a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3. 1 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR

1. PENDAHULUAN. perkembangan ilmu dan teknologi suatu negara. Ketika suatu negara memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

, 2015 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi, karena dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pendapat sangatlah kurang. Seseorang tidak akan pernah mendapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu yang menunjang berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana terhadap suasana belajar

I. PENDAHULUAN. membantu proses pembangunan di semua aspek kehidupan bangsa salah satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

I. PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya seoptimal mungkin. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Rachma Kurniasi, 2013

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

I. PENDAHULUAN. Sejarah suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan pendidikan yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN. matematika diantaranya: (1) Siswa dapat memahami konsep matematika,

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah matematika.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam As- Shofa Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. memberikan konstribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi. tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Nora Madonna, 2013

PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah AgusPrasetyo, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran ini. Meskipun dianggap penting, banyak siswa yang mengeluh kesulitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

BAB VI HASIL PENELITIAN. Data dalam penelitian ini diperoleh dari dua metode pengumpulan data yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi kepada orang lain. Komunikasi merupakan bagian. dalam matematika dan pendidikan matematika.

BAB I PENDAHULUAN. dasar sampai pendidikan menengah,bahkan hingga perguruan tinggi. Hal ini

Desain Disaktis Persamaan Garis Lurus pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang secara pesat sehingga cara berpikir

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, pembelajaran matematika bertujuan untuk melatih pola

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

Kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas, berkarakter dan mampu berkompetensi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Asnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang dapat bersaing secara nasional dan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas 2003:5).

BAB I PENDAHULUAN. rasional yang harus dibina sejak pendidikan dasar. (Hasratuddin, 2010 : 19).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan sesuatu yang tidak asing bagi semua kalangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemahaman konsep dalam matematika merupakan kemampuan dasar

Transkripsi:

11 a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II. b. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

10 e. Informasi tidak jelas dan tidak menunjukkan solusi mereka. 7 Kemampuan komunikasi matematika dikatakan meningkat jika hasil perolehan siswa antara pertemuan I dan pertemuan II terjadi peningkatan minimal 1 level dari pertemuan yang sebelumnya. 2. Pemecahan masalah matematika adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan strategi Think-Talk-Write jika perolehan skor siswa pada pertemuan I dan pertemuan II terjadi peningkatan. 3. Strategi think-talk-write merupakan rangkaian pembelajaran yang terdiri dan tiga tahap yaitu: a. THINK : siswa secara individual membaca,berfikir dan menuliskan halhal penting dari bahan pembelajaran yang disajikan. b. TALK : siswa rnengkomunikasikan hasil kegiatan membacanya pada tahap think melalui diskusi. c. WRITE : Siswa secara individual menulis hasil diskusi berdasarkan pemikiran dan bahasa masing-masing. Dalam konteks penelitian ini, keefektifan strategi Think-Talk-Write dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut: 7 Cai, Jinfa, 1996, Assesing Student mathematical Communication, 1996: Scool Science and Mathematic, (http://findarticles.com/p/articel/mi_qa 3667/is_199605/ai_n8742617/Pg_3//. Diakses 6 Maret 2009)

9 2. Dalam Penelitian ini pengambilan sumber data 6 orang siswa yang mewakili 2 siswa yang berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang dan 2 siswa berkemampuan rendah dengan pertimbangan agar fokus peneliti lebih cermat teliti dan mendalam. 3. Kemampuan komunikasi yang diteliti yaitu kemampuan komunikasi lisan siswa F. Defenisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan istilah yang didefinisikan sebagai berikut: 1. Kemampuan komunikasi matematika siswa adalah kemampuan siswa menyampaikan informasi baik itu secara lisan maupun tulisan pada saat pembelajaran matematika. Dalam penelitian ini meningkatnya kemampuan komunikasi siswa dengan strategi Think-Talk-Write dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam menjelaskan permasalahan matematika yang di kategorikan oleh Jinfa Cai sebagai berikut: a. Sempurna dan benar b. Mendekati sempurna dan benar c. Sebagian benar d. Prosedur samar-samar

8 3. Untuk mengetahui keefektifan strategi Think-Talk-Write dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa SDN Bungurasih I. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pemilihan strategi pembelajaran matematika di kelas, khususnya dalam usaha meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa. Masukanmasukan itu diantaranya adalah: 1. Memberikan informasi tentang peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa sekolah dasar melalui strategi Think- Talk-Write. 2. Memberikan alternatif strategi pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk dikembangkan menjadi lebih baik dengan cara memperbaiki kelemahan dan kekurangannya serta mengoptimalkan halhal yang sudah ada. E. Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas VB semester 1 tahun ajaran 2009/2010 di SDN Bungurasih I Waru-Sidoarjo.

7 B. Rumusan Masalah Agar penelitian ini terarah maka perlu dirumuskan permasalahan yaitu: Apakah strategi Think-Talk-Write dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematia siswa SDN Bungurasih I? Secara khusus masalah di atas dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah strategi Think-Talk-Write dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa SDN Bungurasih I? 2. Apakah strategi Think-Talk-Write dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SDN Bungurasih I? 3. Apakah strategi Think-Talk-Write efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa SDN Bungurasih I? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematia siswa SDN Bungurasih I melalui strategi Think-Talk-Write. Secara khusus penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui dampak penggunaan strategi Think-Talk-Write dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa SDN Bungurasih I. 2. Untuk mengetahui dampak penggunaan strategi Think-Talk-Write dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SDN Bungurasih I.

6 menjadi lebih baik, siswa dapat mengkomunikasikan atau mendiskusikan pemikirannya dengan temannya sehingga siswa saling membantu dan saling bertukar pikiran. Hal ini akan membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan. (2) Pembelajaran dengan strategi TTW dapat melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya ke bentuk tulisan secara sistematis sehingga siswa akan lebih memahami materi dan membantu siswa untuk mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk tulisan. (3) Pembelajaran matematika dengan strategi think-talk-write dalam kelompok kecil juga akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memulai belajar dengan memahami permasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok, dan akhirnya menuliskan dengan bahasa sendiri hasil belajar yang diperolehnya. Sintaksnya adalah: informasi, kelompok (membaca-mencatat-menandai), presentasi, diskusi, melaporkan 6. Dengan melaksanakan strategi pembelajaran Think-Talk-Write diharapkan siswa mampu meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika. Berdasarkan uraian di atas, akan dilakukan penelitian yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V SDN. Bungurasih I Melalui Strategi Think-Talk-Write. 6 http://www.sman1kesamben.com/detail-berita-data182.html, diakses pada tanggal 9 Maret 2009

5 perubahan-perubahan dalam pembelajaran. Dalam hal ini, perlu dirancang suatu pembelajaran yang membiasakan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, sehingga siswa lebih memahami konsep yang diajarkan serta mampu mengkomunikasikan pemikirannya baik dengan guru, teman maupun terhadap materi matematika itu sendiri serta mampu memecahkan masalahmasalah matematika 5. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika siswa adalah dengan melaksanakan model pembelajaran yang relevan untuk diterapkan oleh guru. Model pembelajaran yang sebaiknya diterapkan adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga siswa lebih mudah untuk memahami konsep-konsep yang diajarkan dan mengkomunikasikan ide-idenya dalam bentuk lisan maupun tulisan serta dapat memecahkan masalah tersebut. Salah satu alternatif model pembelajaran yang relevan diterapkan adalah pembelajaran melalui strategi Think-Talk-Write (TTW). Pembelajaran ini sangat relevan karena didasarkan pada alasan-alasan berikut: (1) Pembelajaran dengan strategi TTW dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga pemecahan masalah siswa 5 Arcnawa, 2008, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komunikasi Dengan Strategi Think- Talk-Write (TTW) Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman KO, (http://one.indoskripsi.com/node/7009//. Diakses 09 Maret 2009)

4 menguasai konsep-konsep operasi hitung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut 3. Rendahnya kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika juga terjadi pada siswa kelas V SDN Bungurasih I. Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi pada tanggal 10 Pebruari 2009 4 diperoleh data bahwa sebagian besar siswa dapat menyelesaikan soal tetapi tidak mampu menjelaskan jawaban yang mereka berikan. Sebagian besar siswa hanya mampu mengerjakan soal yang sudah diberikan contoh penyelesaian, siswa hanya mengikuti langkah-langkah yang diberikan guru pada contoh soal. Siswa tidak dapat menjelaskan dari setiap langkah yang mereka kerjakan. Proses pembelajaran yang terjadi juga masih satu arah yaitu guru sebagai pusat pembelajaran. Para siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soalsoal cerita. Mereka masih sulit memahami apa yang diketahui dan ditanya dari soal. Mereka hanya mengalikan atau membagi angka-angka yang ada dalam soal, tanpa tahu mengapa bisa dikalikan maupun dibagi. Hal ini terjadi karena kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah mereka masih rendah. Rendahnya kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika, tidak lepas dari proses pembelajaran matematika. Peningkatan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah siswa dapat dilakukan dengan mengadakan 3 Ngurah Japa, I Gusti, 2008, Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Terbuka Melalui Investigasi Bagi Siswa Kelas V Sd 4 Kaliuntu, (http://www.freewebs.com/santyasa/lemlit/pdf_files/pendidikan/april_2008/ign_japa.pdf //. Diakses 9 Maret 2009) 4 Observasi dan wawancara dilakukan oleh penulis terhadap seorang guru yang mengajar di kelas V bernama Ida Rahmawati,S.Pd

3 (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Dari standart isi Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dapat disimpulkan bahwa kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dalam pembelajaran matematika mencakup: pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, dan pemecahan masalah. Ketiga aspek kecakapan atau kemahiran matematika tersebut dikembangkan sebagai hasil belajar dalam Kurikulum 2006. Berdasarkan uraian ini jelas bahwa kemampuan siswa dalam komunikasi dan pemecahan masalah matematika perlu mendapat perhatian untuk lebih dikembangkan. Kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika merupakan kemampuan yang diperlukan dalam belajar matematika dan sangat diperlukan dalam menghadapi masalah dalam kehidupan siswa. Namun kenyataannya kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematika pada siswa sekolah dasar tergolong rendah. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Japa, hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa rata-rata persentase skor yang dicapai siswa hanya 41,71%. Dari 35 siswa yang mengikuti tes awal, sebanyak 91,43% (32 orang) dapat dikatakan kurang mampu menyelesaikan masalah matematika dan mengkomunikasikannya dengan baik. Ketidakmampuan siswa dalam mengkomunikasikan dan menyelesaikan masalah seperti di atas dipengaruhi oleh kekurang-mampuannya

2 (4) Dengan belajar matematika diharapkan kita mampu menjadi manusia yang berpikir logis, kritis, tekun, bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan persoalan. Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa kemampuan menyelesaikan persoalan merupakan aspek yang menjadi perhatian belajar metematika. Selanjutnya berdasarkan Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang standar isi 2, pelajaran matematika bertujuan agar siswa: (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 2 Depdiknas, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Dasar, (Jakarta: Depdiknas, 2006)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat penting. Karena pentingnya, matematika diajarkan mulai dari jenjang SD sampai dengan perguruan tinggi. Sampai saat ini matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang selalu masuk dalam daftar mata pelajaran yang diujikan secara nasional, mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Bagi siswa selain untuk menunjang dan mengembangkan ilmu-ilmu lainnya, matematika juga diperlukan untuk bekal terjun dan bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Alasan pentingnya matematika untuk dipelajari karena begitu banyak kegunaannya. Di bawah ini akan diuraikan beberapa kegunaan matematika sederhana yang praktis menurut Russeffendi 1, yaitu: (1) Dengan belajar matematika kita mampu berhitung dan mampu melakukan perhitungan-perhitungan lainnya. (2) Matematika merupakan persyaratan untuk beberapa mata pelajaran lainnya. (3) Dengan belajar matematika perhitungan menjadi lebih sederhana dan praktis. 1 Russeffendi, E.T, Pengantar Kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, (Bandung: Tarsito, 2006), h. 203 1