BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Offline Editing 1

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB V PASCA PRODUKSI

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

BAB 5 PASCA PRODUKSI

BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. terencana pada bab sebelumnya. berikut ini proses pasca produksi dan rundown

BAB 3 PRA PRODUKSI 3.1 Ide dan Pengembangan Konsep

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Evaluasi Camera Person Evaluasi Audio

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

Bab V PASCA PRODUKSI

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

BAB 5 EVALUASI. Tabel 5.1 Editing Schedule SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO OBB VT OBB JALALAN- JALAN HITS

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. screen Shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam pembuatan video

BAB 5 EVALUASI. SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO OBB VT OBB Musika. Powerfull Bella Osmond Premiere & Adobe After Effect (template)

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Editing & Mixing. 1) Penyusunan Gambar

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. kualitatif, sehingga dapat menjadi dasar dan sumber dalam penyusunan laporan.

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Editing & Mixing

Gambar 5.1 Logo INDO COMMUNITIES

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 5 EVALUASI. Backsound : SEGMEN. Cut Pro. Font : Helvetica Software : Final Cut Pro. Font : Helvetica Software : Final Cut Pro

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan


BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB 5 EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

BAB 5 PASCA PRODUKSI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. berada di dalam tim program Rupa Indonesia. Keempat orang ini berperan penting

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

Sumber : Gambar 1.2 Pantai Pangandaran

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ABSTRAK...

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN DAN IMPLEMENTASI KARYA. beberapa tahapan-tahapan penting yang harus dilalui antara lain:

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Teknis Produksi

LAPORAN EDITING TEASER KAMPUNG SENI 2015

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN CATATAN PRODUKSI

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Editing And Mixing Shooting

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pemberi informasi melalui berbagai media seperti cetak, elektronik dan internet. Salah

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

VIDEO TRAILER KAMPUNG SENI

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pictures Indonesia Yogyakarta yang pelaksanaannya pada: Tanggal : 01 Agustus 2016 sampai 02 September 2016

Produksi Iklan Audio _ Visual

SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

II. METODE PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS PROSES. Still Alive, yaitu tahap Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi.

BAB III TEKNIK PODUKSI. dibuat adalah peneliti ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB VI TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

: Aditia Nurul Huda : D2C : Karya Bidang Jurnalistik Feature Program Acara TOKOH di Stasiun Cakra Semarang TV ABSTRAK

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

MEDIA INFORMASI PROSEDUR TUGAS AKHIR MAHASISWA FKTI UNIVERSITAS MULAWARMAN BERBASIS ANIMASI MOTION GRAPHIC (STUDI KASUS : PT. SATNETCOM BALIKPAPAN)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III DATA DAN ANALISA

LAPORAN PRODUKSI FILM PENDEK TENGSIN... Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II. Dosen Pengampu : Ranang Agung S, S. Pd.

BAB II LANDASAN TEORI. stream video. Character Generator merupakan alat modern berbasis komputer yang. mampu menmghasilkan sebuah teks dan grafik.

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Transkripsi:

BAB V EVALUASI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan tahap pra produksi dan produksi, selanjutnya dilakukan tahap pasca produksi. Pada tahap ini pembuat karya sekaligus sebagai editor membuat rough cut, effect, coloring, graphic, backsound, serta opening bumper program. Langkah awal yang diambil pembuat karya adalah memilih stock shoot dan memisahkannya dengan folder setiap segmen. Setelah melakukan pengelompokan stock shoot editor membuat rough cut untuk mendapatkan gambaran dalam editing selain itu juga memilih footage yang baik dan cocok untuk dimasukan dalam editing. Pembuat karya melakukan editing dengan teknik offline editing secara cut to cut. Pelaksanaan editing dilakukan dengan menggunakan software Adobe Premier Pro CS 6. Langkah pertama yang penulis lakukan adalah membuat rough cut, hal ini dimaksudkan agar produser dapat melihat gambaran secara keseluruhan alur program yang akan dihasilkan. Setelah rough cut dirasa cukup untuk menggambarkan alur, maka dilanjutkan dengan merapihkan data-data yang sudah digunakan di rough cut untuk kemudian dipakai pada editing dan dilengkapi kembali baik dari segi sound, backsound, dan atmosfer. Detail footage yang digunakan pada saat editing selalu diperhatikan demi menjaga segi artistik yang akan ditampilkan pada program dokumenter Heritage of Indonesia. Selain itu pembuat karya juga memilih dan memisahkan antara gambar dan suara pada saat wawancara dengan narasumber, juga memilih jawaban yang diberikan narasumber. Pembuat karya memilih semua jawaban dari narasumber sehingga jawaban yang digunakan untuk voice over dapat mendukung gambar dan atmosfer pada program. Suara yang sudah dipilih kemudian digabungkan dengan footage yang ada dan diatur volume suara agar semua suara seimbang. Pada tahap ini penulis juga melakukan noise reduction pada audio yang digunakan. Berikut ini rincian dalam pengaturan suara pada video dengan menggunakan software Adobe Premier Pro : 65

66 Gambar 5.1 Pengaturan Noise Selama melakukan proses editing cut to cut, pembuat karya meminta bantuan kepada rekan seorang graphic designer untuk membantu membuat opening bumper break (OBB), karena pembuat karya tidak memiliki keahlian dalam membuat opening bumper yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih besar dibandingkan editing cut to cut. Walaupun pembuat karya meminta bantuan kepada rekan, tetapi pembuat karya tetap memberikan arahan dalam konsep yang diinginkan pembuat karya sebagai produser. Setelah lima hari pengerjaan opening bumper yang dilakukan oleh rekan pembuat karya, dilakukan sedikit revisi pada efek yang digunakan dan font yang diinginkan oleh pembuat karya, setelah dirasakan opening bumper break (OBB) sesuai dengan keinginan pembuat karya maka pembuat karya langsung menggabungkan opening bumper dengan video yang sudah selesai menjadi satu alur. Berikut gambar opening bumper break yang dipakai untuk Heritage of Indonesia :

67 Gambar 5.2 Opening Bumper Jenis font yang digunakan untuk OBB (Opening Bumper Break) adalah DIN CONDENSED, font ini dipilih oleh pembuat karya karena menampilkan kesan yang simple namun tetap memberikan kesan elegant. Setelah penggabungan seluruh audio dan video, pembuat karya melanjutkan dengan melangkapi Character Generator (CG), pembuat karya menuliskan nama narasumber dan peran narasumber terebut. Pada Character Generator (CG) penulis memilih jenis font CALIBRI dengan ukuran 50 untuk nama narasumber dan 40 untuk keterangan narasumber.

68 Gambar 5.3 Character Generator 5.2 Simpulan 5.2.1 Evaluasi Produksi Program dokumenter Heritage Of Indonesia bukan sebuah program yang sempurna dalam tahap proses produksi. Masih banyak hal yang harus dibenahin lebih baik. Pada tahap pra produksi produser harus lebih banyak melakukan riset secara mendalam serta membuat daftar gambar yang ingin diambil dan alur lebih lengkap agar memudahkan pada saat syuting dilaksanakan dan meminimalisi kemungkinan kekurangan gambar. Pemilihan lokasi syuting dan budget juga harus diperhatikan secara seksama agar tidak terjadi pembengkakan budget atau kekurangan budget. Selain itu dalam tahap produksi produser juga harus membuat tim yang lengkap, agar semua pekerjaan tidak ditanggungkan semua kepada produser, seperti membawa peralatan syuting akan lebih mudah dan alat yang dibawa akan lebih lengkap jika memiliki tim. Saat produksi berlangsung sebaiknya perhatikan kembali segala peralatan yang digunakan, pada saat syuting pastikan sudah dalam posisi merekam, agar tidak ada pengulangan dalam syuting. Pada bagian pasca produksi, produser harus konsisten dengan alur yang sudah ditetapkan dari awal, jika ada perubahan sebaiknya dipastikan terlebih dahulu agar saat editing tidak membuang waktu terlalu banyak karena melakukan revisi yang berulang-ulang. Selain itu pemilihan backsound, warna, jenis font, dan grafis juga memiliki kerumitan

69 tersendiri agar setiap bagian saling melengkapi dan memberikan tayangan yang menarik. 1.2.2 Realisasi Budget Setiap melakukan produksi pada suatu program tentunya tidak lepas dari budget yang dikeluarkan untuk biaya produksi suatu program, realisasi budget merupakan bagian dari tahap evaluasi karena budget yang dikeluarkan belum tentu sama dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu evaluasi dari hasil realisasi budget diperlukan agar produser tahu dan dapat memprediksi biaya apa yang kurang diperlukan sehingga dapat dikurangi agar biaya produksi tidak melambung tinggi. Selain itu juga membantu produser memprediksi peralatan yang nantinya akan digunakan di produksi selanjutnya agar dapat tercipta suatu realisasi budget yang efektif, berikut realiasasi budget dari produksi program HERITAGE OF INDONESIA : Tabel 5.1 Realisasi Budget No Keterangan Detail Harga Total 1 Akomodasi Wisma Maria 1 8 hari Rp 125.000,- Rp 1.000.000,- 2 Transportasi Pesawat Jakarta Makassar 1 orang Rp 777.000,- Rp 777.000,- Makassar Jakarta 1 orang Rp 650.000,- Rp 650.000,- Bus Makassar Toraja 1 orang Rp 140.000,- Rp 140.000,- Toraja Makassar 1 orang Rp 140.000,- Rp 140.000,- Motor 5 hari Rp 80.000,- Rp 400.000,- Bensin Bensin Mobil Rp 150.000,- Bensin Motor Rp 20.000,- 3 Konsumsi Crew 1 orang 10 hari Rp 50.000,- Rp 500.000,-

70 4 Peralatan Kamera Nikon D610 Lensa Nikkor 50mm f1.8g Lensa Nikkor 16-85mm f3.5-5.6 ED VR Lensa Nikkor 70-300mm f3.5-5.6 Lighting LED Microphone Takstar Tripod Sirui N-1004KX HardDisk Toshiba Eksternal 1 TB Memory SD Card 7 buah Pribadi Laptop 1 buah Pribadi TOTAL Rp3.777.000,- 5.3 Saran Pada akhirnya dari rangkaian pembuatan karya tugas akhir ini, pembuat karya menyarankan jika ingin membuat program serupa atau dokumenter, pembaca membutuhkan waktu khusus untuk mencari tahu topik lebih mendalam. Selain itu pembaca juga diharapkan mempersiapkan tim yang baik pada bidangnya masingmasing sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang dapat terjadi. Sebagai seorang produser program dokumenter dianjurkan untuk mengetahui cara berbaur dengan objek yang akan dijadikan narasumber agar setiap detail yang memungkinkan terjadi serta diberitahukan oleh narasumber dapat lebih mendalam.