BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perusahaan industri barang konsumsi makanan dan. minuman semakin lama semakin meningkat jumlahnya karena barang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan industri consumer

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alternative bagi perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan dana

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. minuman tetap di butuhkan. Sebab produk ini menjadi kebutuhan pokok. bagi masyarakat seluruh indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. digunakan informasi dari laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT KALBE FARMA TBK. : DWI PRATIWI NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE.

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

Disusun Oleh: Nama: Dede Saripah NPM: Jurusan: Manajemen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah sebuah integrasi ekonomi. ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perusahaan industri barang konsumsi makanan dan minuman semakin lama semakin meningkat jumlahnya karena barang konsumsi makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan primer manusia selain pakaian dan tempat tinggal, maka dari itu perusahaan industri barang konsumsi makanan dan minuman merupakan peluang usaha yang mempunyai prospek yang baik. Hal ini diiring pula dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang semakin membaik. Perusahaan industri barang konsumsi makanan dan minuman pada umumnya melakukan go public untuk memperoleh modal tambahan (Nadia, 2014). Prospek dan perkembangan subsektor makanan dan minuman sangat menjanjikan, pertumbuhan industri makanan dan minuman akan tetap baik bahkan terus mengalami kenaikan pada tahun-tahun mendatang. Industri makana masih akan tetap menjadi andalan sektor industri pengolahan non migas. Demikian dikatakan Dirjen Industri Agro, Kementrian Perindustrian, Benny Wahyudi, dalam acara Worshop Pendalaman Kebijakan Industri di Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/03-2013). Benny mengatakan, pertumbuhan industri makanan dan minuman tetap tumbuh dan menjadi andalan sektor andalan karena di dukung oleh 1

2 kuatnya permintaan di dalam negeri yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya konsumen menengah di dalam negeri (Afrinda, 2013). Dari sisi nilai investasi, sektor industri makanan menjadi sektor yang paling diminati oleh investor dalam negeri selama periode 2007-2011. Karena saat ini industri makanan dan minuman di indonesia berkembang semakin pesat dari tahun ke tahun. Bahkan pada saat krisis sekalipun, industri ini terbilang mampu bertahan. Karena produk-produk yang di hasilkan perusahan tersebut merupakan produk kebutuhan masyarakat, yang selalu di butuhkan oleh masyarakat sehari-hari. Setiap investor yang telah menanamkan saham, meraka akan mendapat pengembalian investasi berupa dividen. Dividen merupakan keuntungan yang dibagikan oleh manajemen terhadap pemegang saham. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham (wira, 2004). Investor akan sangat senang apabila mendapatkan tingkat pengembalian investasinya semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar tingkat pengembalian investasi mereka. meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, sebagai prinsipal. Oleh karena itu, memang penting seorang investor atau investor potensial mampu memprediksi kebijakan dividen perusahaan. Terdapat beberapa macam dividen, salah satunya adalah dividen kas yaitu dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai. Pembayaran dividen

3 kas lebih banyak disukai oleh para investor karena dapat membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya pada perusahaan demikian pula stabilitas dividen yang dibayarkan juga akan mengurangi ketidakpastian dari profitabilitas perusahaan, maka kebijakan dividen sangat penting bagi perusahaan, apakah keuntungan perusahaan akan lebih banyak digunakan untuk membayar dividen atau sebaliknya (Febrianti, 2011). Untuk mengetahui berapa jumlah dividen yang akan di bagikan di masa yang akan datang investor perlu menganalisis laporan keuanga suatu perusahaan terlebih dahulu, hal ini berguna untuk mengetahui apakah dividen yang dibagikan sesuai dengan apa yang di harapkan. Dalam melakukan analisis laporan keunangan perusahaan, alat yang biasa di gunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan yaitu menggunakan analisis rasio keuangan. Melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspekaspek tertentu. Rasio-rasio keuangan mungkin dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, laporan laba rugi atau pada neraca dan rugi laba. Analisis rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan keuangan perusahaan (Manahan, 2013) Tujuan dari rasio keuangan adalah membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan

4 informasi yang berasal dari keuangan yang sifatnya terbatas. Dengan menggunakan rasio-rasio tertentu manajer akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan dibidang keuangan. Dari informasi tersebut, manajer dapat membuat keputusankeputusan penting di masa yang akan datang. Bagi pihak ekstern, rasio keuangan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Untuk selanjutnya mereka dapat memutuskan apakah membeli, menahan atau menjual saham perusahaan tersebut (Natalia, 2012) Analisis rasio keuangan yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan diantaranya adalah Rasio Profitabilitas, Rasio likuiditas, Dan Rasio Leverage. Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. rasio profitabilitas sangat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan karena dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam jangka pendek atau jangka panjang. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Apabila perusahaan menghasilkan laba yang tinggi maka pembagian dividen yang di bayarkan kepada para pemegang saham juga akan tinggi (Larasati, 2014). Pada penelitian ini peneliti menggunakan net profit margin (NPM) sebagai indikator dar rasio profitabilitas. Net profit margin merupakan perbandingan antar laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.

5 Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Artinya disini seberapa kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban atau utangnya yang sudah jatuh tempo. Jika perusahaan mampu memenuhi kewajibanya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka perusahaan dinilai sebagai perusahaan yang lilikuid (Manaha, 2013: 40). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan current ratio sebagai indikator dari rasio likuiditas. Current ratio merupakan perbandingan antara utang lancar terhadap aktiva lancar. Rasio leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan (sutriani, 2014: 70). Perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Struktur permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang menyebabkan pihak manajemen akan memprioritaskan pelunasan kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan Dividen. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan debt to equity ratio (DER). DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage (penggunaan hutang) terhadap total shareholder equity yang dimiliki perusahaan. DER yang terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinenja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan semakin besar dan akan mengurangi keuntungan.

6 Pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI, NPM pada perusahaan tersebut dari tahun 2009-2013 rata-rata mengalami fluktuasi. Disini berarti mengindikasikan adannya kenaikan dan penurunan perusahaan dalam mendapatkan laba atau keuntungan. Jika NPM perusahaan turun maka dividen yang dibagikan kepada pemegang saham juga akan turun, begitupun sebaliknya jika NPM naik maka dividen yang dibagikan juga akan naik. Akan tetapi disini rata-rata perusahaan dalam membagi dividen tidak seperti itu, contohnya pada PT. Mayora Indah Tbk, NPM perusahaan tersebut pada tahun 2010 sebesar 6,92% dan tahun 2011 turun menjadi 5,11%, akan tetapi dividen yang dibagikan meningkat yaitu di tahun 2010 perusahaan membagikan dividen sebesar Rp100 dan tahun 2011 membagikan dividen sebesar Rp130 (lihat di lampiran). Pada current ratio perusahaan makanan dan minuman dari tahun 2009-2013 sebagian perusahaan mengalami fluktuasi. Hal tersebut mengindikasikan adannya kenaikan dan penurunan perusahaan dalam membayar utang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang ada pada perusahaan tersebut. Apabila current ratio mengalami kenaikan maka dividen yang di bayarkan juga akan naik, begitu pula sebaliknya jika current ratio turun makan dividen yang di bagikan juga akan turun. Pada perusahaan makanan dan minuman, seperti pada PT. Nippon Indosari Corpindo, pada tahun 2010 current ratio perusahaan tersebut sebesar 229,91%, dan tahun 2011 turun menjadi 128,35% sedangkan dividen yang dibagikan pada tahun 2010 sebesar Rp24,64 dan pada tahun 2011

7 dividen yang dibagikan naik menjadi Rp28,63. Disitu di ketahui bahwa current ratio turun dari tahun 2010 ke tahun 2011, akan tetapi dividen yang dibagikan naik (lihat di lampiran). DER pada perusahaan makanan dan minuman dari tahun 2009-2013 mangalami fluktuasi. Jika DER naik maka dividen akan turun, karena jika utang perusahaan tinggi maka beban bunga perusahaan akan tinggi pula hal tersebut akan mengurangi keuntungan. pada PT. Delta Djakarta Tbk, DER pada tahun 2011 sebesar 0,22, tahun 2012 naik menjadi 0,25 dan pada tahun 2013 naik menjadi 0,28. Dan dividen yang dibagikan pada tahun 2011 sebesar Rp11.000, tahun 2012 naik menjadi Rp 11.500 dan pada tahun 2013 naik menjadi Rp12.000 (lihat dilampiran). Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang rasio-rasio keuangan untuk mengukur pengaruhnya terhadap Dividen dengan judul: PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LAVARAGE TERHADAP DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2013 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi identifikasi masalah yaitu: 1. Terdapat ketidaksesuaian antara NPM dengan Dividen yang dibagiakan, jika NPM naik maka dividen yang dibagian akan naik jaga,

8 tapi hal tersebut tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh sebagian perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. 2. Adanya ketidaksesuaian antara current rasio dengan pembagian dividen, rata-rata perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tersebut, jika di lihat dari current rasio terhadap pembagian dividen tidak sesui, yang seharusnya jika current rasio naik maka dividen yang dibagikan juga akan naik begitupun sebaliknya. 3. Rata-rata perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI memiliki hutang yang cukup besar, hal tersebut berpengaruh pada pembagian dividen. 4. Jika dilihat pada tabel 1 diatas, NPM, current rasio, dan debt to equity ratio, sebagai prediksi untuk pembagian dividen belum sesuai dengan teori-teori yang telah di kemukakan sebelumnya. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka pokok permasalahan yang dapat di rumuskan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana rasio profitabilitas dapat mempengaruhi dividen pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013? 2. Bagaimana rasio likuiditas dapat mempengaruhi dividen pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013?

9 3. Bagaimana rasio leverage dapat mempengaruhi dividen pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013? 4. Bagaimana rasio profitabilitas, likuiditas, leverage secara simultan dapat mempengaruhi dividen pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana rasio profitabilitas dapat mempengaruhi dividen pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. 2. Untuk mengetahui bagaimana rasio likuiditas dapat mempengaruhi dividen pada perusahaan makana dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. 3. Untuk Mengetahui bagaimana rasio leverage dapat mempengaruhi dividen pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013. 4. Untuk Mengetahui bagaimana rasio profitabilitas, likuiditas, leverage secara simultan dapat mempengaruhi dividen pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI tahun 2009-2013.

10 1.5 Manfaat Penelitian 1.1.5 Manfaat Praktis Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Bagi Investor, untuk memberikan acuan pengambilan keputusan investasi terkait dengan tingkat pengembalian. 2. Bagi pihak Manajemen, memberikan kemampuan untuk dapat menyajikan kinerja terbaik untuk memperbaiki Proitabilitas, Likuiditas dan Lavarage. Sehingga ketertarikan jangka panjang dapat meningkat pada saham perusahaan. 3. Bagi Akademis; hasil penelitian ini mampu mengembangkan teori Ilmu Akuntansi dan Keuangan. 4. Bagi para peneliti di bidang akuntansi dan keuangan; penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar atau acuan untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik. 1.5.2 Manfaat Teoritis Penulis sangat berharap hasil dari penelitian yang dilakukan ini dapat berguna bagi dunia akuntansi khususnya dan disiplin ilmu lain pada umumnya. Serta penulis juga berharap semoga penerapan pendidikan dan latihan mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam dunia pendidikan dikemudian hari.