KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

ARTIKEL ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKA DALAM MAKALAH MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEMESTER V TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA AMANAT UPACARA GURU SMK KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh : Alamsyah ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNTING PARAGRAF ARGUMENTATIF DARI SEGI BAHASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X.4 SMA SARASWATI SERIRIT

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE ASSESSMENT TO IMPROVE THE WRITING SKILL OF THE STUDENTS IN CLASS XI 2 SMA ( SLUA ) SARASWATI 1 DENPASAR

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

KETIDAKEFEKTIFAN KALIMAT DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KERINCI

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia selalu ditandai dengan proses belajar. Proses belajar

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK GURU SMP SE-KOTAMADYA YOGYAKARTA

KESALAHAN UMUM PEMAKAIAN BAHASA TULIS FORMAL PADA PENULISAN MAKALAH OLEH MAHASISWA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

WUJUD KESALAHAN BAHASA GURU BAHASA INDONESIA SMP LABORATORIUM UNDIKSHA: TINJAUAN ASPEK STRUKTUR DAN DIKSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

ANALISIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA PADA ESAI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA: SEBUAH KAJIAN EJAAN, DIKSI, DAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

I. PENDAHULUAN. dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

I. PENDAHULUAN. timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadikan kalimat ketiga, dan seterusnya. Kalimatkalimat

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA PENULISAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

ANALISIS GEJALA BAHASA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Transkripsi:

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA oleh I Gede Tunas Adiyasa, NIM 0812011039 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni ABSTRAK Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan memaparkan (1) jenis ketidakefektifan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja, dan (2) dampak yang ditimbulkan oleh ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja. Subjek penelitian ini adalah karya ilmiah yang dibuat oleh siswa kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja. Objek dalam penelitian ini adalah ketidakefektifan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja meliputi (1) ketidakefektifan berjumlah 27 (45,77%); (2) pleonasme berjumlah 15 (25,43%); (3) kemubaziran preposisi dengan jumlah kemunculan 12 (20,34%); (4) kontaminasi dengan jumlah kemunculan 3 (5,08%); dan interferensi dengan jumlah kemunculan 2 (3,38%). Dampak yang ditimbulkan oleh ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja terhadap pemahaman pembaca (siswa), yaitu pembaca (siswa) sulit memahami maksud kalimat yang dibuat, sulit menangkap ide pokok yang terkandung dalam kalimat secara utuh. Kata kunci: ketidakefektifan, bahasa Indonesia, karya ilmiah

1. Pendahuluan Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 1982:1). Keraf (2001:16) menyatakan keempat keterampilan ini mempunyai hubungan erat karena pada dasarnya keempat keterampilan ini merupakan satu-kesatuan. Seseorang dikatakan terampil berbahasa apabila terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh setiap orang, terlebih lagi oleh siswa (peserta didik). Keterampilan menulis memegang peranan yang penting dalam pembelajaran. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Dalam hubungannya dengan kemampuan berbahasa, kegiatan menulis semakin mempertajam kepekaan siswa terhadap kesalahan-kesalahan baik yang menyangkut ejaan, struktur, maupun pemilihan kosakata. Hal tersebut disebabkan oleh gagasan dalam tulisan perlu dikomunikasikan dengan jelas, tepat, dan teratur, sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penulis sendiri maupun pembaca. Oleh karena itu, kemampuan menulis menjadi sangat penting bagi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis dengan jelas dan tidak samar-samar (Tarigan, 1994:6). Hal itu berarti penulis memanfaatkan bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis. Namun, tidak dapat dipungkiri dalam kegiatan berbahasa kerap terjadi kesalahan- kesalahan yang mengakibatkan pembaca atau pendengar sulit menangkap maksud penulis atau si pembicara. Ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dapat mengganggu hubungan komunikasi antara penulis dan pembaca, sehingga pembaca mengalami kesulitan dalam menangkap maksud, pesan, ide, ataupun gagasan yang disampaikan. Dalam kegiatan menulis, penulis (siswa) harus memperhatikan keefektifan kalimat agar tercipta kesepahaman komunikasi, khususnya dalam komunikasi secara tertulis. Jadi, tidaklah berlebihan jika ketidakefektifan

berbahasa Indonesia dapat dikatakan sebagai jurang pemisah komunikasi antara si penulis dan pembaca. Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu kegiatan pokok dalam dunia pendidikan. Bahdin dan Ardial (2008:1) menyatakan bahwa karya ilmiah merupakan karya tulis yang telah diakui di bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. Bentuk-bentuk karangan ilmiah, dapat berupa makalah, laporan praktik kerja, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi. Penulisan karya ilmiah yang diajarkan di kalangan sekolah menengah atas maupun sekolah menengah kejuruan, yakni penulisan karya ilmiah berupa makalah. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasan berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Bahasa yang digunakan dalam sebuah karya ilmiah harusnya menggunakan bahasa Indonesia baku, lugas, jelas, dan objektif. Alwi, dkk. (2003:1) menyatakan bahwa bahasa baku adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah kebahasaan bahasa Indonesia. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraf yang runtut. Selain itu, bahasa merupakan salah satu bekal utama penulisan karya ilmiah. Bahasa dalam karya ilmiah memiliki fungsi yang sangat penting (Bahdin dan Ardial, 2008:187). Hal itu disebabkan oleh fungsi bahasa sebagai media pengungkapan gagasan penulis. Namun, dalam penulisan karya ilmiah masih banyak ditemukan kesalahankesalahan berbahasa, seperti halnya kesalahan penggunaan ejaan, struktur kalimat yang tidak lengkap, dan pemilihan kata. Berkenaan dengan ranah penggunaannya, bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah bahasa Indonesia ilmiah. Oleh karena itu, kaidah pemakaian bahasa perlu mendapat perhatian khusus. Dilihat dari segi performansinya, bahasa dalam karya ilmiah siswa adalah bahasa tulis. Hal itu dikarenakan oleh karya ilmiah merupakan salah satu bentuk karya tulis. Sebagai bahasa tulis, kaidah penggunaan bahasa Indonesia tulis perlu mendapat perhatian khusus.

2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif-kualitatif, yaitu menggambarkan atau melukiskan keadaan objeknya berdasarkan fakta- fakta yang tampak atau sebagaimana adanya sesuai dengan realitas (Nawawi, 2003:63). Data yang dideskripsikan adalah data yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dikaji, yaitu jenis ketidakefektifan dan dampak ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di Kelas XI UPW A SMK Negeri I Singaraja. Subjek penelitian ini adalah karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri I Singaraja; Objek penelitian ini adalah ketidakefektifan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri I Singaraja. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode dokumentasi dan metode wawancara. Dokumen tertulis yang dikumpulkan peneliti berupa karya ilmiah yang dibuat oleh siswa kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja. Metode wawancara peneliti gunakan untuk memperoleh data dampak yang ditimbulkan oleh ketidakefektifan penggunaan bahasa dalam karya ilmiah siswa kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif- kualitatif, yakni menggambarkan atau menyampaikan data menggunakan uraian naratif ataupun penggambaran dengan menggunakan katakata. Arikunto (2009:105) menyatakan bahwa metode analisis data deskriptif kualitatif adalah metode yang dilakukan dengan beberapa langkah atau tahapan: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikn simpulan. 3. Hasil dan Pembahasan Ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia yang peneliti temukan pada karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja berjumlah 59 buah. Jenis ketidakefektifan tersebut meliputi (1) pleonasme jumlah kemunculan 15 (25,43%), (2) kontamiasi jumlah kemunculan 3(5,08%), (3) interferensi jumlah kemunculan 2 (3,38%), (4) kemubaziran preposisi dan kata jumlah kemunculan 12 (20,34%), dan (5) ketidaksatuan jumlah kemunculan 27 (45,77%).

Jenis ketidakefektifan yang peneliti temukan dalam makalah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja sebanyak lima jenis, yang meliputi pleonasme, kontaminasi, interferensi, kemubaziran preposisi, dan ketidaksatuan. Putrayasa (2008:95) menyatakan bahwa ada delapan ciri ketidakefektifan antara lain pleonasme, kontaminasi, ambiguitas, ketidaksatuan, kemubaziran preposisi, kesalahan nalar, interferensi, dan tidak logis. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti peroleh lima jenis ketidakefektifan dalam karya ilmiah siswa. Jenis- jenis ketidakefektifan yang peneliti temukan, yaitu ketidaksatuan, pleonasme, kemubaziran, kontaminasi, dan interferensi. Data di atas menunjukan bahwa jenis ketidakefektifan dalam makalah siswa didominasi oleh ketidaksatuan. Ketidaksatuan yang peneliti maksudkan ialah adanya kalimat-kalimat siswa yang tidak mengandung fungsi subjek dan hanya berupa penggalan-penggalan kalimat yang berbentuk pragmen. Ciri ketidaksatuan tampak paling menonjol dalam makalah siswa, disebabkan oleh ketidakpahaman siswa terhadap penulisan kalimat yang mengandung ide pokok yang jelas. Siswa cenderung mengawali kalimat dengan konjungsi/keterangan sehingga subjek kalimat menjadi kabur. Hal ini sejalan dengan pandangan Chaer (2003:1) yang menyatakan bahwa sebagai apapun kita yang berkeanan dengan bahasa perlu mengetahui seluk- beluk kebahasaan, minimal mengetahui ide pokok (subjek dan predikat) dalam suatu kaliamat. Dalam pembelajaran menulis siswa belum mampu menentukan mana kata yang mengandung subjek, predikat, objek, dan keterangan. Padahal dalam penulisan kalimat diperlukan pengetahuan tentang unsur- unsur pembentuk kalimat. Hal ini perlu diketahui untuk menghindarkan kesalahan-kesalahan dalam penulisan kalimat seperti kalimat tidak mengandung subjek dan kalimat yang hanya berbentuk pragmen. Ciri-ciri fungsi unsur kalimat menurut pandangan Putrayasa (2008:64-69) adalah subjek pada umumnya berupa nomina, frase naomina atau sesuatu yang dianggap nomina; predikat merupakan bagian yang memberikan keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri atau subjek; objek merupakan konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif; keterangan merupakan fungsi yang

paling beragam ada yang berbentuk frase nomina, frase preposisional atau adverbia. Berdasarkan bentuk ragam ketidakefektifan yang ada, ketidakefektifan pada ragam interfrensi memiliki skala paling kecil 2 (3,38%). Hal ini disebabkan oleh sebagian besar siswa sudah mampu menuangkan ide lewat tulisan dalam bentuk kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Namun, kalimat yang dibuat siswa belum tentu dapat dikatakan efektif. Kalimat efektif harus tersirat ciri keutuhan (kesatuan), keterpaduan, keringkasan, dan keterpusatan perhatian (kepenekanan). Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa dalam kalimat siswa didominasi oleh ketidaksatuan sehingga kalimat yang dibuat oleh siswa berbentuk pragmen atau fungsi subjek menjadi kabur. Berdasarkan kenyataan tersebut, guru perlu mengarahkan siswa untuk meningkatkan pengetahuannya terutama mengenai penggunaan bahasa baku. Dalam menulis, siswa harus memiliki keterapilan menyampaikan pesan, gagasan, ide, perasaan, ataupun pemberitahuan sesuai dengan maksudnya. Hal itu akan tercapai apabila memenuhi syarat kalimat yang baku, yaitu struturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antar bagian logis, dan ejaannya pun harus benar. Dalam hal inilah, diperlukan upaya-upaya guru dalam mengarahkan siswa saat pembelajaran di kelas agar siswa mampu membuat kalimat yang benar (efektif). Berdasarkan hasil wawancara yang dipaparkan pada hasil penelitian di atas, menunjukan bahwa dampak yang ditimbulkan oleh ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam makalah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja terhadap pembaca (siswa) adalah sulit memahami maksud kalimat yang dibuat. Hal tersebut disebabkan oleh kalimat yang dibuat oleh siswa tidak memiliki hubungan interlasi antarkata dalam kalimat sehingga menyebabkan kebingungan pada diri siswa untuk menafsirkan maksud kalimat yang buat dalam makalah. Selain itu, kalimat panjang berupa penggalan atau pragmen juga menyulitkan siswa menangkap ide pokok yang terkandung dalam kalimat tersebut secara utuh. Hal itu sejalan dengan pernyataan Sudiara (2008:22) bahwa kalimat yang tidak satu atau gagasan yang tulis kabur, akan menyebabkan pembaca sulit memahami ide-ide yang disampaikan penulis. Ketidaksatuan itu, disebabkan oleh

penggunaan preposisi tidak tepat, kalimat pragmen, kalimat terlalu panjang, dan pelesapan yang tidak tepat. 4. Penutup Ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja secara kumulatif berjumlah 59 buah meliputi, (1) ketidakefektifan ketidaksatuan berjumlah 27 (45,77%); (2) pleonasme berjumlah 15 (25,43%); (3) kemubaziran preposisi dengan jumlah kemunculan 12 (20,34%); (4) kontaminasi dengan jumlah kemunculan 3 (5,08%); dan interfrensi dengan jumlah kemunculan 2 (3,38%). Dari jenis ketidakefektifan tersebut, yang paling mendominasi adalah aspek ketidaksatuan. Dampak yang ditimbulkan oleh ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah siswa di kelas XI UPW A SMK Negeri 1 Singaraja terhadap pemahaman pembaca (siswa), yaitu siswa sulit memahami maksud kalimat yang dibuat, menyebabkan kebingungan pada diri siswa untuk menafsirkan maksud kalimat yang buat dalam makalah. Selain itu, ketidakefektifan penggunaan bahasa Indonesia menyulitkan siswa menangkap ide pokok yang terkandung dalam kalimat tersebut secara utuh. 5. Daftar Pustaka Arikunto. 1989. Menejemen Penelitian. Kebudayaan. P2LTK. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Putrayasa, Ida Bagus. 2008. Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, dan Peran). Bandung: Refika Aditama. Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat efektif (diksi, struktur, dan logika). Bandung: Refika Aditama. Suandi, I Nengah. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Sudiara, Seloka. 1999. Antara yang Lazim dan yang Benar: Sisi- Sisi Praktis Penggunaan Bahasa Indonesia. Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.

Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.