Devi C.D. Simbolon 1, Heru Santosa 2, Asfriyati 2 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI BAYI UMUR 6-24 BULAN DI POSYANDU KARYAMULYA JETIS JATEN.

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

DIANA PERIWI BR. BANGUN NIM.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BONA F. P. BANJARNAHOR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

Abstrak ABSTRACT. Keywords : Knowledge, Giving Side Dish Breast Milk

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Anak OLEH. LOLA MORICA Bp

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, SIKAP DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA DI DESA AMPLAS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI KURANG DARI ENAM BULAN DI PKM CIRACAS TAHUN 2014

JURNAL KESEHATAN RAJAWALI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-11 BULAN DI KELURAHAN INDRALAYA MULYA OGAN ILIR

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

Hubungan Frekuensi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Berat Badan Anak Usia di Bawah Dua Tahun

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN YANG DIBERI SUSU FORMULA DI KECAMATAN NGAWI SKRIPSI

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN MASYARAKAT SUKU MADURA DI DESA SELOWOGO KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO IMATUL ALIYA

HUBUNGAN ANTARA USIA AWAL PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-12 BULAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI BPS NY M DESA WONOSARI KECAMATAN NGORO MOJOKERTO HELMI NUR SEFAULITA

SURVEY PEMBERI AN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA PULODARAT PECANGAAN JEPARA

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN MP ASI DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU WARNA SARI DESA GLONGGONG NOGOSARI BOYOLALI.

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui secara Eksklusif di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

Kenaikan Berat Badan Balita Usia 6-12 Bulan Berdasarkan Jenis Makanan Pendamping Air Susu Ibu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

STUDI BEBERAPA KARAKTERISTIK KELUARGA DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BALITA DI KOTA TASIKMALAYA Oleh : Jumli 1, Lilik Hidayanti 2, Nur Lina 3

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Apriani Tiasna

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI DI PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI DIKELURAHAN TIGABALATA KECAMATAN JORLANG HATARAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2015 Devi C.D. Simbolon 1, Heru Santosa 2, Asfriyati 2 1 Alumni Mahasiswa Departemen Kependudukan dan Biostatistik FKM-USU 2 Staf Pengajar FKM-USU ABSTRACT Breastfeeding supplementary food is a supplementary food other than breast milk given to the baby after the baby is 6 months old. In addition to breastfeeding supplementary food, breast milk should still be given to the baby, at least until 24 months. The cause of the baby's growth disorders is due to the provision of complementary feeding by mothers who do not conform with the precision timing, frequency, type, number of foodstuffs, and the weave. The objective of the research was to investigate the relation between knowledge and mother attitude with the breastfeeding supplementary food in giving to the babies at the Tigabalata village in 2015. This type of research is a survey of analytical by using cross sectional design,the population in the study were all women who had a baby 24 months as many as 57 infants and serve as the total sample. Data was obtained through interviews using a questionnaire and analyzed by chi-square test. From the results of the chi-square test (α <0.05), indicating there is a significant relationship between the knowledge with accuracy gift weaning infants obtained p = 0.002. And there is a significant relationship between the attitude of a mother with the breastfeeding supplementary food to the babies obtained p = 0.029. Expected to health workers who work at the health center Tiga Balata more routine counseling on appropriate complementary feeding to mothers personally. Also to mothers who have babies to more frequent follow Posyandu activities and counseling are held in villages as well as increased knowledge and search for health information, especially the provision of complementary feeding. Keywords: Knowledge, Attitude, Breastfeeding Suplementary food PENDAHULUAN Makanan Pendamping ASI (MP- ASI) merupakan makanan lain yang selain ASI. Makanan ini dapat berupa makanan yang disiapkan

secara khusus atau makanan keluarga yang dimodifikasi (Juwono: 2003). Makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini justru dapat meningkatkan angka kematian bayi, menggangu sistem pencernaan pada bayi, dan apabila terlambat memberikan juga akan membuat bayi kekurangan gizi (Kodrat, 2010). Salah satu penyebab terjadinya gangguan tumbuh kembang bayi dan anak usia 0-24 bulan di Indonesia adalah rendahnya mutu MP-ASI dan tidak sesuainya pola asuh yang diberikan (Depkes RI, 2007). Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005, menyebutkan bahwa kurang lebih 40% bayi usia kurang dari dua bulan sudah diberi makanan pendamping ASI. Disebutkan juga bahwa bayi usia nol sampai dua bulan diberi makanan pendamping cair (21-25%), makanan lunak/lembek (20,1%), dan makanan padat (13,7%). Pada bayi usia tiga sampai lima bulan yang mulai diberikan makanan pendamping cair (60,2%), lumat/lembek (66,25%) dan padat (45,5%). Dari beberapa penelitian diketahui bahwa keadaan kurang gizi pada bayi dan anak disebabkan makanan pendamping ASI yang tidak tepat dan ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian makanan pendamping ASI yang benar sehingga berpengaruh terhatap pemberian makanan pendamping ASI (Depkes RI, 2006). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mujirah pada tahun 2009 di poli tumbuh kembang anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya selama bulan Agustus 2008 dari 46 bayi usia 0 sampai 6 bulan didapatkan 23 bayi atau 51% sudah mulai diperkenalkan MP-ASI berupa buah-buahan, tepung-tepungan, sayur-sayuran, daging ikan dan telur secara dini. Survey awal yang dilakukan peneliti di kelurahan Tiga Balata yang didapatkan dari 10 ibu yang memiliki bayi usia dibawah 24 bulan pemberian MP-ASI sudah diberikan pada bayi sejak usia dibawah enam bulan adalah 70%. Didapatkan hasil 4 orang menyatakan kurang memahami pengetahuan tentang MP- ASI, ibu tidak mengerti berapa jumlah, porsi, jenis, frekuensi dan bentuk yang tepat untuk memberikan makanan pendamping ASI pada anaknya. Sehingga ibu memberikan makanan pendamping disamakan dengan makanan orang dewasa hanya jumlahnya yang berbeda. Tiga orang ibu mengatakan mengenalkan makanan tambahan seperti susu formula dan makanan lunak kurang dari 6 bulan agar anaknya kenyang dan tertidur pulas, jika anak diberi makan pisang sewaktu berumur 2 bulan agar anak tidak rewel dan lebih tenang, berat badan anak akan bertambah dan lebih cepat besar. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian MP-ASI yang benar dan kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat sehingga berpengaruh terhadap sikap ibu dalam pemberian MP-ASI. Menurut petugas kesehatan di kelurahan Tigabalata apabila diadakan penyuluhan, kebanyakan para ibu memilih tidak hadir dengan berbagai alasan diantaranya jarak yang jauh, anak yang rewel dan pekerjaan rumah yang menumpuk. Info yang diperoleh dari ibuibu kader dan petugas kesehatan di

kelurahan Tiga Balata masih banyak ibu-ibu yang memberikan MP-ASI yang tidak tepat baik dari segi umur bayi, jenis makanan dan frekuensi pemberiannya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus pada bayi yang mengalami gangguan sistem pencernaan. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian survei yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi di kelurahan Tiga balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun Tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi 24 bulan di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun yaitu 57 bayi. Sampel penelitian adalah seluruh populasi yang hendak diselidiki di Kelurahan Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun yaitu 57 bayi. Sementara yang menjadi sampel harus memenuhi kriteria Inklusi setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel yaitu ibu yang mempunyai bayi 24 bulan. Teknik pengumpulan data dari data primer didapat langsung dari sumbernya dengan cara survei awal dan wawancara dan data sekunder yang didapat dari Wilayah Kerja Puskesmas Tigabalata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun. Alat ukur yang digunakan dengan kuesioner. Analisa data yang digunakan dengan Univariat dan Bivariat. Analisis statistik yang digunakan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.0 dengan menggunakan uji statistik Chi- Square untuk melihat hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur No Umur N % 1 <25 tahun 10 17,5 2 25-35 tahun 36 63,2 3 >35 tahun 11 19,3 Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan N % 1 SD 4 7,0 2 SLTP 16 28,1 3 SLTA 33 57,9 4 Perguruan Tinggi 4 7,0 Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan N % 1 IRT 12 21,1 2 Wiraswasta 8 14,0 3 Petani/Buruh 33 57,9 4 PNS 4 7,0 Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Suku No Suku N % 1 Batak 48 84,2 2 Jawa 6 10,5 3 Melayu 3 5,3

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa jumlah responden yang tertinggi berumur 25-35 tahun yaitu sebanyak 36 orang (63,2%). Tabel 2 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan SLTA yaitu sebanyak 33 orang (57,9%). Tabel 3 diketahui memiliki pekerjaan Petani/Buruh yaitu 33 orang (57,9%). Tabel 4 diketahui juga sebagian besar responden bersuku batak yaitu 48 orang (84,2%). Tabel 5. Distribusi Kategori Pengetahuan Responden No Pengetahuan N % 1 Baik 7 12,3 2 Cukup 12 21,0 3 Kurang 38 66,7 Berdasarkan tabel 5 diketahui memiliki pengetahuan kategori kurang tentang ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 38 orang (66,7%). Tabel 6. Distribusi Kategori Sikap Responden No Sikap N % 1 Baik 23 40,4 2 Tidak Baik 34 59,6 Berdasarkan tabel 6 diketahui memiliki sikap kategori tidak baik tentang ketepatan pemberian MP- ASI pada bayi yaitu sebanyak 34 orang (59,6%). Tabel 7. Distribusi Ketepatan Pemberian MP-ASI No Ketepatan N % 1 Tepat 26 45,6 2 Tidak Tepat 31 54,4 Berdasarkan tabel 7 diketahui memiliki ketepatan kategori tidak tepat tentang pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 31 orang (54,4%). Analisis Bivariat Tabel 8. Hubungan Pengetahuan Responden Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI pada bayi Ketepatan Pemberian MP- ASI Jumlah Nilai No Pengetahuan Tepat Tidak Tepat P n % n % n % 1 Baik 7 100 0 0 7 100 2 Cukup 7 58,3 5 41,7 12 100 0,002 3 Kurang 12 31,6 26 68,4 38 100 Jumlah 26 45,6 31 54,4 57 100,0 Berdasarkan tabel 8 diperoleh dari 38 responden pengetahuan kurang dimana 12 orang (31,6%) yang tepat dan 26 orang (68,4%) tidak tepat dengan pemberian MP- ASI pada bayi. Hasil chi-square diperoleh nilai p=0,002. Maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan ketepatan pemberian MP- ASI pada bayi. Tabel 9. Hubungan Sikap Responden Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI Ketepatan Pemberian MP-ASI Nilai No Sikap Tepat Tidak Tepat Jumlah P N % n % n % 1 Baik 15 62,5 9 37,5 24 100 0,029 2 Tidak Baik 11 33,3 22 66,7 33 100 Jumlah 26 45,6 31 54,4 57 100,0

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa diperoleh 33 responden sikap kategori tidak baik dimana 11 orang (33,3%) tepat dan 22 orang (66,7%) tidak tepat dengan pemberian MP- ASI pada bayi. Hasil chi-square diperoleh nilai p=0,029. Maka dapat disimpulkan ada hubungan secara signifikan antara sikap dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi. PEMBAHASAN 1. Ketepatan Pemberian MP-ASI Hasil analisis univariat dari 57 responden yang tinggal di Kelurahan Tiga Balata Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak tepat dalam pemberian MP-ASI pada bayi yaitu sebanyak 31 orang (54,4%). Padahal jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini dan tidak sesuainya pola asuh yang diberikan justru dapat menggangu sistem pencernaan pada bayi, dan apabila terlambat memberikan juga akan membuat bayi kekurangan gizi serta gangguan tumbuh kembang bayi. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Atik Setyaningsih (2007) menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden (56,7%) yang memberikan MP-ASI sejak dini. Persentasi ketepatan pemberian MP-ASI tidak ada setengah dari sampel yang diambil, ibu merasa dengan memberikan makanan tambahan bayi akan sehat serta bayi cepat tumbuh besar. Padahal anak anak yang diberikan makanan pendamping ASI setelah berumur 6 bulan umumnya lebih cerdas dan memiliki daya tahan tubuh lebih kuat, serta mengurangi risiko terkena alergi akibat makanan. 2. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI pada Bayi Dari hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,002 (p<0,05), artinya ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan responden dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Irvani (2005) di Cimahi, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan variabel ketepatan pemberian MP-ASI. Pengetahuan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah Pengetahuan tentang Makanan tambahan yang diberikan pada bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Peranan MP- ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI. (Yenrina, 2008 ). Pengetahuan tentang MP-ASI seorang ibu juga besar pengaruhnya bagi perubahan sikap dan perilaku didalam pemilihan bahan makanan yang selanjutnya berpengaruh pada tumbuh kembang dan gizi anak yang bersangkutan. Sebagian besar ibu yang memiliki pengetahuan baik dan cukup seharusnya menerapkan pola pemberian ASI dan MP-ASI yang baik pada anak, namun dalam penelitian yang dilakukan tentang pola pemberian ASI dan MP-ASI

baik pada anak 24 bulan masih tidak tepat. 3. Hubungan Sikap Ibu Dengan Ketepatan Pemberian MP-ASI pada Bayi Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value = 0,014 (p<0,05), artinya ada hubungan secara signifikan antara sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP- ASI pada bayi. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Lianda (2010) mengenai hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian MP-ASI yaitu ada hubungan sikap dengan pemberian MP-ASI. Sikap merupakan reaksi tertutup dan belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Peranan MP-ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI. Kemudian masih ada ibu yang setuju pada bayi berusia 7-9 bulan diberikan lebih dari 6 kali makanan tambahan setiap hari, padahal bayi di usia tersebut kebutuhan akan asupan zat gizi sebaiknya diberi makanan tambahan pendamping air susu ibu 2-4 kali sehari. Umumnya alasan ibu memberikan makanan pendamping ASI yang tidak tepat sesuai usia bayi adalah karena bayi sering menangis sehingga ibu menganggap bahwa bayinya masih lapar, ibu merasa dengan memberikan makanan tambahan bayi akan sehat serta bayi cepat tumbuh besar. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi di Kelurahan Tiga Balata Kec. Jorlang Hataran Kab. Simalungun. Dimana kurangnya pengetahuan yang dimiliki maka kurang perilaku yang dilakukan dalam pemberian MP-ASI yang tepat dengan nilai p = 0,002. 2. Adanya hubungan antara sikap ibu dengan ketepatan pemberian MP-ASI pada bayi di Kelurahan Tiga Balata Kec. Jorlang Hataran Kab. Simalungun. Dimana dengan sikap yang tidak baik maka responden dalam pemberian MP- ASI juga tidak tepat dengan nilai p= 0,029. Saran 1. Diharapkan kepada pihak petugas kesehatan yang bekerja di Puskesmas yang berada di kelurahan tersebut, lebih meningkatkan program komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang MP-ASI pada ibu-ibu hamil dan ibu yang mempunyai bayi umur 6-24 bulan dalam bentuk melakukan penyuluhan tentang MP-ASI yang tepat kepada ibu-ibu secara personal. 2. Diharapkan kepada Puskesmas mengarahkan Bidan desa untuk lebih rutin memberikan informasi mengenai MP-ASI yang tepat kepada ibu-ibu. 3. Diharapkan kepada ibu yang memiliki bayi untuk lebih sering

mengikuti kegiatan posyandu dan penyuluhan yang diadakan di kelurahan tersebut. Dan meningkatkan pengetahuan dan mencari informasi kesehatan terutama dengan keterkaitan ketepatan pemberian MP-ASI DAFTAR PUSTAKA Depkes RI., 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP- ASI) Lokal, Jakarta. diakses tanggal 10 April 2015 http://www.depkes/makana n pendamping ASI.com Depkes RI., 2007. Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Jakarta: Depkes RI. Dheny., 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Bayi di Posyandu Karya Mulya Jetis Jaten, Surakarta. Ina, Hernawati., 2008. Gambaran Karakteristik Ibu yang Memberikan Makanan Pendamping ASI pada Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan di Posyandu Cirumpak Tengah Kec. Kronjo. www.inahernawati.com. Diakses pada tanggal15 mei 2015 Juwono, Lilian., 2003. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia 0-6 Bulan, Depok: FKM UI Kodrat, L.,2010. Dahsyatnya ASI dan Laktasi. Yogyakarta: Media Baca. Krisnatuti dan Yenrina., 2000. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI, Jakarta: Puspa Swara. Lawson, Marget., 2003. Makanan Sehat Untuk Bayi dan Balita, Jakarta, Dian Rakyat. Notoatmodjo, Soekidjo., 2005. Metodologi Peneltian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta. Sari, Irvani., 2005. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Perilaku Pemberian MP-ASI Pada Bayi 6-12 Bulan di Puskesmas Cimahi Selatan Kota Cimahi. Skripsi. Depok: FKM UI. Setyaningsih, Atik., 2007. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemberian MP-ASI Dini pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Posyandu Warna Sari Desa Glonggong Nogosari Boyolali. Yenrina., 2008. Menyiapkan Makanan Pendamping, Jakarta: Puspa Swara.