ANALISIS JALUR PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ABSTRACT

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN PRINGSEWU

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

Herman Subagio dan Conny N. Manoppo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

Abstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI CIHERANG DI DESA SUNGAI DURAIT TENGAH KECAMATAN BABIRIK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

HUBUNGAN SEJUMLAH KARAKTERISTIK PETANI METE DENGAN PENGETAHUAN MEREKA DALAM USAHATANI METE DI KABUPATEN BOMBANA, SULAWESI TENGGARA

PENGARUH BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL (BLBU) PADI HIBRIDA TERHADAP PENDAPATAN PETANI. (Tesis) SUAJI NUGRAHA

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal)

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Fisik Wilayah dengan Pendapatan Petani Tanaman Pangan di Kabupaten Jombang

ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA STATISTIKA UNDIP

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

KAJIAN EKONOMIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PANGAN DENGAN TERNAK KAMBING PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN SUMBAWA

Lisa Oktaviani 1, Azhar 1, Mustafa Usman 1*

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI MELALUI UPBS UNTUK MENDUKUNG PENYEDIAAN LOGISTIK BENIH DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

21111`211``1 PERKEMBANGAN DAN KONTRIBUSI TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST TERHADAP PRODUKSI TEMBAKAU DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

IV METODE PENELITIAN

Oni Ekalinda, Reni Astarina dan Anita Sofia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau Abstrak.

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN KARANGANYAR COST AND REVENUE ANALYSIS OF RICE FARMING IN KARANGANYAR REGENCY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

MARKETABLE SURPLUS GABAH DI KECAMATAN LEBONG SAKTI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

PERBEDAAN POLA TANAM TERHADAP BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KAKAO

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

OPTIMASI USAHATANI SAYURAN DENGAN SISTEM DIVERSIFIKASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI ORGANIK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Abstract

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat) ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK

ABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya pemasaran dan penjualan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG DI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL MAJESTY MENTY R.

Sartika Krisna Panggabean* ), Satia Negara Lubis** ) dan Thomson Sebayang** ) Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Pengembangan pertanian organik (kasus penerapan pupuk organik pada padi sawah di kecamatan arga makmur; Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu)

Transkripsi:

ANALISIS JALUR PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN LEMBO KABUPATEN KONAWE UTARA Oleh: Muhammad Aswar Limi 1) ABSTRACT Peanuts are a food commodity after rice which has a strategic value in the national economy. One area in Southeast Sulawesi which have certain potential for a wide area of 7.211.8 ha with productivity high enough for the peanut farming business located in Sub District Lembo of North Konawe District. In conducting farming activities, farmers use several means of production such as seed, labor and capital but socioeconomic factors of farmers to manage farm business is also an important factor such as age, education level, number of family dependents, farming experience, owned capital, and the area of used in farming, but it is still unknown factors that directly and indirectly to the production and farm income peanuts that can provide material benefits for peanut farmers information for decision-making in order to develop a more insightful agribusiness agriculture. Research conducted in the Sub District Lembo of North Konawe District as the center of the peanut crop production. Samples will be determined by simple random sampling as many as 68 people from the amount of peanut population of 141 peanut farmers. Variables that will be examined in this study consisted of variables including age causes farmers, while following the formal education, number of family dependents, farming experience, work flow, land area, cultivated varieties, production costs, production and selling price. Meanwhile, due to variable consists of the production and peanut farming income. The data have been collected in the analysis of farm income analysis and data on the influence of production factors on the production and influence the production, production costs and selling prices to income are analyzed with path analysis using SPSS Amos 16 Based on the results of path analysis with α = 0.05 level on the factors of production used in peanut farming is known that the production factor land area, number of seeds and number of dependents directly affects the production of peanuts and peanut farm production directly influence peanut farmers' income in the District Lembo while production costs directly affect farm income is negative and peanuts on income. Keywords : production factors; production and income; peanut farming; and sub district lembo PENDAHULUAN Pembangunan pertanian tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi, dalam rangka kecukupan pangan nasional, tetapi juga dilakukan upaya peningkatan kesejahteraan petani. Agar upaya peningkatan produksi tanaman pangan dapat berhasil, maka diperlukan adanya interaksi yang serasi antara kebijaksanaan pemerintah, dukungan eksternal, partisipasi petani dan dukungan penelitian. Tanaman pangan memberikan sumbangan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor pertanian. Salah satu tanaman pangan tersebut adalah kacang tanah yang merupakan komoditas pangan setelah padi yang mempunyai nilai strategis dalam ekonomi nasional. Kebijakan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pertanian dalam upaya peningkatan poduksi tanaman pangan, diarahkan pada tiga kebijakan pokok yaitu program pengembangan agribisnis, program peningkatan ketahanan pangan dan program Pengembangan Prasarana Sumberdaya Kelembagaan Pertanian (PPSK). Untuk mewujudkan 1 )Staf Pengajar Jurusan AGRIPLUS, Agribisnis Fakultas Volume Pertanian 23 Nomor Universitas : 02 Mei Halu 2013, Oleo, Kendari ISSN 0854-0128 124

125 ketiga kebijakan tersebut, maka Dinas Pertanian mengimplementasikannya melalui empat usaha pokok yaitu ekstensifikasi, diversifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi pertanian Salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi sumber daya alam adalah Kabupaten Konawe Utara, dan 60% mata pencaharian penduduknya pada sektor pertanian, namun permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam bidang pertanian di kabupaten tersebut antara lain produktifitas dan efisiensi usaha yang masih rendah, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, terbatasnya infrastruktur pertanian serta, permasalahan permodalan pertanian dalam pengelolaan usahataninya. Permasalahan lainnya di bidang ini sebagai sebab dan akibat dari permasalahan di atas adalah rendahnya kesejahteraan petani dan masih tingginya tingkat kemiskinan di kalangan petani, rendahnya kualitas sumberdaya manusia petani serta, penguasaan teknologi yang masih rendah. Kabupaten Konawe Utara terutama di Kecamatan Lembo merupakan salah satu kecamatan yang memilik potensi lahan yang cukup luas yaitu 7.211.8 ha dengan produktivitas yang cukup tinggi terutama bagi usahatani kacang tanah sebagai komoditas yang sedang dikembangkan di daerah tersebut. Komoditas kacang tanah memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan merupakan salah satu komoditi yang akan mempengaruhi industri kacang ketika NAFTA dan GATT diberlakukan (Dale and Fletcher, 2003) selain itu komoditas kacang tanah memiliki peluang bisnis yang cukup besar, karena kacang tanah banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan termasuk kebutuhan industri rumah tangga dan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku aneka industri meskipun terdapat kecenderungan peningkatan hasil impor kacang tanah untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri terutama untuk sektor industri yang berasal dari kacang tanah (Salih dkk., 1996). Dalam menjalankan kegiatan usahataninya ada beberapa faktor produksi yang memiliki peranan penting untuk peningkatan produksi dan pendapatan para petani. Petani kacang tanah di Kecamatan Lembo mengelola usahataninya dengan menggunakan beberapa sarana produksi seperti benih, tenaga kerja dan modal. Faktor sosial ekonomi petani dalam mengelola usahataninya juga merupakan faktor penting seperti umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman berusahatani, modal yang dimiliki, dan luas lahan yang digunakan dalam berusahatani. Ibrahim et al, (2012) menyatakan bahwa modal, lokasi usahatani serta peningkatan luas lahan usahatani kacang tanah dapat meningkatkan pendapatan petani yang didukung dengan struktur pemasaran yang lebih teratur (Cesar et al, 2005) Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan usahatani kacang tanah dapat berpengaruh langsung dan adapula yang berpengaruh tidak langsung. Bagi faktor yang berpengaruh tidak langsung, akan berpengaruh melalui perantara atau yang dikenal dengan variabel antara. Sehingga untuk mengetahui faktorfaktor yang berpengaruh baik langsung maupun tidak berpengaruh langsung terhadap produksi dan pendapatan usahatani kacang tanah dapat diketahui dengan menggunakan analisis jalur Path Analysis, yang bertujuan untuk menerangkan akibat langsung (direct effect) dan tidak langsung (indirect effect) seperangkat variabel sebagai variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat (Al-Rasyid, 1994) sehingga dapat digunakan untuk mengkombinasikan dan mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalur pengaruh faktor produksi terhadap produksi dan pendapatan usahatani kacang tanah yang dapat memberikan manfaat sebagai bahan informasi bagi para petani kacang tanah untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan usahataninya yang lebih berwawasan agribisnis.

126 METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksakana di Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara. Kecamatan ini dipilih dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah produksi tanaman kacang tanah. Penentuan Responden Populasi penelitian ini adalah petani kacang tanah yang ada di Kecamatan Lembo yang berusahatani kacang tanah secara monokultur. Sampel ditentukan secara simple random sampling sebanyak 68 orang petani kacang tanah dari jumlah populasi sebanyak 141 orang petani kacang tanah. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari petani yang terpilih sebagai responden melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner). Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari Kantor Kecamatan Lembo, BPS Kecamatan Lembo dan berbagai instansi terkait (BPTP Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara, Dinas Pertanian Kabupaten Konawe) dan yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Variabel Penelitian Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel penyebab meliputi umur petani, lama mengikuti pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman berusahatani, curahan kerja, luas lahan, varietas yang diusahakan, biaya produksi, dan harga jual produksi. Sedangkan variabel akibat terdiri dari produksi dan pendapatan usahatani kacang tanah. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menjawab permasalahan. 1) Pengaruh faktor produksi terhadap produksi dan pengaruh produksi, biaya produksi, dan harga jual terhadap pendapatan dianalisis dengan metode analisis jalur menggunakan program SPSS Amos 16. Model persamaan strukturalnya sebagai berikut: Y 1 = p 1y X 1 + p 2y X 2 + p 3y X 3 + p 4y X 4 + p 5y X 5 + p 6y X 6 + p 7y X 7 + ε 1 Y 2 = p 8y X 8 + p 9y X 9 + Y 1 + ε 2 Keterangan, Y 1 = produksi kacang tanah (kg/mt) Y 2 = pendapatan (Rp/MT) X 1 = luas lahan (ha) X 2 = jumlah benih X 3 = curahan kerja (HKP) X 4 = umur petani (thn) X 5 = pendidikan formal (thn) X 6 = jumlah tanggungan keluarga (thn) X 7 = pengalaman berusahatani (thn) X 8 = biaya produksi (Rp) X 9 = harga jual produksi (Rp/kg) ε 1 = variabel residu/sisa yang berpengaruh terhadap produksi ε 2 = variabel/sisa yang berpengaruh terhadap pendapatan x3 x4 x5 x7 e1 1 e2 1 Keterangan : = Hubungan korelasi = Hubungan kausal (sebab akibat) Gambar 1. Diagram Jalur Pengaruh faktor- Faktor erhadap dan Pendapatan 2) Pendapatan usahatani dihitung dengan formulasi menurut Hernanto, 1993 sebagai berikut : I = TR TC y2 x9

127 Keterangan, I = income (pendapatan) (Rp/MT) TR = total revenue (penerimaan total) TC = total cost (biaya total) (Rp/MT) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Identitas Responden Petani Kacang Tanah Identitas petani kacang tanah merupakan variabel penyebab yang meliputi umur petani, lama mengikuti pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman berusahatani seperti pada Tabel 1: Tabel 1. Petani Responden di Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara No Variabel Kisaran Rata- Rata 1 Umur (thn) 26 64 38,44 2 Tingkat 6 12 7,54 Pendidikan (thn) 3 Tanggungan 0 9 4,37 Keluarga (jiwa) 4 Pengalaman Berusahatani (thn) 1 6 3,19 Berdasarkan pada Tabel 1 diketahui bahwa petani kacang tanah berada pada kisaran umur produktif yaitu 26 54 tahun sebesar 94% dan umur tidak produktif yakni 55 tahun keatas hanya 6%, dengan rata-rata 38,44 tahun. Soeharjo dan Patong (1984) yang menyatakan bahwa kemampuan kerja petani sangat ditentukan oleh umur petani itu sendiri yang mana akan mempengaruhi kemampuan fisik dalam bekerja. Tingkat pendidikan petani di Kecamatan Lembo tergolong rendah yaitu berkisar antara 6 12 tahun, dengan rata-rata 7,24 tahun sehingga diperlukan adanya tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi petani kacang tanah melalui kegiatan penyuluhan maupun pelatihan secara intensif agar mereka dapat mengelola usahataninya dengan baik guna mencapai produksi dan pendapatan yang maksimal. Jumlah tanggungan keluarga petani petani kacang tanah tergolong dalam keluarga sedang yaitu berkisar antara 1 7 jiwa, dengan rata-rata 4,37 jiwa. Dengan rata-rata jumlah anggota keluarga tersebut, maka diharapkan anggota keluarga yang telah berada pada umur produktif dapat menjadi sumber tenaga kerja di dalam mengelola usahataninya dan bukannya menjadi beban bagi petani sebagai kepala keluarga. Pengalaman berusahatani petani kacang tanah antara 1 6 tahun dengan ratarata 3,19 tahun. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar petani kacang tanah di Kecamatan Lembo dapat dikategorikan kurang berpengalaman di dalam mengelola usahatani kacang tanah 2. Deskripsi Usahatani Kacang Tanah Deskripsi usahatani kacang tanah yang meliputi luas lahan, curahan kerja, produksi, harga jual, nilai produksi, biaya produksi, dan pendapatan seperti pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Deskripsi Usahatani Kacang Tanah Petani Responden di Kecamatan Lembo Kabupaten Konawe Utara No Variabel Kisaran Rata- Rata 1 Luas 0,40 2,00 1 Lahan (ha) 2 Curahan 35,79 149,77 76,27 Kerja (HKP) 3 Produki 170-1403 765 (kg/ha) 4 Harga 3.500 3.500 Jual (Rp/kg) 5 Nilai 595.000 4.908.750 2.677.500 (Rp/kg) 6 Biaya 121.275 521.563 288.027 (Rp) 7 Pendapat an (Rp) 313.917 4.412.600 2.389.473 Pada Tabel 2 diketahui bahwa lahan yang digunakan oleh petani kacang tanah berkisar antara 0,50 2,00 ha dengan ratarata 1 ha. Adiwilaga (1982) menyatakan bahwa sukses usahatani tergantung dari bentangan tanah usaha sehingga luas tanah garapan sebagai salah satu faktor produksi

128 adalah sangat penting untuk meningkatkan suatu produksi usahatani. Umumnya makin luas tanah garapan makin besar produksi rata-rata yang dihasilkan. Tenaga kerja pada usahatani kacang tanah berkisar antara 35,79 149,77 dengan rata-rata 76,27. Tenaga kerja ssahatani kacang tanah menggunakan tenaga kerja manusia, yang berasal dari keluarga, yang dihitung dengan satuan curahan kerja (HKP). Penggunaan tenaga kerja terbanyak yaitu pada saat tanam dan panen. Petani kacang tanah pada saat tanam juga panen selain menggunakan tenaga kerja keluarga petani juga menggunakan sistem gotongroyong dengan petani-petani lain yang mengusahakan usahatani yang sejenis yang berada di satu wilayah terdekat, dengan demikian penggunaan biaya tenaga kerja dapat di minimalisir. yang dicapai oleh petani kacang tanah di Kecamatan Lembo bervariasi tergantung dari luas lahan yang diolah. rata-rata per musim tanam sebesar 765 kg/ha, dengan kisaran 170 1403 kg/ha. kacang tanah yang dihasilkan oleh petani di Kecamatan Lembo tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan kegiatan usahataninya petani tidak menggunakan sarana produksi pupuk maupun pestisida sebagaimana yang telah dianjurkan agar dapat meningkatkan hasil produksi. Harga jual produksi kacang tanah Rp 3.500 per kg. Petani kacang tanah menjual kacang tanah hasil produksi masih dengan kulitnya. Petani biasa menjual hasil panen mereka ke pasar lokal atau konsumen sendiri yang langsung datang ke kebun atau kerumah-rumah petani, dan konsumen ini banyak berasal dari Kota Kendari. Nilai produksi yang diperoleh petani di daerah penelitian bervariasi berkisaran antara Rp595.000 4.908.750 dengan rata-rata Rp 2.677.500. Nilai produksi yang diperoleh petani tergolong rendah. Tinggi rendahnya produksi yang dihasilkan oleh petani tergantung tinggi rendahnya produksi total yang diperoleh. Penggunaan biaya produksi usahatani kacang tanah berkisar antara Rp 12.1275 52.1563 dengan rata-rata Rp 28.8027. Harga benih kacang tanah yaitu berkisar antara Rp 7.000 8.500. Biaya poduksi yang digunakan sangat rendah hal ini disebabkan karena biaya yang dikeluarkan hanya terbatas pada pembelian benih, sedangkan sarana produksi lainnya seperti pupuk, pestisida tidak digunakan bahkan tenaga kerja pun berasal dari keluarga. Kisaran pendapatan yang diperoleh usahatani kacang tanah kisaran pendapatan yang diperoleh petani adalah Rp 313.917 4.412.600 dengan rata-rata Rp 2.389.473. Besar atau kecilnya pendapatan usahatani sangat dipengaruhi oleh: lahan, produktivitas, kesuburan tanah, jenis komoditi dan teknologi yang digunakan 3. Koefisien Jalur Pengaruh Faktor Terhadap dan pendapatan Usahatani Kacang Tanah Hasil analisis jalur pengaruh faktor produksi terhadap produksi usahatani kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 3: Tabel 3. Nilai Parameter Regresi Pengaruh Faktor (X i ) terhadap (Y i ) Usahatani Kacang Tanah Estimate S.E. C.R. P Label <--- Luas Lahan 238,447 91,237 2,614,009 ** <--- Jumlah Benih 12,784 3,144 4,066 *** ** <--- Cuarahan T. Kerja x3,396,467,848,397 ns <--- Umur Petani x4 -,511 1,272 -,402,688 ns <--- Pendidikan x5-7,623 4,308-1,769,077 ns <--- Jumlah T. Keluarga 15,252 7,082 2,154,031 ** <--- Pengalaman x7 11,093 7,059 1,571,116 ns Keterangan : ns = Non significant ** = Highly significant

129 Berdasarkan hasil analisis jalur dengan menggunakan Amos 16 diketahui nilai Regression Weights seperti pada Tabel 3 dimana luas lahan, jumlah benih, jumlah tanggungan keluarga berpengaruh sangat nyata (highly significant) terhadap produksi. Sedangkan faktor lainnya, curahan tenaga kerja, umur petani, pendidikan dan pengalaman berusahatani berpengaruh tidak nyata (non significant) Hasil analisis ulang uji koefisien jalur pengaruh luas lahan, benih dan jumlah tanggungan keluarga terhadap produksi diperoleh nilai-nilai koefisien jalur disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Nilai Analisis Kebermaknaan Koefisien Jalur Pengaruh X i terhadap (Y i ) pada Usahatani Kacang Tanah. Estimate S.E. C.R. P Label <--- Jumlah T. Keluarga 13,794 7,312 1,887,050 ** <--- Jumlah Benih 12,164 3,008 4,044 *** ** <--- Luas Lahan 257,334 88,964 2,893,004 ** Keterangan : ns = Non significant ** = Highly significant Berdasarkan data pada Tabel 4 diketahui bahwa luas lahan, jumlah benih dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh sangat nyata (highly significant) terhadap produksi usahatani kacang tanah. Dengan demikian maka dilanjutkan dengan uji pengaruh langsung (direct effect) dan pengaruh tidak langsung (Indirect effect). Keberhasilan suatu usahatani tergantung dari luas lahan garapan sebagai salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk meningkatkan suatu produksi usahatani. Petani kacang tanah yang memiliki lahan usahatani yang lebih luas akan membuat petani bersangkutan lebih bergairah untuk mengelolanya sehingga produktivitas usahataninya tinggi. Jenis lahan yang digunakan oleh petani dalam berusahatani kacang tanah sebagian besar berupa lahan miring yang umumnya merupakan lahan baru hasil perambahan hutan yang kondisi tanahnya cukup subur dan gembur sehingga rata rata pertumbuhan dan produksi tanaman yang dihasilkan cukup baik jika dibandingkan dengan petani yang menggunakan lahan datar yang umumnya mengolah lahan bekas penanaman sebelumnya sehingga produksi yang dihasilkan relatif lebih rendah. Oleh sebab itu petani menyimpulkan bahwa lahan yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah adalah lahan miring. Namun hal ini kurang baik jika penanaman dilakukan pada musim kemarau karena ketersediaan air terbatas berbeda dengan produksi yang dihasilkan jika penanaman dilakukan di lahan yang datar, karena ketersediaan air masih cukup. Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang masih berada dalam satu unit pengelolaan usahatani. Oleh karena itu, jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi aktivitas petani di dalam mengelola usataninya. Anggota keluarga yang telah berada pada umur produktif dapat menjadi sumber tenaga kerja di dalam mengelola usahataninya dan bukannya menjadi beban bagi petani sebagai kepala keluarga. Sehingga petani dapat mengurangi biaya penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga. Dengan demikian, petani dituntut untuk lebih giat bekerja di dalam mengusahakan usahatani kacang tanah agar segala kebutuhan hidup anggota keluarganya dapat terpenuhi. Hasil analisis pengaruh faktor produksi terhadap produksi dan pendapatan usahatani kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 5.

130 Tabel 5. Nilai Parameter Regresi, Biaya dan Harga Jual terhadap Pendapatan Petani pada Usahatani Kacang Tanah. Estimate S.E. C.R. P Label Pendapatan y2 <--- 3499,830,379 9246,134 *** ** Pendapatan y2 <--- Biaya -,999,001-897,573 *** ** Pendapatan y2 <--- Harga Jual x9 - - - - - Keterangan : ns = Non significant ** = Highly significant Pada Tabel 5 nampak bahwa produksi dan biaya produksi pada usahatani kacang tanah berpengaruh sangat nyata (highly significant) terhadap pendapatan, sedangkan harga jual tidak dianalisis dikarenakan harga jual kacang tanah secara keseluruhan sama. merupakan kegiatan menghasilkan barang/jasa yang dilakukan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan faktor tersebut dalam jumlah yang berbeda pula sedangkan pendapatan usahatani sebagai selisih antara penerimaan dengan biaya (Soeharjo dan Patong, 1984). 4. Pengaruh Langsung (direct effect) atau Tidak Langsung (indirect effect) Pengaruh variabel penyebab terhadap variabel akibat dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Kuat dan tidaknya pengaruh langsung dan tidak langsung dapat dideteksi dengan menghitung hasil kali koefisien jalur antar variabel (baik variabel penyebab maupun variabel akibat). Variabel penyebab yang berpengaruh tidak langsung, berarti variabel tersebut berpengaruh melalui perantara atau disebut variabel antara. Nilai-nilai koefisien korelasi antar-variabel dan koefisien jalur pengaruh variabel penyebab terhadap variabel akibat disajikan pada Gambar 2 257,333 5,838 e1 1 e2 1 12,164 3499,830 y2 -.358 -,999 13,794 Gambar 2. Model Kausal Pengaruh Luas Lahan (X 1 ), Jumlah Benih (X 2 ) dan Jumlah Tanggungan Keluarga (X 6 ) terhadap (Y 1 ) dan Pengaruh (Y 1 ) dan Biaya (X 8 ) terhadap Pendapatan (Y 2 ) Usahatani Kacang Tanah

131 Pada Gambar 2 diketahui bahwa tingkat keeratan hubungan antar-variabel yang sangat erat (highly significant) pada usahatani kacang tanah adalah antara luas lahan (X1) dengan jumlah benih (X2) yang digunakan dengan koefisien sebesar 5,838. Luas lahan dan jumlah benih berpengaruh sangat nyata (highly significant) terhadap produksi (Y1) usahatani kacang tanah, sedangkan produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan (Y2) usahatani kacang tanah serta biaya produksi (X8) berpengaruh nyata terhadap pendapatan (Y2) dengan proporsi pengaruh sebesar-0,999 Setelah melihat tingkat signifikansinya, maka dilanjutkan dengan menilai efek-efek variabel penyebab pada variabel akibat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui efek (pengaruh) langsung dan tidak langsung sebagai akibat adanya korelasi antarvariabel eksogen. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan dengan menggunakan output data pada tabel Standardize Direct Effect, Standardize indirect Effect dan Standardize Total Effect di bawah ini : Tabel 6. Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model) Biaya Jumlah T. Jumlah Luas Lahan Keluarga Benih,000,071,559,400,000 Pendapatan y2 -,098,000,000,000,995 Tabel 7. Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model) Biaya Jumlah T. Jumlah Luas Lahan Keluarga Benih,000,000,000,000,000 Pendapatan y2,000,071,556,398,000 Tabel 8. Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model) Biaya Jumlah T. Jumlah Luas Lahan Keluarga Benih,000,071,559,400,000 Pendapatan y2 -,098,071,556,398,995 Berdasarkan data pada Tabel 6 dan Tabel 7 diketahui bahwa Luas Lahan (X 1 ) mempunyai pengaruh langsung terhadap (Y 1 ) usahatani kacang tanah dengan proporsi pengaruh sebesar 40.00 % sedangkan pengaruh tidak langsung hanya 39,80%. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin luas lahan yang digunakan petani dalam berusahatani kacang tanah maka jumlah produksi yang dihasilkan akan meningkat Jumlah Benih (X 2 ) berpengaruh langsung dengan (Y 1 ) usahatani kacang tanah. Proporsi pengaruh benih terhadap produksi sebesar 55,90%, dan pengaruh tidak langsung melalui luas lahan sebesar 55,60%. Pengaruh langsung benih terhadap produksi dapat dijelaskan bahwa semakin banyak benih yang digunakan dalam proses produksi maka akan semakin besar pula produksi yang dihasilkan, sesuai dengan luas lahan yang digunakan demikian pula sebaliknya. Jumlah Tanggunga Keluarga (X 6 ) dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap (Y 1 ) dengan proporsi pengaruh langsung dan tidak langsung masing-masing sebesar 7,1%. Pengaruh langsung dan tidak langsung jumlah tanggunga keluarga terhadap

132 produksi dapat dijelaskan bahwa anggota keluarga yang telah berada pada umur produktif dapat menjadi sumber tenaga kerja di dalam mengelola usahataninya dan bukannya menjadi beban bagi petani sebagai kepala keluarga. Sehingga petani dapat mengurangi biaya penggunaan tenaga kerja dari luar keluarga sehingga petani dapat lebih giat untuk mengelolah lahan usahataninya sehingga produksi usahatani kacang tanah dapat meningkat. (Y 1 ) berpengaruh langsung dengan Pendapatan (Y 2 ) usahatani kacang tanah dengan proporsi pengaruh sebesar 99,50% sedangkan pengaruh tidak langsung hanya 0,05%. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin besar produksi yang dihasilkan petani maka pendapatan yang diperoleh semakin besar. Biaya (X 8 ) berpengaruh langsung dan bernilai negatif terhadap Pendapatan (Y 2 ) usahatani kacang tanah. Proporsi pengaruh biaya produksi terhadap pendapatan sebesar -9,8%, dan pengaruh tidak langsung sebesar 0%. Pengaruh langsung biaya produksi terhadap pendapatan dapat dijelaskan bahwa semakin besar biaya produksi yang digunakan dalam proses produksi maka semakin kecil pendapatan yang diperoleh petani, demikian pula sebaliknya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis jalur dengan taraf α = 0,05 pada faktor-faktor produksi yang digunakan pada usahatani kacang tanah diketahui bahwa faktor produksi luas lahan, jumlah benih dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh secara langsung terhadap produksi kacang tanah dan produksi usahatani kacang tanah berpengaruh langsung terhadap pendapatan petani kacang tanah di Kecamatan Lembo sedangkan biaya produksi berpengaruh langsung terhadap pendapatan usahatani kacang tanah dan bernilai negatif terhadap pendapatan. DAFTAR PUSTAKA Al-Rasyid, Harun. 1994. Analisis Jalur (PathAnalysis) Sebagai Sarana Statistika dalam Analisis Kausal. Bandung: LP3ES Adiwilaga, A. 1982. Ilmu Usahatani. Alumni. Bandung. Cesar L. R. G, D. A. Nadolnyak and S. M. Fletcher. 2005. Contract Marketing in the US after the 2002 Farm Act: The Case of Peanuts. Environmental Economy and Policy Research Number: 11.2005. Department of Land Economy University of Cambridge Dale, H and M. Fletcher. 2003. International Trade Liberalization Impact on the U.S. Peanut Industry. Journal of Agribusiness 11-1 Spring 2003 51-65 Hernanto, F. 1993. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya Yayasan Indonesia. Jakarta Ibrahim, M., W. J. Florkowski and S. Kolavalli. 2012. The Determinants of Farmer Adoption of Improved Peanut Varieties and Their Impact on Farm Income: Evidence from Northern Ghana. Selected Paper prepared for presentation at the Agricultural and Applied Economics Association Annual Meeting, Seattle, WA, August 12-14, 2012 Salih. N, dkk., 1996. Risalah Seminar Nasional Proyek Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah Di Indonesia. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian. Malang. Soeharjo, A. dan D. Patong. 1984. Sendi- Sendi Pokok Ilmu Usahatani. Lembaga Penerbit Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang.