menjadi mitra BKPPP dalam menyediakan informasi pangan dan pertanian. 4. Sumber Daya Manusia Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, pada saat ini BKPPP memiliki personil sebanyak 170 orang, terdiri dari : Pegawai yang bertugas di Kantor Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (Kabupaten) sebanyak 39 orang (termasuk 7 orang petugas fungsional) Pegawai yang betugas di UPT Pengendali Program Penyuluhan sebanyak 16 orang dan 1 orang calon penyuluh. Petugas Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang bertugas di lapangan sebanyak 114 orang. Tabel 2. Jumlah Pegawai BKPPP Berdasarkan Golongan Gol. A B C D Jumlah IV 42 7 1-50 III 17 14 26 53 110 II 3 1 1 4 9 I - - 1-1 Jumlah 170 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 11

Tabel 3. Jumlah pegawai BKPPP Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah S2 2 S1 82 D4 18 D3 12 SLTA 52 SLTP 1 Jumlah 170 Seperti terlihat pada Tabel 2 komposisi pegawai BKPPP didominasi oleh pegawai golongan III (64,41 %) sedangkan pada Tabel 3 Jumlah Pegawai BKP3 yang berlatar belakang pendidikan sebagian besar S1 (48,23 %). Kondisi ini tentunya masih belum sesuai dengan tugas pokok BKPPP sebagai salah satu instansi pembuat kebijakan di bidang ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan yang memerlukan tenaga berpendidikan dengan latar belakang berbagai bidang teknis. Apabila dilihat dari golongan usia (Tabel 4), komposisi pegawai BKPPP, khususnya para petugas penyuluh pertanian akan memperlihatkan kemungkinan terjadinya stagnasi dalam rentang waktu 2 sampai dengan 5 tahun ke depan. Peningkatkan kualitas dan kuantitas petugas penyuluh harus segera ditingkatkan sehingga, stagnasi di lingkungan BKPPP dapat dihindari. Analisis ini didasarkan pada jumlah pegawai yang sebagian besar akan memasuki masa purna bakti karena sudah berusia 51 55 tahun sebanyak 68 orang (38,42%) dan di atas 55 tahun sebanyak 35 orang (19,77%). Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 12

Tabel 4. Jumlah pegawai BKPPP Berdasarkan Umur Umur Jumlah 21 25 1 26 30 8 31 35 9 36 40 6 41 45 13 46 50 32 51 55 66 Di atas 55 35 Jumlah 170 C. Kewenangan Kewenangan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, sebagaimana diatur dalam Peraturan daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung, terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang kewenangannya meliputi : 1. Ketahanan Pangan a. Identifikasi potensi sumberdaya dan produksi pangan serta keragaman konsumsi pangan masyarakat. b. Pembinaan peningkatan produksi dan produk pangan berbahan baku lokal. c. Pembinaan pengembangan penganeka ragaman poduk pangan d. Pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akibat menurunnya ketersediaan pangan. e. Identifikasi cadangan pangan masyarakat f. Pengembangan dan pengaturan cadangan pangan pokok tertentu kabupaten. g. Pembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat. h. Penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan tingkat kabupaten. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 13

i. Pencegahan dan penanggulangan masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi dan keamanan makanan. j. Identifikasi kelompok rawan pangan. k. Identifikasi infrastruktur distribusi pangan kabupaten. l. Pengembangan infrastruktur distribusibusi pangan kabupaten. m. Pencegahan dan pengendalian masalah pangan sebagai akses pangan. n. Informasi harga di kabupaten. o. Pembangunan pasar untuk produk pangan yang dihasilkan masyarakat kabupaten. p. Identifikasi Pangan pokok masyarakat. q. Peningkatan mutu konsumsi masyarakat. r. Pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan produk pangan masyarakat. s. Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat. t. Analisis mutu dan gizi konsumsi masyarakat u. Pembinaan dan pengawasan produk pangan segar dan pabrikan skala kecil/rumah tangga. v. Identifikasi LSM dan tokoh masyarakat kabupaten. w. Pengembangan dan fasilitas forum masyarakat kabupaten. x. Pengembangan trust Fund di kabupaten. y. Pengalokasian APBD kabupaten untuk ketahanan pangan. z. Pengumpulan dan analisis informasi ketahanan pangan kabupaten. 2. Keamanan Pangan a. Penerapan standar BMR wilayah Kabupaten b. Pelatihan infrastruktur, fasilitator, PPNS keamanan pangan wilayah kabupaten c. Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan kabupaten d. Pelaksanaan sertifikasi dan pelabelan prima wilayah kabupaten. 3. Penyuluhan a. Bimbingan penerapan pedoman perbenihan tanaman wilayah kabupaten. b. Bimbingan penerapan standar mutu benih wilayah kabupaten/kota. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 14

c. Bimbingan peningkatan mutu hasil tanaman pangan dan holtikultura wilayah kabupaten. d. Bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani wilayah kabupaten. e. Bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil tanaman pangan dan holtikultura wilayah kabupaten. f. Bimbingan penerapan sistem informasi tanaman pangan dan holtikultura wilayah kabupaten. g. Penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan wilayah kabupaten. h. Bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen pengolahan hasil peternakan wilayah kabupaten. i. Penerapan kebijakan dan pedoman penyuluhan pertanian. j. Pembinaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian wilayah kabupaten k. Penetapan kelembagaan penyuluhan pertanian di kabupaten sesuai norma dan standar l. Penerapan persyaratan, sertifikasi dan akreditasi jabatan penyuluh pertanian. m. Penerapan standar dan prosedur system kerja penyuluh pertanian. n. Perencanaan penyuluh pertanian di tingkat desa/kel, kecamatan dan kabupaten. o. Penyelenggaraan penyuluh pertanian di tingkat desa/kel, kecamatan dan kabupaten. p. Bimbingan, pendampingan dan pengawasan penerapan teknologi hasil penelitian dan pengkajian. q. Fasilitasi penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan standarisasi sektor pertanian sesuai kebutuhan di kabupaten. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 15

D. Sistematika Penulisan Lakip Sistematika penulisan laporan yang digunakan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Tahun 2012 ini adalah sebagai berikut ; Ikhtisar Eksekutif, pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis maupun penetapan kerja serta sejauhmana BKPPP mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang. Bab I memuat tentang Pendahuluan. Pada bagian ini dijelaskan hal-hal umum tentang BKPPP serta uraian singkat padat tentang mandat yang diembannya (gambaran umum tupoksi). Bab II memuat tentang Rencana Strategis. Pada bab ini di sajikan gambaran singkat mengenai Rencana Strategis dan Rencana Kinerja BKPPP Kabupaten Bandung. Di bagian awal bab ini disajikan gambaran secara singkat sasaran yang ingin dicapai pada Tahun 2012 serta bagaimana kaitannya dengan pencapaian visi dan misi BKPPP. Pada bagian Rencana Strategis (masih dalam Bab II) diuraikan secara singkat tentang rencana strategis BKPPP mulai dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran melalui Kebijakan, Program dan Kegiatan. Sedangkan pada bagian Rencana Kinerja disajikan mengenai rencana kerja BKPPP pada tahun 2012, terutama menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai dengan program pada tahun tersebut dan indikator keberhasilan pencapaiannya. Bab III memuat tentang Akuntabilitas Kinerja. Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk di dalamnya Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 16

menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selain itu pada bagian ini dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan kegiatan termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja efisiensi. Terakhir adalah Bab IV tentang Penutup. Bagian ini mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahuntahun mendatang. Lampiran-lampiran memuat tentang rencana strategis, rencana kerja tahunan, pengukuran kinerja kegiatan, pengukuran pencapaian sasaran dan kegiatan dengan sumber dana dari APBD. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 17