SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

Bambang Supriyanto 36

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Pembelajaran IPS, Model Kooperatif Tipe Jigsaw, Media Visual.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KOKAMI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Rinendah Sihwinedar 16

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Yayuk Jatining Rahayu 4

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Penggunaan Alat Peraga Pada Pelajaran IPS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Al-Khairaat Tomoli Selatan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING DI SEKOLAH DASAR

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

Widodo Utomo 14. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, hasil Belajar IPA. 14 Guru kelas IV SDN Klatakan 02 Tanggul

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (pembelajaran). Penelitian ini menerapkan konsep model Kemmis dan MC Taggart (dalam. Penyusunan Rencana Tindakan

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR TENTANG KENAMPAKAN BUATAN DI WILAYAH INDONESIA DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SELODAKON 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SUDARIYANTO 43 Abstrak. Pada jenjang SD mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SDN Selodakon 04 Tanggul dalam pokok bahasan kenampakan alam buatan di wilayah Indonesia, hasil belajar pada pembelajaran tersebut kurang. Karena, 15 siswa dari 28 siswa tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Tujuan penelitian adalah meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan Media Visual. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus,. Peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Yaitu, hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Perbandingan ketiga hasil tes tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang meyakinkan. Hal ini terlihat dari perolehan persiklus yakni: Pra siklus keaktifan 50% dan Ketuntasan belajar 46,4%, Siklus I Keaktifann 67,9% dan Ketuntasan belajar 67,9%, serta Siklus II Keaktifan 89,3% dan Ketuntasan belajar 85,7 %. Oleh Karena itu, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan Media Visual yang di proyeksikan siswa lebih mudah memahami serta dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dalam proses pembelajaran melalui media ini dapat memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. PENDAHULUAN IPS sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh daripada itu berupaya membina dan mengembangkan mereka menjadi SDM Indonesia yang berketerampilan sosial dan intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional. Oleh karena itu, Ilmu Pendidikan Sosial harus benar-benar dimengerti dan dipahami oleh siswa. IPS SD dalam kurikulum 2006 bahwa IPS itu merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dari SD sampai SMP, di mana IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

188 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 187-198, Agustus 2014 menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. (Sardjiyo, 2009:2.4). Pembelajaran IPS pada siswa kelas V SDN Selodakon 04 Tanggul, pembelajarannya dirasa membosankan bagi siswa karena pada proses pembelajarannya guru tidak menggunakan media sehingga pembelajaran yang berlangsung kurang menarik bagi siswa. Siswa hanya mendengar penjelasan guru yang menerangkan dan tidak terlibat interaksi aktif antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran, motivasi tidak timbul dari dalam diri siswa. Materi yang disampaikan hanya hafalan saja dan tidak ada penanaman konsep, sehingga proses pembelajaran siswa menjadi verbalisme. Dalam pembelajaran yang berlangsung siswa tidak mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru. Pembelajaran yang verbalisme atau aktivitas siswa yang pasif dalam pembelajaran tentunya akan berdampak pada hasil belajarnya karena pelajaran yang telah dijelaskan guru tidak mengena atau tidak dipahami oleh siswa. Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa pada pokok bahasan kenampakan buatan di wilayah Indonesia, nilai tugas siswa kelas V SDN Selodakon 04 Tanggul tidak mencapai ketuntasan belajar klasikal. Proses Pembelajaran dapat dikatakan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan kegiatan belajar secara efektif. Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila di dalam pembelajaran tersebut terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dengan adanya interaksi tersebut diharapkan materi yang disampaikan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan suatu metode dan media yang fungsinya sebagai alternatif atau cara dalam mencapai tujuan tersebut. Metode dan media yang digunakan harus bervariasi sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan pada hari Senin tanggal 04 Nopember 2013 menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPS pada materi kenampakan buatan di wilayah Indonesia dari 28 siswa terdapat 14 siswa (50,0%) tergolong cukup aktif, sisanya 14 siswa (50,0%) tergolong kurang aktif serta 13 siswa (46,4%) tergolong tuntas dan 15 siswa (53,6%) tergolong tidak tuntas. Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan suatu usaha dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

Sudariyanto : Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Tentang Kenampakan 189 baru, secara kesuluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Proses perubahan tingkah laku merupakan gambaran terjadinya rangkaian perubahan dalam kemampuan siswa (Anitah, 2009:2.5) Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 1990:22). Pendapat lain menyatakan bahwa hasil belajar adalah kebulatan tingkah laku ( Tabrani Rusyan, dkk, 1989: 22). Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar. Kulminasi akan selalu diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Menurut Nasution (2000:89), aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani ataupun rohani. Dalam proses pembelajaran kedua aktivitas tersebut harus selalu terkait agar dapat tercipta suatu pembelajaran yang optimal. Seorang siswa akan berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa berbuat maka siswa tidak akan berpikir. Oleh karena itu agar siswa aktif berpikir maka siswa harus diberi kesempatan untuk melihat sendiri serta dapat mengembangkan seluruh aspek pribadinya. Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (massage) yang disampaikan oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya(anitah, 2009:6.17). Media Visual dalam pembelajaran ini digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS Kelas V SDN Selodakon 04 pada pokok bahasan kenampakan buatan di wilayah Indonesia, yang sebelumnya tidak menggunakan media, pembelajaran dinilai membosankan dan tidak menarik karena pada pembelajaran tersebut siswa mengantuk dan banyak yang mengobrol sendiri. Pada pembelajaran tersebut siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru sehingga pembelajaran yang dilakukan sangatlah pasif. Maka dari itu, dengan media visual diharapkan tujuan dari pembelajaran akan tercapai. Karena media visual dapat menarik perhatian siswa serta dapat meningkatkan motivasi siswa. Media Visual sangatlah cocok untuk menjelaskan materi macam-macam kenampakan buatan di wilayah Indonesia, dalam pembelajaran ini siswa dapat melihat kenampakankenampakan yang dibuat oleh manusia yang ada di wilayah Negara kita.

190 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 187-198, Agustus 2014 Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penerapan Media Visual Materi Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014?, (2) Bagaimana Meningkatkan Aktivitas Belajar Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia Dengan Media Visual Pada Siswa Kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014?, (3) Bagaimana Meningkatkan Hasil Belajar Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia Dengan Media Visual Pada Siswa Kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014?. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan Penerapan Media Visual Materi Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014?, (2) Mendeskripsikan Peningkatan Aktivitas Belajar Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia Dengan Media Visual Pada Siswa Kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014?, (3) Mendeskripsikan Peningkatan Hasil Belajar Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia Dengan Media Visual Pada Siswa Kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014? Hipotesis masalah dalam penelitian ini adalah media visual dapat meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar kenampakan buatan di wilayah Indonesia pada siswa kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember sebagai sasarannya adalah siswa SD kelas V yang jumlah siswanya 28 siswa yakni 13 orang laki laki dan 15 orang perempuan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu Penelitian yang bersifat kolaborasi antar guru yang di dasarkan pada permasalahan, yang muncul dalam pembelajaran IPS di SDN SELODAKON 04 TANGGUL. Oleh karena itu, pada penelitian ini diperlukan pihak pihak yang membantu yaitu: Teman Sejawat sebagai observer.

Sudariyanto : Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Tentang Kenampakan 191 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan secara bertahap pada tiap tiap Siklus. Tiap tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Seperti yang telah dirancang guna memperbaiki proses pembelajaran Gambar 1 Prosedur PTK (Kemmis dan Mc. Tagart, 1991) Siklus yang dilaksanakan terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan serta refleksi. Apabila pada sebuah siklus telah tercapai hasil yang diinginkan, yakni mencapai ketuntasan klasikal, maka pelaksanaan siklus dapat dihentikan, dan apabila belum tercapi maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus pembelajaran. Tindakan pendahuluan dalam penelitian ini adalah mengadakan tes pendahuluan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Setelah dilaksanakannya pembelajaran menggunakan media visual, siswa diberi tes akhir I untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dan dgunakan sebagai acuan perbaikan untuk melaksanakan siklus II. Setelah dilaksanakan siklus II, siswa diberi ters Akhir II untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa dan akan dijadikan perbandingan antara siklus I dan siklus II. Data diambil dari pretes, data kedua diambil dari postes dan data ketiga diambil dari catatan observer atau teman sejawat. Data pretes yakni data yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas dalam pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Data dari postes yakni data dari tes atau evaluasi siswa, dari tes tersebut dapat diperoleh hasil belajar siswa. Sedangkan data yang terahir diambil dari catatan teman sejawat yang dalam penelitian ini sebagai observer (pengamat) yakni catatan atau komentar selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

192 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 187-198, Agustus 2014 Data yang dianalisis terbagi secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan jenis data yang terkumpul. Data tentang hasil belajar, yang berupa skor yang diperoleh siswa dari test yang diberikan dianalisis secara kuantitatif. Sedangkan komentar observer atau pengamat terhadap kinerja guru dalam pembelajaran dianalasisis secara kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran Pada siklus 1 diperoleh catatan tentang aktifitas siswa selama mengikuti proses Tabel 1. Catatan Observer Siklus 1 No Indikator Yang Diamati Aktif Pasif 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah 19 9 Presentase 67,9 % 32,1 %

Sudariyanto : Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Tentang Kenampakan 193 Indikator yang diamati:(1) Bertanya pada guru. :(2) Menjawab pertanyaan guru. (3) Menanggapi pertanyaan atau jawaban siswa lain. Berdasarkan data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sebanyak 19 siswa (67,9%), sedangkan yang pasif sebanyak sebanyak 9 siswa (32,1%). Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang materi kenampakan buatan di wilayah Indonesia sudah mengalami peningkatan akan tetrapi, masih kurang maksimal. Maka pdari itu, masih perlu diadakan suatu perbaikan pada pembelajaran. Selain observasi melalui lembar pengamatan data hasil belajar juga diambil, yakni diperoleh dari nilai tes atau evaluasi yang dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diambil data sebagai berikut: Tabel 2. Perolehan Nilai Siklus 1 No Absen Nilai Keterangan 1 60 Tidak Tuntas 2 70 Tuntas 3 70 Tuntas 4 60 Tidak Tuntas 5 100 Tuntas 6 100 Tuntas 7 70 Tuntas 8 70 Tuntas 9 80 Tuntas 10 70 Tuntas 11 80 Tuntas 12 60 Tidak Tuntas 13 80 Tuntas 14 60 Tidak Tuntas 15 80 Tuntas 16 60 Tidak Tuntas 17 100 Tuntas 18 60 Tidak Tuntas 19 80 Tuntas 20 80 Tuntas 21 100 Tuntas 22 60 Tidak Tuntas 23 60 Tidak Tuntas 24 70 Tuntas 25 60 Tidak Tuntas 26 70 Tuntas 27 80 Tuntas

194 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 187-198, Agustus 2014 28 100 Tuntas Keterangan : KKM pada mata pelajaran IPS adalah 70. Berdasarkan hasil belajar tersebut diperoleh rekap nilai sebagai berikut: Tabel 3 Rekap Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Skor Jumlah Siswa Prosentase 90 100 5 17,9% 80 89 7 25% 70 79 7 25% 60 69 9 32,1% 50 59 0 0% Dari tabel diatas diperoleh grafik hasil belajar sebagai berikut: 35 30 25 20 15 10 5 0 90 100 80 89 70 79 60 69 50 59 Gambar 2. Grafik Perolehan Hasil Belajar Siklus 1 Dari grafik diatas, dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan media visual tidak diproyelsikan yakni foto yang di print diperoleh hasil belajar siswa 32,1% masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yakni dibawah nilai 70. Hal ini disebabkan karena media yang digunakan kurang maksimal untuk dipakai seluruh kelas, gambar yang digunakan sebagai media kurang besar. Dari hasil belajar yang masih kurang maksimal tersebut maka diperlukan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pokok bahasan kenampakan buatan di wilayah Indonesia. pembelajaran. Pada siklus 2 diperoleh catatan tentang aktifitas siswa selama mengikuti proses Tabel 4. Catatan Observer Siklus 2 No Indikator Yang Diamati Aktif 1 2 3 1 Pasif 2

Sudariyanto : Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Tentang Kenampakan 195 No Indikator Yang Diamati Aktif 1 2 3 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Pasif 2 Jumlah 25 3 Presentase 89,3% 10,7 % Berdasarkan data tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang aktif dalam proses pembelajaran sebanyak 25 siswa (89,3%), sedangkan yang pasif sebanyak sebanyak 3 siswa (10,7%). Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang materi kenampakan buatan di wilayah Indonesia sudah mengalami peningkatan yang maksimal.

196 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 187-198, Agustus 2014 Selain observasi melalui lembar pengamatan data hasil belajar juga diambil, yakni diperoleh dari nilai tes atau evaluasi yang dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat diambil data sebagai berikut: Tabel 5. Perolehan Nilai Siklus 2 No. Absen Nilai Keterangan 1 60 Tidak Tuntas 2 80 Tuntas 3 70 Tuntas 4 70 Tuntas 5 100 Tuntas 6 100 Tuntas 7 70 Tuntas 8 70 Tuntas 9 90 Tuntas 10 70 Tuntas 11 80 Tuntas 12 60 Tidak Tuntas 13 80 Tuntas 14 70 Tuntas 15 80 Tuntas 16 60 Tidak Tuntas 17 100 Tuntas 18 60 Tidak Tuntas 19 80 Tuntas 20 80 Tuntas 21 100 Tuntas 22 70 Tuntas 23 70 Tuntas 24 80 Tuntas 25 70 Tuntas 26 70 Tuntas 27 80 Tuntas 28 100 Tuntas Berdasarkan hasil belajar tersebut diperoleh rekap nilai sebagai berikut: Tabel 6. Rekap Hasil Belajar Siswa Siklus 2 Skor Jumlah Siswa Prosentase 90 100 6 21,4% 80 89 8 28,6% 70 79 10 35,7% 60 69 4 14,3% 50 59 0 0%

Sudariyanto : Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Tentang Kenampakan 197 Dari tabel diatas diperoleh grafik hasil belajar sebagai berikut: 40 35 30 25 20 15 10 5 0 90 100 80 89 70 79 60 69 50 59 Gambar 2. Grafik Perolehan Hasil Belajar Siklus 2 Dari grafik diatas, dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan media visual yang diproyelsikan yakni foto yang ditampilkan pada LCD Proyektor diperoleh hasil belajar siswa hanya 14,3% yang masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yakni dibawah nilai 70. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa sudah maksimal. Peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa diukur dengan menggunakan tes hasil belajar, meliputi hasil belajar sebelum penelitian tindakan dilaksanakan, hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Perbandingan ketiga hasil tes tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang meyakinkan. Hal ini terlihat dari perolehan persiklus yaitu :Pra siklus keaktifan 50 % dan Ketuntasan 46,4 %, Siklus I keaktifan 67,9% dan ketuntasan 67,9 %, Siklus II keaktifan 89,3% dan ketuntasan 85,7 %. dapat ditegaskan bahwa melalui media visual yang di proyeksikan siswa lebih mudah memahami serta dapat meningkatkan aktifitas dan ketuntasan hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penerapan media visual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN Selodakon 4 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember materi kenampakan buatan di wilayah Indonesia berjalan dengan baik, siswa terlihat lebih antusias dan tertarik dalam mengikuti pelajaran. Meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat sedikit hambatan Namun, hal itu dapat diatasi

198 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 187-198, Agustus 2014 2) Penerapan media visual yang di proyeksikan mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan aktivitas belajar siswa yang semakin meningkan persiklus, hal itu dapat dilihat dari nilai keaktifan pada Pra siklus keaktifannya 50%, Siklus I keaktifannya 67,4%, dan Siklus II keaktifan 89,3%. 3) Pembelajaran dengan menggunakan media visual yang di proyeksikan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan ketuntasan belajar siswa adalah sebagai berikut: pada pra siklus Ketuntasannya 46,4%, Siklus I ketuntasannya 67,9%, dan Siklus II ketuntasannya 85,7%. DAFTAR PUSTAKA Anitah, dkk. (2009). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. McTaggart, R. (1991). Action Research: A Short Modern History. Geelong: Deakin University Press Nasution, S, 2000, Penelitian Ilmiah. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Rusyan, Tabrani, dkk. (1989), Pendidikan dalam proses Belajar mengajar. Bandung Remaja Roda Karya Sudjana, N.(1990), Strategi belajar Mengajar Dalam PBM, Bandung : Sinar Baru. Sardjiyo, Sugandi. (2009). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.