III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. yang ditentukan dengan menggunakan metode ilmiah secara aturan-aturan yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. (OJK). Objek tersebut terdiri dari Bank Umum Syaria (BUS) dan Unit Usaha

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

METODE PENELITIAN. pinjaman, suku bunga BI rate, jumlah uang beredar, inflasi, nilai tukar, dan suku

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), EPS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pemilihan lokasi ini berdasarkan secara purposive sampling (sengaja).

III. METODE PENELITIAN. (time series) dalam bentuk tahunan. Periode yang digunakan yaitu periode 2000:I-

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah IHSG, DJIA, WTI,

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. diperoleh dari Yahoo Finance dan Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

Transkripsi:

48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka dari tahun 1990 2011. Sumber data diperoleh melalui laporan Bank Indonesia. Tabel 6. Deskripsi Data Input Nama Data Pinjaman Luar Negeri Pengeluaran Pemerintah Pertumbuhan Ekonomi Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Tahunan Milyar Rupiah BI Tahunan Milyar Rupiah BI Tahunan Persentase BI B. Batasan Variabel Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan batasan variabel sebagai berikut: 1. Diferensial Pinjaman Luar Negeri (DPLN) adalah turunan pertama dari penarikan pinjaman luar negeri pemerintah yang digunakan untuk membiayai APBN tahun 1990 2011 dalam milyar rupiah. Data bersumber

49 dari statistik ekonomi dan keuangan Indonesia (SEKI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 2. Diferensial Pengeluaran Pemerintah (DPP) adalah turunan pertama dari belanja pemerintah pusat pada tahun 1990 2011 dalam milyar rupiah. Data bersumber dari SEKI Bank Indonesia. 3. Diferensial Pertumbuhan Ekonomi (DPE) adalah turunan pertama dari tingkat pertumbuhan ekonomi dalam persentase yang diperoleh dengan menghitung pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) berdasarkan harga konstan 2000 pada tahun 1990 2011. Data bersumber dari SEKI Bank Indonesia. C. Alat Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis informasi berupa data perkembangan masing-masing variabel, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis informasi kuantitatif (data yang dapat diukur, diuji, dan diinformasikan dalam bentuk tabel dan sebagainya). Metode analisis data yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Uji Stationaritas (Unit root Test) Uji Stasionaritas ini digunakan untuk melihat apakah data yang diamati stationary atau tidak sebelum melakukan regresi. Setiap data runtun waktu merupakan hasil dari suatu proses stokastik atau random yang dikatakan

50 stasionary jika memenuhi tiga kriteria, yaitu jika rata-rata dan variannya konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua data runtun waktu hanya tergantung dari kelambanan antara dua periode waktu tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji akar-akar unit (unit roots test). Uji akar unit pertama kali dikembangkan oleh Dickey-Fuller dan dikenal dengan uji akar unit Dickey-Fuller (DF). Namun, karena uji akar unit DF mengasumsikan bahwa variabel gangguan e t bersifat terikat dengan ratarata nol, maka varian yang konstan dan tidak saling berhubungan (nonotokorelasi). Sementara itu, uji Phillips-Perron (PP) memasukkan unsur adanya otokorelasi di dalam variabel independen berupa kelambanan diferensi. PP membuat uji akar unit dengan menggunakan metode statistik nonparametik dalam menjelaskan adanya otokorelasi antara variabel gangguan tanpa memasukkan variabel penjelas kelambanan diferensi sebagaimana uji ADF. Prosedur untuk menentukan apakah data stasionary atau tidak dengan cara membandingkan antara nilai statistik PP dengan nilai kritisnya yaitu distribusi statistik Mackinnon. Jika nilai absolu statistik PP lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diambil menunjukkan stasionary dan jika sebaliknya, nilai absolut statistik PP lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasionary. Data ekonomi runtut waktu pada umumnya sering kali tidak stasionary pada level series sehingga menyebabkan hasil regresi meragukan atau disebut regresi

51 lancung (spurious regression). Regresi lancung adalah situasi dimana hasil regresi menunjukkan koefisien regresi yang signifikan secara statistik dan nilai koefisien determinasi yang tinggi namun hubungan antara variabel di dalam model tidak saling berhubungan atau tidak mempunyai makna. Hal ini terjadi karena hubungan keduanya yang merupakan data runtun waktu hanya menunjukkan trend saja. Jadi tingginya koefisien determinasi karena trend bukan karena hubungan antar keduanya. Data yang tidak stasionary seringkali menunjukkan hubungan ketidakseimbangan dalam jangka pendek, tetapi ada kecenderungan adanya hubungan keseimbangan dalam jangka panjang. Untuk itu, pembahasan selanjutnya berkaitan dengan uji kointegrasi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan jangka panjang di dalam variabel ekonomi yang diteliti. Selanjutnya akan membangun beberapa model koreksi kesalahan untuk mengoreksi ada tidaknya ketidakseimbangan tersebut. (Widarjono, 2007) 2. Uji Kointegrasi Engle-Granger Jika data variabel bebas dan variabel terikat, mengadung unsur akar unit atau dengan kata lain tidak stasionary, namun kombinasi linear kedua variabel mungkin saja stasionary. Seperti persamaan di bawah ini,...(3.1) variabel gangguan e t dalam hal ini merupakan kombinasi linier. Jika variabel gangguan e t ternyata tidak mengadung akar unit, data stasionary atau I(0) maka kedua variabel adalah terkointegrasi yang berarti mempunyai hubungan jangka

52 panjang. Secara umum bisa dikatakan bahwa jika data runtut waktu Y dan X tidak stasionary pada tingkat level tetapi menjadi stasionary pada diferensi (difference) yang sama yaitu Y adalah I(d) dan X adalah I(d) dimana d tingkat diferensi yang sama maka kedua data adalah terkointegrasi. Dengan kata lain uji kointegrasi hanya bisa dilakukan ketika data yang digunakan dalam penelitian berintegrasi pada derajat yang sama. Konsep kointegrasi pada dasarnya adalah untuk mengetahui equilibrium jangka panjang di antara variabel-variabel yang diobservasi. Dalam penelitian ini uji kointegrasi menggunakan uji Engle-Granger dengan diawali melakukan regresi persamaan dan kemudian mendapatkan residualnya. Dari residual ini kemudian kita uji dengan uji stasionary Phillips-Perron. Kemudian dari hasil estimasi nilai statistik Phillips-Perron dibandingkan dengan nilai kritisnya. Nilai statistik Phillips-Perron diperoleh dari koefisien β 1. Jika nilai statistiknya lebih besar dari nilai kritisnya maka variabel-variabel yang diamati saling berkointegrasi atau mempunyai hubungan jangka panjang dan sebaliknya, maka variabel yang diamati tidak berkointegrasi (Widarjono, 2007). 3. Estimasi ECM (Error Correction Model) Error Correction Model atau ECM pertama kali digunakan oleh Sargan dan kemudian dikembangkan oleh Hendry selanjutnya dipopulerkan oleh Engle dan Granger untuk mengatasi masalah data runtut waktu yang tidak stasionary dan masalah regresi lancung. Model yang memasukkan penyesuaian untuk melakukan koreksi bagi ketidakseimbangan disebut sebagai model koreksi

53 kesalahan (Error Correction Model). Teorema representasi Granger menyatakan bahwa jika dua variabel saling berkointegrasi, maka hubungan antara keduanya dapat diekspresikan dalam bentuk ECM. (Widarjono,2007) Model umum dari metode ECM dalam penelitian ini adalah: DPLN = α 0 + α 1 DPP + α 2 DPE + α 3 EC t-1...(3.2) dimana: DPLN = Variabel diferensial penarikan pinjaman luar negeri DPP = Variabel diferensial pengeluaran pemerintah DPE = Variabel diferensial pertumbuhan ekonomi EC t-1 = Nilai lag 1 periode dari error term α 0 = Intersep α 1,2 = koefisien dari perubahan variabel bebas α 3 = Nilai obsolut dari tingkat keseimbangan. Jika α 3 tidak signifikan, maka y menyesuaikan diri dengan perubahan x pada waktu yang sama. Sebaliknya, jika α 3 signifikan berarti bahwa y menyesuaikan diri dengan perubahan x tidak pada waktu yang sama. D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Asumsi Normalitas Metode Jarque-Bera (J-B) Uji asumsi normalitas adalah untuk mengetahui apakah data sudah tersebar secara normal. Uji normalitas residual metode OLS secara formal dideteksi dari metode yang dikembangkan oleh Jarque-Berra (J-B). Metode Jarque-Bera didasarkan pada sampel besar yang diasumsikan bersifat asymptotic. Uji

54 statistik dari J-B ini menggunakan perhitungan skewness dan kurtosis. Formula uji statistik J-B yaitu (Widarjono,2007): JB = n {S 2 /6 + (K-3) 2 /24}...(3.3) yang mana S adalah koefisien skewness dan K adalah koefisien kurtosis. Jika suatu variabel didistribusikan secara normal maka koefisien S = 0 dan K = 3. Oleh karena itu, jika residual terdistribusi secara normal maka diharapkan nilai statistik J-B akan sama dengan nol. Nilai statistik J-B ini didasarkan pada distribusi chi squares dengan derajat kebebasan (df) 2. Jika nilai probabilitas ρ dari statistik J-B besar atau dengan kata lain jika nilai statistik dari J-B ini tidak signifikan maka menerima hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik J-B mendekati nol. Sebaliknya jika nilai probabilitas ρ dari statistik J-B kecil atau signifikan maka menolak hipotesis bahwa residual mempunyai distribusi normal karena nilai statistik J-B tidak sama dengan nol. Ho: data tersebar normal Ha: data tidak tersebar normal. Kriteria pengujiannya adalah: (1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika P Value < α 5% (2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika P Value > α 5% Jika Ho ditolak, berarti data tidak tersebar normal. Jika Ho diterima berarti data tersebar normal.

55 2. Uji Asumsi Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan salah satu penyimpangan terhadap asumsi kesamaan varians (homoskedastisitas) yang tidak konstan, yaitu varians error bernilai sama untuk setiap kombinasi tetap dari X 1, X 2,, Xp. Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka dugaan OLS tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), karena akan menghasilkan dugaan dengan galat baku yang tidak akurat. Adanya heterokedastisitas ini dapat dinyatakan sebagai berikut: E (e i ) = σ 2 i = 1,2,..n...(3.4) Dimana: Untuk uji asumsi heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Metode White. Hal White mengembangkan sebuah metode yang tidak memerlukan asumsi tentang adanya normalitas pada variabel gangguan. Untuk uji White menggunakan rumusan hipotesis sebagai berikut: Ho: tidak terdapat heteroskedastisitas Ha: terdapat heteroskedastisitas Kriteria pengujiannya adalah: (1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai (n x R 2 ) < nilai Chi-kuadrat (2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai (n x R 2 ) > nilai Chi-kuadrat Jika Ho ditolak, berarti terdapat heteroskedastisitas. Jika Ho diterima berarti tidak terdapat heteroskedastisitas.

56 3. Uji Asumsi Otokorelasi Tidak adanya korelasi antara variabel gangguan satu observasi dengan observasi lain dikenal dengan istilah otokorelasi yang tidak sesuai dengan uji asumsi klasik. Konsekuensi dari masalah ini adalah dimana estimator dari metode OLS masih linear, tidak bias tetapi tidak mempunyai varian yang minimum. Tahapan-tahapan estimasi dari uji ini adalah sebagai berukut: (1) penentuan orde integrasi atau melakukan uji unit root, (2) uji kointegrasi jika semua variabel tidak stasionary pada tingkat level, (3) penyusunan model error correction jika tahapan (2) terpenuhi, dan (4) melakukan uji diagnostik model terhadap asumsiasumsi klasik. Langkah yang dilakukan untuk mendeteksi adanya otokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Metode Breusch-Godfrey. Breusch dan Godfrey mengembangkan uji otokorelasi yang lebih umum dan dikenal dengan uji Langrange Multiplier (LM). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Estimasi persamaan regresi dengan metode OLS dan dapatkan residualnya. 2) Melakukan regresi residual e t dengan variabel bebas X t (jika ada lebih dari satu variabel bebas maka harus memasukkan semua veriabel bebas) dan lag dari residual e t-1, e t-2,...e t-p. Kemudian dapatkan R 2 dari regresi persamaan tersebut. 3) Jika sampel besar, maka model dalam persamaan akan mengikuti distribusi chi squares dengan df sebanyak p. Nilai hitung statistik chi squares dapat dihitung dengan: (n - p) R 2 χ 2 p...(3.5)

57 dimana: n = Jumlah Observasi p = Obs*R 2 R 2 = Koefisien determinasi χ 2 = Chi Square Jika (n p) R 2 yang merupakan chi squares (χ 2 ) hitung lebih besar dari nilai kritis chi squares (χ 2 ) pada derajat kepercayaan tertentu (α), ditolak hipotesis (H 0 ). Ini menunjukkan adanya masalah otokorelasi dalam model. Sebaliknya jika chi squares hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka diterima hipotesis nol. Artinya model tidak mengandung unsur otokorelasi karena semua p sama dengan nol. 4. Uji Asumsi Multikolinieritas Uji asumsi multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem multikolinieritas. Dimana deteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini adalah dengan melihat korelasi parsial antarvariabel bebas. Sebagai aturan main kasar (role of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah di atas 0,85 maka diduga ada multikolinearitas dalam model dan sebaliknya bila di bawah itu nilai koefisien korelasi maka tidak ada multikolinearitas.

58 E. Uji Hipotesis 1. Uji F Pengujian hipotesis secara keseluruhan dengan menggunakan uji statistik F- hitung dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df 1 = (k-1) dan df 2 = (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: Ho: bi = 0, variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Ha: bi 0, ada pengaruh nyata antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: (1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika F hitung > F-tabel (2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika F hitung F-tabel Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. 2. Uji t Pengujian hipotesis koefisien regresi dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan derajat kebebasan df = (n-k). Hipotesis yang dirumuskan: H 0 : β1 = 0 variabel bebas tidak berpengaruh terhadap nilai tukar H a : β2 0 variabel bebas berpengaruh terhadap nilai tukar

59 Kriteria pengujiannya adalah: (1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika t-hitung t-tabel ; t hitung t-tabel (2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika t-hitung < t-tabel ; t-hitung > t-tabel Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.